1

Mahasiswa Pandeglang Desak Transparansi Dana Bantuan Tsunami Selat Sunda

Kabar6.com

Kabar6-Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) Kabupaten Pandeglang mendesak Pemerintah Kabupaten Pandeglang transparan dalam pengelolaan bantuan masyarakat untuk korban tsunami Selat Sunda sebesar Rp 5,6 miliar.

Desakan ini muncul setelah terungkap jika banyak bantuan masyarakat untuk korban gempa dan tsunami yang terjadi akhir Desember 2018 lalu itu masih menumpuk dalam gudang.

Ketua Gemasaba Pandeglang Rian Supriatna mengatakan lemahnya transparansi dalam pengelolaan bantuan bencana akan membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah itu berkurang.

“Jika ditemukan pihak-pihak yang menyelewengkan bantuan tersebut, kami meminta pelakunya untuk dipidanakan,” ujarnya, Rabu (10/4/2019).

Menurut Rian, pihaknya bisa saja melaporkan jika ada indikasi penyelewengan bantuan tersebut. Hal ini sesuai dengan amanat KUHP pasal 372 tentang penggelapan dan UU Tipikor Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Tipikor Nomor 21 Tahun 2001.

Sebelumnya, Logistik bantuan korban tsunami dengan berbagai jenis logistik seperti makanan siap saji, gula, dan kasur busa masih tersimpan rapi di Shohibul Barokah, Kecamatan Kaduhejo dan hanggar Pandeglang di Cikoneng, Kecamatan Kaduhejo.

Meski begitu, Pemkab Pandeglang mengklaim pihaknya selalu menyalurkan bantuan ke korban bencana tsunami yang masih mengungsi. Sebab bantuan itu memang diperuntukan bagi pengungsi.

“Bantuan tsunami masih ada, selama ini kalau mereka butuh disuplai stok untuk jangka panjang, seperti di Labuan yang masih butuh,” kata Sekda Pandeglang Fery Hasanudin, Selasa (9/4/2019).

Rian menilai alasan Sekda Pandeglang itu tak logis. Karena saat ini masih banyak pengungsi yang membutuhkan logistik.

**Baca juga: Bantuan Logistik Korban Tsunami Masih Numpuk di Gudang Milik Pemkab Pandeglang.

Harusnya, kata dia, Pemkab tetap melakukan pendampingan kepada korban setelah empat bulan dilanda musibah. “Karena untuk memulai kembali kehidupan mereka juga harus perlu waktu dan dukungan semua pihak.”

Menurut Rian, pemerintah seharusnya rutin mendata kebutuhan-kebutuhan pokok yang dibutuhkan agar bantuan logistik bisa langsung disalurkan dan tidak ditimbun seperti itu. (Aep)




Tak Berpotensi Tsunami, Selat Sunda 2 Kali Diguncang Gempa

Kabar6-Selat Sunda kembali di guncang gempa, kali ini berada di zona gempa Megathrust bagian Selatan.

Gempa pertama berkekuatan 4,9 Maghnitudo (M), berada di koordinat 6,85 LS dan 104,24 BT, sekitar pukul 19.04 wib.

Gempa kedua atau aftershock, terjadi sekitar pukul 19.15 wib. Gempa ini tidak berpotensi terjadinya tsunami.

“Tepatnya berlokasi di laut, pada jarak 158 kilometer arah selatan Kota Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung, pada kedalaman 53 km,” kata Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, melalui siaran persnya, Sabtu (13/01/2019).

Jika diperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi itu termasuk ke dalam klasifikasi gempa bumi dangkal, akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust.**Baca Juga: Magma Sulap Kandang Ayam Jadi Taman Baca Nyaman dan Asri.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran naik atau thrust fault,” terangnya.(dhi)




Gotar Salurkan Bantuan Tsunami Selat Sunda

Kabar6.com

Kabar6-Kelompok pengemudi ojek online Gojek Tangerang Raya (Gotar) Salurkan Bantuan untuk Korban Tsunami Selat Sunda, Rabu (2/1/2019).

Bantuan untuk korban tsunami Selat Sunda yang melanda beberapa wilayah di Banten dan Lampung Selatan terus berdatangan. Gotar yang sempat menggalang dana selama beberapa hari di wilayah Perumnas Tangerang berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp3.150.000.

Ketua Gotar, Roy mengatakan, bantuan akan diserahkan kepada pihak Polda Banten yang nantinya akan menyalurkan kepada korban-korban yang membutuhkan.

“Kami salurkan melalui pihak Polda Banten di Kabupaten Pandeglang. Ada makanan, perlengkapan bayi, obat-obatan dan tikar,” kata Roy kepada Kabar6.com.

Roy berharap, bantuan dapat meringankan beban para korban tsunami, khususnya di wilayah Pandeglang. Menurut Roy para korban sangat membutuhkan kepedulian dan uluran tangan.

Untuk itu, sebisa mungkin Gotar memberikan bantuan dalam bentuk apapun termasuk mendoakan para korban.

“Sebagai sesama manusia sudah harus saling menolong. Jika tidak dapat menolong dalam bentuk uang, barang, tenaga, doa saja saya rasa cukup membantu,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Sabhara Polda Banten, Kombes Pol Jondrial mengucapkan terima kasih atas kepedulian Gotar kepada korban bencana tsunami.

**Baca juga: Pemerintah Kota Tangerang Fokus Tangani Banjir.

“Saya mewakili para korban mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan. Diharapkan semua bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang menjadi korban tsunami,” pungkasnya. (Vee)




BPJS Ketenagakerjaan dan Bank Banten Berikan Bantuan Untuk Korban Tsunami Selat Sunda

kabar6.com

Kabar6-Bantuan terus mengalir untuk korban bencana Tsunami Selat Sunda diwilayah Pandeglang. Kali ini, Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Ketenagakerjaan, dan Bank Banten yang memberikan bantuan, Kamis (27/12/2018) di Pendopo Pandeglang.

Bantuan yang akan diberikan sebesar 100 juta dari manajemen BPJS Ketenagakerjaan, 61 juta dari Yayasan Magfiroh BPJS Ketenagakerjaan, dan 36 juta dari Serikat pekerja BPJS Ketenagakerjaan.

“Yang 100 juta dan 60 juta kami berikan sekarang, nanti yang Rp36 juta akan kami serahkan tahap selanjutnya karena sedang dihimpun dulu oleh para pegawai dan akan langsung dibelanjakan,” kata Assisten Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Banten, Didin Haryono.

Ia mengatakan, bantuan yang diberikan sejumlah uang dalam bentuk logistik yang siap didistribusikan.

“Kami siapkan barang berupa makanan pokok, beras, mie instan, sarden, kopi, minuman siap saji, selimut, sarung, perlengkapan mandi, perlengkapan bayi, obat-batan, air mineral, dan protein hewani dalam bentuk makanan siap saji,” jelasnya.

Direktur Bank Banten, Kemal Idris mengatakan, bantuan yang diberikan berupa logistik yaitu makan, susu, popok bayi, dan tenda untuk di pengungsian.

“Ini bantuan lanjutan kami, karena sebelumnya sudah kami lakukan dari mulai awal terjadi bencana pada hari minggu,” kata Kemal.

Pihaknya, saat ini belum dapat menyebutkan bantuan tersebut, lantaran harus dihitung dulu karena sejauh ini bantuan dari Bank Banten terus mengalir bagi korban Tsunami Selat Sunda.

“Pada minggu pagi kami langsung bikin grup di Whats App buat tanggap darurat, karena kami memiliki kantor di Pandeglang, Labuan, dan Panimbang jadi harus ikut merasakan keluh kesah masyarakat,” tuturnya.

Sementara Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengucapkan terimakasih atas bela sungkawa yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan Bank Banten.

Kata Irna, saat ini memang masyarakat sangat membutuhkan bantuan baik moril maupun materil. “Bantuan logistik berupa makanan sangat banyak Alhamdulillah, namun kami sangat membutuhkan tenda, popok bayi, makanan siap saji dan pakaian dalam wanita,” kata Irna.

Irna juga menjelaskan, jika akan menyalurkan bantuan bisa ke Pendopo sebagai posko utama, Labuan dan Sumur. Namun menurutnya, untuk sampai ke titik lokasi selain jauh juga akses masih terhambat karena kemacetan.**Baca juga: Bupati Zaki Sampaikan Belasungkawa Atas Bencana Tsunami Banten.

“Kalo disini lebih bagus dan akan terdata rapi nanti kami distribusikan secara merata, tapi jika mau langsung ke lokasi silahkan,” ujarnya.(Aep)




Korban Tsunami Selat Sunda Selamat Akibat Tersangkut Kabel Listrik

kabar6.com

Kabar6-Syaiful Abror (37), selamat dari terjangan tsunami setelah dirinya tersangkut pada kabel aliran listrik. Sementara istri dan anaknya meninggal dunia dan dimakamkan di pemakamanan Islam Al – Hidayah di Villa Dago Tol, Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

“Leher saya tersangkut kabel listrik. Kabel listrik saya pegang, ada setrumnya saat itu,” ungkap Ustad Abror, sapaan akrabnya kepada wartawan di pemakaman, Selasa (24/12/2018).

Aliran setrum tegangan tinggi membuat tangannya hitam terbakar. Ia yang tak kuat menahan derasnya air laut hingga akhirnya terseret arus hingga 150 meter dari lokasi awal.

Ustad Abror yang sudah kuat berdiri mencoba lari kembali menuju Villa Mutiara Carita, lokasi menginap bersama keluarga serta rombongan kerabatnya. Ia melihat mobilnya sudah tersangkut di pohon dalam kondisi mesin masih menyala.

Ia tak menghiraukan. Ustad Abror langsung berusaha mencari istri dan anak-anaknya yang ketika tsunami terjadi sedang tidur di kamar villa. Semua anak-anak istrinya dipanggil olehnya.

Tiba-tiba seorang anaknya memanggil-manggil abinya. Saat dilihat sudah tertimbun sampah dan material bangunan setinggi dua meter. Ustad Abror menyadari tak punya kemampuan untuk menyingkirkan. Disitulah ia bermunajat kepada Sang Khalik.**Baca juga: Astaga, Ada Warga Tangsel Korban Tsunami Selat Sunda Bingung Pulang.

“Saya minta kekuatan kepada Allah. Ya Allah mohon bantuan-Mu yaa Allah,” harap Ustad Abror bernada Lirih.(yud)




Astaga, Ada Warga Tangsel Korban Tsunami Selat Sunda Bingung Pulang

kabar6.com

Kabar6-Rombongan relawan asal Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah tiba duluan di lokasi bencana tsunami Selat Sunda, Provinsi Banten. Di lokasi para relawan kebingungan saat ditanyakan kondisi nasib keluarga korban.

“Ini saran ya. Harusnya di Tangsel itu jangan dikirim evakuasi semua. Tapi bikin posko crisis centre disini,” kata Badawi, pimpro relawan Satpol PP saat menghubungi wartawan, Senin (24/12/2018).

Menurutnya, data dari crisis centre dapat mengenai identitas masyarakat korban yang berada di rumah sakit maupun belum ketemu. Badawi mencontohkan, kemarin dirinya bertemu dengan korban tsunami warga Bintaro Regency yang mengalami luka-luka dan belum ditemukan.

Melalui posko crisis centre dapat membantu segala informasi yang dibutuhkan bagi keluarga para korban. Bahkan tak sedikit korban selamat kebingungan untuk pulang ke rumah lantaran harta benda miliknya sudah hilang tersapu tsunami.

“Ada orang sampe nanya, berapa ya pak ongkos naik bus,” ujar Badawi. Ia bilang, mestinya ada intervensi dari pemerintah daerah terhadap warganya yang menjadi korban bencana.

Badawi bilang, relawan yang dikirim ke lokasi terdampak bencana tsunami Selat Sunda hanya fokus pada kegiatan evakuasi. Penanganan itu masih bisa dilakukan oleh Satpol PP.**Baca juga: Korban Tsunami Asal Pondok Arum Dimakamkan di Poris Gaga.

Mestinya ada kelompok relawan yang dikirim fokus pada pendataan korban selamat maupun luka-luka hingga meninggal dunia. “Banyak warga Tangsel yang meninggal lho. Banyak yang masih di rumah sakit. Bingung lah,” ujarnya.(yud)




Ada Simulasi Perang, TNI Berikan Koordinat “Terlarang” Di Selat Sunda

Armada Perang milik TNI.(dhi)

Kabar6-Panitia HUT TNI ke 72 telah memberikan titik koordinat kepada Pelindo II Cabang Banten agar tak memasuki zonasi simulasi peperangan di Selat Sunda guna menjaga keamanan bersama.

“Ada jalur-jalur yang tidak bisa dilewati, ada titik koordinat. Kegiatan ini tidak akan mengancam, tidak mengganggu operasional,” kata Amran Ameer, General Manager (GM) Pelindo II Cabang Banten, saat ditemui di Kota Cilegon, Rabu (04/10/2017).

Karenanya, Amran memastikan bahwa selama simulasi peperangan di Selat Sunda, arus lalu lintas kapal yang akan melakukan bongkar muat di dermaga nya tak akan mengalami gangguan.

“Semua tetap berjalan seperti biasa. Walaupun dermaga penuh, kita tetap bisa melayani,” terangnya.

Jika arus lalu lintas kapal ditengah laut ramai, maka kapal berukuran besar itu akan di arahkan menuju zona aman untuk mengantri sandar kapal di dermaga Pelindo II yang berlokasi di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten.**Baca juga: 4 Kepala Daerah di Banten Jadi Peserta di Seminar Kejagung.

“Walaupun penuh, kita atur, jika tidak bisa maka akan ditempatkan di tempat yang lain. Fasilitas umum tetap menyelenggarakan kegiatannya,” jelasnya.(dhi)




Awas, Gelombang Tinggi di Selat Sunda

Kabar6-Cuaca di Selat Sunda bagian selatan terjadi gelombang tinggi antara 2-3 meter. Sementara  Selat Sunda bagian selatan diperkirakan gelombang tinggi.

 

“Kondisi ini cukup berbahaya jika  ketinggian terjadi antara 3-5 meter ,” kata prakirawan (analisa cuaca) dari BMKG Serang, Widia Chaerunnisa, Selasa (14/07/2015).

 

Namun para pemudik tak perlu khawatir, karena Selat Sunda bagian Selatan tak dilewati kapal. Karena kapal pemudik hanya melewati Selat Sunda bagian utara.

 

“Tapi untuk perairan masih aman. Hujannya temporer, akan bertahan tapi tidak lebat. Untuk beberapa hari ke depan, sampai tiga hari, akan ada (hujan),” tegasnya.

 

Berdasarkan data dari BMKG Serang, angin di perairan Selat Sunda bagian Utara berawan di mana angin berhembus dari arah Timur menuju Tenggara dengan kecepatan 4-12 knot.

 

Sedangkan Selat Sunda bagian Selatan cuaca berawan di mana angin berhembus dari arah Timur menuju Tenggara dengan kecepatan 8-14 knot.

 

Perairan di wilayah Timur Lampung cuacanya berawan dengan arah angin dari Timur menuju Tenggara dengan kecepatan 2-6 knot. ** Baca juga: ASDP Merak Rilis Tahun ini Terjadi Peningkatan Arus Mudik

 

Sedangkan di Laut Jawa bagian barat sendiri, angin bertiup dari arah Timur menuju Tenggara dengan kecepatan antara 10-18 knot. (tmn/din)