1

Bawaslu Banten Temukan 42 Ribu Lebih APK yang Melanggar 

Kabar6-Bawaslu Banten menemukan ada 42.588 APK yang sudah ditertibkan di seluruh kabupaten dan kota di Banten. Sedangkan untuk penertiban hari ini, Rabu  10 Januari 2024, di delapan kabupaten dan kota di Banten, masih belum dihitung jumlahnya.

“Kami memberikan atensi soal APK yang terpasang di pohon, dipaku sedemikian rupa, padahal di PKPU itu ada ketentuannya,” Ali Faisal, Ketua Bawaslu Banten, di lokasi penertiban APK, Rabu, (10/01/2024).

Bawaslu Banten menyebut memaku pohon untuk pemasangan Alat Peraga Kampanye dengan memaku pohon itu menyakiti tanaman. Pelanggaran banyak terjadi dalam pemasangan Alat Peraga Kampanye. APK dipaku di pohon, tiang listrik hingga jalanan yang dilarang.

**Baca Juga: Bawaslu Kota Serang Tertibkan APK Langgar Aturan 

“APK itu tidak boleh dipasang di taman dan di paku dan pepohonan, kami cabut. Memaku pohon itu menyakiti,” ujarnya.

Bawaslu provinsi maupun kabupaten dan kota di Banten memiliki tantangan tersendiri dalam menertibkan APK. Dimana, setiap diturunkan, tak berapa lama, muncul kembali APK yang baru dipasang.

“Tapi itu tadi tantangannya, setiap kami tertibkan, besoknya menjamur lagi,” jelasnya.(Dhi)

 

 

 




Kadinkes Banten Temukan 7 Kasus Suspek Cacar Moyet di Tangerang Raya

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menyebutkan ada 7 kasus suspek cacar moyet di Tangerang Raya. Dinkes belum mengumumkan apakah 7 orang tersebut positif cacar moyet atau tidak karena harus dilakukan uji laboratorium.

Di Banten baru sekitar 7 (kasus) tersebar di wilayah Tangerang raya,” kata Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji Hastuti, Kamis (2/11/2023).

Saat ini Ati memastikan 7 orang tersebut terus dilakukan pemantauan di lapangan agar jika ada gejala segara terobati.

**Baca Juga: Dua Pria di Tangsel Terjangkit, Kenali Gejala Virus Cacar Monyet

“Tetep kita lakukan pemantauan kan ada tim surveilans kita, kemudian bagaimana tim P2 juga kita lakukan dan yang terpenting sistematik gejala mereka yang jadi keluhan mereka, kita obati,” terang Ati.

Kendati belum ditemukan kasus positif, Dinkes melakukan peringatan dini di semua tingkatan fasilitas kesehatan (Faskes) di seluruh Banten.

“Tapi kita lakukan siaga tiga artinya bahwa surveilans activaty-nya harus jalan baik di setiap faskes tingkat pertama maupun di seluruh rumah sakit yang ada di Provinsi Banten,” tandasnya.(Aep)




Nelayan di Pandeglang Temukan Mayat Mengambang, Ini Identitasnya

Kabar6-Jasad seorang wanita ditemukan mengambang di jembatan gantung di Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang Banten, Minggu 1 Oktober 2023.

Mayat tersebut pertama kali ditemukan seorang nelayan yang melintas jembatan saat hendak mengecek perahunya.

Belakang diketahui mayat tersebut diketahui bernama Juju Juhariyah 69 tahun warga Desa Labuan.

Kanit Reskrim Polsek Labuan, IPDA Komarudin mengatakan, jasad wanita itu pertama kali ditemukan oleh nelayan yang melintas di jembatan gantung.

” Tanpa sengaja nelayan melihat ke bawah jembatan tiba-tiba ada jasad yang mengambang dalam keadaan tengkurap,” katanya.

Menurutnya, saat pertama kali diketemukan kondisi jasad sudah dalam keadaan membengkak.

“Posisi mayat itu di air dalam kondisi tengkurap dan badan dari jasad itu sudah membengkak,” katanya.

**Baca Juga:  Mengenang Kejayaan Pedagan Tekstil di Pasar Cipadu Tangerang 

Usai menerima laporan, personel Polsek Labuan langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Setelah itu, jasad korban dibawa ke Puskesmas Labuan untuk dilakukan identifikasi.

Sementara itu, dari hasil identifikasi yang dilakukan dokter forensik tidak terdapat adanya luka yang di akibatkan oleh kekerasan pada tubuh korban.

Sedangkan kematian korban diperkirakan sudah hampir 6 sampai 12 jam dari diketemukan.

“Tidak ada bekas kekerasan yang menyebabkan korban meninggal itu hasil daripada pemeriksaan dokter forensik,” katanya.(Aep)




Warga Jambe Geger Temukan Bayi Sehat Telantar Dalam Kardus

Kabar6-Warga Kampung Kutruk, RT06/02 Desa Kutruk, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, digegerkan dengan sosok bayi laki-laki. Bayi yang belum lama dilahirkan sehat itu ditelantarkan di dalam kardus Selasa (16/5/2023) pukul 11:40 WIB.

“Kondisi bayi bagus tanpa ari-ari, jenis kelamin laki-laki, perkiraan (dilahirkan) satu jam, pusar masih menempel,” kata Kapolsek Tigaraksa, Ajun Komisaris Polisi Agus Ahmad Kurnia kepada kabar6.com.

Ia menerangkan, bermula warga sedang melintas menggunakan motor melihat sebuah kardus mengeluarkan suara tangisan bayi. Pas dilongok ternyata benar bayi dalam kondisi sehat.

**Baca Juga: Bantuan Keuangan Parpol di Kota Cilegon Naik Dua Kali Lipat

“Ketika dibuka ada seorang bayi laki dalam keadaan hidup dengan diselimuti oleh kaos orang dewasa warna putih dan kain sarung bermotif kotak-kotak warna coklat,” terang Agus.

Salah satu saksi mata lalu melaporkan kepada kepala dusun yang langsung mendatangi lokasi penemuan bayi. Bayi itu lalu dievakuasi Puskesmas Jambe guna perawatan lebih lanjut.

“Kita akan menyelidik siapa orang tua dari bayi tersebut. Kita berhasil mengamankan barang bukti 1 buah kardus merk Sanqua, 1 potong kaos dewasa warna putih, 1 potong kain sarung warna coklat. Saat ini bayi itu di Puskesmas Jambe,” tegas Agus.(Rez)




Lagi Cari Bambu, Siswa di Solear Temukan Mayat Dikubur Sejengkal

Kabar6-Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan dalam keadaan membusuk di Lapangan Munjul, Kampung Ranca Gede Desa Munjul, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Selasa, (2/5/2023) pukul 17.45 WIB. Pertama kali ditemukan oleh seorang siswa.

“Ditemukan oleh anak SMP sedang mencari bambu bendera,” kata Kepala Desa Munjul, Wawan.

Menurutnya, saat ditemukan kondisi mayat masih terkubur. Namun tidak dalam. “Sekitar satu jengkalan. Dikorek pakai kayu aja langsung keliatan,” terang Wawan.

**Baca Juga: Bupati Zaki Kumpulkan 900 Kepala Sekolah SD dan SMP

Mayat diduga berjenis kelamin wanita itu, lanjutnya, sudah berbau. Aroma bau semakin menyengat terendus ketiga tanah digali semakin dalam oleh siswa bersama Babinsa.

“Ternyata keliatan tengkorak sama rambutnya terus dikorek lagi bawahnya itu ada tulang kaki,” kata Wawan.

Wawan menjelaskan, saat itu dirinya sedang dalam perjalanan dari Tigaraksa menuju rumah. Namun, saat itu di hubungi oleh Babinsa setempat dan langsung ke lokasi.

“Kurang tau kondisinya karena masih dalam penggalian. Kalo diliat si kaki memang itu tulang. Kalo badan dan perut kan masih dalam kondisi terkubur karena tertutup sama kain. Soalnya dibungkusin pake kain,” katanya.

Wawan mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum menerima laporan bahwa ada keluarga yang kehilangan keluarganya. Jika ada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar segera melaporkan ke pihak berwajib.(Rez)




Temukan SPK Bodong di Tangsel, Benyamin: Laporkan Biar Ditindaklanjuti

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie mempersilahkan masyarakat atau pelaku usaha agar segera melapor jika ada temuan surat perintah kerja (SPK) bodong. Tujuannya agar seperti kasus yang menjerat Oom Marliana, oknum aparat aparatur sipil negara pada dinas sosial setempat tidak terulang.

“Saya minta masyarakat kalau ada pegawai Pemda yang seperti itu konfirmasi deh. Lapor biar ditindaklanjuti,” kata Benyamin kepada wartawan di rumah dinas Wali Kota Tangsel di Serpong dikutip Jum’at (14/4/2023).

Ia mengaku bahwa semua pengadaan barang dan jasa sudah diatur secara transparan lewat LPSE. Masyarakat dapat mudah mengendus jika ada permainan oknum ASN pemerintahan.

“Lelang terbuka. Enggak mungkin lah ada jual-jual SPK kayak gitu,” ujar Benyamin.

Pemerintah Kota Tangsel, lanjutnya, menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus pidana Oom kepada pihak kepolisian. Ia tegaskan ogah mengintervensi aparat penegak hukum.

**Baca Juga: Bupati Zaki Puji Prestasi Perumdam TKR

“Makanya silahkan saja hadapi proses hukumnya oleh yang bersangkutan. Saya enggak bisa apa-apa,” tegas Benyamin.

Diketahui, terhitung mulai Rabu, 12 April 2023 kemarin oleh Polres Metro Tangerang Oom resmi dijebloskan ke Lapas Kelas IIA Tangerang. Ia dilaporkan seorang pengusaha atas kasus dugaan penipuan.

Pengusaha itu mengaku sudah mengucurkan uang Rp 1 miliar lebih untuk menggarap proyek program bantuan sosial. Ternyata SPK yang diberikan Oom bodong.(yud)




Geger, Warga Tenjo Temukan Koper Berisi Mayat Pria Dimutilasi

Kabar6-Warga geger usai melihat mayat hilang organ tubuhnya berada di dalam koper tempatnya di RT 02/02 Kampung Baru, Desa Singabangsa, Tenjo, kabupaten Bogor, Rabu, (15/3/2023) pukul 7:15 pagi tadi.

“Posisi mayat pria tersebut berada di bawah jalan di rerumputan, posisinya mayat pria itu tengkurap dengan di bungkus koper tangannya keadaan terlipat. Yang terlihat tidak ada kepala dan kaki,” kata Ketua RT 02/02, Agus Hermawan kepada kabar6.com di lokasi.

Temuan bermula ketika warga setempat ingin berangkat kerja melihat adanya koper merah yang mencurigakan. Warga kemudian melapor kepada RT setempat.

**Baca Juga: 2.036 Guru di Kota Tangerang Telah Diangkat Jadi PPPK

“Saya langsung menuju TKP melihat bener adanya mayat yang terlihat hanya pantatnya saja,” jelas Agus.

Setelah itu, lanjutnya, untuk memastikan mayat tersebut warga setempat langsung membukakan koper yang berwana menggunakan alat tank.

“Sejauh ini belum ada orang-orang yang mencurigakan yang yang diketahui oleh warga setempat,” terangnya.

Ia menyebut, akses jalan yang menuju Kabupaten Tangerang dan kabupaten Bogor ini terbilang jalan alternatif. “Setiap malam gak ada lampu penerangan jalan, jadi kalo malam gelap gulita,” ujar Agus.(Rez)




BPOM Temukan Jamu Kedaluarsa Dijual Bebas di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan ( BPOM ) Kabupaten Tangerang, Sony Mughofir mengatakan, pihaknya masih mendapatkan jamu tidak layak untuk dikonsumsi atau kadaluarsa. Jika dikonsumsi maka berdampak buruk terhadap kesehatan

“Kalau kita sering tindak di warung jamu itu merek-merek lama seperti jamu urat madu, jamu jakban, jamu kantong, dan jamu sabinuan itu masih banyak di pasaran atau di lapak-lapak jamu yang sudah kadaluarsa,” ujar Sony kepada kabar6.com di Cikupa, Sabtu (11/3/2023).

Ia menyatakan, temuan ini hampir mirip di Tangerang raya lainnya. BPOM kerap mendapatkan jamu yang tidak baik untuk konsumsi tapi masih dijual bebas.

“Kita sering mendapatkan jamu yang berada di toko yang sudah tidak layak untuk dijual lantaran sudah kedaluarsa. Setelah kita mendapatkannya kita langsung menyita barang tersebut,” tutur Sony.

Ia menyampaikan, saat ini pihaknya belum menemukan makanan yang sudah kadaluarsa di Wilayah yang dijuluki seribu industri tersebut.

**Baca Juga: Hujan Lebat, Ini 6 Wilayah di Tangsel yang Tergenang

“Kalau modus makanan kadaluarsa yang berada di kabupaten Tangerang belum di dapatkan. Diakhir tahun kemarin hanya di Jakarta,” ujarnya.

Sony berpesan, masyarakat Kabupaten Tangerang harus lebih teliti dalam hal memilih makanan atau obat obatan agar menghindari kedaluarsa.

“Harus teliti terlebih dulu jika ingin membeli obat atau makan, agar masyarakat Kabupaten Tangerang juga terhindar dari penyakit yang berkepanjangan ataupun yang mematikan,” imbaunya.(Rez)




KPU Kembali Temukan Ratusan Surat Suara di Pilkada Pandeglang Rusak

Kabar6.com

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pandeglang Banten menemukan ratusan surat suara rusak yang total menjadi 183 lembar.

Ketua KPU Pandeglang Ahmad Sujai mengatakan, pada hari pertama proses sortir dan pelipatan surat suara untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang 2020 dari proses sortir dan pelipatan sudah menghasilkan sebanyak 280 ribus surat suara dan sebanyak 47 lembar yang rusak.

Pada hari kedua proses sortir dan pelipatan surat suara, kata Jai, sudah menghasilkan sebanyak 418 ribu yang sudah terlipat dan surat suara yang ditemukan rusak pada hari kedua itu sebanyak 136 lembar.

“Jadi secara keseluruhan proses sortir dan pelipatan surat suara itu sudah menghasilkan sebanyak 698 ribu, daro total jumlah surat suara sebanyak 928.525. Dan jumlah surat suara yang diketahui rusak sebanyak 183 lembar,” ungkap Sujai saat meninjau gudang logistik, Rabu (2/12/2020).

Dipastikannya, prosea sortir dan pelipatan surat suara dipastikan hari ini selesai dikerjakan. Dan hari ini juga pihaknya sudah mulai melakukan pengesetan atau pengalokasian surat suara perTPS secara simultan.

Adapun kaitan dengan surat suara yang mengalami kerusakan tambah sujai, dimungkinkan masih bertambah. Akan tetapi, jika dipersentasekan jumlah surat suara yang rusak saat ini tidak mencapai 1 persen.

“Untuk surat suara masih relatif aman meskipun ada sebagian kecil yang rusak. Tapi jika diakhir proses sortir dan pengesetan ada surat suara yang kurang, tentu kami akan buat berita acara untuk disampaikan kepada pihak pencetak. Kalau ada kelebihan nanti juga kami akan melakukan pemusnahan surat suara itu yang disaksikan pihak-pihak terkait,” ujarnya.

Dipastikannya lagi, untuk pendistribusian logistik berupa surat suara itu akan dilakukan mulai besok (Kamis, red). Mulai dari wilayah Kecamatan Cikesik, Munjul, Angsana, Sindangresmi, Picung dan Bojong.

**Baca juga: Wasekjen Golkar: Pilkada di Banten Targetkan Menang 100 Persen

“Dan nanti pada hari berikutinya di tanggal 4 Desember, pendistribusian logistik ke wialayah Kecamatan Sumur, Cibitung, Cimanggu, Cibaliung, Cigelis, Sobang dan Panimbang,” tuturnya. (aep)




Cium Bau Busuk, Warga Curug Temukan Mayat Dalam Kontrakan

kabar6.com

bauKabar6 – Warga Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang digegerkan dengan penemuan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki. Penemuan mayat ini bermula saat warga mencium babu busuk dari salah satu kontrakan Mohamad.

Setelah mencari tahu sumber bau, akhirnya warga memutuskan untuk mendobrak paksa pintu kontrakan yang dihuni oleh Rocky Sibue, 37 tahun, warga Cimanggis, Kota Depok, dan menemukan korban sudah tidak bernyawa.

Kapolsek Curug, Kompol MH Panjaitan mengatakan, awal mula tetangga korban mencium bau busuk dari kontrakan korban. Akhirnya, melapor ke pemilik kontrakan.

“Setelah itu, mereka dobrak pintu kontrakan dan menemukan korban sudah meninggal dunia dengan kondisi sudah membusuk. Diperkirakan sudah meninggal lebih dari dua hari,” katanya kepada Kabar6.com, Minggu, (1/11/2020).

Saat ditemukan, jelas kapolsek, korban dalam posisi terlentang dan tidak ditemukan luka benda tumpul atau tajam.

“Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dari keterangan keluarga, korban memiliki riwayat penyakit maag dan darah tinggi,” jelasnya.

Sementara itu, Mohamad, pemilik kontrakan mengaku, pada Jumat (30/10/2020) lalu, korban baru saja membayar kontrakan dan masih terlihat sehat.

**Baca juga: Jalan Otonom Cikupa-Pasar Kemis Licin, Banyak Pengendara Motor Tergelincir.

“Almarhum kerja sebagai supir di salah satu pabrik. Kalau sehari-hari jarang berbaur. Paling keluar mandi lalu masuk kontrakan dan tidur,” singkatnya.

Saat ini, jasad korban sudah dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang. Kemudian, akan dikebalikan kepada keluarga untuk dimakamkan. (Vee)