1

Hilang 38 Tahun Lalu di Himalaya, Jasad Tentara India Akhirnya Ditemukan

Kabar6-Jasad seorang tentara India bernama Chandrashekhar Harbola dan 19 rekannya yang hilang 38 tahun lalu di Himalaya akhirnya berhasil ditemukan.

Sebelumnya, melansir Outlookindia, Harbola dan 19 rekannya terjebak longsor saat melakukan patroli di gletser Siachen, sepanjang perbatasan India-Pakistan pada 1984 silam. Lima belas jasad ditemukan saat itu tapi lima lainnya hilang. Unit Angkatan Darat India yang menemukan jasad Harbola juga menemukan satu jasad lainnya tapi belum teridentifikasi.

Keluarga Harbola, yang tinggal di distrik Haldwani, negara bagian Uttarakhand, mengatakan lega dengan temuan tersebut. Pemakaman militer rencananya akan digelar di desa asal Harbola.

Diketahui, Siachen adalah medan tempur tertinggi di dunia dan para tentara dari India dan Pakistan tewas saat peristiwa badai dan longsor salju tersebut. ** Baca juga: Gustave, Buaya Paling Sadis di Dunia Asal Burundi, Disebut Pernah Mangsa Lebih dari 300 Manusia

Siachen menjadi daerah yang diperebutkan antara India dan Pakistan. Berbagai perundingan telah dilakukan untuk demiliterisasi zona tersebut tapi selalu gagal. Tentara dari kedua negara bertempur memperebutkan Siachen pada 1984.

Lebih dari empat dekade kemudian, tentara dari kedua negara masih ditempatkan di wilayah tersebut.(ilj/bbs)




Diduga Kuasai Ganja 50 Kilo, Oknum Tentara Digerebek di Kelapa Dua Tangerang

Kabar6-Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten mengamankan seorang oknum anggota TNI bersama warga sipil. Keduanya tertangkap tangan menguasai narkoba jenis ganja seberat 50 kilogram.

Oknum anggota TNI Angkatan Darat berinisial Kopral Dua N digerebek di sebuah rumah kos di kawasan Islamic Village, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, pada Selasa, 2 Mei 2023 kemarin.

**Baca Juga: Lagi Cari Bambu, Siswa di Solear Temukan Mayat Dikubur Sejengkal

“Benar mas terduga pelaku Kopda N sudah diamankan,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal Hamim Tohari, Rabu (3/5/2023).

Ia pastikan bahwa Kopda N sudah dibawa ke Pomdam Jayakarta. Kini oknum tentara itu masih menjalani pemeriksaan oleh aparat berwenang.

“Dalam proses di Pomdam Jaya,” tegas Hamim Tohari.(yud)




Gunakan Teknik Tak Lazim, Dokter Keluarkan Granat Aktif dari Dada Tentara Ukraina

Kabar6-Tim dokter militer dari Rumah Sakit Klinik Militer Pusat Mandryk Distrik Militer Pusat, Ukraina, berhasil mengeluarkan granat aktif dari dada seorang tentara, sersan junior Nikolay Pasenko (28).

Di sisi lain, melansir Allthatsinteresting, tim dokter juga harus mempertaruhkan nyawa mereka sekaligus menahan diri untuk tidak menggunakan prosedur umum yang dapat memicu ledakkan granat. Operasi langka sekaligus berbahaya ini disampaikan Hanna Maliar, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina.

Maliar memposting gambar sinar-X dalam akun Facebook, menunjukkan granat yang tidak meledak bersarang di dalam dada seorang tentara Ukraina. “Dokter militer melakukan operasi untuk mengeluarkan granat VOG, yang tidak pecah, dari tubuh prajurit itu,” demikian tulis Maliar.

Selain itu, Maliar juga menulis bahwa Andrii Verba, salah satu ahli bedah paling berpengalaman di angkatan bersenjata Ukraina, melakukan operasi tadi, dibantu oleh dua sappers atau insinyur tempur, untuk melindungi staf medis dan memastikan operasi dilakukan dengan aman.

Bersamaan dengan rontgen pasien, postingan Maliar menunjukkan Verba memegang granat yang berhasil diangkat setelah operasi. Granat VOG memiliki panjang sekira 4 cm dan dapat ditembakkan dari peluncur granat sejauh 400 meter dari target.

Dokter, tulis Maliar, tidak menggunakan elektrokoagulasi selama operasi, metode umum untuk mengontrol pendarahan. Ini metode umum dengan menggunakan arus listrik untuk membakar tepi pembuluh darah, membakar luka atau sayatan.

Dalam kasus ini, dokter khawatir arus listrik akan mematikan granat. Untuk itu, tim dokter menggunakan teknik berbeda dalam kondisi darurat ini. ** Baca juga: Fenomena Alam Pilar Cahaya di AS Membentuk Jejak Seperti Sinar Pesawat UFO

“Bagian granat yang tidak meledak diambil dari bawah jantung. Granat tidak meledak, tetapi tetap dapat meledak,” tulis Anton Gerashchenko, penasihat menteri urusan dalam negeri Ukraina.

Dikatakan Gerashchenko, pasien sedang menjalani rehabilitasi dan pemulihan lebih lanjut. “Belum pernah ada operasi seperti itu dalam praktik dokter kami,” ungkap Gerashchenko.(ilj/bbs)




Pemerintah Rusia Berikan Bantuan pada Para Tentara untuk Bekukan Sperma Gratis Agar Punya Keturunan

Kabar6-Ketua Persatuan Pengacara Rusia, Igor Trunov, mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan Rusia telah menanggapi dan bersedia memberikan bantuan anggaran bagi tentara yang ingin melakukan prosedur pembekuan sperma (sperm banking).

Ya, melansir Fortune, pemerintah Rusia memberikan kesempatan kepada warga pria di Negeri Beruang Merah yang direkrut dalam mobilisasi militer, untuk melakukan pembekuan sperma secara gratis. Hak ini diberikan agar para tentara yang bertugas masih bisa memiliki keturunan, meski nantinya meninggal dunia dalam perang.

“(Kementerian Kesehatan) menentukan kemungkinan dukungan keuangan dari anggaran federal untuk konservasi gratis dan penyimpanan sel sperma (spermatozoa) untuk warga yang dimobilisasi untuk berpartisipasi dalam operasi militer khusus untuk 2022-2024,” terang Trunov. ** Baca juga: Gigit Stopkontak, Buaya Jantan di Kebun Binatang AS Tewas Seketika

Proses pembekuan sperma ini akan dilakukan di cryobank. Nantinya, sel sperma dari para pria itu akan diawetkan dengan suhu udara rendah agar bisa digunakan di masa depan. Meski begitu, pihak keluarga dari para tentara diperbolehkan untuk menggunakan sperma itu kapan saja secara gratis, sesuai dengan ketentuan dari asuransi kesehatan.

Permintaan pembekuan sperma diketahui mulai meningkat sejak Oktober 2022, saat Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsialnya ke Ukraina. Selain itu, meningkatnya permintaan ini juga dipicu kekhawatiran pihak keluarga jika suaminya meninggal dunia saat bertugas. Jika itu terjadi, mereka tidak dapat memiliki anak.

“Dulu, orang yang memiliki penyakit kronis yang menjadi peminat utama prosedur ini. Tetapi, sekarang pria-pria sehat membekukan sperma mereka,” kata Steve Rosenberg, jurnalis BBC. “Jika terjadi sesuatu pada mereka, tetap mereka dapat memiliki kemungkinan untuk menjadi ayah.” (ilj/bbs)




Keluarga Tentara di Tangerang Duga Kematian Prada Indra Janggal

kabar6.com

Kabar6-Prada Mochamad Indra Wijaya, anggota Komando Operasi Udara (Koopsud) pulang telah menjadi jenazah. Keluarga almarhum menganggap kematiannya tak wajar saat bertugas di Biak, Papua.

“Wajah berdarah dan banyak luka lebam,” kata Rika, kakak almarhum di rumah duka kawasan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu (23/11/2022).

Dijelaskan, pihak keluarga dapat informasi almarhum akibat dehidrasi. Informasi diketahui dari surat kematian yang diterima keluarga. Keluarga yang curiga melihat peti jenazah digembok lalu coba membuka.

“Keluarga autopsi jenazah adik saya untuk memastikan penyebab meninggalnya Indra,” jelas Rika.

**Baca juga: Motif dan Kronologis Pembunuhan Supir Taksi Online di Solear Tangerang

Menurutnya, pihak keluarga juga sudah mendatangi Mabes TNI. Aparat di mabes menyatakan bahwa eskalasi terlalu jauh sehingga diarahkan ke Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Udara.

“BAP lagi besok di Puspom TNI AU,” singkat Rika.(yud)




‘Istirahat’ Sejenak dari Pertempuran, Tentara Ukraina Nikahi Prajurit Wanita di Tengah Perang Berkecamuk

Kabar6-Seorang tentara Ukraina, Volodymyr Mykhalchuk (28), menikahi prajurit kontrak, Khrystyna Lyuta (23), di sela-sela pertempuran yang tengah berkecamuk antara Rusia dan Ukraina.

Mykhalchuk dan Lyuta, melansir people, bertemu hanya beberapa bulan sebelumnya saat bertugas bersama di ketentaraan di kota kecil Druzhkivka, 40 km dari zona garis depan di mana pasukan Ukraina berperang melawan Rusia. Dalam upacara pernikahan itu, Lyuta mengenakan celana kamuflase dan sepatu bot tentara dengan blus tradisional Ukraina merah yang disulam dengan bunga. “Saya sudah terbiasa dengan seragam ini,” kata Lyuta.

Wanita itu mengatakan dirinya bertemu Mykhalchuk dua bulan lalu, ketika dia dimobilisasi. Mereka tinggal sekira lima kilometer dari satu sama lain di wilayah barat daya Vinnytska yang sama, tetapi mungkin tidak akan pernah bertemu jika bukan karena perang. “Perang adalah perang, tapi hidup terus berjalan,” ujar Lyuta.

“Ini bukan keputusan yang tergesa-gesa,” kata Mykhalchuk. “Hal utama adalah kami saling mencintai dan kami ingin bersama.” ** Baca juga: Seorang Istri di India Sewa 5 Preman untuk Perkosa Wanita yang Dicurigai Jadi Selingkuhan Suaminya

Pengantin lainnya, Kristina (23), yang bekerja di korps sinyal, memilih gaun putih panjang tradisional dengan bordir rakyat merah untuk menikahi Vitaliy Orlich (23), seorang penembak jitu. “Saya percaya ini tentang menciptakan keluarga baru, tidak peduli di mana itu terjadi atau bagaimana,” kata Kristina.

Ya, cinta bisa tumbuh di mana saja.(ilj/bbs)




Miris! Sejumlah Oknum Tentara dan Polisi di Zimbabwe Terlibat Serangkaian Aksi Perampokan Bersenjata

Kabar6-Serangkaian aksi kriminal berupa perampokan bersenjata dengan melibatkan oknum tentara dan polisi secara mengejutkan terjadi di Zimbabwe. Padahal, Presiden Emmerson Mnangagwa telah memperingatkan personel keamanan untuk tidak ambil bagian dalam kegiatan kriminal.

Tidak hanya itu, melansir aa.com, Presiden Mnangagwa juga bersumpah akan menggunakan cara yang kejam untuk menangani oknum tentara dan polisi yang terlibat. Meskipun begitu, para pengusaha mengatakan mereka hidup dalam ketakutan. Menurut polisi, lebih dari sekira Rp71,5 miliar telah dirampok sepanjang tahun lalu dari Januari hingga Oktober.

“Kami hidup dalam ketakutan, apa yang kami dengar di berita setiap hari sangat mengejutkan dan lebih buruk lagi perampokan yang melibatkan tentara dan anggota polisi,” ungkap Innocent Guyo, seorang pedagang perhiasan.

Juru bicara militer, Augustine Chipwere, menyesali keterlibatan oknum tentara dalam perampokan bersenjata dan penembakan selama keributan publik. “Pasukan Pertahanan Zimbabwe (ZDF) mengakui dan menyesali hilangnya nyawa tak berdosa dan sangat bersimpati dengan keluarga dan masyarakat yang berduka,” terang Chipwere.

Dia meminta orang-orang untuk melaporkan kejadian tersebut dan keterlibatan tentara dalam kegiatan kriminal ke barak terdekat. Chipwere mengatakan, perilaku seperti itu tidak sesuai dengan kode etik militer Zimbabwe. Menurut laporan media lokal, dua tentara menembak mati seorang pria dalam perampokan senilai sekira Rp572 juta di Hatfield, Harare, pada 24 Desember tahun lalu.

Kedua tentara itu telah ditangkap. Sebelumnya, seorang prajurit yang sedang bertugas dari resimen komando elit Tentara Nasional Zimbabwe (ZNA) diidentifikasi sebagai salah satu tersangka perampok bersenjata yang terlibat dalam baku tembak fatal di rumah mantan detektif polisi Joseph Nemaisa di Chadcombe pada 6 Desember tahun lalu.

Dia ditembak mati di tempat oleh mantan detektif, bersama dengan dua kaki tangannya. Setahun yang lalu, dua tentara lain diduga berkomplot dengan penjaga keamanan bank dan mencuri sekira Rp38,6 miliar.

Ada sejumlah teori yang berkembang untuk menjelaskan keterlibatan tentara dalam aksi perampokan. Seorang mantan perwira militer dengan syarat anonim mengatakan perampokan ini terkait dengan runtuhnya ekonomi dan kondisi keuangan yang sulit yang dihadapi semua orang di negara itu.

“Orang-orang mengeksplorasi peluang yang tersedia bagi mereka untuk mencari nafkah. Politisi menjarah sumber daya nasional; pegawai negeri menerima suap. Tentara dan polisi juga menggunakan kekuatan yang mereka miliki untuk menghasilkan uang,” terangnya.

Ditambahkan, “Tidak seperti banyak negara di kawasan ini, orang Zimbabwe tidak mempercayai sistem perbankan mereka karena kerugian yang terjadi dari tahun 2007 hingga 2009, era hiperinflasi. Karena itu, semua orang menyimpan uang di rumah dalam bentuk mata uang AS (dolar) dan itu menarik (minat) penjahat.”

Juru bicara polisi, Paul Nyathi, mengungkapkan bahwa mereka telah menangkap 849 tersangka perampok pada 2021. Dalam beberapa perampokan, setelah penyelidikan, karyawan dari perusahaan ditemukan terlibat dan memberikan informasi pergerakan uang tunai.

Mantan menteri Zimbabwe, Godfrey Gandawa, mengatakan para perampok menggunakan senjata yang dicuri dari gudang senjata negara pada kudeta 2017. Saat itu, para prajurit yang memusuhi pemimpin kudeta dilucuti senjatanya tanpa proses dokumentasi.

Gandawa, yang mengasingkan diri di Afrika Selatan, mengatakan pemerintah Zimbabwe tidak dapat mempertanggungjawabkan gudang senjata negara. ** Baca juga: Gara-gara Ikuti Petunjuk GPS Sebuah Truk Kargo Menggantung di Tebing Tiongkok Setinggi 100 Meter

Dia mengatakan beberapa senjata api dijarah oleh tentara karena tidak ada pengambilalihan yang tepat setelah pemecatan Robert Mugabe dari jabatannya.(ilj/bbs)




Setelah 76 Tahun Berlalu, Surat yang Ditulis Seorang Tentara PD II dari Jerman untuk Ibunya Baru Tiba di AS

Kabar6-Sepucuk surat yang yang ditulis oleh seorang tentara pada Perang Dunia II (PD II) bernama John Gonsalves untuk ibunya di Massachusetts, baru tiba dari Jerman setelah 76 tahun silam dikirimkan.

Layanan Pos Amerika Serikat, melansir thetimes, mengatakan bahwa surat dari Gonsalves muncul pada akhir Desember 2021 lalu di fasilitas pemrosesan dan distribusi Pennsylvania. Hal ini lantas membuat layanan Kantor Pos AS melakukan pencarian terhadap keluarga sersan Angkatan Darat Amerika Serikat tersebut. Ibunda Gonsalves sendiri sudah lama meninggal dunia, sementara Gonsalves meninggal pada 2015.

USPS berhasil menemukan alamat Angelina ‘Jean’ Gonsalves, seorang janda yang tinggal di Woburn, Massachusetts. Jean yang ternyata istri Gonsalves itu menerima surat berusia 76 tahun, dan membaca kata-kata mendiang suaminya dengan sangat emosional.

“Aku menyukainya. Ketika kupikir itu semua kata-katanya, aku tidak bisa mempercayainya. Ini luar biasa. Dan aku merasa seperti memilikinya di sini bersamaku,” kata Jean.

Surat itu tiba dengan catatan tulisan tangan dari karyawan USPS. ** Baca juga: Unik, Mesin Penjual Otomatis di Jepang Sediakan Surat Cinta

“Kami tidak yakin di mana surat itu selama lebih dari tujuh dekade terakhir, tetapi surat itu tiba di fasilitas kami sekira enam minggu yang lalu,” demikian isi catatan karyawan USPS. “Karena usia dan pentingnya sejarah keluarga Anda, kami mengirimkan surat ini dan itu penting bagi kami.”

Entah di mana surat itu ‘nyangkut’ selama 76 tahun.(ilj/bbs)




Ini Tempat Oknum Tentara Pemukul Ojol di Pamulang Bertugas

Kabar6-Polisi Militer Angkatan Laut telah menahan oknum anggota berinisial Mayor B. Ia diperiksa intensif akibat memukul pengemudi motor ojek online beserta anaknya hingga bercucuran darah di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Minggu (9/1/2022) malam.

“(Tempat tugas Mayor B) di Mabesal,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut, Laksma TNI Julius Widjodjono saat dikonfirmasi wartawan, Senin (10/1/2021).

Ia menegaskan, sesuai arahan kepala staf angkatan laut setiap anggotanya jangan sakiti hati rakyat. Juga tidak boleh ada kekerasan di dalam apalagi dengan rakyat.

“Dan tidak ada anggota TNI AL yang lolos dari jerat hukum apabila terbukti bersalah, pasti dihukum,” tegas Yulius.

Ia belum bisa menjelaskan kronologis pemukulan. Sebab hingga kini Mayor B masih masih menjalani pemeriksaan intensif.

**Baca juga: POMAL Tahan Oknum Tentara Pemukul Ojol di Pamulang

“Kronologis masih didalami agar jelas penjatuhan hukumannya,” jelasnya. Mayor B memukul atas tulang pipi ojol berinisial P serta pelipis kanan anaknya.

Kedua korban pemukulan terluka hingga coba membuat laporan ke polusi. Aksi pemukulan mengundang solidaritas sesama pengemudi ojol menggeruduk Mapolsek Pamulang.(yud)




Tentara Transgender Pertama di Korsel Ditemukan Tewas

Kabar6-Byun Hee-soo (23), tentara prajurit transgender pertama Korea Selatan (Korsel), yang diberhentikan dari militer karena menjalani operasi penggantian kelamin, ditemukan tewas di rumahnya.

Penyebab kematian Byun Hee-soo, juru kampanye hak transgender, belum diketahui. Byun, melansir timesofindia, meluncurkan gugatan hukum penting terhadap militer pada Januari tahun lalu atas pemecatan dirinya. Petisi untuk pemulihan ditolak pada Juli tahun lalu. Korsel diketahui tetap konservatif dalam masalah identitas seksual.

Byun sendiri telah menerima konseling dari pusat kesehatan mental di dekat rumahnya di Cheongju, Provinsi Chungcheong, yang berada di selatan Seoul. Konselornya menjadi prihatin setelah tidak mendengar kabar dari Byun sejak 28 Februari lalu dan menelepon layanan darurat.

Kasus Byun memicu perdebatan tentang perlakuan terhadap pasukan transgender dan tentara dari komunitas LGBTQ di negara tersebut. Sebelumnya, Byun mengatakan kepada wartawan jika selain identitas gendernya, dia ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa dia juga bisa menjadi salah satu tentara hebat yang melindungi negara.

Pada Desember tahun lalu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Korea mengatakan keputusan untuk tidak mengizinkannya terus bertugas di militer tidak memiliki dasar hukum. Korsel dianggap jauh kurang toleran terhadap komunitas LGBTQ dibandingkan tetangganya di Asia Timur.

Dalam kasus Byun, kampanye anti-LGBT telah berusaha untuk mengidentifikasi dirinya secara online. Mereka juga menggelar demonstrasi yang mendesak militer untuk memecatnya setelah berita tentang kasus tersebut muncul dan menyerukan demonstrasi lebih lanjut. ** Baca juga: Putusan Pengadilan Tiongkok: Homoseksualitas Bisa Digolongkan Sebagai Gangguan Psikologis

Semua pria di Korsel yang berbadan sehat memang diharuskan menjalankan dinas militer selama hampir dua tahun.(ilj/bbs)