1

Pengguna Jalan Desak Operator Tol Bitung Tangerang Serius Atasi Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Operator jalan Tol Tangerang – Merak segera menanggulangi masalah penyebab banjir. Selama empat hari kemarin akses jalan keluar Tol Bitung terendam hingga lumpuh total dan ratusan rumah warga sekitar terdampak.

Dampak banjir memicu ratusan orang warga Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. Mereka ajukan lima tuntutan kepada PT Jasa Marga yang dianggap sudah lama mengeruk keuntungan.

“Emang tujuannya bagus yang demo ini. Saya harap masalah banjir ini agar cepat selesai dan cepat ditangani oleh pihak yang mengelola Tol Bitung ini, agar pengendara yang lain ini nyaman untuk melintas,” kata Dayat, salah satu pengendara kepada kabar6.com di lokasi dikutip Kamis (18/11/2022).

Pengemudi truk angkutan barang itu menyatakan banjir sudah dikategorikan tahunan. Ia menyarankan pihak Jasa Marga mengambil langkah serius mengatasi banjir.

**Baca juga: Tiga RW di Kadu Curug Tangerang Terdampak Banjir Tol Bitung

“Saya memang sering keluar Tol Bitung ini, banjir ini dikatagorikan tahunan sifatnya. Langkah yang dilakukan oleh pengelola tol harus kongkrit agar masyarakat setempat juga tidak terkena imbas dari air yang meluap,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Aceng, salah satu pengendara lainnya. “Saya sih ga merasa terganggu, kalo kita masih bisa cari jalan keluarnya kenapa engga. Diinformasikan kami hanya untuk memutar balik oleh pihak kepolisian,” singkatnya. (Rez)




PT JHL Didesak Serius Tangani Banjir Citereup Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6- PT. Jaya Hunian Lestari atau JHL didesak serius tangani banjir di Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

Padahal perusahaan perkebunan vanili ini berkomitmen antara masyarakat dan PT. JHL pada (15/8/2022) lalu belum juga ada realisasi untuk melakukan normalisasi sungai Cikaret.

“Sampai sekarang belum ada realisasi dari PT JHL. Padahal, mereka sudah berjanji akan melakukan normalisasi sungai Cikaret,” kata Ketua Forum Pemuda Citeureup, Awang Gustiawan, Jumat (7/10/2022).

Awang mengaku, khwatir jika sungai Cikaret tidak segera dinormalisasi akan kembali terjadi banjir. Mengingat, saat ini sudah memasuki musim hujan.

“Kami merasa khawatir jika hujan turun, takut banjir lagi. PT. JHL seolah tidak serius dalam memenuhi tuntutan kami yang ingin menormalisasi sungai,” ungkapnya.

Menurut Awang, banjir di Desa Citeureup disebabkan oleh tiga faktor. Salah satunya, hilangnya resapan air di dataran tinggi akibat penggundulan hutan yang dilakukan PT. JHL.

“Saat turun hujan, air langsung mengalir kebawah. Sedangkan dibawah irigasinya sempit, lalu ada pendangkalan sungai juga, sehingga air cepat naik ke pemukiman warga,” jelasnya.

**Baca juga:Bertapa di Makam Keramat, Pria di Pandeglang Ditemukan Tewas

Sementara warga lainnya, Dawong mengaku kecewa dengan sikap PT. JHL yang seolah tidak peduli pada penderitaan masyarakat. Dawong merupakan warga yang terkena dampak langsung dari banjir tersebut.

“Jangan mau enaknya saja, lihat kami yang sering mengalami kebanjiran akibat proyek PT. JHL,” tambahnya.

Terpisah Staf proyek PT. JHL, Azis mengaku sudah berkoordinasi dengan owner PT JHL terkait masalah banjir tersebut. Pihaknya juga sudah menyusun RAB untuk normalisasi sungai.

“Sudah kami sampaikan ke owner terkait masalah itu (Banjir) kami masih menunggu proses dari owner mau kapan dinormalisasinya, mohon bersabar,” singkatnya.(Aep)




PSI Minta Pemkot Tangsel Serius Tangani Masalah Sampah

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang Selatan, Ferdiansyah meminta Pemkot Tangsel untuk lebih serius dan responsif dalam menyelesaikan permasalahan sampah.

Ferdy menerangkan, saat dirinya berkunjung ke masyarakat di kawasan Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Kota Tangsel minggu lalu, masyarakat sekitar keluhkan tempat pembuangan sampah liar.

“Sampah ditumpuk dan dibakar hingga 4 kali per hari. Saya langsung berkoordinasi dengan Kelurahan dan dinas terkait untuk ditangani segera. Pemkot harus sering turun ke masyarakat melihat fakta di lapangan,” ujar Ferdi kepada Kabar6.com di Sabak Coffee & Kitchen, Serpong Greenview Apartement, Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kota Tangsel. Minggu (2/2/2020).

Ferdi mengatakan, dalam satu ruas jalan, bisa di lihat terdapat 4 sampai 5 tempat pembuangan sampah sementara yang liar. Bahkan, sebagian sampah itu menutup saluran air, dan menimbulkan bau tak sedap.

“Pemkot harus serius menangani sampah di kawasan yang padat penduduk terutama perkampungan,” paparnya.**Baca juga: Camat Setu: Rumah Terdampak Tanah Longsor 2 Pintu.

Ferdi menjelaskan, tak lama setelah berkoordinasi bersama masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup datang untuk mengangkut sampah yang sudah menumpuk.

“Usai koordinasi, Dinas Lingkungan Hidup datang dalam waktu tidak terlalu lama dan mengangkut sampah yang sudah menumpuk,” tutupnya.(eka)




DPRD Desak Pemkot Tangerang Serius Tangani Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo mendesak pemerintah Kota Tangerang agar lebih serius dalam persoalan penanganan banjir. Kendati sebanyak 8 Kecamatan terdampak cukup parah atas peristiwa banjir tersebut.

Hal tersebut dikatakannya saat meninjau langsung lokasi banjir bersama Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Turidi Susanto.

“Jadi pemerintah terus bergerak baik dalam penanangan maupun pasca banjir tidak berhenti sampai sini. Ini urusan yang panjang,” ujar Gatot saat dimintai keterangan dilokasi banjir Ciledug Indah Kota Tangerang, Rabu (1/1/2019).

Selain itu, Gatot mengatakan Pemerintah Daerah harus lebih memperhatikan lebih jauh dalam penanganan banjir.

“Jadi pemerintah daerah harus serius dalam penanganan banjir. Terkait saluran-saluran drainase dan turap serta para pengembang-pengembang punya kewajiban membuat saluran air yang memenuhi standar,” katanya.

**Baca juga: Tahun Baru, Kota Tangerang Kebanjiran.

Kendati demikian, penanangan banjir tersebut harus menjadi prioritas dalam pembangunan. Menurut Gatot, hal itu harus menjadi cacatan Pemerintah Kota Tangerang untuk segera menyelesaikan titik pengerjaan yang belum terselesaikan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

“Memang ada beberapa titik belum di tanggul dan itu harus segera dikerjakan. Kita berharap berikutnya tidak seperti begini lagi,” tandasnya. (Oke)




Pemerintah Diminta Serius Tangani Pencemaran Sungai Cirarab

Kabar6.com

Kabar6-Aksi protes warga mengenai pencemaran Sungai Cirarab mendapat tanggapan serius dari anggota dewan Komisi I DPRD Provinsi Banten, H Asnin Syafiuddin.

Dirinya mendesak agar Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Daerah Tangerang Raya agar serius menangani Kali Cirarab yang tercemar limbah pabrik, berbusa dan bau.

“Kemarin kami bersama warga menandatangangi sepanduk ‘Stop Pencemaran Cirarab’ sebagai aksi protes terhadap pemerintah, agar segera menyelesaikan persoalan Cirarab yang sudah berbusa dan bau,” kata Asnin Syafiuddin kepada wartawan, Senin, (9/12/2019).

Dia mengatakan, kali Cirarab yang sudah dicemari limbah perusahaan ini merusak lingkungan yang ada, dan ini perlu adanya penindakan bagi perusahaan yang membuang limbah cair tanpa memiliki ijin Amdal dan IPAL.

“Kita dorong pemerintah provinsi dan pemerintah daerah Kabupaten dan Kota untuk sama-sama menindak dan menyetop perusahaan nakal yang buang limbah cair ke Kali Cirarab,” ucapnya.

**Baca juga: DPC IPHI Kabupaten Tangerang: Anak Yatim Harus Dibekali Ilmu dan Keterampilan.

Asnin mengungkapkan kali Cirarab yang sudah dua puluh tahun lebih tercemar, ini memprihatinkan sekali kalau sampai pemerintah tidak ada tindakan. Pasalnya perlu keseriusan semua stekholder yang ada.

“Kita berharap setelah ada aksi ini pemerintah peka dan langsung bertindak,” inginnya.(Vee)




Tak Serius, Dinkop Tangsel Bakal Tutup 100 Koperasi

Kabar6.com

Kabar6-Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi Tangerang Selatan dr Dahlia Nadeak bakal menutup 100 koperasi yang ada di Tangsel.

Dikatakannya, dari 531 koperasi yang ada di Tangsel, hanya sekitar 200an yang aktif. Sisanya, adalah koperasi yang pasif atau hidup segan mati tak mau serta tak dikelola secara serius.

“Koperasi itu harus dikelola secara serius. Dan, kami sudah mengusulkan 100 koperasi yang tidak aktif tersebut untuk ditutup,” kata Dahlia saat Rapat Akhir Tahun (RAT) Koperasi di Marilyn Hotel Serpong, Rabu (24/4/2019).

Disamping itu, Dahlia juga memberikan apresiasi kepada para anggota koperasi yang hadir dalam rapat tahunan tersebut.

Kata Dahlia, peserta yang hadir dalam rapat tersebut membuktikan keseriusan mereka dalam mengembangkan koperasi yang dikelola.

**Baca juga: Hilangkan Sertifikat Warga, LBH Solaco Bakal Perkarakan Pengembang Darussalam II.

“Peserta yang hadir disini merupakan bukti transparansi, akuntabilitas serta bukti aktifitas dalam keseriusan menggarap koperasi,” jelasnya.

Dahlia bilang, para anggota yang hadir itu sudah mempelajari system kepemimpinan dalam perusahaan dan berhak menentukan porsi persentase dalam pengelolaan koperasi. (Adt)




Wahana Makmur Sejati Serius Tangani Limbah After Sales

Kabar6.com

Kabar6-Serius tangani limbah pada proses layanan after sales, jaringan Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) bikin standarisasi terkait penanganan limbah yang dihasilkan.

Sebagai pemegang standarisasi baik penjualan dan layanan after sales sepeda motor Honda di Jakarta Tangerang, PT Wahana Makmur Sejati (WMS) wajib memberikan arahan terkait pelaksanaan hal tersebut.

Head of Technical Service Function Wahana, Taufiqurrohman mengatakan, salah satu isu lingkungan yang menjadi perhatian sesuai dengan semangat Wahana pada 2019 ‘Be A Dahsyat and Green Wahanian’.

Wahana wajibkan seluruh AHASS di Jakarta dan Tangerang kumpulkan limbah oli dan aki kepada perusahaan tersertifikasi mengelola limbah yang ditunjuk oleh Wahana.

“Jadi kami telah memberikan imbauan kepada 333 jaringan AHASS kami untuk mengumpulkan limbah oli dan aki kepada vendor bersertifikasi kementerian lingkungan hidup dan kehutanan yang telah kami tetapkan,” jelas Taufiqurrohman disiaran persnya, Senin (25/2/2019).

Kata Taufiqurrohman, tidak hanya oli dan aki, kedepannya seluruh limbah yang ada akan dilakukan hal serupa. Untuk limbah sparepart hasil perbaikan motor, selama ini AHASS kembalikan kepada konsumen sehingga tidak tertinggal di bengkel.

**Baca juga: Acer Predator 17 G9-793 dari Bhinneka Bikin Para Gamers Jatuh Cinta.

Kedepannya, konsumen yang melakukan perawatan dan perbaikan di AHASS akan diedukasi untuk menyerahkan sparepart bekas mereka untuk dikelola secara baik oleh bengkel terkait. (fit)