1

Ketua SPK Diaksi May Day, Masih Banyak Dosen dan Tendik Dibayar Dibawah UMR

Kabar6-May Day 2024 tahun ini ada yang menarik. Gabungan dari serikat pekerja industrial dan non industrial menggelar aksi di bundaran HI, Rabu (1/5/2024). Serikat Pekerja Kampus (SPK) juga turun ke bundaran HI, mereka terdirin dari dosen dan tenaga kependidikan (tendik) kampus PTN dan PTS seluruh Indonesia ini.

Organisasi ini didirikan tepat 17 Agustus 2023, sebagai wadah para pekerja kampus untuk memperjuangkan kesejahteraan mereka.

Di tengah semakin mahalnya biaya hidup serta semakin menguatnya liberalisasi dunia pendidikan, aspirasi dosen dan tendik pada hari buruh 2024 menjadi menarik untuk diperhatikan.

Ketua SPK, Dhia Al Uyun mengungkapkan berdasarkan hasil riset SPK, bahwa masih begitu banyak dosen dan tendik di Indonesia yang dibayar dibawah UMR. Hal yang kemudian membuat kinerja dosen tidak fokus dan optimal dalam mendidik, dan melakukan penelitian.

**Baca Juga: May Day di Tangsel, Buruh Ikut Mancing Bareng dan Lomba Nyanyi

“Maka SPK hadir untuk dapat menjadi perwakilan teman-teman dosen untuk bersuara dan bersikap. Ayo berserikat teman-teman Dosen dan Tendik se-Indonesia!”, ungkapnya dalam keterangan tertulis,Rabu (1/5/2025).

Sebagai suatu permasalahan sistemik, persoalan upah murah bagi pekerja kampus wajib diperhatikan oleh para pengambil kebijakan. Mengingat sentralnya posisi dunia pendidikan dalam pembangunan bangsa.

“Kita harus ingat, bahwa pekerja kampus punya peran penting dalam memastikan Indonesia dapat mencapai pembangunan yang optimal, apalagi pemerintah kita punya target untuk mencapai Indonesia emas pada 2045, tepat 100 tahun Indonesia merdeka. Jangan sampai, kita malah sampai pada Indonesia Cemas 2045, Karena tidak sejahteranya pekerja kampus”,tutup sekjen SPK Hariati Sinaga.(red)

 




Temukan SPK Bodong di Tangsel, Benyamin: Laporkan Biar Ditindaklanjuti

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie mempersilahkan masyarakat atau pelaku usaha agar segera melapor jika ada temuan surat perintah kerja (SPK) bodong. Tujuannya agar seperti kasus yang menjerat Oom Marliana, oknum aparat aparatur sipil negara pada dinas sosial setempat tidak terulang.

“Saya minta masyarakat kalau ada pegawai Pemda yang seperti itu konfirmasi deh. Lapor biar ditindaklanjuti,” kata Benyamin kepada wartawan di rumah dinas Wali Kota Tangsel di Serpong dikutip Jum’at (14/4/2023).

Ia mengaku bahwa semua pengadaan barang dan jasa sudah diatur secara transparan lewat LPSE. Masyarakat dapat mudah mengendus jika ada permainan oknum ASN pemerintahan.

“Lelang terbuka. Enggak mungkin lah ada jual-jual SPK kayak gitu,” ujar Benyamin.

Pemerintah Kota Tangsel, lanjutnya, menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus pidana Oom kepada pihak kepolisian. Ia tegaskan ogah mengintervensi aparat penegak hukum.

**Baca Juga: Bupati Zaki Puji Prestasi Perumdam TKR

“Makanya silahkan saja hadapi proses hukumnya oleh yang bersangkutan. Saya enggak bisa apa-apa,” tegas Benyamin.

Diketahui, terhitung mulai Rabu, 12 April 2023 kemarin oleh Polres Metro Tangerang Oom resmi dijebloskan ke Lapas Kelas IIA Tangerang. Ia dilaporkan seorang pengusaha atas kasus dugaan penipuan.

Pengusaha itu mengaku sudah mengucurkan uang Rp 1 miliar lebih untuk menggarap proyek program bantuan sosial. Ternyata SPK yang diberikan Oom bodong.(yud)




Aksi Donasi di Pandeglang, Ambil Timun Suri Sebanyaknya Bayar Seikhlasnya

Kabar6.com

Kabar6- Banyak cara yang dilakukan oleh para relawan untuk menggalang donasi agar kegiatan sosial mereka terus berjalan. Cara unik di tunjukkan oleh para Relawan Sobang Peduli Kemanusiaan (SPK) dalam menggalang donasi dengan cara menjual timun suri.

Mereka memasarkan buat berwarna kuning berbentuk lonjong itu di pertigaan pasar Sobang dengan menggunakan mobil bak terbuka.

Dengan membeli timun suri SPK, pembeli bisa dianggap sudah berdonasi untuk kegiatan sosial yang mereka kerap lakukan. Tak hanya berdonasi, ada keuntungan lain yang tidak ditemukan di pedagang timun yang lainnya.

Pasalnya pembeli dibebaskan untuk memilih serta jumlah timun, mereka juga bebas membayar kepada SPK terlebih pembeli mereka ikhlas. Nantinya uang hasil pembelian timun tersebut kas SPK.

“Intinya SPK menjual timun ini dalam rangka menggalang donasi. Kita mengusung tagline Ambil semaunya dan bayar seikhlasnya,” kata Koordinator SPK Ade Yayan, Kamis (15/5/2020).

Dalam kegiatan ini, SPK sama sekali tidak mengambil keuntungan. Pasalnya hasil ditengah Pandemi Corona berdampak luas terhadap perekonomian masyarakat termasuk petani timun suri.

**Baca juga: Ayah di Pandeglang Cabuli Anak Tirinya Hingga Hamil.

Yayan mengatakan, banyak timun suri yang merugi akibat wabah tersebut. Upaya jual timun suri juga tak hanya untuk menggalang donasi, tetapi juga pemberdayaan para petani ditengah pandemi Corona.

“Kami juga peduli terhadap petani timun suri. Karena dampak covid-19 banyak petani tidak bisa menjual hasil panennya,”tandasnya. (Aep)