1

Mengapa Suara Hujan Gampang Bikin Anda Tidur?

Kabar6-Saat hujan turun, banyak orang yang sepertinya enggan meninggalkan tempat tidur, bahkan sebagian melanjutkan tidur mereka. Ya, suara hujan seakan meninabobokkan Anda, sekaligus membantu banyak orang menjadi gampang tertidur.

Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Benarkah hujan memang mampu memengaruhi pikiran maupun emosi seseorang? Melansir Sehatq, berikut penjelasannya:

1. Dampak positif suara hujan
Menurut sebuah studi yang dirilis pada 2016, suara hujan dapat memberikan energi positif bagi beberapa orang. Emosi positif ini muncul karena aroma hujan membuat indera penciuman berinteraksi dengan memori-memori indah di masa lalu.

Ahli menyebut, aroma hujan pertama kali diproses oleh struktur otak yang berhubungan dengan indra penciuman, yakni bulbus olfaktorius (olfactory bulb), yang memiliki koneksi langsung ke bagian otak, terkait erat dengan pembentukan emosi dan memori, yaitu amigdala serta hipokampus.

Berkat dampak positif tersebut, suara hujan sering dijadikan pengisi dalam video rileksasi dan meditasi. Pasalnya, bunyi hujan memiliki pola yang teratur dan dapat diprediksi. Lalu, suara ini diproses oleh otak sebagai suara yang memberikan ketenangan.

2. Dampak negatif suara hujan
Meski begitu, efek suara hujan belum tentu sama untuk semua orang. Hal ini karena ada juga kemungkinan suara hujan memiliki dampak buruk bagi orang-orang tertentu.

Sebagai contoh, unsur-unsur lain dalam hujan seperti angin, petir, serta kilat, mungkin saja memicu kecemasan, ketakutan, bahkan kepanikan yang parah pada orang-orang yang memiliki trauma tertentu.

Lantas, benarkah suara hujan dapat membuat orang cepat tidur? Suara hujan masuk dalam kategori white noise, yaitu hasil kombinasi frekuensi suara yang membantu untuk menutupi kebisingan lain dari luar. Bisa membuat orang cepat tidur, jenis suara ini kerap digunakan dalam menangani pasien insomnia.

Selain masuk dalam kategori white noise, berikut sejumlah alasan mengapa suara hujan membuat Anda cepat tidur:

1. Meningkatnya kandungan ion negatif di udara
Kemunculan kilat dan gesekan antara air hujan dengan udara diketahui menghasilkan banyak ion negatif. Meningkatnya jumlah ion negatif di udara ini memengaruhi sistem pernapasan, peredaran darah, saraf, dan kardiovaskular Anda.

Dengan begitu, Anda akan merasa lebih nyaman. Ion negatif juga memiliki efek menenangkan dan hipnosis, yang dapat membuat Anda lebih mudah untuk terlelap.

2. Terdengar seperti lagu pengantar tidur
Ritme suara hujan yang terdengar seperti lagu pengantar tidur dapat membantu Anda untuk lelap lebih cepat. Menurut sejumlah penelitian, masuknya bunyi hujan ke otak dapat membuat pikiran jadi rileks.

Proses ini juga menghasilkan gelombang alfa, yang sangat dekat dengan keadaan otak manusia saat tidur. Meski demikian, munculnya suara petir di tengah hujan diketahui dapat membuat orang menjadi stres. Hal ini karena kadar hormon kortisol dalam tubuh manusia turut meningkat saat ia mendengarkan bunyi petir.

3. Turunnya kadar oksigen di udara
Saat hujan, jumlah oksigen di udara cenderung menurun dan tekanan udara menjadi lebih rendah karena peningkatan kelembapan udara. Kondisi ini kemudian membuat otak menjadi rileks, lalu menimbulkan rasa kantuk.

4. Meningkatnya produksi melatonin
Hujan membuat keadaan di sekitar Anda menjadi lebih gelap. Dalam kondisi gelap, akan terjadi peningkatan produksi hormon yang berkaitan dengan tidur, yaitu melatonin.

Meningkatnya produksi hormon melatonin dalam tubuh niscaya dapat membuat Anda mengantuk dan bisa tidur dengan cepat. ** Baca juga: Hati-hati, 4 Makanan dan Minuman Ini Bisa Bikin Perut Mulas di Pagi Hari

5. Terbatasnya aktivitas saat hujan
Saat musim hujan, aktivitas di luar ruangan otomatis akan terbatas. Berkat tidak adanya kegiatan dan dukungan suasana nyaman karena suara hujan, rasa kantuk akan lebih mudah muncul dan membuat Anda tertidur.

Hal yang harus diingat, tertidur saat hujan sejatinya tidak memberikan kualitas tidur yang baik. Pasalnya, hujan akan menurunkan kadar oksigen di udara. Akibatnya, Anda akan tetap lemas dan mengantuk ketika bangun tidur.(ilj/bbs)




Ini Alasan Dengar Suara Hujan Bikin Kita Mengantuk

Kabar6-Penelitian yang dilakukan oleh National Sleep Foundation pada 2011 lalu mengungkapkan, Generasi Y (kelahiran 1980-an sampai akhir 1990-an) lebih banyak mengalami masalah kesulitan tertidur dibanding generasi sebelumnya.

Bahkan, penelitian lain yang dilakukan oleh tim ahli dari University of Warwick Medical School di Inggris memperkirakan bahwa saat ini ada sekira 150 juta penduduk dunia yang mengalami masalah tidur.

Penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association mengatakan, generasi Y yang memiliki rentang usia 18-33 tahun mengalami stres lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya.

Disebutkan, lebih dari 50 persen subjek penelitian melaporkan terjaga saat malam hari karena rasa cemas yang disebabkan oleh berbagai masalah. Mulai dari ujian, biaya untuk melanjutkan perguruan tinggi, mencari pekerjaan, pindah ke tempat baru, menikah, dan membangun keluarga menjadi beban pikiran yang mengganjal setiap malam dan membuat otak tidak berhenti berputar.

Tidak melulu terlelap, melansir Hellosehat, saat tidur manusia tetap menerima suara-suara yang diproses di bagian otak, bernama korteks auditori. Kepekaan seseorang terhadap suara berbeda-beda, tergantung pada gelombang otak yang diproduksi pada saat kita tidur. Beberapa suara dapat ditangkap sebagai suara yang mengganggu, dan suara lain mungkin ditangkap sebagai suara yang menenangkan.

Untuk mengetahui apakah suara tertentu dianggap mengganggu ataupun menenangkan bagi seseorang tidak mudah. Otak kita mengartikan berbagai jenis suara yang didengar saat terbangun maupun saat tertidur menjadi sesuatu yang berbahaya atau tidak.

Beberapa suara seperti teriakan ataupun suara alarm yang sangat kencang tidak dapat diacuhkan, tapi suara tertentu seperti suara angin yang berhembus ataupun suara deburan ombak dapat kita abaikan.

Suara yang memiliki volume tinggi cenderung lebih sulit untuk diabaikan, tetapi yang lebih penting adalah mengenai karakter suara yang kita dengar apakah dapat merangsang otak kita untuk mengaktifkan sensor bahaya sehingga membangunkan kita dari tidur atau tidak.

Meskipun terkadang terdengar cukup kencang, suara hujan tergolong dalam jenis suara yang tidak mengancam, sehingga dapat meredam suara lain yang dapat membuat kita terjaga, misalnya suara kendaraan yang berlalu.

Karakteristik suara hujan masuk sebagai salah satu jenis white noise, yaitu suara yang konstan. White noise merupakan suara yang dapat didengar dengan frekuensi antara 20 hingga 20.000 Hertz (Hz) serta memiliki amplitudo serta intensitas yang sama.

Salah satu jenis white noise murni yang dapat kita temukan adalah suara yang berbunyi seperti gelombang statis radio atau televisi, tapi jenis suara tersebut sangatlah tidak nyaman untuk didengarkan. Beberapa jenis white noise lainnya dapat berupa:

1. Suara alam seperti suara hujan, deburan ombak, suara jangkrik, suara angin yang berhembus di hutan, dan lain-lain.
2. Suara mesin misalnya suara pendingin ruangan (AC) atau kipas angin maupun suara mesin pencuci baju. ** Baca juga: 4 Hari Kerja dalam Seminggu Bisa Tingkatkan Taraf Kebahagiaan

Kebanyakan orang lebih memilih untuk mendengarkan suara-suara tersebut dibandingkan mendengarkan white noise murni karena terdengar lebih nyaman. Bagaimana dengan Anda? (ilj/bbs)