1

Kakek di Solear Setubuhi Remaja Hingga Tiga Kali

Kabar6-Seorang kakek berinisial M tega menyetubuhi remaja berinisial SJ di sebuah kebun, Kampung Gembong RT 1 RW 1, Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Bahkan, Kakek berusia 69 tahun menyetubuhi gadis tersebut hingga tiga kali.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Tangerang, Kompol Ivan Adhitira menjelaskan, terungkapnya kasus tersebut berawal saat korban berinisial SJ berusia 14 tahun tersebut menceritakan kepada orang tuanya kelakukan bejat pelaku berinisial M tersebut..

Selanjutnya, orang tua korban melaporkan ke warga sekitar dan warga bersama orang tua korban bersama-sama menggamankan pelaku untuk diserahkan ke Polresta Tangerang.

“Pelaku yang merupakan tetangga korban itu diserahkan oleh masyarakat ke Polresta Tangerang,” kata Ivan, Selasa (26/1/2021).

Menurut Ivan, korban dan tersangka sudah diminta keteranganya oleh penyidik. Diketahui pelaku menyetubuhi korban sebanyak tiga kali. Modusnya, pelaku mengancam korban dengan pacul dan menyetubuhinya. Setelah itu, korban dikasih uang sebesar Rp 5.000 hingga Rp 20.000.

**Baca juga: Polresta Tangerang Ciduk Pengecer Judi Togel di Tigaraksa

“Pelaku menyetubuhi korban di sebuah kebun wilayah Solear,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut Ivan, pelaku sudah ditahan di sel Mapolsek Kresek, Polresta Tangerang karena tahanan di Polsek Cisoka yang merupakan wilayah hukum Solear sudah overkapasitas.

“Pelaku ditahan sejak tanggal 19 Januri 2021,” pungkasnya. (Vee)




Belum Diketahui Hasil 3 Kali Uji Swab, Karyawan KMK di Cikupa Diliburkan 2 Bulan Kerja

Kabar6.com

Kabar6- Nurhasanah (30), salah satu karyawan PT KMK 1 di kawasan industri Cikupa Mas Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang mengaku sudah dua kali ikut rapid test dan tiga kali menjalani test swab diliburkan selama dua bulan terakhir dari pabriknya. Padahal sampai saat ini belum mengetahui hasil uji swab itu.

Nurhasanah menduga dirinya dianggap terpapar virus Covid-19 oleh pihak perusahaan tanpa memberi tahu apa pun hasilnya test positif atau negative. Baik petugas medis setempat apalagi manajemen pabrik.

“Sampai saat ini saya nggak tahu hasilnya. Saya disuruh libur aja selama 14 hari dengan melampirkan surat keterangan dokter. Setelah itu dapat pesan whatsapp dari klinik pabrik suruh test swab lagi,” ungkap Nurhasanah kepada kabar6.com di area rumah sakit Ciputra Hospital Citra Raya, Cikupa, Senin (12/10/2020).

Setiap 14 hari kerja Nurhasanah mendapatkan pesan dari klinik tempatnya bekerja untuk segera melakukan test swab. “Hari ini yang ketiga saya di test swab, sebelumnya sudah menjalani rapid test 2 kali dan swab test 2 kali juga. Tapi anehnya hasil test itu saya tidak dikasih tahu,” ungkap Nurhasanah sedih.

Hal itu membuat ia dan suaminya tambah sedih karena menjadi pertanyaan warga di sekitarnya tentang kondisi positif atau negatif. “Terkadang sedih, diomongin warga, awas positif covid19 gitukan kalau orang orang mah,” ujar karyawan yang kerja di gedung D2 KMK 1.

Juru bicara satuan tugas (satgas) percepatan penanganan Covid-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr. Hendra Tarmizi mengatakan, sekitar 12 orang pada perusahaan yang beroperasi di kawasan industri Cikupa Mas itu reaktif covid19. “Iya sebanyak 12 orang itu adalah hasil tracing dan kemarin sudah dilakukan swab,” ucap dr Hendra Tarmizi lewat pesan elektronik whatsApp.

**Baca juga: Ada yang Heran, 20 Karyawan PT KMK Global Sport 2 di Curug Tangerang Jalani Test Swab.

Mengetahui cerita Nurhasanah, dr Hendra Tarmizi berjanji akan segera menindaklanjuti perihal puluhan karyawan di PT KMK Global Sport 2 Desa Kadu Jaya Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang yang saat ini menjalani test swab di rumah sakit Ciputra Hospital Citra Raya. (han)




Salut, Gagal Tiga Kali Saprudin Masih Coba Peruntungan Kades

Kabar6.com

Kabar6- Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, ungkapan itu barangkali yang cocok untuk perjuangan Saprudin salah satu calon Kepala Desa (Calkades) Cempaka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.

Tiga kali maju di Pilkades dan selalu gagal, tak membuatnya patah semangat. Sebaliknya, ia masih menyimpan optimistime untuk menang dan kembali maju di Pilkades keempat kalinya yang akan digelar serentak pada 1 Desember 2019 mendatang.

“Tiga kali Berturut-turut saya gagal dalam Pilkades sebelumnya, ini yang keempat kalinya saya maju, saya ingin ada perubahan dan pemerataan yang betul-betul dirasakan oleh masyarakat, sesuai dengan motto saya ” Cempaka Baru, Cempaka Maju,” ungkap Saprudin Kepada kabar6.com saat ditemui di kediamannya, Sabtu (26/10/2019).

Keprihatinannya terhadap nasib anak yang putus sekolah menjadi motivasi utama ke ikutsertaannya dalam pesta Pilkades ini serta tertib administrasi yang di nilainya masih jauh dari sempurna

“Saya sangat prihatin masih banyak anak-anak yang putus sekolah, maka dari itu, saya ingin ada perubahan terutama di sektor pendidikan melalui program paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan paket C setara SMU dan pembuatan gratis untuk Akta Kelahiran, KK dan e-KTP,” ujar Cakades ini.

Menurutnya, bukan hanya pemerataan pada infrastruktur saja, tetapi pemerataan pada pendidikan itu yang paling utama.

“Masih banyak yang putus sekolah disini, itu tanggung jawab pemimpin, itu motivasi saya kenapa saya harus mencalonkan diri lagi,” tandasnya.

Sementara itu, Wanto Ismail salah satu warga Desa Cempaka mengatakan, sosok Saprudin merupakan sosok yang merakyat, memiliki rasa sosial tinggi terhadap lingkungan, kegigihannya untuk terus ikut dalam kompetisi Pilkades ini perlu diapresiasi.

**Baca juga: Hari ke-3 Operasi Zebra, Polresta Tangerang Jaring Ribuan Pelanggar.

“Kita kenal pak Saprudin ini sosok yang merakyat, rasa sosial terhadap lingkungan yang saya tau selama ini baik, justru saya pribadi sebagai warga Cempaka menjadi empati atas kegigihannya untuk terus ikut Pilkades meskipun dia sudah tiga kali gagal, dia punya niat tulus ingin berbuat dan mengabdi terhadap lingkungan,” tutur Wanto.

Wanto juga mengakui tiga kali kegagalan memang tak mudah untuk bangkit kembali Namun, ia meyakini peluang pun masih terbuka lebar mengingat di tiga Pilkades yang lalu, ia nyaris menang dan perolehan suaranya hanya kalah tipis dari pemenang.(N2P)




Raih WTP Ketiga Kali, Gubernur: Ini Berkah Ramadan

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten kembali memperoleh predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Rabu (22/5/2019).

Atas predikat tersebut, Gubernur Banten, Wahidin Halim menyatakan opini WTP dari BPK RI atas pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemprov Banten tahun anggaran 2018 merupakan hasil kerjasama semua pihak baik eksekutif maupun legislatif yang baik sehingga menghasilkan keberkahan di bulan suci Ramadan berupa opini WTP.

Keberkahan itu, kata WH, harus dijadikan motivasi bagi seluruh jajaran Pemprov Banten dan DPRD untuk meningkatkan kinerja dan ketaatannya terhadap peraturan sehingga kedepan mampu menghasilkan opini WTP tanpa adanya catatan.

“Apa yang disampaikan oleh Kepala BPK bahwa Pemprov Banten memperoleh opini WTP ketiga kalinya, harus kita syukuri apalagi bulan puasa ini agar jadi keberkahan,” kata WH, dalam pidatonya saat Rapat Paripurna Istimewa Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2018, di gedung DPRD Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Rabu (22/5/2019).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah dan jajaran pimpinan serta anggota lainnya, Kepala BPK Perwakilan Banten Hari Wiwoho, Pj Sekda Pemprov Banten Ino S Rawita, seluruh kepala OPD dan jajaran, TNI Polri, Tokoh Masyarakat, Ulama, Akademisi dan unsur masyarakat lainnya.

**Baca juga: Ikut Aksi 22 Mei, Satu Warga Tangerang Meninggal Dunia.

Keberkahan tersebut, lanjut WH, diartikan oleh Imam Nawawi sebagai tumbuh dan berkembang untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.

Diraihnya opini WTP merupakan berkah atas meningkatnya ketaatan para aparatur dalam melaksanakan pekerjaannya dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kepala BPK Perwakilan Provinsi Banten Hari Wiwoho dalam sambutannya menyatakan bahwa pada semester I tahun anggaran 2019 BPK Perwakilan Provinsi Banten telah melakukan pemeriksaan atas LKPD Pemprov Banten tahun anggaran 2018.

Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan BPK, termasuk implementasi atas rencana aksi yang telah dilaksanakan Pemprov Banten, maka BPK memberikan opini WTP atas LKPD tahun 2018.

Dengan demikian, Pemprov Banten telah berhasil mempertahankan opini WTP untuk ketiga kalinya.

Ia mengatakan, BPK masih menemukan temuan atas sistem pengendalian internal dan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pada sejumlah OPD.

“Penyampaian LHP ini lebih cepat dari seharusnya. Dan terkait catatan yang kami berikan, Pak Gubernur ini sangat sigap, cepat, tanggap dengan rekomendasi-rekomendasi yang kami berikan. Bahkan pada LHP yang baru ini, hampir semua sudah ditindakanjuti. Temuan-temuan yang tersisa itu banyaknya temuan-temuan lama, bukan yang sekarang,” tutur Hari. (Den)