1

Ikuti Kebijakan Kemendagri, Pemkot Tangsel Bahas PPKM Mikro

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) sedang melakukan evaluasi dan pembahasan tekait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berskala mikro.

Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany menerangkan, untuk pembahasan PPKM mikro berdasarkan keterangan dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) akan ada beberapa perbedaan.

Dijelaskannya, anatara lain aktivitas akan kembali naik menjadi 50 persen yang sebelumnya hanya dibatasi 25 persen saja untuk yang work form office (WFO).

“PPKM tuh setelah kita baca kita telaah jadi kalau kemarin kan 25 persen sekarang ini Aktivitas 50 persen. Sekolah tetep ya sekolah online terus sama untuk kerja juga 50 persen,” ujarnya kepada wartawan di Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Kota Tangsel, Senin (8/2/2021).

Menurutnya, di peraturan itu nanti akan adanya testing, tracing, and treatment (3T) yang lebih kecil lagi yaitu hingga tingkat RT dan RW.

“Saya sudah bagikan ke camat setiap hari pun camat punya sebetulnya data di wilayahnya mana yang positif dimana saja,” ungkapnya

“Nah nanti akan lebih di apa yang, ini sebenarnya sudah kta lakukan, tapi instruksi mendagri lebih baik lagi nanti akan terus dilakukan dievaluasi,” tambahnya.

Airin menerangkan, untuk evaluasi PPKM di Kota Tangsel hingga tanggal 8 Februari 2021 ini ada penurunan tingkat kematian yang awalnya diangka 5,5 turun diangka 4,7.

**Baca juga: Ungkap TPPO, Ada Petani Menjadi Mucikari di BSD Tangsel

“Bahkan angka kesembuhan sekarang sudah naik lagi 84 persen dulu sempet 81 persen,” terangnya.

Airin menambahkan, ada beberapa hal lain dalam kedisiplinan yang masih diangka 80 persen padahal yang ditargetkan Pemkot Tangsel ada diangka 90 persen. “Tapi sempet 76 persen,” tutupnya.(eka)




Ungkap TPPO, Ada Petani Menjadi Mucikari di BSD Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Resort (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel) bersama Satpol PP Kota Tangsel mengungkap Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang melibatkan seorang petani di salah satu penginapan di BSD, Serpong.

Dijelaskan oleh Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Angga Surya Saputra menerangkan, ada seorang mucikari berinisial R yang bekerja sebagai petani.

“Tersangka R bekerja sebagai petani. R beserta H dan RA, yang menjadi Germo untuk transaksi yang melibatkan Mahasiswa mahasiswi usia diatas 18 tahun,” ujarnya di Mapolres Tangsel, Lengkong Gudang Timur, Serpong, Tangsel, Sabtu (6/2/2021).

Menurutnya, ada 23 orang yang menjadi pekerja seks komersial (PSK) online yang seluruhnua ditangkap di penginapan wilayah Bumi Serpong Damai (BSD).

“Ada 23 orang yang menjadi PSK Online, seluruhnya ditangkap di sebuah penginapan di bilangan BSD, Serpong, Jumat 5 Februari lalu,” ungkapnya.

Angga menerangkan, para PSK itu untuk setiap transaksi mereka mengenakan biaya Rp300 ribu hingga Rp700 ribu rupiah.

“Tersangka menawarkan jasa prostitusi online tersebut, melalui sebuah aplikasi. Harganya berkisar Rp300 hingga Rp700 ribu rupiah. Total yang diamankan ada 26 orang, tiga diantaranya sebagai germo. Yakni R, H dan RA,” terangnya.

**Baca juga: Mengaku Menyesal, Ini Alasan Istri Bakar Suami di Ciputat

Barang bukti yang diamankan, Angga mengatakan, ada dua kotak alat kontrasepsi, uang tunai Rp500 ribu, dan tujuh unit telepon genggam, yang diduga digunakan untuk transaksi prostitusi.

“Tersangka dijerat pasal 2 Undang Undang 21 tahun 2007 tentang TPPO, dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara,” tutupnya.(eka)




Mengaku Menyesal, Ini Alasan Istri Bakar Suami di Ciputat

Kabar6.com

Kabar6-Kr (53) tersangka istri bakar suami di Jalan Sukamulya, RT 001 RW 08, Serua Indah, Ciputat, Kota Tangsel pada 4 Februari 2021mengaku menyesal atas perbuatannya.

“Saya menyesal,” ujarnya di Mapolres Tangsel, Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kota Tangsel, Sabtu (6/2/2021).

Menurutnya, dirinya mengaku tertekan dan sering dianiaya oleh sang suami beberapa bulan terakhir.

“(Saya, red),Enggak boleh punya hak ngatur-ngatur anak-anak, anak saya ada 2,” ungkapnya.

**Baca juga: Kondisi Suami Dibakar Istri di Ciputat Mengalami Luka Bakar 90 Persen

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Tangerang Selatan, AKP Angga Surya Saputra menjelaskan, korban dan tersangka memang sering cekcok.

“Dia kesal denfan suaminya karena tidak boleh ngatur-ngatur atau memberikan aturan kepada anak mereka,” tutupnya.(eka)




Kondisi Suami Dibakar Istri di Ciputat Mengalami Luka Bakar 90 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Tangerang Selatan, AKP Angga Surya Saputra menerangkan, saat ini kondisi korban S (47) yang dibakar oleh istrinya Kr (53) di Ciputat sedang dalam perawatan di ICU RS Fatmawati

“Sudah ada perkembangan, sudah ada reaksi sedikit, luka bakar 90 persen,” ujarnya di Mapolres Tangsel, Lengkong Gudang Timur, Serpong, Sabtu (6/2/2021).

Angga menerangkan, saat ini pihaknya belum bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai korban, dikarenakan kondisi korban belum bisa bereaksi lebih lanjut.

“Sebagian besar dari bensin itu jatuhnya ke kasur, tapi tetap ke badan korban, sebagian besar tidak langsung tapi beberapa, karena disiram sebagian ada yang ke si korban,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tangerang Selatan berhasil menangkap Kr (53) tersangka istri bakar suami di Semarang, Jawa Tengah.

**Baca juga: Ditangkap di Semarang, Tersangka Istri Bakar Suami di Ciputat Terancam 15 Tahun Penjara

Kapolres Tangsel, Iman Imanudin menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di Jalan Sukamulya, RT 001 RW 08, Serua Indah, Ciputat, Kota Tangsel pada 4 Februari 2021 sekira pukul 02.00 WIB.

“Tim kami sudah berhasil mengamankan tersangka di Semarang Jawa Tengah,” ujarnya.(eka)




Jelang Tahun Baru Imlek, Bang Ben Minta Perayaan Dilakukan Dari Rumah

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie meminta agar masyarakat yang merayakan Tahun Baru Imlek 2572 pada 12 Februari 2021 agar dilakukan dari rumah.

“Tetap prinsipnya kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya tetep protokol kesehatan yang kami canangkan 4M,” ungkapnya, ditulis Jumat (5/2/2021).

Pria yang akrab disapa Bang Ben ini mengatakan, dalam Pandemi Covid-19 ini tetap harus menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, maka dari itu Imlek diharapkan dirayakan dari rumah saja.

“Maka Imlek itu nanti di rumah aja. Antara lain kegiatan imlek itu yang pasti dibatasi betul-betul di rumah aja, tidak ada lagi peristiwa ceremonial keluar,” terangnya.

Bang Ben menegaskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlaku bagi siapapun.

**Baca juga: Catat! Ini Lokasi dan Jadwal Program Pelatihan Non Formal untuk Warga Tangsel

Bang Ben mengatakan, hal tersebut sudah dibahas saat rapat koordinasi dengan Forkopimda beberapa waktu lalu.

“Itu sudah kita bahas waktu kemarin rapat dengan Menko Maritim ya, dengan Jaksa Agung, Kapolri, dan seterusnya.” tutupnya.(eka)




Catat! Ini Lokasi dan Jadwal Program Pelatihan Non Formal untuk Warga Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Lembaga Kursus dan Pelatihan Universitas Pamulang (LKP Unpam), Dewi Anggraini mengatakan, 6 program pelatihan non formal yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan (Dindikbud Tangsel) akan rutin dilakukan.

“Pak Kadis sudah menjanjikan (pelatihan ini, red) akan rutin dilaksanakan,” ujarnya saat dihubungi oleh Kabar6.com, Jumat (5/2/2021).

Dewi yang juga sebagai Wakil Rektor IV Unpam menyebut, keenam program itu juga akan bekerja sama dengan pihak ketiga yang sesuai dengan bidang program pelatihan.

Diterangkannya, seperti pelatihan Teknisi AC nantinya akan bekerja sama dengan Daikin, lalu program pelatihan digital marketing akan bekerja sama dengan Asosiasi Digit Marketing Indonesia.

Kemudian, untuk pelatihan tata rias wajah akan bekerja sama dengan Gayatri Academy Singapore, lanjutnya tata rias wajah bekerja sama juga dengan Gayatri Academy Singapore.

“Program Bahasa Inggris TOEFL bekerja sama dengan lembaga Bahasa Unpam, kemusian teknisi servis motor bekerja sama dengan Honda,” ungkapnya.

Untuk lokasi pelatihan, Dewi mengatakan, program teknisi AC dan digital marketing akan dilaksanakan di Kampus Witana Harja pada 15 Februari 2021.

**Baca juga: Diduga Istri Bakar Suami di Ciputat, Begini Penjelasan Polisi

Lalu, untuk program pelatihan tata rias wajah dan Bahasa Inggris TOEFL akan dilaksanakan di Kampus Unpam Viktor pada 15 Februari 2021. “Lab SMK Sasmita Jaya akan digunakan sebagai tempat pelatihan teknisi servis motor dilaksanakan pada 15 Februari 2021,” terangnya.

“Tujuan (program ini untuk, red) memberi skill ketrampilan bagi masyarakat Tangsel yang terdampak pandemi covid seperti PHK atau putus sekolah,” pungkasnya.(eka)




Diduga Istri Bakar Suami di Ciputat, Begini Penjelasan Polisi

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resort Tangerang Selatan (Polres Tangsel), AKP Angga Surya Saputra membenarkan kejadian istri bakar suami di Jalan Sukamulya, RT 001 RW 08, Serua Indah, Ciputat, Kota Tangsel.

Angga mengatakan, kejadiannya terjadi kemarin sekira pukul 02.30 WIB dini hari di rumahnya. Dan yang dibakar hanyalah orangnya. “Engga hanya orangnya aja bro,” ujarnya kepada wartawan, ditulis Jumat (5/2/2021).

Angga menjelaskan, barang bukti yang diamankan adalah plastik satu kantong, plastik putih isinya bekas botol minuman air mineral yang diduga isinya minyak tanah

“Kita menenukan plastik satu kantong plastik putih isinya bekas botol minuman air mineral. Diduga isinya minyak tanah,” tuturnya.

**Baca juga: Hujan Lebat, Banjir Setinggi 70 Centimeter Rendam 2 Wilayah di Tangsel

Untuk latar belakang, Angga mengungkapkan, sedang dilakukan pendalaman, karena korban masih dalam perawatan jadi tidak bisa dimintai keterangan lebih lanjut.

“Kita tidak etis diminta keterangan sekarang karena masih dalam perawatan di rumah sakit. Kedua pelaku juga nggak ada. Menurut warga di sana nggak ada,” tutupnya.(eka)




Hujan Lebat, Banjir Setinggi 70 Centimeter Rendam 2 Wilayah di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Banjir melanda RT 002, RW 04 Kampung Bulak, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan dengan ketinggian 70 centimeter yang membuat aktifitas warga lumpuh.

Hal itu dibenarkan oleh Sesepuh Kampung Bulak, Datin kepada Kabar6.com saat dikonfirmasi mengenai banjir di Kampung Bulak. “Jam 2 tadi air naik, ketinggiannya 70 centimeter,” ujarnya, Jumat (5/2/2021).

Sementara itu, Anggota Tim Relawan Tawon Rescue BPBD Tangsel Nanang Supriyatna mengatakan, selain banjir di Kampung Bulak, banjir juga melanda 5 RT di RW 11 Pondok Maharta, Pondok Aren.

“Sebanyak lima Rukun Tetanga (RT) di RW 11 yaitu RT 5,6,7,8 dan 11 Perumahan Pondok Maharta, Tangsel terendam banjir. Debit air setinggi 50 centimeter,” terangnya kepada wartawan.

Nanang menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 02.00 WIB dikarenakan hujan lebat selama 1 jam 15 menit. “Akibatnya, debit air Kali Serua naik,” ungkapnya

Menurut Nanang, wilayah terparah terkena dampak banjir berada di RT 05/09.

Dilokasi tersebut terdapat sebanyak 60 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban banjir. Selain itu, terdapat 25 KK terdampak banjir di RT 06, 8 KK di RT 07, 7 KK di RT 08 dan 9 KK di RT 11.

**Baca juga: Dindikbud Bersama Unpam Buka 6 Program Pelatihan Non Formal untuk Warga Tangsel

“Diwilayah tersebut air sempat naik dari jam 01.30 WIB dan meninggi pukul 03.00,” tambahnya.

Selain itu, banjir juga melanda wilayah Kampung Bulak dengan ketinggian air
70 hingga 80 centimeter berlokasi di RT 004 RW 02. “Akibatnya, 68 rumah dilikasi tersebut juga terendam air,” tutupnya.(eka)




Seorang Istri di Ciputat Diduga Bakar Suami Karena Depresi

Kabar6.com

Kabar6-Seorang istri berinisial Kr (53) diduga membakar tubuh suaminya S (47) hingga mengalami luka bakar serius di kediamannya yang berada di Jalan Sukamulya, RT 001 RW 08, Serua Indah, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Peristiwa itu terjadi pada Kamis 4 Februari 2021 dini hari sekira pukul 02.00 WIB, di lantai 2 rumah korban.

Kepulan asap dari atap rumah mengagetkan para tetangga, hingga mereka berteriak minta tolong membangunkan warga lainnya.

Seorang warga, Aslimun (53) mengungkapkan, saat terjadinya kebakaran anaknya berteriak ada kebakaran di rumah tetangganya itu.

“Anak saya teriak-teriak ada kebakaran, terus saya bangun keluar liat asap sama api di lantai atas rumahnya,” ujarnya kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (4/2/2021).

Karena mendengar itu, Aslimun langsung bergegas menerobos membuka gerbang dan masuk ke dalam rumah korban.

Karena posisi gelap dan bau asap begitu menyengat, Aslimun mengurungkan niat untuk naik ke lantai atas dan memilih memanggil para tetangga lainnya guna memadamkan api.

“Kondisi gelap semua, saya mau naik nggak jadi. Akhirnya saya teriak biar warga pada bangun. Waktu saya ke pintu belakang, ternyata dia (korban, red) ada di bawah. Badannya udah kebakar semua, udah parah kondisinya,” ungkapnya.

Warga yang berdatangan lantas mengambil air untuk memadamkan api di lantai atas, sebagian lain memberi pertolongan kepada Samsudin yang seluruh pakaiannya telah terkoyak api hingga hanya menyisakan pakaian dalam.

“Dia (korban, red) tinggal pake pakaian dalam, jadi waktu itu dilariin ke rumah sakit buah hati sini yang dekat. Nggak tahu karena apa, tapi memang itu udah lama si istrinya itu dibilang depresi sama cemburuan terus,” sambungnya.

Saat ditelusuri, wartawan mendapati kondisi lantai atas rumahnya yang terbakar, yang rupanya titik awal api berasal dari dalam kamar yang ditempati korban.

Seluruh isi di kamar itu ludes terbakar seperti kasus, lemari pakaian, dan perabot lainnya. Beruntung api cepat dipadamkan sebelum menyebar ke bagian ruangan lain.

Terpisah, Ketua RT 001 RW 08 Serua Indah, Odih Sidin (61) menerangkan, S tinggal bersama istri dan 2 anak gadisnya di rumah baru itu baru sekira 2-3 tahun terakhir.

Dijelaskannya, rumah mereka sebelumnya tergusur proyek tol, lantas uang gusuran digunakan membangun rumah baru dengan 2 lantai.

“Tadi malam saya kurang tahu persis kejadian, karena posisi saya lagi kerja jaga malam. Terus anak saya telepon minta saya pulang karena ada kebakaran. Saya sampai sini, udah selesai, api sudah padam, korban udah dibawa ke rumah sakit,” terang Odih yang berprofesi sebagai sekuriti perumahan.

Warga tak menemukan keberadaan istri dari korban di lokasi. Diduga, perempuan yang mengalami depresi itu kabur meninggalkan rumah sesaat setelah membakar suaminya.

Di lokasi ditemukan ada botol berisi bensin serta pisau di dalam kamar yang terbakar. “Ada botol isi bensin sama pisau juga tadi,” katanya.

Dilanjutkan Odih, sejak lama memang sang istri mengidap depresi. Selain itu, sering pula pertengkaran keduanya terjadi akibat adanya isu berembus tentang perempuan lain. Meskipun, warga sekitar menyebut jika sosok S dikenal baik dan aktif di lingkungan.

“Kalau ada perempuan lain saya kira sih nggak ya. Karena dia itu (korban) orangnya baik sama tetangga, sehari-harinya gojek. Justru istrinya kita yang nggak pernah tahu bagaimana sifatnya, karena jarang keluar, jarang ngobrol sama tetangga,” jelasnya.

**Baca juga: 30 Tokoh Ulama di Tangsel Diajukan Untuk Divaksin Covid-19

Sementara itu, Personil Resmob Polres Tangsel Aiptu Subagio yang berada dilokasi mengatakan, pihaknya sedang menggali keterangan dari beberapa saksi dilokasi kejadian, dan ada beberapa barang bukti yang telah diamankan.

Saya ngelanjutin dari tim yang sebelumnya. Tugas kita secepatnya mengejar pelaku,” tutupnya.(eka)




30 Tokoh Ulama di Tangsel Diajukan Untuk Divaksin Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan (Kemenag Tangsel, Abdul Rojak telah mengajukan sejumkah tokoh ulama di Tangsel untuk divaksinasi Covid-19.

“Sudah, sudah bahkan kita sudah mengirim surat ke wali kota agar tokoh agama menjadi prioritas divaksin” ujarnya, ditulis Rabu (3/20/2021).

Rojak menerangkan, pihaknya telah menyarankan 30 tokoh MUI di Tangsel untuk mengajukan vaksinasi Covid-19. “Kemarin sudah kita usulin, MUI ada tiga puluh” ungkapnya.

Rojak mengatakan, pihaknya juga telah mendapatkan respon dari Pemkot Tangsel agar bersabar terlebih dahulu.

Rojak menjelaskan, pentingnya ulama untuk divaksin karena ulama lah yang paling sering bersentuhan dan bertatapan langsung dengan masyarakat.

“Karena kan dia yang paling sering bersentuhan dengan masyarakat, jadi harus dilindungi” terangnya.

Rojak mengungkapkan, dari awal Pandemi Covid-19 sudah banyak kiyai dan ulama di Tangsel yang sudah meninggal dunia akibat terpapar virus.

“Apa lagi banyak kiyai yang meninggal karena Covid ini, jadi harus betul-betul diprioritaskan” terangnya.

**Baca juga: Satpol PP Tangsel OTT 12 Orang Pelanggar Prostitusi Online di Serpong

Sejauh ini, Rojak mengaku, belum adanya penolakan terkait vaksinasi dari semua tokoh ulama di Kota Tangsel, justru menurutnya, para tokoh agama harus menjadi teladan.

“Insya Allah tidak ada, justru tokoh agama harus jadi teladan bukan menolak, jadi harus divaksin agar jamaahnya mengikuti” tutupnya.(eka)