1

Alokasi Belanja Hibah Naik 347 Persen, Wali Kota Tangsel: Berasal dari 2 Sumber

Kabar6-Alokasi belanja hibah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami kenaikan signifikan yaitu sebesar 347 persen pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun anggaran 2022.

Hal itu tentu menjadi sorotan dari beberapa Fraksi di Dewan Perwakila Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel.

Menjawab pertanyaan tersebut, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menyebut, kenaikan alokasi dana hibah dari semula Rp25.714.122.000,00 bertambah Rp89.383.950.945,00 pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2022 menjadi Rp115.098.072.945,00, berasal dari 2 sumber.

Pertama, dijelaskannya, adalah alokasi belanja hibah yang bersumber dari APBD Kota Tangsel sebesar Rp23.799.253.945,00.

“Hal itu merupakan usulan tertulis dari 87 badan, lembaga, masyarakat, pada tahun 2021 yang baru ditampung pada perubahan RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah, red) tahun anggaran 2022,” ujarnya di Gedung DPRD Kota Tangsel, ditulis Jumat (2/9/2022).

Lanjutnya, alokasi dana hibah merupakan dana transfer yang bersumber dari APBD berupa dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp91.298.819.000,00.

“Dana transfer yang bersumber dari APBN berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp91.298.819.000,00 yang merupakan penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS, red),” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyoroti dana hibah yang naik sebesar 347 persen pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kota Tangsel tahun anggaran (TA) 2022.

**Baca juga: Dugaan Penipuan Investasi, Seorang Pemuda Dilaporkan ke Polres Tangsel

Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel, Ferdiansyah mengatakan, pihaknya mempertanyakan serta meminta penjelasan pada rincian pengalokasian dana hibah yang naik signifikan.

“Fraksi PSI juga meminta Dana Hibah ini jangan sampai salah sasaran untuk kepentingan politik tertentu,” ujarnya, ditulis Selasa (31/8/2022).(eka)




Polisi Amankan Lokasi yang Dicurigai Sumber Paparan Radioaktif di Batan Indah

Kabar6.com

Kabar6-Kapolres Kota Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Iman Setiawan mengatakan telah mengamankan areal di kompleks Perumahan Batan Indah yang dicurigai terkait dengansumber paparan radioaktif. “Sudah kami amankan,” ujarnya kepada wartawan di lokasi Senin (24/2/2020).

Iman mengatakan pengamanan lokasi dilakukan setelah tim gabungan dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) beserta Gegana Kimia, Biologi dan Radioaktif (KBR) juga melakukan dekontaminasi di Perumahan Batan Indah, Setu, Kota Tangerang Selatan.

Ketika ditanya, untuk apa dan apa saja yang diamankan, Iman mengatakan akan dijelaskan setelah hasil penyelidikan.

**Baca juga: Lakukan Penyisiran, Tim Gegana KBR Curigai Salah Satu Rumah Warga di Batan Indah.

“Ya bagian dari penemuan-penemuan awal. Nanti kita sampaikan secara lengkap. Itu yang nanti kita sampaikan. Tunggu waktunya aja,” katanya.

Saat ini tim gabungan Bareskrim, tim gabungan sedang melakukan penyisiran di kawasan Perumahan Batan Indah.(eka)




Jengkol dan Petai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru di Banten

Kabar6.com

Kabar6-Siapa sangka, makanan berbau khas seperti petai/pete dan jengkol, bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Banten, bersanding dengan UMKM dan produk garment. Hal ini dikatakan oleh Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Banten, Erwin Soeriadimadja.

“Petai dan jengkol sebenarnya bisa menjadi pertumbuhan ekonomi baru bersamaan dengan UMkM dan garmen,” kata KPw BI Banten, Erwin Soeriadimadja, ditemui di kantornya, Kamis (12/12/2019).

Selain petai dan jengkol, Pemprov Banten bisa juga mengembangkan komoditas pertanian sebagai sumber perekonomian baru lainnya, yakni pertanian kopi dan cokelat. Jika diseriusi, maka bisa memenuhi pangsa pasar daerah lain hingga bisandi ekspor ke negara lain.

Jika hal ini bisa dilakukan, maka pertumbuhan ekonomi di Banten, bisa berkembang lebih baik lagi. Karena permintaan cokelat dan kopi akan selalu terus tumbuh dan banyak diminati oleh masyarakat umum.

“Justru sumber pertumbuhan ekonomi baru itu komoditas cokelat, kopi, itu sebenarnya permintaannya cukup tinggi untuk diluar Banten dan permintaan eksport nya tinggi. Sebenarnya kopi dan cokelat yang bisa mengangkat lebih tinggi pertumbuhan ekonomi disini,” jelasnya.

Bahkan, petai dan jengkol menajdi penyumbang nilai inflasi di Banten. Sehingga Pemprov Banten tahun ini sedang berupaya mengembangkan budidaya petai dan jengkol di lahan warga.

**Baca juga: Prediksi Pertumbuhan Ekonomi di Banten Capai 5,7 Persen.

Meski begitu, Erwin memprediksi produksi petay dan jengkol yang ada di wilayah Banten, hanya mampu mencukupi di daerahnya sendiri dan belum bisa memenuhi pangsa pasar daerah lain. Selain itu, konsumsi petay dan jengkol hanya dikalangan tertentu, terutama di penghoby nya saja.

“Jengkol pernah muncul sebagai pemicu inflasi, pada waktu itu 0,2 persen inflasinya. Barangkali perimntaan disini (Banten) tinggi, kemudian pemerintah mengembangkan jengkol. Mungkin itu produksinya relatif terbatas,” terangnya.(Dhi)




Sumber Air Panas Citando, Destinasi Wisata Alternatif di Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Nama destinasi wisata satu ini adalah sumber air panas Citando. Letaknya di tengah rimbunan hutan Lebak, Banten.

Saban hari, ratusan orang berkunjung ke destinasi ini untuk sekedar berendam ataupun refreshing bersama keluarga sembari menikmati keindahan alam Banten.

Keunikan sumber air panas Citando yang berada di Desa Senang Hati, Kecamatan Malingping ini dikarenakan setiap hari Jumat, air panas yang keluar dari bebatuan ini lebih panas dari hari lainnya.

Serly, pengunjung asal Cikeusik Pandeglang, mengaku sangat terpesona dengan sumber air panas ditengah rimbunnya hutan.

Selain menikmati berendam di sumber air panas, Serly bersama suami dan kedua anaknya pun dapat menikmati pemandangan alam Banten yang indah dan asri.

“Berendam di sumber air panas ini sangat nyaman rasanya. Sumber air panas ini juga baik untuk kesehatan. Selain itu, pemandangan alam disini juga indah banget,” kata Serly, Minggu (7/4/2019).

Tak hanya berendam dan menikmati pemandangan alam, pengunjung juga dapat berselfie ria dengan beragam gerak dan gaya.

Sementara, Kepala Desa Senang Hati, Endang Sukarna menuturkan, destinasi wisata sumber air panas Citando itu selalu ramai dikunjungi warga Banten dan wisatawan dari luar daerah.

“Pemandian air panas Citando ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Baik dari Banten maupun luar daerah,” jelas Endang.

Dikatakannya, sumber air panas Citando ini diharapkan dapat mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung.

**Baca juga: Nasi Gila Abang Ganteng ala Upnormal, Gurih Banget.

Selain itu, Endang juga meminta agar pemerintah setempat memperhatikan sumber air panas yang menjadi destinasi wisata alternative di kawasan Lebak Banten.

“Kami sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah setempat untuk memajukan lagi destinasi wisata sumber air panas Citando ini,” bebernya. (jic)




Gaji Ditahan, Karyawan Keluhkan Sikap PT Indah Sumber Sejati

kabar6.com

Kabar6-Karyawan PT Indah Sumber Sejati mengeluhkan sikap perusahaan yang menuding dirinya mencuri 80 celana jeans dengan harga Rp21 juta.

Carolina, karyawan PT Indah Sumber Sejati dengan produk celana jeans LGS Casual yang ada di Matahari Store, Supermal Karawaci Tangerang, merasa tidak terima karena dituduh mencuri 80 celana jeans oleh perusahaan tempat dia bekerja.

Parahnya lagi, gaji bulan Juli 2018 (15 Juli – 15 Agustus 2018) tidak dibayarkan pihak perusahaan. Dan akan dibayarkan, jika Carolina membuat surat pernyataan pengakuan yang ditandatangani diatas materai.

“Bagaimana saya mau membuat surat pernyataan itu, ngambil barangnya saja saya tidak,” keluh Carolina dengan mata berkaca-kaca, Selasa (4/9/2018).

Carolina merasa bingung dan ketakutan, karena dirinya merasa dipaksa dan diancam oleh atasannya untuk segera membuat surat pernyataan pengakuan itu.

“Pak Ridwan menyuruh saya membuat surat pernyataan dan tanda tangan diatas materai. Bahwa saya dipotong gaji sebesar Rp500 ribu setiap bulan selama 18 bulan. Jika saya tidak membuat dan menandatangani surat pernyataan tersebut, maka gaji saya tidak dibayarkan,” beber Carolina.

Carolina tetap merasa tidak mengambil 80 celana jeans yang terdiri dari barang counter diskon 35 persen dengan nilai Rp11 juta dan barang table dengan diskon 28 persen dengan nilai Rp10 juta. **Baca juga: Ratusan Dokter Ikuti IndAAC Banten 2018.

“Jadi seakan-akan PT Indah Subur Sejati tetap menuduh saya mencuri barang tersebut, sehingga saya merasa dirugikan,” ungkapnya. (jicris)