1

Agar Nutrisi Dapat Diserap Maksimal, Ketahui Cara Mengolah Singkong yang Tepat

Kabar6-Singkong dikenal sebagai makanan sehat karena sejumlah manfaat yang didapat dari kandungan nutrisinya. Meskipun demikian, apabila diolah secara tidak benar, makanan yang satu ini berpotensi membahayakan kesehatan.

Menurut juru bicara nasional untuk Akademi Nutrisi dan Diet bernama Angela Lemond, melansir tempo.co, singkong adalah sumber serat, vitamin C, dan beberapa vitamin B yang baik, seperti niasin, riboflavin, dan thiamin. “Seperti sayuran umbi lainnya, singkong mengandung pati resisten tinggi yang membantu mendorong bakteri baik di usus dan menjaga kadar gula darah,” terang Lemond.

Pengolahan singkong antara lain dapat dilakukan dengan cara merebus, membakar, menggoreng, dan sebagainya. Menurut Lemond, merebus singkong membantu mempertahankan khasiat bergizi akar, sementara pengolahan berlebihan pada sayuran (seperti saat membuat tapioka) dapat menguras sebagian nutrisinya.

Baru-baru ini, produk sampingan singkong seperti tepung garut dan tepung tapioka, semakin populer sebagai alternatif tepung bebas gluten yang baik untuk dipanggang karena rasanya yang ringan. Selain tepung, Anda juga bisa menemukan produk singkong enak lainnya di pasaran.

Meskipun adalah bahan yang aman untuk dimakan saat dimasak, singkong mengandung bahan kimia berbahaya sianida jika mentah atau tidak dimasak dengan benar. Jadi, jangan pernah mengonsumsi singkong mentah.

“Untuk mengonsumsi singkong dengan aman, Anda harus selalu memasaknya dengan baik, membuang kulitnya, dan tidak menggunakan kembali air rebusannya,” jelas Lemond. ** Baca juga: Metabolisme Tubuh Dapat Terganggu Karena 4 Hal Ini

Jika dimasak dengan benar, singkong merupakan sumber energi yang besar dan aman dikonsumsi dalam jumlah sedang.(ilj/bbs)




Mana yang Lebih Sehat Gantikan Nasi Putih, Singkong atau Kentang?

Kabar6-Saat ini banyak orang mulai melirik sumber karbohidrat lain seperti singkong dan kentang, yang dipilih untuk menggantikan posisi nasi putih. Meskipun sama-sama menyehatkan, manakah yang lebih sehat sebagai pengganti nasi, singkong atau kentang?

Diketahui, dalam 100 gram singkong terkandung 160 kalori, yang paling besar didapatkan dari sukrosa. Singkong juga mengandung banyak vitamin, mineral, dan elektrolit. Sisanya, singkong mengandung folat, niacin, thiamin, riboflavin, pyridoxine, vitamin A, E, K, zat besi, dan juga mangan.

Sementara itu, dalam 100 gram kentang, tersimpan 93 kalori. Kentang juga mengandung vitamin D, kalsium, zat besi, potasium, vitamin C dan vitamin B6.

Dalam hal indeks glikemiknya, melansir klikdokter, singkong lebih bagus dibanding kentang. Indeks glikemik singkong rendah, sedangkan kentang tinggi. Jadi singkong lebih aman untuk penderita diabetes melitus. Karena kalori singkong lebih besar daripada kentang, singkong lebih bisa berperan sebagai pengganti nasi. Kandungan karbohidratnya pun lebih tinggi, sehingga bisa memberikan pasokan energi yang lebih banyak untuk Anda, yaitu konsumsi makanan sehat dan tidak lemas, tanpa takut gemuk.

Baik kentang maupun singkong, sama-sama mengandung serat sehingga bisa mempertahankan kenyang lebih lama ketimbang Anda melahap nasi putih. Kandungan vitamin C dalam singkong lebih tinggi ketimbang kentang. Jika dipasangkan dengan lauk pauk yang sehat dan dengan pengolahan yang tepat pula, maka efeknya bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Untuk mengganti nasi putih, Anda bisa mengonsumsi 1,5 singkong. Meski singkong bisa menggantikan nasi putih, perhatikan juga cara pengolahannya. Supaya manfaat baiknya tidak hilang, singkong jangan digoreng dan diberikan garam terlalu banyak supaya gurih.

Singkong sendiri sudah memiliki rasa gurih alami dan pengolahannya tinggal dikukus atau direbus. Penyajiannya bisa dipotong-potong, dibiarkan seperti bentuk awal, ataupun dilumatkan seperti membuat mashed potato.

Jangan lupa untuk cuci dan kupas dulu kulitnya, lalu masak hingga benar-benar matang demi mencegah keracunan. Pilihan singkong atau kentang sebagai pengganti nasi pada dasarnya disesuaikan lagi dengan kebutuhan dan kondisi tubuh Anda. ** Baca juga: Minuman Pengantar Tidur Malam yang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Karena itulah, akan lebih baik dan efektif bila Anda berkonsultasi dulu dengan ahli gizi jika ingin benar-benar mengganti nasi putih atau ingin menjalani pola makan tertentu.(ilj/bbs)




Hati-hati, 6 Makanan dan Minuman Ini Beracun Jika Dikonsumsi Mentah

Kabar6-Tidak sedikit orang beranggapan, makan buah dan sayuran mentah membuat nutrisi yang terkandung dalam makanan tersebut tidak akan terbuang. Namun tahukah Anda, tidak semua makanan aman apabila dimakan mentah?

Makanan tertentu butuh proses pemasakan agar rasanya enak, dan yang lain karena bahaya jika dikonsumsi mentah. Agar tidak keliru, melansir Popbela, ini enam makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi mentah:

1. Kentang
Makanan tinggi karobohidrat ini mengandung senyawa beracun yaitu solanine yang berbahaya. Senyawa ini akan membuat sakit perut, sakit kepala dan yang terparah dapat membuat kelumpuhan.

Kentang yang mempunyai kandungan solanine banyak yaitu kentang hijau. Lagi pula, kentang mentah yang belum diolah menjadi makanan memiliki rasa yang kurang enak, bukan?

2. Daun rhubarb
Daun Rhubarb mengandung racun yang disebut asam oksalat. Hal ini akan membuat kerusakan ginjal hingga kematian. Salah satu gejala keracunan sayuran ini yaitu kesulitan bernapas, terbakar di mulut dan tenggorokan, mual, muntah, sakit mata, perut dan urine berwarna merah. Jadi lebih baik diolah menjadi masakan sayur ketimbang dimakan mentah.

3. Kecambah
Kecambah mentah menjadi tempat bakteri yaitu salmonella, E. coli dan listeria. Saat kekebalan tubuh sedang turun, Anda akan merasakan sakit perut apabila makan kecambah mentah. Anda bisa membeli kecambah di tempat yang bersih dan mencucinya hingga benar-benar bersih.

4. Singkong
Singkong mentah mengandung senyawa yang dapat berubah menjadi hidrogen sianida di dalam tubuh. Hal ini akan mengganggu kemampuan tubuh mendapatkan oksigen. Apabila dimasak dengan benar, Anda bisa makan singkong dengan aman.

5. Kacang merah
Kacang merah mentah mengandung lektin yang dapat membuat Anda sakit pencernaan, mual dan muntah. Untuk menghindari hal itu, Anda bisa merendam setidaknya lima jam dan merebus hingga matang.

6. Susu mentah
Susu yang tidak melalui proses pasteurisasi bisa membuat Anda sakit perut. Pasalnya, proses pasteurisasi ini bisa membunuh bakteri seperti salmonella, E. coli, dan listeria tanpa mengurangi nutrisi dari susu itu sendiri.

Apalagi untuk anak-anak yang belum memiliki kekebalan imun stabil. ** Baca juga: Lewatkan Waktu Makan Saat Sedang Diet Sebabkan Sejumlah Dampak Buruk Bagi Kesehatan

Pilih dengan cermat mana makanan yang bisa dimakan mentah, dan mana yang harus diolah dulu atau dimasak, agar menghindari dari efek yang merugikan kesehatan.(ilj/bbs)