1

Pedagang Pasar Ciputat Merasa Terintimidasi, Disperindag Angkat Bicara

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Maya Mardiana angkat bicara terkait adanya pedagang Pasar Ciputat yang merasa diintimidasi oleh oknum pemerintah.

Maya mengaku baru mendengar dan ada beberapa yang bertanya kepada dirinya. Cuman dirinya bertanya balik siapa kira-kira oknum tersebut. Karena pihaknya sudah juga melakukan sosialisasi kepada pedagang secara bertahap dari tahun sebelumnya.

“Jadi mestinya sih sudah clear dan kalo ada pertanyaan ke saya pun, saya jawab. Kemudian audience dengan saya juga sudah beberapa kali,” ujarnya kepada wartawan saat dihubungi, Selasa, (23/2/2021).

Dirinya mengatakan, kalau ada intimidasi harus disampaikan, karena katanya dirinya juga bertindak sebagai pembina para pedagang di pasar, dan menyampaikan siapa namanya.

“Karena kan saya bertugas dan bekerja juga sebagai pembina. Nanti juga saya bisa menyampaikan, barang kali dari sisi cara,” ungkapnya.

Maya menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi kepada aparat yang di pasar jika ada kejadian bisa disampaikan pada pihaknya.

Dan dirinya juga sudah menyampaikan kepada aparat yang berada di pasar untuk sejalan dengan apa yang sudah disampaikan, yaitu jelas, persuasif.

“Mangkanya kalo memang ada siapa gitu sebut namanya kan, saya bisa melakukan pembinaan lah yang betul gimana gitu, tapi sampai saat ini saya belum mendapatkan namanya,” terangnya.

Sementara itu, para pedagang di Pasar Ciputat mengaku kesal dengan lambatnya pembangunan revitasilasi yang telah dilakukan selama enam bulan.

Pasalnya, selama enam bulan, pasar lama Ciputat belum juga rampung dari target delapan bulan pengerjaan.

**Baca juga: Kios di Pasar Ciputat Dijual Oknum Rp35 Juta, Disperindag: Laporkan

Salah seorang pedagang Ida bahkan mengaku pernah diintimidasi oleh oknum pemerintah, untuk segera memindahkan dagangannya ke Plaza Ciputat.

“Dulu, kita cuma dikasih kertas, disuruh tanda tangan. Kita engga disuruh baca dulu, langsung suruh tanda tangan. Ternyata, belakangan ini kita baru tau, bahwa kertas yang dibawa oknum itu adalah surat permintaan direlokasi. Padahal kita engga pernah minta. Ya, saya ngerasa dibohongin aja,” ujar Ida kepada Kabar6.com, Senin, (22/2/2021).(eka)




Wartawan Alami Kekerasan di Kejari, Ini Pernyataan Sikap IWO Tangerang Raya

Kabar6.com

Kabar6-Ikatan Wartawan Online (IWO) Tangerang Raya menyatakan sikap terhadap adanya aksi kekerasan terhadap salah wartawan di Kota Tangerang Selatan.

Kekerasan tersebut diketahui berlangsung di area Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangsel dan diduga pelakunya sendiri adalah oknum sekuriti yang bertugas disana.

Hal itu dinyatakan oleh Hasan Kurniawan selaku Ketua IWO Tangerang Raya pada Selasa 23 Februari 2021.

“Korban bernama Danang, dia bekerja di salah satu media online lokal. Saat kejadian pada Jumat 19 Februari 2021 malam itu, Danang diseret dengan kondisi leher dipiting di area Kantor Kejari. Bahkan file hasil dokumentasinya pun dirampas serta dirusak tanpa penjelasan,” ujarnya.

Hasan mengatakan, kekerasan terhadap wartawan yang sedang melakukan peliputan seakan tak pernah habis. Padahal di Undang-undang Nomor 40 tahun 1999 mengatur tentang kemerdekaan pers, serta adanya hak konstitusional atas peliputan yang dilakukan.

Menurut Hasan, kejadian yang dialami Danang begitu mencoreng citra Kejaksaan yang pada salah satu simbolnya terpampang logo sebilah Pedang.

“Di mana dalam filosofinya, Pedang melambangkan kebenaran, senjata untuk membasmi kemungkaran atau kebathilan dan kejahatan, bukan justru sebaliknya,” ungkapnya.

“Segenap insan pers tak boleh diam, kita semua harus menjadi garda terdepan guna melindungi hak profesi wartawan. Mau apapun atribut dan organisasi wartawan yang kita sandang, kekerasan terhadap kerja-kerja kewartawanan harus menjadi musuh kita bersama. Pilihannya hanya 2, kita Hentikan !! atau akan terus terulang,” tuturnya.

Sementara itu, wartawan senior Danang Andrio dari media lokal Tangseloke menerangkan, saat kejadian itu dirinya ingin meliput kegiatan di Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangsel.

Danang menceritakan, awal mula kejadian dirinya mendapatkan informasi bahwa adanya kegiatan di Gedung Kejari Tangsel pada Jumat 19 Februari 2021 sekira pukul 19.00.

Dengan naluri jurnalisnya, Danang menuju lokasi dan tiba pukul 20.00 WIB.

Setibanya dilokasi, Danang mengatakan, dirinya memperkenalkan diri dan menanyakan kegiatan yang sedang berlangsung ke petugas keamanan di Kejari Tangsel.

“Setibanya di kantor Kejari, di gerbang pintu masuk yang dijaga ketat oleh petugas keamanan saya diberhentikan oleh petugas menanyakan maksud dan tujuan saya. Dan saya pun berkata, izin saya wartawan dan informasinya ada giat serah terima jabatan Kepala Kejari?. Kemudian dijawab oleh petuga, Oh sudah tadi siang itu, jawab petugas,” ungkap Danang saat dikonfirmasi, Senin (22/2/2021).

Danang saat itu kembali menanyakan kepada petugas, apakah jika giat tersebut lepas sambut Kejari Tangsel Nur Elina Sari yang digantikan Aliyansyah. Jika betul, Danang kembali meminta izin untuk masuk ke dalam kepada petugas keamanan.

“Tapi, petugas melarang saya masuk dan berkata belum ada perintah dari dalam, kata petugas keamanan. Saya pun, memutuskan untuk menunggu tepat di pelataran depan gerbang pintu keluar,” katanya.

Tak berselang lama, Danang dihampiri oleh seorang yang diduga pegawai Kejari Tangsel berinisial V menjabat Kasupsi Prosarin.

“Dan saya pun menyadari jika apa yang saya lakukan selalu ada yg mengawasi. Namun saya cuek, toh saya tidak melakukan kejahatan,” ucap Danang.

Sekitar pukul 21.30 WIB, ia kembali didatangi seseorang pegawai yang mengaku bernama Dinata. Dan, kembali ditanyakan mengenai maksud dan tujuan Danang dilokasi.

“Setelah berbincang cukup lama, pria yang mengaku bernama Dinata, sempat mengajak saya ngopi dan saya pun menolak dan lebih memilih untuk tetap di lokasi sambil menyelesaikan tulisan berita saya,” tuturnya.

Pada pukul 23.15 WIB dengan kondisi hujan lebat dan satu per satu orang yang menghadiri acara tersebut sudah keluar dari Gedung Kejari Tangsel. Dan, terlihat pula ada beberapa kendaraan pejabat di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.

Danang yang berniat berpindah tempat, mencari tempat berteduh dari lebatnya hujan, justru diteriaki oleh sejumlah petugas keamanan dan berlari mengejarnya.

“Karena hujan yang semakin deras, akhirnya saya melangkah kedalam berniat mencari tempat atau numpang untuk berteduh. Namun, sangat disayangkan, baru sekitar 5 meter dari gerbang pintu keluar, sejumlah petugas keamanan dari arah pos berteriak sambil berlari dan langsung dengan cara yang tidak pantas mereka memperlakukan saya,” kata Danang.

“Saya pun pasrah tanpa perlawanan hanya dapat berteriak minta tolong, dan teriakan saya terhenti seketika saat lengan petugas dari arah belakang mencekik leher saya. Memang sempat ada yang mencoba melerai, namun tidak berhasil, karena kelakuan petugas keamanan ini sudah keterlaluan. Saya bagaikan seorang penjahat berbahaya saja. Dengan kondisi badan yang sulit untuk dapat berontak,” lanjutnya.

Bukan hanya itu saja, telepon genggamnya direbut paksa oleh petugas keamanan dan sejumlah data yang ada di telepon genggamnya dihapus.

Disaat itu pula, tanpa maksud dan tujuan yang jelas Danang dibawa ke Polres Tangsel, layaknya seorang pencuri atau penjahat.

**Baca juga: Airin Telepon Kepala BBWSCC Desak Normalisasi Kali Angke

“Akhirnya saya digiring ke Polres Tangsel yang lokasinya bersebelahan. Entah tujuan mereka membawa saya kesana apa. Saya juga bingung, karenaa jika saya melakukan kejahatan, saya pasti diproses dan ternyata tidak,” tegasnya.

Danang pun menyesalkan, atas kejadian tersebut. Dan, semoga kejadian tersebut tak terulang lagi dan menjadi yang terakhir kalinya.

“Semoga tidak ada lagi yg mengalami seperti apa yang saya alami,” singkat Danang.(eka)




Airin Telepon Kepala BBWSCC Desak Normalisasi Kali Angke

Kabar6.com

Kabar6-Balai Besar Wilayah Ciliwung Cisadane (BBWSCC) kembali diminta membantu normalisasi aliran Kali Angke di sekitar Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Bila curah hujan tinggi permukaan air meluap bila hingga sebabkan banjir dan tanah longsor.

“Bu wali juga sudah menelpon,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangsel, Aries Kurniawan, Senin (22/2/2021).

Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menelpon Kepala BBWSCC Bambang Heri untuk minta bantuan alat berat dan kawat bronjong untuk penanganan longsor di Perumahan Nusa Loka, Perumahan Puri Bintaro Indah, Perumahan Serpong Park dan asrama polisi.

“Nantinya PU Tangsel yang melakukan perbaikan penanganannya,” ujar Aries.

**Baca juga: Berenang di Kali Bintaro, Jasad Farhan Terseret Radius 1,5 KM

Ia memastikan hingga kini belum pernah ada realisasi untuk Kali Angke dari BBWSCC, baik itu untuk normalisasi maupun penurapan permanen. Menurutnya, selama ini BBWSCC hanya melakukan penataan di Sungai Cisadane saja.

“Di Kali Angke ini belum pernah dilakukan normalisasi oleh BBWSCC selaku pemegang kewenangan. Akibatnya banjir dan longsor terus terjadi di beberapa segmen,” tegas Aries.(yud)




Berenang di Kali Bintaro, Jasad Farhan Terseret Radius 1,5 KM

Kabar6.com

Kabar6- Muhammad Farhan, 9 tahun, jasadnya telah ditemukan siang tadi. Ia terseret arus saat berenang bersama rekannya di Kali River Park Bintaro, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jum’at siang kemarin.

“Lokasi penemuan di belakang Pasar Ceger,” kata Komandan Resque Satpol PP Kota Tangsel, Badawi kepada kabar6.com, Senin (22/2/2021).

Petugas gabungan menemukan jasad Farhan dalam posisi tengkurap. Badawi sebutkan jarak dari lokasi perkara dengan penemuan mencapai radius 1,5 kilometer.

Jasad korban usai ditemukan langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Gang Haji Joan 4 RT 002 RW 004, Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren.

**Baca juga: Begini Masalah Krusial Penyebab Banjir di Kota Tangsel

Menurut Badawi, pola pencarian yang sempat dilakukan oleh pihaknya dengan memasang jaring pembatasan gerak korban.

“Juga dengan penyisiran dengan perahu karet dan anggota ada yang turun ke permukaan kali pakai pelampung,” tambahnya.(yud)




Rugikan Negara, DJBC Banten Serahkan Tersangka ke Kejari Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Banten serahkan tersangka ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang.

Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan (Kabid P2) DJBC Banten Zaky Firmansyah menerangkan, penyerahan tersangka ini merupakan hasil dari penindakan terhadap peredaran rokok illegal.

“Peredaran rokok illegal berupa hasil tembakau yang tidak dilekati dengan pita cukai oleh Tim P2 Kanwil DJBC Banten di sekitar Jalan Raya Dadap, Kelurahan Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Minggu 20 Desember 2020,” ujarnya kepada Kabar6.com, Minggu (21/2/2021).

Selain penyerahan tersangka, Zaky menerangkan, pihaknya juga menyerahkan barang bukti penindakan kepada Kejari Kabupaten Tangerang.

Barang bukti yang diserahkan antara lain 640 slop yang berisi 10 bungkus, dan dalam setiap bungkusnya berisi 20 batang, dengan begitu ada 128.000 batang sigaret kretek mesin (SKM) merk “YS PRO MILD” tanpa dilekati pita cukai.

Kemudian, Zaky menerangkan, ada 160 slop yang diisi 10 bungkus, dan setiap bungkusnya berisi 20 batang, sehingga ditotal ada 32.000 batang SKM merk “LOIS MILD” tanpa dilekati pita cukai.

“Selain itu turut diserahkan 1 (satu) unit sarana pengangkut berupa mobil merk Toyota type Kijang Innova E XS41 DS warna hitam metalik bernopol W 1211 XU beserta anak kunci dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK, red),” ungkapnya.

**Baca juga: Berenang di Kali Riverpark Bintaro, Satu Bocah Tenggelam Hilang

Zaky memperkirakan nilai barang dari hasil penindakan dalam rangka ‘Operasi Gempur Rokok Ilegal’ tersebut, mencapai Rp163.200.000 dengan total potensi kerugian negara sebesar Rp240.531.000.

“Penyerahan tersangka dan barang bukti ini selain merupakan bagian dari proses penyidikan, juga merupakan bukti nyata kolaborasi dan koordinasi Kanwil DJBC Banten dengan Kejaksaan Tinggi Banten dan Kejari Kabupaten Tangerang dalam hal penanganan suatu perkara,” tutupnya.(eka)




Banjir di Tangsel, Damkar Terjunkan 3 Armada

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangerang Selatan menerjunkan 3 armada untuk melakukan penyedotan terhadap banjir yang melanda di beberapa wilayah kemarin.

“Kita menurunkan 3 armada damkar untuk banjir kemarin,” ujar Darus selaku Danru Rescue Damkar Tangsel kepada Kabar6.com, Minggu (21/2/2021).

Darus menjelaskan, para armada itu diturunkan di Alam Sutera Serpong Utara, Kelurahan Bakti Jaya Setu, dan Kelurahan Jelupang Serpong Utara.

Diterangkannya, pada setiap armada masing-masing membawa 1 Danru dan 5 personil Damkar.

“Kemarin untuk penyedotan 1 Alam Sutera, 2 Kelurahan Bakti Jaya, 3 Kelurahan Jelupang. Untuk evakuasi banjir Pondok Maharta dan Puri Bintaro Hijau bang,” ungkapnya.

Untuk TKP banjir di Puri Bintaro, Darus mengatakan, 5 personil dan 1 orang Danru diterjunkan. Lalu untukk TKP Pondok Maharta, pihaknya menerjunkan 10 personil dengan 3 Danru dan 1 Danton.

“Jadi total kita menerjunkan 3 armada, 1 Danton, 5 Danru dan 30 personil,” tutupnya.

**Baca juga: Proyek Jalan Tol Serpong – Cinere Ditarget Selesai Akhir 2021

Diberitakan sebelumnya, titik sebaran banjir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah meluas. Cuaca ekstrem selama dua hari ini menyebabkan curah hujan tinggi hingga terjadinya banjir menggenangi 22 titik lokasi pemukiman warga sekitar.

“Rata-rata ketinggian banjir 60 centimeter sampai 2 meter,” kata Kepala Seksi Mitigasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, Essa Nugraha kepada kabar6.com, Sabtu (20/2/2021).(eka)




Proyek Jalan Tol Serpong – Cinere Ditarget Selesai Akhir 2021

Kabar6.com

Kabar6-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI mengebut proyek pembangunan trase Tol Serpong – Cinere. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengaku progres pekerjaan konstruksi telah mencapai 92,81 persen.

“Dan ditargetkan rampung tahun 2021,” seperti dikutip dari akun resmi Instagram BPJT @bpjt_info di Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021, kemarin.

Jalan bebas hambatan berbayar bagi kendaraan roda empat atau lebih itu merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II. Adapun panjang trase Tol Serpong Cinere mencapai 10,14 kilometer.

**Baca juga: Terdampak Banjir Tol BSD – Bintaro, Warga Jombang Usul Dibangun Tandon

Proyek pembangunan jalan Tol Serpong – Cinere bertujuan untuk mendukung kelancaran arus konektivitas lalu lintas pada kawasan metropolitan. Meliputi kawasan daerah Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek).

Kehadiran jalan Tol JORR II tersebut nantinya digadang-gadang juga menjadi konektivitas pendistribusian logistik dari dan ke kawasan industri sekitar Ibu Kota Jakarta seperti Banten.(yud)




Terdampak Banjir Tol BSD – Bintaro, Warga Jombang Usul Dibangun Tandon

Kabar6.com

Kabar6-Pemukiman warga yang tersebar pada tiga RW di Kelurahan Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) terdampak banjir Tol BSD – Bintaro. Perangkat wilayah setempat mendesak agar pengelola tol lebih serius mencarikan solusi penanganan banjir di KM 08.

Ketua RW 13 Kampung Gedong Jombang, Tubagus Fachrurozi mengatakan, ketiga RW yang terdampak banjir Tol BSD – Bintaro antara lain di RW 13 Kampung Gedong, RW 005 Kampung Cilalung dan RW 022 Puri Bintaro Indah.

“Banjir ini sudah berlangsung tahunan dan sampai saat ini belum ada solusi,” katanya, Minggu (21/2/2021).

Ia ceritakan, pada 2019 lalu warga sempat melakukan pertemuan dengan pengelola tol. Upaya mediasi itu difasilitasi oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangsel).

“Tapi dari pertemuan itu belum ada penanganan yang dijalankan sampai sekarang,” ungkap Fachrurozi.

Menurutnya, warga terdampak banjir Tol BSD – Bintaro telah melakukan diskusi untuk program jangka panjang. Solusi itu diyakini mampu menjadi mengatasi masalah banjir yang kerap merendam rumah ratusan kepala keluarga.

**Baca juga: Tol BSD – Bintaro Banjir, Pengendara: Parah Kayak Lautan

“Kita sepakat, solusi yang harus dilakukan adalah pembangunan waduk atau tandon untuk menyerap air,” tegasnya. Usulan warga yang akan disampaikan lewat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).

“Kita koordinasi dengan lurah dan camat agar mendorong usulan pembuatan waduk atau tandon. Ini kami pikir solusi jangka panjang yang baik,” ujar Fachrurozi.(yud)




Ini 11 Titik Rawan Banjir di Tangsel Plus Pemicunya

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melansir titik-titik lokasi rawan banjir. Sejumlah lokasi ini kerap banjir jika intensitas curah hujan terus meningkat akibat cuaca ekstrem.

“Yang saya ketahui ada 11 titik rawan banjir,” ungkap pelaksana tugas Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Urip Supriyatna kepada kabar6.com, Jum’at (19/2/2021).

Pertama, di perumahan Pesona Serpong, Kecamatan Serpong akibat luapan kali Cisadane. Kemudian di Kampung Jati, Buaran, Kecamatan Serpong, banjir biasanya dipicu aliran Kali Angke meluap.

Ketiga di depan Pusdiklantas, Kecamatan Serpong, akibat drainase dan berkurangnya daerah resapan air. Di Kecamatan Pondok Aren banjir biasanya merendam perum Pondok Safari Indah karena drainase segimentasi.

Dilanjutkan pada perumahan Pondok Kacang Prima akibat luapan Kali Ciputat. Perumahan Pondok Maharta luapan kali Ciputat. Kampung Bulak banjir dipicu luapan kali Ciputat.

Titik rawan banjir kedelapan, papar Urip, di perumahan Pondok Payung Mas, Kecamatan Ciputat, akibat luapan Kali Ciputat. Genangan air jika hujan deras juga biasa terjadi di Tembok Bolong Rempoa, Jalan Flamboyan, Kecamatan Ciputat Timur.

**Baca juga: LAPAN: Waspada Cuaca Ekstrem Picu Banjir di Tangerang

Banjir di Kecamatan Pamulang kerap terjadi di perumahan BPI akibat drainase segimentasi, serta di perumahan Lembah Pinus akibat drainase aliran ke
Kali buangan segimentasi.

“Sampai siang ini dari monitoring Tim Reaksi Cepat di tujuh wilayah kecamatan banjir nihil,” kata Urip.(yud)




90 Aparat TNI/Polri di Tangsel Penyintas Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Angka kasus virus Covid-19 masih tergolong tinggi. Wakapolres Tangerang Selatan (Tangsel), Komisaris Stefanus Luckyto Andri Wicaksono menyebutkan sudah ada puluhan orang aparat TNI/Polri di wilayah hukum sekitar terpapar.

“Sejak bulan Maret 2020 lalu sebanyak 90 aparat terpapar Covid-19,” katanya saat acara Pengambilan Sample Donor Plasma Konvalesen Covid-19 di Aula Mapolres Tangsel, Kamis (18/2/2021).

Luckyto pastikan seluruh aparat TNI/Polri yang bertugas di wilayah hukum Kota Tangsel terpapar Covid-19 sudah sembuh. Sehingga saat ini akan menyumbangkan plasma darahnya kepada PMI Kota Tangsel.

**Baca juga: Banyak Penyintas Covid-19 Sembunyikan Pengalaman

”Jadi rekan-rekan kami yang sudah terpapar kami minta donorkan plasma darahnya saat ini,” terangnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bisa menjadi edukasi kepada masyarakat bahwa yang pernah terpapar Covid bukan aib. Namun bisa menjadi sumber manfaat yang mampu membantu pengobatan pasien Covid-19.(yud)