1

1 April, Bandara Soekarno-Hatta Batasi Pengoperasian Terminal 1- 2

kabar6.com

Kabar6 – PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengumumkan mulai hari Rabu, 1 April 2020 dilakukan pembatasan operasi Terminal 1 dan Terminal 2.

Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi mengatakan pembatasan operasional Terminal 1 dan Terminal 2 ini mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 jo SE Dirjen Perhubungan Udara No.6 Tahun 2020 terkait dengan meluasnya penyebaran wabah Coronavirus Disease (COVID-19) di berbagai negara termasuk di Indonesia.

“Pembatasan pengoperasian Terminal 1 dan Terminal 2 dilakukan dalam rangka optimalisasi pengendalian alur penumpang baik Domestik maupun Internasional,” ujarnya Sabtu 28 Maret 2020.

Adapun tujuan pembatas itu, kata Agus, untuk pencegahan penyebaran Covid-19 melalui pergerakan penumpang, pengunjung dan pekerja di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dengan demikian, maka pelayanan penumpang di Terminal 1 hanya dilakukan di Sub Terminal 1A. Sedangkan Sub Terminal 1B tidak dioperasikan atau ditutup sementara.

Artinya, pelayanan penumpang di Terminal 1 hanya dilakukan di Sub Terminal 1A untuk seluruh rute domestik dengan maskapai Lion Air (all destination domestic) Trigana (Pangkalanbun) dan Airfast Indonesia.

Sementara, untuk Terminal 2 hanya mengoperasikan Sub Terminal 2D dan 2E. Sedangkan Low-cost carrier Terminal (LCCT) atau Terminal 2F tidak dioperasikan dan penerbangan rute Internasional dialihkan ke Terminal 3.

Di Terminal 3, penerbangan LCC yang dialihkan dari Terminal 2F (LCCT) dilayani di Check-In konter Island E. Meskipun dialihkan ke Terminal 3, Passenger Service Charge (PSC) tidak mengalami perubahan atau tetap berlaku menggunakan PSC Terminal 2F.

“Untuk mengantisipasi adanya penumpang yang masih ke Terminal 2F, kami menyediakan shuttle bus dan petugas helpdesk di Terminal 2F,” terang Agus Haryadi.

Adapun maskapai LCC yang dialihkan operasionalnya dari Terminal 2F ke Terminal 3 antara lain, Air Asia Bhd, Indonesia Air Asia, Jet Star Asia, Cebu Pacific, Fly Scoot, Lion Air, Batik Air, Malindo, Thai Lion, Citilink.

**Baca juga: Anggaran Penanganan Covid-19 Kota Tangerang Rp 18 Miliar, ini Rinciannya.

Pembatasan pengoperasian Terminal 1 dan Terminal 2 terhitung mulai tanggal 1 April 2020 s/d 29 Mei 2020 adalah bersifat sementara selama masa Darurat Bencana Wabah COVID-19 di Indonesia. Sebagaimana dituangkan pada Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13.ATahun 2020.

“Perlu kami sampaikan bahwa pembatasan pengoperasian ini bersifat sementara. Namun dalam hal diperlukan dapat dilakukan perpanjangan berdasarkan situasi yang berkembang,” tutur Agus Haryadi.

Dengan adanya pembatasan operasional ini, PT Angkasa Pura II meminta seluruh Badan Usaha Angkutan Udara yang terdampak pembatasan operasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat segera mempersiapkan pengalihan kegiatan operasional serta guna kelancaran pelayanan kepada penumpang. (GFM)




Besok, Terminal 1 C Bandara Soekarno-Hatta Mulai Direvitalisasi

Kabar6.com

Kabar6-Operator Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero) akan memulai proyek revitalisasi Terminal 1 C, besok Kamis (15/8/2019).

Senior Manager Of Branch Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang mengatakan, revitalisasi dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan kapasitas jumlah penumpang dua kali lipat dari yang ada saat ini.

“Dengan direvitalisasi, Terminal 1 nantinya akan memiliki kapasitas 18 Juta dari sebelumnya 9 Juta penumpang per tahun,” ujarnya, Rabu (14/8/2019).

Febri mengatakan perombakan total Terminal ini adalah yang pertamakali dilakukan sejak tahun 1985 Bandara Soekarno-Hatta beroperasi.

Program revitaliasi terminal ini juga untuk meningkatkan kapasitas penumpang per tahun di Bandara Soekarno-Hatta pada tahun 2018 sudah mencapai 67 juta orang.

**Baca juga: Semarak HUT RI, Liwo Gelar Pameran Alutsista.

Sedangkan kapasitasnya hanya 43 juta orang. “Kondisi terminal saat ini dinilai kurang memadai untuk melayani jumlah penumpang yang terus bertambah,” kata Febri.

Meski begitu, Febri menegaskan, revitalisasi Terminal 1 akan tetap mempertahankan desain awal. Proyek yang diagendakan selesai pada 360 hari tersebut akan memperluas central corridor area, connecting boarding lounge area, check-in counter area dan sebagainya.(GFM)




Tarif Parkir Bandara Soetta Jadi Perhatian DPRD

Kabar6-Mahalnya tarif parkir dikawasan Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan membahas persoalan ini, bersama dengan intansi terkait, seperti PT Angkasa Pura II, selaku pengelola otoritas dikawasan Bandara Soetta serta Dinas Perhubungan (Dishub) serta DPKAD.

“Bisa saja, jika memang ada aduan dari masyarakat terkait persoalan ini,” ujar politisi asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini, Sabtu (21/3/2015). **Baca juga: HMI Desak Pemkot Tangerang Tegas Soal Tarif Parkir Bandara Soetta.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Hapipi menegaskan, sejauh ini pihaknya menyadari bahwa regulasi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat, hanya terkait dengan pajaknya saja.

“Memang setahu saya, untuk pengelolaan parkir swasta hanya diatur pajaknya saja. Mengenai tarifnya, pihak pengelola yang menentukan. Artinya, kalau tarif tinggi, pajak yang masuk ke pemerintah pun justru besar,” katanya.(ges)