1

Mendiang Sukarya Ketua Komisi II DPRD Tangsel di Mata Rekan Sejawat

Kabar6.com

Kabar6-Sukarya, Ketua Komisi II DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dari Fraksi Partai Golkar meninggal dunia. Para rekan sejawatnya mengenang sosok almarhum yang dianggap tak pelit berbagi kiat melakoni dunia politik.

“Beliau bukan hanya sahabat tetapi juga menjadi kakak dan orang tua bagi saya,” kata Sekretaris Komisi I DPRD Tangsel, Drajat Sumarsono kepada kabar6.com, Sabtu (23/1/2021).

Sukarya menghembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, sore kemarin. Jasadnya dimakamkan di Taman Pemakaman Alfinta, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat, pukul 10.00 WIB tadi.

“Beliau orang yang humoris dan terkadang candaan candaan beliau menyegarkan,” jelas Drajat.

Politikus asal PDI Perjuangan itu menyatakan, Bang Jack, panggilan akrab Sukarya sering membagi pengalaman. Memberi masukan kepada saya tentang bagaimana menjalankan fungsi fungsi DPRD saat dirinya pertama kali menjadi anggota DPRD Kota Tangsel.

**Baca juga: Teken MoU, Sampah Tangsel Bakal Dibuang ke TPA Cilowong.

“Secara pribadi sy sangat kehilangan beliau semoga beliau amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT, selamat jalan Bang Haji Karya senior kita semua,” ujar Drajat.

Sukarya sempat menjalani operasi di RSPAD Gatot Soebroto. Kondisi kesehatannya terus memburuk hingga masuk ruang ICU. Hasil diagnosa tim medis menyebutkan almarhum mengidap tumor otak.(yud)




Fraksi PDI P Kritisi Adanya Kerumunan Pembagian BST di Tangsel

kabar6

Kabar6-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Drajat Sumarsono mengkritisi adanya kerumunan saat pendistribusian Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kedaung Pamulang.

Menurut Drajat yang juga sebagai Sekretaris Komisi I DPRD Tangsel bidang pemerintahan, kerumunan massa yang terjadi di tempat pendistribusian adalah bentuk buruknya manajemen Pemkot Tangsel.

“Harusnya Pemkot melalui Kelurahan menciptakan sistem bagaimana tidak terjadinya kerumunan. Bukan justru menciptakan klaster-klaster baru penyebaran virus corona,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin, (11/1/2021).

Menurut Drajat, kelemahan sistem Pemkot Tangsel dikarenakan tidak bisanya menciptakan manajemen pendistribusian di tingkat kelurahan.

Masih menurut Drajat, hal tersebut justru menjadi kontradiktif dengan niat baik Pemkot Tangsel yang ingin memerangi virus Covid-19. Baca Juga :Fraksi Gerindra-PAN Minta Pemkot Tangsel Tegas Dalam Pendistribusian BST

“Sebenarnya itu niat baik dari Pemerintah Pusat, tapi PT Pos kan gak bisa melakukan itu sendiri, harus kerja sama dengan Pemerintah Kota (karena) sebagai user terakhir pendistribusian itu melalui tingkat Kelurahan itu bisa membagi jadwal, jangan orang hajatan saja undangannya diatur waktunya, tetapi Pemkot tidak bisa melakukan itu (meminimalisir kerumunan, red),” tutupnya.

Ramai diberitakan sebelumnya, warga berbondong-bondong antre BST Kemensos RI yang rencananya pihak Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang serentak membagikan langsung sehingga terjadinya kerumunan massa.(eka)