1

Ngeri! Transgender Asal Australia Bakar Mr P Miliknya Agar Jadi Wanita

Kabar6-Seorang transgender berusia 57 tahun asal Australia yang terlahir sebagai pria, nekat membakar Mr P miliknya melalui proses kimia. Ya, pria yang tak disebutkan namanya itu ingin mengubah gendernya menjadi wanita.

Laporan kasus dari Department of Urology, Royal North Shore Hospital di St Leonards, melansir Dailymail, mengatakan tindakan pembakaran Mr P secara kimia itu dilakukan agar dia menjalani operasi pengesahan gender. “Kami menyajikan kasus luka bakar Mr P kimia yang dilakukan sendiri yang membutuhkan penektomi darurat pada pasien trans-feminin,” demikian bunyi laporan tersebut.

Disebutkan, “Kasus ini menyoroti tantangan untuk menyeimbangkan reseksi yang memadai dari jaringan nekrotik yang tidak dapat hidup sementara memungkinkan kosmetik yang memadai untuk operasi pengesahan gender (GAS) di masa depan di fasilitas kuaterner yang tidak menyediakan layanan penggantian kelamin.”

Laporan itu tidak memberikan tanggal pasti kejadian tersebut, tetapi mengatakan wanita transgender itu tiba di departemen gawat darurat rumah sakit setempat tujuh hari setelah menderita luka bakar kimiawi pada Mr P-nya.

Dia dipindahkan ke Royal North Shore Hospital untuk perawatan lebih lanjut segera setelah itu. Studi tersebut juga mencatat bahwa operasi tersebut tidak ditawarkan di bawah asuransi kesehatan masyarakat nasional Australia.

Sebelum operasi wanita transgender tersebut, laporan itu mencatat bahwa dia telah menerima terapi kekurangan androgen, yang digunakan untuk mengurangi hormon dalam tubuh. Namun, menurut laporan tersebut, wanita transgender tersebut berhenti menggunakan terapi itu setelah pindah ke daerah yang lebih pedesaan, di mana aksesnya terbatas.

“Tujuan kami adalah untuk menyoroti tantangan bedah penektomi parsial dan pembentukan neo-meatus untuk memungkinkan GAS (operasi yang mengesahkan gender di masa depan dan menyoroti kurangnya infrastruktur dalam sistem perawatan kesehatan publik untuk pengelolaan disforia gender baik di pedesaan maupun metropolitan,” imbuh laporan tersebut.

Laporan itu muncul ketika sejumlah negara bagian Amerika Serikat berupaya mengesahkan undang-undang yang akan melarang perawatan transgender untuk anak di bawah umur. ** Baca juga: Kasihan, Jutawan di Tiongkok Tak Lulus Tes Masuk Universitas untuk ke-27 Kalinya

Menurut Human Rights Campaign, selain melarang perawatan medis transgender untuk anak di bawah umur, beberapa negara bagian, seperti Oklahoma, Texas, dan South Carolina, telah mempertimbangkan untuk melarang perawatan bagi transgender hingga usia 26 tahun.(ilj/bbs)




Seorang Guru Dipecat Setelah Panggil Siswa Transgender dengan Nama Keluarga

Kabar6-Pengadilan Amerika Serikat (AS) memutuskan bahwa sebuah SMA di Indiana tidak melanggar hukum atas dugaan memecat seorang guru musik, John Kluge, setelah menolak atas dalih agama untuk menggunakan nama-nama yang disukai siswa transgender mereka.

Menurut Pengadilan Banding Sirkuit AS ke-7 yang berbasis di Chicago, melansir abc7chicago, hak Kluge untuk menjalankan keyakinan agama yang dianut dikalahkan oleh kemungkinan gangguan atas sikapnya terhadap lingkungan pembelajaran di Brownsburg High School, pinggiran Indianapolis.

Kluge mengatakan keyakinan agama Kristennya melarang pria itu mematuhi kebijakan sekolah yang meminta jajaran pengajar untuk menggunakan nama-nama dan sebutan-sebutan yang disukai murid-muridnya. ** Baca juga: Bak Hewan, Wanita Tiongkok Ini Dirantai Sekaligus Diperjualbelikan Hingga Lahirkan 8 Anak

Dalam gugatan yang diajukan ke pengadilan disebutkan, awalnya sekolah tersebut mengizinkan Kluge untuk memanggil para siswanya dengan nama keluarga mereka, tetapi membatalkannya setelah menerima keluhan dari para siswa dan pengajar. Kluge mengatakan, dia mengundurkan diri pada 2018 setelah diberitahu akan dipecat.

Kluge menuntut distrik sekolah tersebut pada 2019, dengan tuduhan melanggar undang-undang federal yang melarang diskriminasi tempat kerja berdasarkan agama. Ia berusaha mendapatkan pekerjaannya kembali dan ganti rugi uang yang jumlahnya tidak disebutkan.

Dalam gugatannya, Kluge berpendapat bahwa mengizinkan dia memanggil siswa dengan nama belakang mereka tidak akan membebani sekolah. “Praktik penyebutan khusus nama belakang yang dilakukan Kluge menstigmatisasi siswa transgender dan menyebabkan mereka terluka secara emosional,” tulis Hakim Sirkuit, Ilana Rovner, untuk pengadilan.

Dalam perbedaan pendapat, Hakim Sirkuit Michael Brennan mengatakan tidak jelas apakah sekolah dapat mengurangi gangguan akibat perilaku Kluge, dan bahwa juri harus memutuskan apakah haknya dilanggar.(ilj/bbs)




Di Usia 80 Tahun Pria Inggris Ini Jadi Wanita Transgender Setelah Dapat Restu Sang Istri

Kabar6-Pria asal Inggris bernama Isobel Jeffrey memutuskan menjadi transgender wanita di usia 80 tahun setelah mendapat restu dari istrinya.

Jeffrey yang hidup di era konservatif ini menghabiskan masa muda untuk menyangkal tentang gendernya. Ia mengaku sejak kecil sudah tahu bahwa dilahirkan dalam tubuh yang salah.

“Ketika aku berusia 20 tahun, mereka akan memenjarakan homoseksual sehingga orang trans bahkan tidak dibicarakan,” kata Jeffrey. ** Baca juga: Langka, Wanita Asal Kanada Hamil Bukan di Rahim Tetapi pada Organ Hati

Selama masa mudanya, melansir Walesonline, Jeffrey terpaksa membuktikan kejantanannya dengan menekuni pekerjaan-pekerjaan berat dan maskulin seperti menjadi pelaut, pemadam kebakaran dan sopir truk. Namun jiwa ‘kewanitaannya’ tidak bisa terelakkan, dan hal tersebut diketahui oleh sang istri, Margaret.

Bukannya menentang, Margaret justru memberi dukungan, bahkan membelikan Jeffrey pakaian wanita. Ketika mencapai usia 70-an, Jeffrey akhirnya menerima ‘restu’ dari Margaret untuk mulai hidup sebagai seorang wanita.

Margaret sendiri menderita penyakit Alzheimer sehingga tidak menyadari transisi tadi sepenuhnya. “Aku berkata bahwa aku ingin menjalani kehidupan apa yang aku inginkan jika sudah tidak bersamanya. Dan dia mengatakan ‘apapun yang membuatmu bahagia sayang’, dia seorang wanita yang benar-benar mencintaiku,” ujar Jeffrey.

Pada 2018, Jeffrey telah menunjukkan perubahan femininnya di depan publik. Dan Januari 2023 lalu, Jeffrey melakukan operasi pergantian kelamin menjadi wanita.

Dr. Christian Seipp, konsultan ahli bedah urologi, yang melakukan operasi Jeffrey telah mengatakan kepada kliennya bahwa melakukan operasi pergantian kelamin di usia senja bisa saja terjadi risiko dan komplikasi. Namun Dr Christian takjub dengan motivasi Jeffrey.

“Motivasinya luar biasa, jadi perlu diperhitungkan dan harus menyadari bahwa ini adalah sesuatu yang akan menyelesaikan perjalanannya, menyelesaikan transisinya, sesuatu yang sudah lama dia cari. Dan akhirnya, dia melewati operasi, seperti yang saya harapkan,” ungkap Dr Seipp.(ilj/bbs)




Mahasiswa Kolombia Habisi Pekerja Seks yang Dikencaninya Karena Ternyata Seorang Transgender

Kabar6-Mahkamah Agung New South Wales (NSW), Australia, mengadili seorang mahasiswa asal Kolombia bernama Hector Enrique Valencia (23), atas tuduhan membunuh seorang pekerja seks, Kimberley McRae (69), yang dikencani pada Januari 2020 lalu.

Valencia, melansir theaustralian, mengaku membunuh McRae setelah mengetahui korban ternyata adalah sosok transgender, dan bukan wanita tulen. Dalam sidang terungkap, Valencia telah menulis surat kepada Jaksa Agung Christian Porter yang menggambarkan ‘malam kegilaan’ di mana dia membunuh McRae.

Pria itu mengaku bersalah dalam kasus ini, namun dia membantah memiliki niat membunuh korban. Valencia, yang merupakan mantan tentara Kolombia, berbicara dalam sidang untuk menjelaskan pertengkaran mematikan dengan McRae pada sore hari, 8 Januari 2020.

Pengadilan mendengar kesaksian bahwa dia pertama kali melihat McRae ketika dia menemukan iklan online untuk layanan seksual seorang pirang berusia 38 tahun ‘MILF dengan payudara G-cup’. Selanjutnya, Valencia menghubungi McRae melalui WhatsApp, dan pergi ke flatnya di pinggiran pantai Coogee, Sydney, setelah pukul 15.00 waktu setempat.

Valencia membayar korban uang tunai US$100 dan kemudian pergi ke kamar tidurnya, menanggalkan pakaian serta duduk di tempat tidur. Dalam sidang pengadilan, Valencia mulai mempertanyakan apa yang dikatakan pekerja seks itu kepadanya. “Saya mulai curiga bahwa orang tersebut mungkin transgender,” ungkap Valencia. “Karena payudara dan penampilan fisiknya.”

Namun korban, menurut Valencia, membantah kecurigaan itu tiga kali. Pada akhirnya, McRae mengakui ketika Valencia bertanya untuk keempat kalinya ‘dengan suara keras’. “Saya merasa dibohongi dan saya mulai merasa kesal,” kata Valencia.

Pria itu lantas memukul McRae di bagian perut perut dan kemudian di wajah saat dia masih telanjang. McRae kemudian mengambil lampu terdekat dan keduanya mulai berebut kabel listrik. “Saya takut dia akan mencekik saya dengan (kabel) lampu,” kata Valencia.

Menurut Valencia, mengatakan kabel putus dan mereka berdua jatuh ke lantai, di mana pria itu menjeratkan kabel ke leher McRae hingga beberapa detik sampai korban berhenti melawan. ** Baca juga: Bercinta dalam Mobil Hingga Sebabkan Kemacetan, Wanita Kenya Ini Dijatuhi Hukuman Penjara

Terdakwa mengatakan dia tidak akan mengontrak layanan McRae jika dia tahu pekerja seks itu transgender. Valencia terbang ke Amerika Selatan tiga hari setelah McRae tewas, tetapi ditangkap dan diekstradisi kembali ke Australia untuk diadili. (ilj/bbs)




Pasangan Transgender di India Bikin Heboh Setelah Bagikan Foto Kehamilan

Kabar6-Foto kehamilan pasangan transgender, Ziya Paval (21) dan Zahad (23), yang tinggal di negara bagian selatan Kerala, India, mendadak viral setelah dibagikan secara luas di media sosial.

Paval, melansir thethaiger, tercatat sebagai laki-laki saat lahir, dan sekarang diidentifikasi sebagai perempuan. Sedangkan Zahad, diketahui sebagai perempuan saat lahir, dan kini diidentifikasi sebagai laki-laki. Zahad saat ini sedang hamil, dan pasangan itu berharap untuk segera menyambut bayi mereka.

Ucapan selamat pun mengalir untuk pasangan itu di halaman media sosial mereka. “Orang trans pantas mendapatkan keluarga,” komentar aktris transgender, S Negha, di postingan Instagram Paval, di mana foto-foto tadi dibagikan.

“Saya berasal dari keluarga Muslim konservatif yang tidak pernah mengizinkan saya belajar tarian klasik,” kata Paval. “(Orangtua saya) ortodoks sampai-sampai mereka memotong rambut saya sehingga saya tidak menari,” ungkapnya.

Paval mengatakan dia meninggalkan rumah untuk berpartisipasi dalam festival pemuda dan sejak itu tidak pernah kembali. Dia kemudian belajar menari di pusat komunitas transgender. Dia sekarang mengajarkannya kepada siswa di distrik Kozhikode.

Sementara Zahad, seorang akuntan, berasal dari keluarga Kristen dari komunitas nelayan di kota Thiruvananthapuram. Dia saat ini bekerja di supermarket. Zahad telah meninggalkan keluarganya setelah mengaku sebagai transgender kepada mereka. Tapi setelah Zahad hamil, keluarganya menerima pasangan itu dan berbalik mendukungnya.

Paval mengatakan, mereka memutuskan untuk memiliki bayi satu setengah tahun yang lalu, ketika mereka berdua berada pada tahap transisi gender yang berbeda. Indung telur dan rahim Zahad belum diangkat, jadi pasangan tersebut menghentikan terapi hormon atas saran dokter mereka.

Setelah bayi lahir, pasangan itu mengatakan mereka harus mencari lebih banyak pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan. “Sangat sulit untuk bertahan hidup,” kata Paval. “Zahad akan kembali bekerja sekira dua bulan setelah bayinya lahir. Kemudian saya akan merawat bayinya.”

Pasangan Paval dan Zahad mengatakan bahwa komunitas transgender ‘sangat menyambut’ kehamilan mereka. “Tentu saja, ada orang-orang baik di dalam komunitas transgender maupun di luar komunitas yang percaya pada stereotip. Mereka mengira pria trans tidak boleh mengandung bayi,” kata Paval. “(Tapi) itu tidak masalah.” (ilj/bbs)




India Gratiskan Operasi Penggantian Kelamin untuk Transgender

Kabar6-Pemerintah India telah mengirimkan surat edaran ke seluruh rumah sakit pemerintah di ibu kota negara, perihal operasi penggantian kelamin untuk transgender.

Ya, melansir Timesofindia, mulai saat ini transgender dapat memanfaatkan Operasi Penggantian Kelamin (SRS) gratis di semua rumah sakit pemerintah Delhi yang memiliki Bangsal ‘Luka Bakar dan Operasi Plastik’ dan ahli bedah plastik. Pengumuman tersebut merupakan pencapaian ‘besar’ bagi Komisi Wanita Delhi (DCW), yang telah membahas masalah ini selama beberapa bulan dengan Departemen Kesehatan, Pemerintah Delhi.

Komisi mengatakan, karena kurangnya fasilitas untuk prosedur seperti itu di rumah sakit pemerintah, para transgender terpaksa pergi ke rumah sakit swasta untuk melakukan operasi, yang menelan biaya Rp200 juta hingga Rp300 juta.

“Ketika semua fasilitas di Rumah Sakit Pemerintah di Delhi gratis, mengapa transgender harus membayar prosedur yang sangat penting untuk hidup mereka,” kata Swati Maliwal, Kepala DCW. ** Baca juga: Gempar! Pria Anggota Sekte Setan di AS Mutilasi Seorang Wanita Sebagai Tumbal

Atas desakan Kepala DCW, Departemen Kesehatan sebelumnya telah membentuk sebuah komite di bawah Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (DGHS), GNCTD untuk memeriksa masalah tersebut. DGHS kemudian memberi tahu Komisi bahwa Departemen Luka Bakar & Oparasi Plastik Rumah Sakit Guru Teg Bahadur telah mulai memberikan Operasi Penggantian Kelamin secara gratis.

Namun Maliwal kembali menulis kepada Departemen Kesehatan merekomendasikan bahwa fasilitas SRS harus tersedia di semua rumah sakit yang memiliki bangsal operasi ‘Burn & Plastic’ dan ahli bedah plastik.

Direktorat Layanan Kesehatan, dikatakan komisi, telah diberitahu bahwa semua rumah sakit pemerintah di Delhi yang memiliki Bangsal Luka Bakar dan Plastik sudah diminta untuk mulai memberikan operasi penggantian kelamin gratis kepada para transgender.(ilj/bbs)




Hamil, Pria Transgender Asal Inggris Tunda Mastektomi

Kabar6-Seorang pria transgender asal Rochdale, Manchester, Inggris, bernama Ryan Sanderson (24), menunda mastektomi setelah mengetahui dirinya hamil. Mastektomi adalah prosedur operasi untuk mengangkat seluruh jaringan payudara.

Sanderson, melansir Dailypost, memutuskan untuk bertransformasi menjadi pria beberapa tahun lalu, dan saat mulai menjalani perawatan testosteron tersebut dia mengira tidak bisa hamil. Karena itulah, Sanderson terkejut ketika menemukan dirinya tengah berbadan dua. Agar bisa merawat sang anak, yang setelah lahir diberi nama Hendrick, ia pun menunda mastektomi.

Sanderson sendiri sudah mulai bertransformasi selama sembilan minggu ketika tahu dirinya hamil. Sanderson baru menyadari kondisi itu ketika berkonsultasi dengan dokter soal transisinya. Mahasiswa yang memiliki mantan pacar seorang pria tersebut mengaku sempat terkejut dan bingung. Meski sempat ada kekhawatiran, ia memutuskan untuk merawat sang anak.

“Aku percaya itu takdir. Aku bukan pengikut agama tapi aku merasa itu adalah sebuah pertanda untukku memiliki anak sebelum aku menjalani perawatan testosteron lebih jauh. Ketika tahu aku hamil. Hendrick menjadi segalanya bagiku,” kata Sanderson.

Pria transgender ini kemudian menunda proses transformasinya lebih jauh, dan bahkan terpikir untuk menghentikannya dulu kalau saja ingin punya anak lagi nantinya. Sanderson mengaku beruntung bertemu dengan tim medis yang mendukung.

“Dokterku agak sedikit khawatir dengan komplikasi tapi untungnya kehamilanku berjalan sangat lancar. Untungnya aku punya satu tim bidan yang memanggilku dengan kata ganti yang tepat dan jika mereka melakukan kesalahan mereka akan selalu minta maaf,” terang Sanderson.

Namun mantan kekasih Sanderson tidak ingin ikut bagian dalam keluarga kecil mereka. Beruntung, keluarga Sanderson sangat mendukung keputusan pria transgender ini untuk punya anak. ** Baca juga: Seorang Ibu di Tiongkok Lahirkan Bayi Kembar Empat di Bulan yang Berbeda

Sebagai orang yang sudah bertransisi menjadi pria, Sanderson menyebut dirinya sebagai ayah meski memang melahirkan anaknya. Ia pun menyebut menyusui sebagai ‘chestfeed’ dari pada ‘breastfeed’.

Kini, Sanderson telah mengangkat kedua payudaranya. Meski tidak bisa lagi menyusui apabila nanti mempunyai anak lagi, Sanderson mengaku ingin punya keluarga yang lebih besar lagi.

“Sangat menyenangkan jadi orang tua Hendrick, menjadi ayah terasa sangat tepat bagiku. Ada banyak orang yang memberhentikanku ketika aku bersamanya dan berkomentar aku ayah yang baik, itu terasa hebat. Aku akhirnya menjadi orang yang aku inginkan dan aku punya versi kecil dari diriku untuk berbagi pengalaman itu,” tuturnya.(ilj/bbs)




Ini Tiga Negara dengan Transgender Terbanyak

Kabar6-Sejumlah negara di belahan dunia ini memiliki banyak transgender, yaitu orang-orang yang merasa bahwa identitas gender mereka tidak sesuai dengan jenis kelaminnya saat lahir. Misalnya, seorang wanita transgender adalah seorang yang terlahir berjenis kelamin laki-laki, tetapi orang tersebut merasa bahwa dirinya adalah seorang wanita. Begitu pula sebaliknya.

Transgender sendiri termasuk di dalam kelompok LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Nah, tahukan Anda ada sejumlah tempat di mana hak-hak LGBT diakui. Melansir Sindonews, ini tiga negara dengan transgender terbanyak:

1. Argentina
Sejarah queer Argentina kembali ke masyarakat asli Mapuche dan Guaraní. Kelompok-kelompok ini tidak hanya menerima jenis kelamin ketiga, tetapi juga diperlakukan setara dengan pria, wanita, transgender, dan interseks.

Sebagai negara ‘ramah’ LGBT, pada 2010 Argentina menjadi negara pertama di Amerika Latin dan kesepuluh di dunia yang melegalkan pernikahan sesama jenis, sebuah tonggak sejarah untuk negara Katolik di mana saja.

Hukum mengizinkan pasangan sesama jenis untuk adopsi anak, dan pasangan lesbian memiliki akses yang sama terhadap perawatan fertilisasi in vitro (IVF). Penjara juga mengizinkan kunjungan suami-istri untuk tahanan gay. Ekspatriat sesama jenis dan turis juga bisa menikah di Argentina. Namun, pernikahan itu tidak diakui atau ilegal.

2. Kanada
Kanada memiliki kebijakan liberal dan relatif ramah terhadap individu LGBT+ dari luar negeri. Tak heran bila Kanada merupakan salah satu negara yang banyak transgender. Mereka memiliki kualitas hidup yang tinggi dan layanan kesehatan adalah bonus.

Sejak 1982, Piagam Hak dan Kebebasan Kanada telah menjamin hak dasar komunitas LGBT+. Pernikahan sesama jenis telah legal sejak 2005, walaupun pernikahan gay pertama terjadi di Toronto pada 2001).

Pasangan sesama jenis dapat mengadopsi anak dan memiliki akses ke surrogacy altruistik. Mereka juga akan menikmati manfaat sosial dan pajak yang setara, termasuk yang berkaitan dengan pensiun, jaminan hari tua, dan perlindungan kebangkrutan.

Orang-orang transgender dapat mengubah nama dan jenis kelamin yang sah tanpa operasi. Mereka yang memilih untuk menjalani operasi, dapat menggunakan cakupan layanan kesehatan publik.

Sejak 2017, orang dengan identitas gender non-biner dapat mencatatkannya di paspor mereka. Sikap kewarganegaraan terhadap orang-orang LGBT+ bersifat progresif, dengan survei Pew 2013 menyebutkan bahwa 80 persen dari orang Kanada menerima homoseksualitas.

Jajak pendapat berikutnya menunjukkan, sebagian besar orang Kanada setuju bahwa pasangan sesama jenis harus memiliki hak yang sama sebagai orangtua.

Pada April 2019, Kanada merilis loonie (koin satu dolar) untuk merayakan 50 tahun dekriminalisasi sebagian dari homoseksualitas.** Baca juga: Sebuah Pesawat Bermesin Tunggal Mendarat di Jembatan Miami dan Tabrak Mobil

3. Belanda
Belanda menjadi negara pertama yang melegalkan sesama jenis pernikahan pada 2001, merupakan negara yang banyak transgender dan memiliki hubungan emosional dengan orang-orang LGBT+.

Pasangan sesama jenis menikmati pajak yang sama dan hak waris. Anak-anak dapat mengubah jenis kelamin mereka. Transgender dewasa bisa mengidentifikasi diri tanpa keterangan dokter.

Warga negara Belanda dapat mengajukan permohonan untuk netral gender pada paspor. Sebanyak 74 persen populasi memiliki sikap positif terhadap homoseksualitas dan biseksualitas.

Menurut sebuah studi pada 2017 oleh the Institut Belanda untuk Penelitian Sosial, sebanyak 57 persen dari mereka positif tentang orang transgender dan keragaman gender.

Belanda mendekriminalisasi homoseksualitas pada 1811. Bar untuk gay pertama dibuka di Amsterdam pada 1927. Kemudian pada 1987, Amsterdam meluncurkan Homomonument, sebuah peringatan untuk gay dan lesbian yang dibunuh oleh Nazi.

Upacara keagamaan pernikahan sesama jenis telah dilakukan sejak 1960-an. Petugas perkawinan sipil tidak bisa menolak pasangan sesama jenis. Kendati demikian, pernikahan sesama jenis tidak mungkin di Aruba, Curaçao, dan Sint Maarten.(ilj/bbs)




Pria Transgender di AS yang Lahirkan Bayi Layangkan Protes pada Perawat Karena Dipanggil Ibu

Kabar6-Bennett Kaspar-Williams (37), seorang pria transgender asal Los Angeles, Amerika Serikat (AS), dikabarkan telah melahirkan bayi laki-laki. Namun, Williams melayangkan protes karena perawat memanggilnya dengan ‘Ibu’ selama proses kehamilannya.

Williams pertama kali menyadari bahwa dia pria transgender sekira 10 tahun lalu, namun dia tidak memulai transisinya sampai tiga tahun kemudian. Pada 2017, Williams menemukan Malik, calon suami yang dinikahinya pada 2019 lalu.

Pasangan itu memutuskan ingin memiliki anak, dan mempertimbangkan pilihan yang tersedia bagi mereka. Karena itulah, melansir Mailonline, Williams menghentikan terapi hormon testosteron yang telah dijalani selama beberapa tahun untuk memungkinkan indung telurnya berfungsi.

Williams yang telah menjalani operasi pada bagian atas tubuhnya tetapi tidak pada alat kelaminnya, akhirnya memutuskan bahwa ia akan merasa nyaman mencoba untuk hamil dan mengandung seorang anak.

Ia pun hamil secara alami segera setelah mereka mulai mencoba, dan pasangan itu menyambut putra mereka, Hudson, melalui operasi caesar, pada Oktober 2020. Dua tahun setelah memulai perawatan hormon, pada musim panas 2015, Williams menjalani operasi untuk mengangkat payudaranya dengan biaya sebesar US$5.000.

Melahirkan anak sendiri bukanlah keputusan langsung bagi Williams. “Saya selalu tahu itu adalah kemungkinan bahwa tubuh saya mungkin mencapai kehamilan, tapi itu bukan sesuatu yang pernah saya ingin lakukan sampai saya belajar bagaimana memisahkan fungsi tubuh saya dari pengertian gender,” terang Williams.

“Begitu saya belajar untuk menganggap tubuh saya sebagai alat dan bukan kumpulan stereotip gender, saya menyadari bahwa saya bisa menjadi orang yang saya inginkan dan membawa seorang anak ke dunia. Tidak ada yang bisa benar-benar tahu apakah memiliki anak itu mungkin sampai Anda mencobanya. Itulah mengapa sangat penting bagi kita untuk berhenti mendefinisikan ‘kewanitaan’ dalam istilah ‘keibuan’, karena itu adalah kesetaraan yang salah bahwa semua wanita bisa menjadi ibu, bahwa semua ibu mengandung anak-anak mereka, atau bahwa semua orang yang mengandung anak adalah ibu,” paparnya.

Williams mengetahui dirinya hamil pada Maret 2020, setelah hamil secara alami tanpa intervensi medis selain hormon. Tapi saat berada di rumah sakit, Bennett mengatakan bahwa dia terus menerus disalahpahami, bahkan dengan janggut dan dada rata.

“Satu-satunya hal yang membuat saya bingung tentang kehamilan saya adalah kesalahan gender yang terjadi pada saya ketika saya mendapatkan perawatan medis untuk kehamilan saya,” katanya. ** Baca juga: Pesawat Pengebom Milik AS yang Hilang 78 Tahun Lalu Ditemukan di Italia

Ditambahkan, “Urusan kehamilan, dan ya, saya katakan urusan, karena seluruh institusi perawatan kehamilan di Amerika berpusat pada penjualan konsep ‘keibuan’ ini begitu terkait dengan gender sehingga sulit untuk menghindari kesalahan gender.”

Williams mengungkapkan, dengan janggut penuh, dada rata, dan penanda jenis kelamin ‘laki-laki’ pada semua identifikasi saya, orang tidak bisa tidak memanggil saya ‘mama’, ‘ibu’, atau ‘ma’am’. Hal itu membuat Williams mengalami disforia.

Dikatakan, hal terbaik tentang menjadi seorang ayah adalah melihat Hudson berbagi penemuan barunya. “Ketika dia menemukan dia bisa melakukan sesuatu yang baru, dan berlari ke arah saya sambil berteriak, ‘Dada!’ itulah momen terbaik saya,” ujar Williams.

Bersama Malik, Williams berbagi perjalanan mereka secara online di akun Instagram @Bennettonpurpose, @Malikdubs, @Hudsonsdads dan @Designedbymalik.(ilj/bbs)




Seorang Transgender Brasil Berencana Transplantasi Rahim Demi Bisa Punya Anak

Kabar6-Seorang transgender yang juga bintang TV kelahiran Brasil bernama Jessica Alves (37) berencana melakukan transplantasi rahim, ingin memiliki anak dari rahimnya sendiri.

Selain ingin merasakan menjadi wanita seutuhnya dengan mengganti jenis kelamin, melansir Yahoo, Alves juga ingin menjadi wanita transgender pertama yang melakukan transplantasi rahim. Meskipun terdengar hampir mustahil, Alves tetap bertekad mencari cara agar bisa hamil dan memiliki anak, tak peduli berapa pun biayanya.

“Bahkan jika perlu hingga miliaran untuk punya satu bayi saja, saya akan mencari cara untuk bisa hamil. Saya ingin punya bayi dari gen dan darah saya sendiri,” tekadnya. ** Baca juga: Nyentrik, Rapper Meksiko Ini Lakukan Operasi Implan Pasang Rantai Emas untuk Gantikan Rambutnya

Sebelum operasi ganti kelamin pada Februari 2021 lalu, Alves disebut telah membekukan spermanya sendiri, sehingga bisa digunakan untuk IVF atau program bayi tabung. Menurut Alves, dia akan merasa lebih utuh jika bisa melahirkan bayinya sendiri.

“Saya hanya mau jadi wanita seutuhnya dan bisa operasi ganti kelamin merupakan hari paling bahagia dalam hidup. Tapi jika bisa punya rahim akan lebih baik. Saya merasa utuh jika bisa melahirkan,” terang Alves yang dulu populer sebagai Boneka Ken Hidup ini.

Sementara itu, transplantasi rahim sendiri dianggap sebagai sebuah terobosan di dunia medis dan masih dalam proses pengembangan. Prosedur ini ditujukan untuk memungkinkan wanita bisa tetap punya anak meskipun rahimnya telah diangkat karena penyakit atau terlahir tanpa rahim.

Namun transplantasi rahim pada wanita transgender tentu perlu dikaji lebih dalam lagi, karena ada perbedaan sistem reproduksi antara individu yang terlahir sebagai pria dan wanita.(ilj/bbs)