1

Terkendala Moratorium DOB, Pengamat: Potensi Kota Tangerang Tengah Berbeda

Kabar6.com

Kabar6-Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS), Miftahul Adib menerangkan, soal adanya kendala moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) selain Papua bisa diselesaikan.

Menurutnya, hal itu bisa cepat terselesaikan jika Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan pemerintah pusat sepakat untuk mencabut moratorium DOB tersebut.

“Tapi kan mudah ini sebnernya, tinggal DPR dengan pemerintah pusat cabut. Tidak semua daerah pemekaran baru membebani pemerintah pusat,” ujarnya kepada Kabar6.com di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu (24/11/2021).

Lanjutnya, pemerintah pusat juga harus melihat potensi dan visibilitas dari Tangerang Tengah ini berbeda dengan DOB ditempat lain.

“Selain bisa mendorong pemerataan pembangunan dengan PAD nya yang tinggi, Tangerang Tengah dengan kemajuan yang pesat bisa menjadi kota satelit dengan berbasis bisnis digital. Adanya BSD yg membuat ‘silicon valley’ ala Indonesia, bisa menjadi prototypenya,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Warga yang terdiri dari 5 kecamatan yaitu Pagedangan, Legok, Kelapa Dua, Curug, dan Cisauk deklarasikan Presidium Badan Persiapan Pembentukan Kota baru Tangerang Tengah (BPP-KTT).

Kegiatan itu berlangsung di Taman Makam Pahlawan (TMP) Raden Aria Wangsakara, Lengkong Kyai, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu 21 November 2021.

**Baca juga: Wacana Pemekaran Kota Tangerang Tengah, Pengamat: Sudah Saatnya!

Ketua Presidium BPP Kota Baru Tangerang Tengah, Nurdin M Satibi menerangkan, pihaknya ingin berpisah dengan induk Kabupaten Tangerang berlandaskan Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dan Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemekaran Daerah.

“Itu alasannya, dan juga memang sangat relevan sekali untuk di wilayah Tangerang Tengah ini segera mungkin adanya pemekaran kota baru,” ujarnya di TMP Aria Wangsakara, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.(eka)




Belajar Daring, Siswa SMP Negeri 7 Solear Terkendala Telepon Pintar

Kabar6.com

Kabar6-Kepala sekolah SMPN 7 Solear, Kabupaten Tangerang, Tjatur Sugito mengakui masih banyak kendala yang dialami sekolah itu dalam penerapan belajar jarak jauh atau online saat pandemi Covid-19 ini. ” Salah satunya adalah keterbatasan alat teknologi,” ujarnya kepada Kabar6.com, Senin 20/7/2020.

Karena, kata Sugito, sampai kini sekolah itu belum memiliki ruangan komputer sebagai sarana pendukung dan masih banyak siswa yang tidak mempunyai telepon pintar serta keterbatasan kuota atau jaringan internet

” Masih ada yang punya HP lama, pihak sekolah hanya bisa menyarankan untuk sementara menggunakan HP orang tuanya keluarga terdekat, tetangga, atau teman terdekat,” jelasnya

Sekolah yang dibangun di atas lahan seluas 10 ribu meter persegi, memiliki 5 rombel untuk kelas VII, sementara kelas VIII dan IX masing-masing 3 rombel.” Perlu ada penambahan ruangan atau gedung baru, perlu ada sarana olahraga, dan penambahan meja kursi (meubeler) yang belum tersedia di dua gedung baru,” ujarnya.

**Baca juga: Terjaring Operasi PSBB di Sepatan Dua Pengedar Sabu Ditangkap Polisi.

Seperti sekolah yang lain pada tahun ajaran baru ini, SMP Negeri 7 Solear melakukan kegiatan perdana masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) secara virtual atau dalam jaringan (daring).Pelaksanaan MPLS online dilakukan dalam bentuk video, dengan merekam setiap sudut sekolah, sarana dan prasarana hingga pengenalan guru. (CR)




Produksi Bilik Disinfektan di Kota Tangerang Terkendala Sulitnya Sprayer

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang tengah menyiapkan sebanyak 50 bilik disinfektan yang diberi nama SiCorona (Usir Corona). Namun, hingga kini SiCorona masih belum dapat didistribusikan secara menyeluruh.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Tangerang Herman Suwarman mengakui terdapat kendala dalam proses produksi. Pemkot Tangerang kesulitan mendapatkan alat penyemprot cairan disinfektan atau sprayer mist.

“Memang ada kesulitan di alat sprayernya,” ungkapnya saat dihubungi, Sabtu (28/3/2020).

Herman mengatakan, barang tersebut saat ini begitu langka. Sebab berbagai pihak juga banyak membuat bilik disinfektan serupa. Selain itu, toko-toko peralatan tersebut juga banyak yang tutup akibat terus meluasnya penyebaran corona. “Jadi rebutan kan,” katanya.

Kendati demikian, Herman terangkan, pihaknya akan mendahulukan objek-objek vital untuk mendistribusikan SiCorona. Salah satunya adalah RSUD Kota Tangerang.

“Yang sudah dipasang itu RSUD (Kota Tangerang) yang tempat-tempat vital dulu deh,” terangnya.

Terpisah, Kabag Umum Pemkot Tangerang yang juga merupakan pimpinan produksi SiCorona Ahmad Ricky Fauzan mengklaim saat ini alat penyemprot disinfektan itu telah tersedia. Pihaknya kini masih terus melakukan produksi.

**Baca juga: Pelayanan Uji KIR Kota Tangerang Ditutup Sementara Karena Corona.

“Sudah aman tinggal dikerjain aja,” katanya. Ricky mengatakan pendistribusian bilik disinfektan SiCorona tersebut baru sejumlah 2 buah yang telah ditempatkan di RSUD Kota Tangerang.

Namun dia tidak menyebutkan secara rinci berapa jumlah SiCorona itu telah selesai diproduksi. Dia hanya memastikan proses produksi saat ini tengah dikebut. “Secepatnya ini lagi dikebut terus pengerjaannya,” tandasnya (oke)




Perbaikan Pipa Bocor di Perumdam TKR Terkendala Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Perusahan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kerta Raharja mengalami kebocoran pipa di Perumahan Regency 2 Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Humas Perumdam TKR, Samsudin Sidik mengatakan, kobocoran pipa tersebut berdiameter 400 milimeter. Namun untuk melakukan perbaikan tersebut terkendala oleh banjir wilayah itu.

“Mohon maaf pekerjaan perbaikan kebocoran pipa diameter 400 mm belum bisa kami selesaikan. Disebabkan karena lokasi perbaikan, terendam banjir,” ujar Samsudin saat dikonfirmasi, Rabu (26/2/2020).

**Baca juga: H-2 HUT Kota Tangerang, Banjir di Periuk Belum Surut.

Meski demikian, kebocoran pipa tersebut diketahui sejak Sabtu (22/2/2020) lalu. Namun, kata Samsudin, perbaikan kebocoran itu akan dilakukan setelah wilayah tersebut normal kembali.

“Pekerjaan akan lanjutkan bila kondisi lokasi normal,” tandasnya. (Oke)




Setda Sebut Dana Insentif Ribuan Guru Ngaji Terkendala Rekening Tak Aktif

Kabar6.com

Kabar6-Pemberian dana insentif terhadap ribuan guru mengaji terkendala rekening bank penerima banyak yang tidak aktif.

Hal tersebut dikatakan oleh Amat, Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tangerang, kepada kabar6.com, Kamis (19/9/2019).

“Harusnya, insentif guru ngaji sudah tuntas disalurkan. Ternyata ditemukan banyak rekening bank guru ngaji tidak aktif, terpaksa menunggu rekening diaktifkan dulu,” terangnya.

Menurut Amat, pemberian insentif guru ngaji akan diberikan bertahap tiga kali dalam setahun yang langsung dikirim ke rekening penerima.

Dengan total anggaran belanja langsung yang disediakan Pemerintah Kabupaten Tangerang senilai Rp4,5 miliar.

“Pemberian insentif merupakan bentuk kepedulian Pemkab Tangerang kepada guru mengaji yang sudah mendedikasikan diri untuk mengajarkan pendidikan Alquran,” bebernya.

Total dana insentif yang melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2019 tersebut diberikan kepada 3014 guru ngaji di Kabupaten Tangerang.

“Nominalnya memang tidak besar, Rp1,5 juta per guru ngaji dalam setahun. Ya, minimal kita memberikan apresiasi kepada guru mengaji, yang telah mengajarkan membaca Alquran kepada anak-anak kita. Sehingga anak Kabupaten Tangerang akan menjadi anak yang taqwa,” ujarnya.

Pendataan guru ngaji dilakukan di setiap desa dan kelurahan yang bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang dan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) di masing-masing Kecamatan se-Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Pembangunan Gereja Di Tolak, Ini Alasan Warga.

Hal itu telah melalui hasil pendataan terpilih 3014 guru ngaji yang sesuai dengan kriteria. Yakni, warga Kabupaten Tangerang, yang bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS), tidak memiliki penghasilan tetap, dan memiliki anak didik.

“Jumlah 3014 tersebut tersebar diseluruh kecamatan se-Kabupaten Tangeran. “Insya Allah, paling lambat Desember mendatang peyaluran insentif guru ngaji sudah seluruhnya disalurkan,” pungkasnya. (bam)