1

NASA Bagikan Foto Matahari yang Seolah Tersenyum

Kabar6-Salah satu satelit milik NASA menangkap pola di permukaan Matahari yang tampak menunjukkan wajah bahagia. NASA membagikan foto ‘matahari tersenyum’ tersebut di media sosial, dengan disertai keterangan lengkap.

“Observatorium Dinamika Surya NASA menangkap matahari tersenyum. Terlihat dalam sinar ultraviolet, bintik-bintik gelap di Matahari ini dikenal sebagai lubang koronal dan merupakan daerah di mana angin matahari berhembus kencang ke luar angkasa,” demikian keterangan foto yang ditulis NASA.

Orang-orang dengan cepat membuat perbandingan dengan berbagai karakter dan objek, termasuk bayi Teletubbies, pria marshmallow Ghostbusters Stay Puff, biskuit, singa, dan labu. Satu orang menulis di Twitter, “Jika Teletubbies memilih Matahari yang realistis, ini dia wujudnya.”

Sementara yang lain menulis, “Sepertinya semua anak muda yang menggambar matahari tersenyum di pra-sekolah relate dengan ini.” ** Baca juga: Ingin Jadi Guru Matematika, Pria di India Rela Resign dari Perusahaan yang Memberinya Gaji Fantastis

Observatorium Dinamika Surya NASA, melansir usatoday, didirikan pada 2010 untuk menyelidiki bagaimana aktivitas Matahari tercipta dan bagaimana hal itu mendorong cuaca luar angkasa. Pesawat ruang angkasa observatorium mengukur interior Matahari, atmosfer, medan magnet, dan keluaran energi. Sementara SpaceWeather.com, yang memantau segala bentuk cuaca antariksa, mengeluarkan peringatan di bawah tajuk ‘INI BUKAN TERTAWA’.

Mereka mengatakan, wajah tersenyum itu dibentuk oleh lubang-lubang di atmosfer Matahari yang memuntahkan tiga aliran angin surya ke arah Bumi, yang menimbulkan aurora.

Badai Matahari terjadi ketika Matahari melepaskan semburan energi yang sangat besar dalam bentuk semburan Matahari dan lontaran massa koronal. Fenomena ini mengirimkan aliran muatan listrik dan medan magnet menuju Bumi dengan kecepatan sekira tiga juta mph.

Ketika badai Matahari menyerang Bumi, ia mengganggu medan magnet planet, menciptakan aurora di dekat lingkaran Arktik dan Antartika. Fenomena ini kadang-kadang dapat dilihat di selatan Lingkaran Arktik sehingga sebagian Skotlandia dapat disuguhi pertunjukan cahaya pada akhir pekan Halloween ini.(ilj/bbs)




Di Jepang, Semprotan Tinta Bisa Deteksi Pelaku Pelecehan Seksual

Kabar6-Salah satu tidak kriminal yang banyak terjadi di seluruh belahan dunia adalah pelecehan seksual. Laporan surat kabar asal Jepang, Mainichi Shimbun, menyebutkan bahwa sebanyak 20 persen pelecehan seksual terjadi di stasiun, dan 50 persennya terjadi di dalam komuter.

Dalam laporan lain juga dikatakan, total 70 persen perempuan Jepang mengaku pernah digerayangi saat berada di transportasi umum. Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo menyatakan, korban pelecehan seksual berumur antara 10-50 tahun.

Nah, hal inilah yang melatarbelakangi perusahaan alat tulis asal Jepang bernama Shachihata Ink, membuat semprotan tinta transparan yang berfungsi untuk mengenali pelaku pelecehan seksual.

Nantinya, melansir Independent, alat ini dapat mendeteksi pelaku dengan cara menekan tombol khusus pada alat semprotan yang mengeluarkan sinar ultra violet. Pelaku yang memiliki jejak tinta transparan tersebut akan dengan mudah dikenali. Semprotan tinta anti pelecehan seksual ini dibandrol dengan harga sekira Rp333 ribu.

Meskipun alat ini sangat membantu banyak perempuan, kehadirannya tetap saja menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat Jepang. ** Baca juga: Banyak Kota di Meksiko Tolak Vaksinasi COVID-19

Beberapa orang menyatakan keberatan dengan adanya semprotan tinta anti pelecehan seksual ini, karena berpotensi menimbulkan fitnah akibat salah menandai pelaku. Namun kebanyakan orang tetap setuju dengan alat ini.

Sepertinya ini menjadi salah satu alat yang wajib ada dalam tas kaum hawa.(ilj/bbs)




Mengapa Gunakan Kacamata Hitam di Luar Ruangan Dianjurkan?

Kabar6-Banyak orang yang menggunakan kacamata hitam hanya sebagai pelengkap atau aksesoris, semata-mata untuk menyempurnakan penampilan. Padahal, kacamata hitam pun berperan mencegah risiko katarak, lho.

Katarak, melansir MSN, tidak hanya dialami usia tua, tapi juga bergeser ke usia muda. Alasannya, karena paparan sinar ultraviolet saat berada di luar ruangan. Sinar ultraviolet juga dapat meningkatkan risiko katarak. Apabila tidak memakai sunglasses (kacamata hitam) saat terpapar sinar matahari misalnya saat bermain golf atau naik kendaraan bermotor, hal itu bisa memicu katarak usia muda.

Diketahui, umumnya katarak terjadi pada usia 60-an. Namun kini orang usia 40 tahun ada yang sudah operasi karena saat beraktivitas di luar jarang memakai sunglasses.

Meskipun demikian, Anda disarankan jangan asal pilih kacamata hitam. Pilihlah yang memiliki filter anti UV agar benar-benar menghalau mata dari sinar ultraviolet. ** Baca juga: Benarkah Berolahraga di Tempat yang Polusi Udaranya Tinggi Tidak Ada Manfaat?

Jadi pastikan apabila keluar ruangan, Anda memakai kacamata hitam, ya.(ilj/bbs)