1

Kasus Covid-19 Turun Signifikan, Satgas Lebak Klaim Testing dan Tracing Tetap Diperkuat

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mengungumkan kabar baik dari penanganan virus Corona atau Covid-19. Selama 3 minggu, kasus aktif tercatat turun secara signifikan mencapai 29,28 persen.

Dalam perpanjangan PPKM yang diputuskan pemerintah, Kabupaten Lebak juga tak lagi berada di level 3 namun turun ke level 2. Begitu juga berdasarkan peta sebaran Covid-19, Lebak telah kembali menjadi zona kuning.

Asda II Pemkab Lebak sekaligus anggota Satgas Covid-19 Ajis Suhendi mengatakan, meski belum memenuhi target harian sesuai standar di dalam Inmendagri, testing dan tracing tetap diperkuat untuk mengetahui sebaran Covid-19.

“Tetap kami perkuat. Walaupun baru 36,81 persen dari target harian 2.810 testing, tapi perkembangannya membaik. Dari tanggal 19 – 25 Agustus 2021, kita melakukan 7.240 testing atau rata-rata 1.034 per hari,” ungkap Ajis saat dihubungi Kabar6.com, Kamis (26/8/2021).

Kondisi keterisian tempat tidur (BOR) bagi pasien Covid-19 di rumah sakit jauh menurun dibandingkan pada bulan Juli 2021 yang hampir mencapai 90 persen. Saat ini, rata-rata BOR 13,83 persen.

“Karena pasien makin menurun, rumah sakit menurunkan kapasitas BOR. Mudah-mudahan perbaikan kondisi ini terus berlanjut. Tetapi demikian kita semua harus tetap waspada, jangan lengah, tetap disiplin patuhi protokol kesehatan,” tutur Ajis.

Tingkat kesembuhan dari total kasus mencapai 93,25 persen dan kasus aktif 4,41 persen. Kata Ajis, 93 persen dari kasus aktif merupakan pasien tanpa gejala yang melakukan isolasi mandiri.

**Baca juga: Soal Rumah Dinas Rp1 Miliar, Kajari Lebak: Itu Urgent

“Kami day by day informasikan kasus akfif per kecamatan ke Satgas kecamatan. Teman-teman satgas kecamatan melakukan monitoring terhadap pelaksanaan isolasi mandiri, dari situ kami dapat feed back yang sudah dinyatakan selesai melakukan isolasi mandiri,” papar Ajis.(Nda)




Lebak Turun Status PPKM Level 3, Testing, Tracing dan Treatment Tetap Agresif

Kabar6.com

Kabar6-Testing, tracing dan treatment (3T) dalam penanganan pengendalian Covid-19 tetap bakal lebih agresif dilakukan meski Kabupaten Lebak turun status menjadi daerah dengan penerapan PPKM level 3.

“Informasi dari Pak Menteri Luhut, mulai minggu ini seluruh elemen di bawah komando Panglima TNI akan melakukan testing dan tracing agresif dengan target 1 kasus positif minimal 8 kontak erat,” kata Asda II Pemkab Lebak, Ajis Suhendi kepada Kabar6.com, di Rangkasbitung, Senin (26/7/2021).

Bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit memang sudah di bawah 60 persen sesuai standar organisasi kesehatan dunia (WHO). Namun kata Ajis, ada indikator lain supaya Lebak bisa turun level menjadi 2 bahkan 1.

“Tetapi yang lainnya harus kita push nih, kasus terkonfirmasi kita masih cukup tinggi, lalu PR kita juga positivity rate masih tinggi di atas 13 persen, sedangkan standar WHO di bawah 5 persen,” ungkap Ajis.

Testing dan tracing secara agresif sudah dilakukan oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Lebak. Dengan dikomandoi oleh Panglima TNI, 3T diharapkan bakal lebih agresif dan sesuai capaian target.

**Baca juga: Bubarkan Demo Tolak PPKM di Lebak, Polisi: Keselamatan Masyarakat Nomor Satu

“Karena Indonesia kan masih sekitar 20 persen, sedangkan Lebak 13 persen, masih jauh dari standar WHO, ini jadi PR kita banget. Karena ini salah satu indikator agar level kita bisa ke 2 bahkan 1,” kata Ajis menjelaskan.(Nda)




Zona Oranye, Tracing dan Testing di Lebak Ditingkatkan

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Lebak bakal meningkatkan tracing dan testing terkait kondisi Lebak yang kembali masuk menjadi zona oranye Covid-19.

“Tracing dan testing akan ditingkatkan untuk menekan potensi penyebaran Covid-19. Termasuk percepatan pelaksanaan vaksinasi massal pada tanggal 24-30 Juni 2021,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak, Triyatno Supiono kepada Kabar6.com, Jumat (18/6/2021).

Tracing atau penelusuran kontak erat kasus Covid-19 ditingkatkan, khususnya pada wilayah-wilayah dengan stasu zona merah dan oranye pada PPKM Mikro.

“Minimal kami bisa melakukan swab test 10 rumah di satu RT lokasi terjadinya kasus. Kami upayakan peningkatan capaian swab test untuk mempersempit penyebaran,” terang Triyatno.

**Baca juga: LPA Lebak Sebut Mediasi Kasus Pelecehan Seksual Anak Bertentangan dengan UU

Sementara terkait dengan vaksinasi massal yang akan kembali dilakukan. Triyatno menyebut, meski kelompok warga lansia dan petugas pelayan publik menjadi sasaran utama, namun tidak menutup kemungkinan kelompok lain juga menjalani vaksinasi.

“Lokasinya hari ini kita bahas, tetapi pusat-pusat keramaian sepertinya yang menjadi pilihan agar percepatan vaksinasi bisa dicapai,” katanya.(Nda)




Tracing Klaster Rumah Tangga, 23 Ribu Warga Kabupaten Tangerang Jalani Swab Test

Kabar6.com

Kabar6 – Guna mencegah penyebaran Covid-19 di klaster rumah tangga dan industri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang telah melakukan Swab Test secara masif pada 23.033 orang di wilayah Kabupaten Tangerang.

“Sampai dengan hari ini kami telah melakukan swab test secara masif 23.033 orang. Swab test ini untuk tracing penyebaran Covid-19 klaster rumah tangga ,” ujar Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Rabu (16/9/2020).

Pada rapat Evaluasi PSBB di wilayah Provinsi Banten yang di pimpin langsung Gubernur Banten di Ruang Wareng Setda ini, lanjut Zaki, dari Sweb Tes ini banyak yang ditemukan orang terkonfirmasi dan rata-rata berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala).

Bupati Zaki juga mengatakan, Pada Tanggal 17 September ini akan membuka Hotel Yasmin Curug menjadi Rumah Singgah untuk Pasien Covid-19 yang berstatus OTG

“Kita juga terus melakukan Gebrak Masker dan Sosialisasi 3 M (menggunakan Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan)” ucapnya

Bupati juga menegaskan terkait pemindahan rumah singgah penanganan pasien Covid-19 dari Griya Anabatic ke Hotel Yasmin lebih disebabkan Daya tampung pasien.

“Hotel Yasmin bisa merawat klaster keluarga kalau di Anabatic, satu kamar satu orang, tapi kalau di Hotel Yasmin bisa dua kamar untuk satu keluarga, bapak ibu dengan anak dua,” ujar Bupati.

Menurut Bupati Zaki saat ini, klaster keluarga positif Covid-19 sekarang ini sedang berkembang di Kabupaten Tangerang, atas pertimbangan tersebut kita pindahkan rumah singgah ke Hotel Yasmin, begitu juga soal ketersediaan kamar, Anabatic hanya bisa 150 max, di Hotem Yasmin bisa 240 kamar.

“Target kami rumah singgah untuk pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) yang terkonfirmasi positif Covid-19 mudah mudahan tanggal 17 september 2020 bisa beroperasi,” ujar Bupati.

Gubernur Banten Wahidin Halim meminta kepada pimpinan daerah untuk bersinergi dan semuanya harus ikut terlibat dalam menangani persoalan Covid-19 di Provinsi Banten

**Baca juga: Gaji Belum Dibayar, Puluhan Buruh Demo PT Mitra Serasi Jaya di Sepatan.

“Ayo bangun solidarias dalam Memutus Penyebaran Covid-19 karna ini berkaitan dengan Masyarakat Banten untuk itu kita wajib melindunginya” ucap Gubernur Banten

Ia juga mengucapkan terimakasih Kepada Para Kepala Daerah yang terus berjuang dalam melawan Covid-19 di wilayahnya masing masing. (Vee)