1

Harga Daging Sapi Hingga Tomat Mengalami Lonjakan di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, daging sapi, daging ayam hingga tomat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami kenaikan yang signifikan.

Ujang pedagang daging sapi di Pasar Serpong menjelaskan, harga daging sapi jelang hari raya Idul Fitri naik menjadi Rp150 ribu.

“Harga naik Rp30 ribu, jadi Rp150 ribu, sebelumnya Rp120 ribu. Biasanya pelanggan beli untuk dimasak rendang,” ujarnya kepada Kabar6.com, Senin (10/5/2021).

Senada diungkapkan Ahmad pedagang sapi di Pasar Serpong, kenaikan harga menjadi Rp150 ribu dikarenakan harga dari tukang potong hewannya.

“Sekarang Rp150 ribu, dari rumah potong hewannya juga udah mahal, bisa-bisa besok Rp170 ribu mas,” terangnya.

Sementara itu, tukang ayam potong di Pasar Serpong Sukardi (59) menerangkan, harga ayam mengalami kenaikan, dari harga normal Rp28 ribu hingga Rp70 ribu per ekor nya, menjadi Rp35 ribu hingga Rp80 ribu per ekor nya.

“Untuk harga emang naik mas, sekarang 35 ribu sampai 80 ribu (per ekor, red), kemarin 28 sampai 70 ribu (per ekor, red),” paparnya.

Selain harga daging, harga cabai di Pasar Serpong juga masih relatif tinggi dari harga normalnya. Seperti yang dijelaskan Wahyudin (50) penjual sayur-mayur dan bumbu di Pasar Serpong, harga cabai relatif dari harga Rp70 ribu hingga Rp80 ribu.

“Cabai keriting 70 ribu, normal nya 40 ribu, cabai merah gede 80 ribu, normalnya 50 ribu, kalau cabai rawit 80 ribu, normal nya 50-60 ribu, sekarang semuanya menigkat, udah 2 hari ningkat,” paparnya.

Selain cabai, Wahyudin mengatakan, harga tomat per butirnya mencapai Rp10 ribu, dari harga normalnua Rp6 ribu. Haega bawang putih dan bawang merah juga masih relatif tinggi.

**Baca juga: Libur Lebaran, Empat Bioskop di Tangsel Siap Beroperasi

“Bawang putih 30 ribu, merah 40 ribu. Normalnya bawang merah 30-35 ribu, bawang putih 28 ribu. Terus itu kentang juga jadi 18 ribu perkilo, normalnya 15 ribu per kilo,” tutupnya.(eka)




Hindari Kandungan Vitamin C Hilang, Begini Olah Sayuran dengan Benar

Kabar6-Untuk meningkatkan imunitas, vitamin C termasuk nutrisi penting yang sangat dibutuhkan tubuh. Namun, vitamin jenis ini mudah rusak jika Anda tidak tepat saat mengolahnya.

Vitamin C memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh. Namun di balik khasiatnya yang beragam, melansir tempo.co, vitamin C ternyata memiliki sifat larut dalam air dan mudah rusak. Vitamin yang larut air artinya dia akan dibawa bersirkulasi di dalam darah, begitu dimakan akan ikut terbawa dalam sirkulasi dan dikeluarkan lewat urine.

Vitamin C banyak ditemukan pada buah dan sayuran berdaun hijau tua. Namun, bila disimpan dalam suhu yang terlalu panas, maka kandungan vitaminnya akan hilang.

Tak hanya pada proses penyimpanan, mengolah sayuran dengan cara yang tidak tepat seperti memotong terlalu kecil, memasak dengan suhu yang panas, dan merendam di air akan membuat vitamin C rusak.

Waktu pengolahan sayur-sayuran dirajang dan dimasukkan ke air, makan vitaminnya akan hilang. Begitu juga saat dimasak menggunakan api panas. ** Baca juga: Agar Mulut Tidak Bau, Hindari Konsumsi 4 Makanan Ini Saat Sahur

Ketika jeruk diperas, vitamin C-nya dapat teroksidasi dengan segera karena merupakan zat gizi yang labil dan mudah rusak. Akhirnya, yang diminum hanya air jeruk saja tanpa ada kandungan vitamin C-nya.

Karena itulah disarankan sebisa mungkin mengolah sayur tanpa melalui banyak proses. Jika dirasa kecukupan vitamin C masih kurang, bisa ditambah dengan suplemen.(ilj/bbs)




Agar Puasa Jadi Maksimal, Perhatikan Menu Sahur Anda

Kabar6-Agar tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa selama hampir sebulan, Anda harus memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi pada saat sahur maupun berbuka puasa. Hal ini karena selama hampir 14 jam tubuh kita tidak mendapatkan pasokan makanan.

Jadi, maka kuncinya adalah mengatur asupan makanan yang kita konsumsi pada saat sahur. Melansir beberapa sumber, berikut jenis menu sehat sahur yang wajib diperhatikan agar puasa menjadi lebih maksimal:

1. Air putih
Saat sahur, pastikan Anda banyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi meski puasa seharian.

2. Karbohidrat kompleks dan serat
Konsumsi makanan yang dapat menimbulkan efek kenyang lebih lama saat sahur, makanan yang mengandung karbohidrat kompleks serta makanan dengan kandungan serat yang tinggi.

Makanan tinggi serat dapat mengatur pelepasan energi secara perlahan. Nasi merah dan roti gandum adalah contoh yang cukup bagus.

3. Perhatikan komposisi nutrisi
Usahakan mengandung empat sehat lima sempurna. Menu santap sahur harus memenuhi semua vitamin, mineral dan zat gizi lainnya.

Jadi selain nasi, sayuran, juga harus ada daging atau penggantinya seperti tahu, tempe dan juga susu atau buah-buahan sebagai pelengkap.

4. Buah dan sayuran
Masakan seperti tumis sayuran, sup sayuran atau sejenisnya sangat baik untuk dikonsumsi saat sahur. Selain itu, buah-buahan juga sangat penting untuk dikonsumsi saat sahur.

5. Konsumsi daging atau penggantinya
Konsumsi daging saat sahur sangat dianjurkan karena makanan berupa daging-dagingan diperlukan oleh tubuh saat berpuasa. Namun Anda bisa mengganti daging dengan tahu, tempe atau ikan.

6. Makanan yang mengandung protein
Protein sangat diperlukan tubuh saat berpuasa karena bisa berperan sebagai energi cadangan. Makanan kaya protein tepat dijadikan sebagai pilihan utama untuk menu sehat praktis sahur karena merupakan jenis makanan yang dapat memberikan energi secara konstan.

Apabila Anda mengonsumsi protein, tubuh akan memecahnya menjadi asam amino yang diperlukan oleh otot dan darah. Daging, telur, ikan, dan kacang-kacangan adalah sumber protein yang baik.

7. Makanan yang mengandung zat besi
Selama berpuasa tubuh akan kekurangan zat besi secara signifikan. Ini merupakan masalah besar bagi orang dengan riwayat penyakit anemia atau kurang darah.

Jadi, penting untuk mengonsumsi makanan-makanan sumber zat besi tinggi seperti hati ayam, sayur bayam dan sayur daun singkong. ** Baca juga: Bagaimana Atasi Lemas Selama Berpuasa?

8. Makanan yang mengandung magnesium dan potassium
Magnesium bermanfaat sebagai protein yang menawarkan cadangan energi secara berkesinambungan pada tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan kalium dan magnesium bisa didapat dari buah jeruk dan buah pisang.

9. Susu
Susu merupakan minuman sehat dengan kandungan gizi yang sangat banyak, mulai dari vitamin hingga berbagai macam mineral. Susu juga merupakan sumber kalsium yang tinggi baik untuk menjaga kesehatan tulang.

10. Kacang-kacangan dan ikan
Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang baik, mengandung protein tinggi serta lemak baik yang dibutuhkan tubuh. Begitu juga dengan ikan berbagai jenis ikan meskipun murah mengandung asam lemak omega-3 dan 6 yang sangat baik untuk otak.

Sudah sehatkah menu sahur Anda?(ilj/bbs)




Sejumlah Hal yang Sebaiknya Dilakukan Agar Tidak Mudah Lapar Selama Puasa

Kabar6-Awal menjalankan ibadan puasa, bukan tidak mungkin tubuh akan mengalami perubahan kebiasaan, terutama pada bagian perut. Rasa lapar pasti akan datang selama puasa, terlebih saat waktu makan siang tiba.

Hal itu membuat tubuh menjadi lemas dan membuat Anda malas beraktivitas. Bagaimana solusinya? Agar tidak mudah cepat lapar, melansir beberapa sumber, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan. Apa sajakah itu?

1. Perbanyak konsumsi sayuran
Saat santap sahur, Anda harus memperhatikan menu yang disajikan. Pilih menu berupa sayuran berkuah, seperti sup atau bayam. Sayuran kaya akan nutrisi yang akan memberikan energi tambahan saat berpuasa, sehingga Anda tidak mudah merasa lapar dan haus sebelum waktu berbuka tiba.

2. Perbanyak air putih dan kurangi minuman berkafein
Saat puasa, tubuh akan kehilangan banyak cairan. Namun, orang sering lupa untuk memenuhinya kembali saat berbuka puasa. Padahal, asupan cairan juga penting untuk mencegah tubuh mengalami dehidrasi.

Anda tetap harus minum minimal delapan gelas setiap harinya. Agar tidak mudah kembung, sebaiknya Anda membaginya menjadi, tiga gelas saat sahur dan berbuka, dan dua gelas sebelum tidur.

Selain memenuhi kebutuhan cairan tubuh, sebaiknya Anda juga mengurangi konsumsi kopi. Kandungan kafein pada kopi akan membuat Anda lebih mudah haus.

Tak hanya itu, saat minum kopi, jantung kamu akan bekerja lebih keras daripada biasanya, sehingga Anda akan susah tidur. Pada akhirnya, Anda justru akan kelelahan karena kurang tidur.

3. Konsumsi buah-buahan
Tak hanya sayuran, Anda juga perlu mengonsumsi buah-buahan, agar tetap kuat saat puasa tanpa kehilangan nutrisi. Buah pisang adalah salah satu yang bisa dikonsumsi saat sahur.

Buah ini kaya akan karbohidrat dan serat yang akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Dengan begitu, tak perlu khawatir lapar saat tengah hari.

4. Konsumsi vitamin
Selama menjalankan ibadah puasa, tidak ada salahnya Anda menyiapkan vitamin, seperti vitamin B12 dan C. Kedua vitamin ini akan membantu memperkuat daya tahan tubuh sekaligus sebagai penambah energi.

Seprang pakar kesehatan asal Oxford bernama dr. Razeen Mahroof mengatakan, kebutuhan vitamin pada tubuh tetap harus diperhatikan selama berpuasa, agar kesehatan tubuh tetap terjaga.

5. Berbuka dengan yang manis
Awali waktu buka dengan minum teh tawar atau air putih hangat untuk membasahi lambung, sehingga siap bekerja kembali. Makanan manis memang dianjurkan untuk menu berbuka, karena tubuh memerlukan asupan gula untuk mengganti gula darah yang terpakai selama berpuasa.

Meski demikian, agar kalorinya tidak bertumpuk, jangan berlebihan juga dalam konsumsi makanan manis. ** Baca juga: Sediakan Selalu 5 Jenis Buah yang Bantu Hindari Dehidrasi Selama Puasa

Pilihan makanan dan minuman yang tepat membuat Anda tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa.(ilj/bbs)




Pola Makan Harian Mainkan Peran Penting Bagi Kondisi Kesehatan Anda

Kabar6-Kondisi kesehatan kita sangat dipengaruhi oleh pola makan sehari-hari. Banyak ahli yang merekomendasikan untuk lebih mengonsumsi bahan makanan alami dibanding makanan olahan.

Bahan makanan alami, melansir MSN, memberikan kadar vitamin, mineral, dan antioksidan yang paling optimal serta alami untuk menunjang kinerja fungsi tubuh. Konsumsi bahan makanan alami harus bervariasi untuk mencukupi kebutuhan gizi, sehingga ahli merekomendasikan ‘eat your rainbow’, yang artinya mengonsumsi variasi bahan makanan alami dengan aneka warna seperti pelangi.

Setiap warna makanan diketahui memiliki pigmen yang sifatnya baik untuk kesehatan. Peran makanan berdasarkan warnanya, contoh bahan makanan berwarna merah seperti tomat, semangka, dan jambu. Makanan tersebut mengandung likopen yang berfungsi sebagai antikanker dan menjaga imunitas.

Kemudian, makanan berwarna jingga seperti wortel, ubi, mangga, dan labu mengandung betakaroten yang meningkatkan imunitas serta tinggi antioksidan.

Buah seperti jeruk, lemon, serta pepaya yang warnanya cenderung kuning ke jingga mengandung vitamin C dan flavonoid. Kandungan tersebut membantu melindungi tubuh dari pertumbuhan tumor dan bersifat detoks yang membantu mengeluarkan racun. Makanan berwarna hijau seperti bayam dan kale mengandung folat yang berfungsi menjaga kesehatan sel.

Bahan makanan alami diketahui baik untuk kesehatan apabila tidak mengalami proses pengolahan terlalu banyak. Namun terkadang, beberapa orang ada yang mengonsumsi makanan olahan seperti sayur kalengan, manisan buah, atau jus kemasan.

Nah, mengonsumsi bahan makanan alami yang melewati proses pengolahan diperbolehkan asal hanya dilakukan sesekali saja dan tidak setiap hari. ** Baca juga: Disarankan, Minum Air Putih Sesaat Setelah Bangun Tidur Pagi

Namun jangan lupa melihat kandungan nutrisinya. Penting bagi Anda untuk melihat komposisi nutrisi makanan yang akan dikonsumsi, jangan hanya sekadar melihat jumlah kalorinya saja.

Dalam setiap proses pengolahan bahan makan alami dapat menurunkan kualitas dan kadar gizinya. Mulai dari pemetikkan, pengolahan, hingga distribusi.

Semakin alami makanan, semakin baik dan optimal. Termasuk kandungan gizi, nutrisi, vitamin, mineral dan antioksidan akan semakin utuh.(ilj/bbs)




Tidak Disarankan Memanaskan 7 Jenis Makanan dalam Microwave

Kabar6-Microwave menjadi alat dapur yang dapat menghemat waktu. Memanaskan makanan lebih cepat memakai microwave terimbang dengan kompor. Proses memanaskan makanan pun cukup praktis dan sederhana.

Meskipun demikian, ternyata tidak semua makanan bisa dihangatkan dengan microwave, lho. Beberapa jenis makanan justru tidak disarankan. Hal ini karena makanan tersebut bisa rusak selama proses pemanasan dalam microwave atau beberapa bahan lain justru menjadi berbahaya untuk dikonsumsi. Melansir Detik, berikut tujuh makanan yang tidak boleh dipanaskan dengan microwave:

1. Daging
Daging yang sudah diolah mengandung beberapa bahan berbahaya jika dipanaskan dengan microwave. Bahan ini juga riskan terhadap radiasi elektromagnetik.

Memanaskan daging dengan microwave juga akan berdampak pada oksidasi kandungan kolesterol di dalamnya. Cara memanaskan daging seperti ini efeknya akan sangat membahayakan kesehatan tubuh.

2. Ikan
Ikan yang dipanaskan dengan microwave justru akan mengeluarkan bau amis yang tidak menyenangkan. Juga tidak akan bisa dikonsumsi lagi. Misalnya, memanaskan salmon dengan microwave. Hal ini akan mengubah daging ikan salmon menjadi kering dan keras.

3. Unggas
Untuk ayam goreng yang garing, memanaskannya dengan microwave justru akan membuatnya kehilangan tekstur. Kandungan minyak yang ada pada ayam goreng akan keluar.

Memanaskan ayam goreng dengan microwave akan membuatnya menjadi sangat berminyak. Ayam juga akan kehilangan kerenyahannya dan menjadi seperti kubangan minyak.

4. Sayuran
Beberapa sayuran hijau dapat berkurang nutrisinya ketika dipanaskan kembali. Radiasi elektromagnetik pada microwave juga bisa berbahaya pada kandungan nitrosamin bayam dan buah bit yang dapat menyebabkan karsinogenik.

Sayuran dedaunan juga akan sangat berbahaya bagi microwave. Daun pada sayur dapat memantik api dari panas microwave yang merambat melalui daun.

5. Buah
Beberapa buah memiliki kandungan yang tidak cocok jika dimasukkan ke dalam microwave. Microwave juga dapat mengubah anggur segar menjadi tidak layak makan. Suhu panas dalam microwave dapat menghilangkan kandungan air pada buah. Hal ini tentunya akan merusak buah.

6. Nasi
Nasi yang sudah disimpan pada suhu ruang terlalu lama kemungkinan besar sudah mengandung bakteri dan patogen. Panas pada microwave tidak cukup untuk membunuh bakteri dan patogen pada nasi.

Nasi yang sudah didiamkan pada suhu ruang lebih dari sehari sebaiknya segera dibuang saja. Bakteri dan patogen yang sudah menempel dapat menyebabkan keracunan makanan.

7. Sup krim
Sup dengan tekstur cair akan aman jika dipanaskan dengan microwave. Tetapi akan berbanding terbalik dengan sup krim yang bertekstur kental.

Panas pada sup akan sulit untuk menyebar sehingga menyebabkan penumpukan panas di satu tempat saja. Hal ini dapat berujung bahkan hingga menyebabkan sup meledak. ** Baca juga: Agar Lebih Awet, Begini Cara Tepat Simpan Roti

Jadi, tidak semua makanan bisa dipanaskan dalam microwave, ya.(ilj/bbs)




Pastikan Anda Membersihkan Sayur dan Buah dengan Cara yang Benar Agar Bebas Pestisida

Kabar6-Sayur dan buah non organik yang dijual di pasar dan supermarket umumnya memiliki kadar pestisida yang berbeda-beda. Dalam pemakaian jangka panjang, hal ini bisa berbahaya bagi kesehatan, seperti kesehatan sistem saraf, getah bening, dan saluran pencernaan pada manusia, terutama anak-anak.

Lantas, bagaimana cara membersihkan buah dan sayur dengan tepat, agar bersih dari pestisida? Melansir beberapa sumber, cara pertama adalah dengan mencuci syaur atau buah dengan air mengalir. Cara ini dapat mengurangi 20-70 persen residu pestisida yang menempel, tergantung jenis pestisidanya.

Tidak disarankan mencuci dengan direndam, karena racun yang telah larut dapat menempel kembali pada sayur dan buah. ** Baca juga: Jenis Gula Apa yang Lebih Baik untuk Dikonsumsi?

Sayangnya, pestisida sistemik, yaitu pestisida yang masuk melalui tanah, air atau udara lalu menyebar ke seluruh jaringan tanaman dan mengendap di daun atau bagian lain tanaman, tidak dapat hilang hanya dengan pencucian.

Kemudian, cuci dengan teliti bagian yang tersembunyi. Jangan lupakan daerah-daerah buah atau sayur yang tidak terlihat di depan mata. Misalnya pada lipatan halus, tangkai bayam, serta gumpalan kuntum bunga kol dan brokoli.

Anda juga bisa mencuci dengan sabun khusus food grade. Cara ini dapat mengurangi residu yang menempel, terutama jika pada kulit masih terdapat lilin (parafin) atau minyak yang menyerap partikel pestisida.

Lapisan parafin yang tampak mengilat ini dimaksudkan untuk mengurangi penguapan sehingga buah tidak cepat keriput. Setelah dicuci dengan sabun, sayur dan buah harus dibilas dengan baik agar tidak ada sisa sabun yang tertinggal.

Cara lain adalah mengupas kulit buah. Ini adalah cara efektif menurunkan residu pestisida, jika kulit tersebut mampu menghambat pemindahan tempat atau translokasi zat racun ke jaringan lainnya. Tidak hanya buah, tapi tanaman umbi-umbian dan sayuran, seperti kentang, bawang, dan ubi juga perlu dikupas karena pestisida dapat masuk melalui tanah.

Buang lapisan luar sayur. Jangan segan membuang lapisan terluar dari sayuran yang berlapis-lapis, seperti selada, kol, dan sawi. Bagian terluar ini paling banyak terpapar pestisida.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Penting untuk Mencuci Sayur dan Buah Agar Terhindar dari Bakteri

Kabar6-Sebelum diolah menjadi makanan, Anda memang disarankan untuk mencuci buah atau sayuran dengan air mengalir hingga bersih agar tidak ada lagi bakteri atau kotoran yang menempel.

Hal ini agar bakteri seperti Listeria Monocytogenes yang sanggup bertahan dalam suhu panas sekaligus dingin tidak ikut termakan. Melansir beberapa sumber, bakteri ini tidak membentuk spora melainkan biofilm, sehingga ketika menempel pada sayur dan buah bentuknya berupa lapisan lendir pada permukaannya. Bakteri ini kebal terhadap suhu panas, dingin, begitu pula dengan kadar asam dan garam.

Untuk melihat dampak Infeksi Listeria secara pasti, membutuhkan waktu sekira 3-70 hari. Namun, infeksi ini diawali dengan flu ringan, demam, atau mual usai mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Bakteri Listeria mudah menyerang manusia dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, salah satunya ibu hamil. Satu dari tujuh wanita mengalami infeksi listeria selama masa kehamilan.

Apabila tidak dilakukan tindakan yang tepat, maka risiko terbesar adalah membahayakan keselamatan janin. ** Baca juga: Alternatif Lain, Cara Sehat Memaniskan Makanan dan Minuman Tanpa Gula

Pencegahannya yang dapat dilakukan adalah dengan mencuci sayur atau buah memakai air mengalir hingga terasa kesat. Bila perlu, bilas dua kali sebelum dimasak. Untuk meminimalisir risiko, masak sayur dalam air panas dengan suhu 75 derajat Celsius.(ilj/bbs)




Begini Cara Memilih Buah-Buahan dan Sayuran Kualitas Terbaik

Kabar6-Saat menjalani gaya hidup sehat, buah-buahan dan sayuran menjadi salah satu bahan makanan yang dipilih. Namun, ada kalanya buah-buahan dan sayuran yang dikonsumsi tidak terlalu sehat. Bukan hanya tidak segar, tapi bisa jadi mengandung bahan-bahan berbahaya.

Lantas, bagaimana cara memilih buah-buahan dan sayuran segar kualitas terbaik? Melansir tabloidbintang, ada sejumlah cara yang bisa digunakan. , yaitu:

1. Periksa daerah asal buah-buahan atau sayuran
Semakin jauh asalnya, semakin tidak segar dan cenderung berbahaya karena telah ditambahkan zat pengawet.

2. Pilih buah-buahan atau sayuran yang memang sedang musimnya. ** Baca juga: Agar Tak Gampang Sakit Selama Musim Hujan Ada Sejumlah Hal yang Bisa Dilakukan

3. Jangan terpesona pada penampilan buah-buahan atau sayuran yang ‘mulus’ dan ‘cantik’
Sedikit noda serangga justru membuktikan bahwa tidak ada kandungan racun atau pengawet pada buah atau sayuran yang dibeli.

4. Cium aromanya, periksa teksturnya
Pilih buah yang masih mengeluarkan aroma asli dan terasa segar. Hindari buah atau sayuran yang sudah lembek atau mulai membusuk, meskipun ada tanda diskon besar-besaran pada kemasannya.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Ikuti Cara Konsumsi Vitamin C yang Benar

Kabar6-Vitamin C bersifat larut dalam air. Manfaat vitamin C sangat beragam, mulai dari menjaga kelenturan kulit hingga sistem kekebalan tubuh. Sayangnya, tubuh manusia tidak bisa menyimpan vitamin larut air ini, sehingga tiap orang perlu memenuhi kebutuhan vitamin C setiap hari.

Makanan mengandung vitamin C paling banyak ditemukan dalam buah dan sayuran. Beberapa sumber vitamin C di antaranya jeruk, paprika, stroberi, brokoli, sampai kentang. Ahli menyarankan agar Anda mengonsumsi lima porsi buah dan sayur setiap hari kebutuhan vitamin dan mineralnya terpenuhi.

Lantas, bagaimana mengonsumsi vitamin C yang benar? Vitamin C memang lebih populer dibanding vitamin lainnya karena sangat mudah ditemukan dalam berbagai jenis sumber makanan. Hampir semua buah, sayur, kacang-kacangan mengandung vitamin C. Karena mudah ditemukan itu, vitamin C paling mudah dikenali dan didapatkan.

Sayangnya, melansir Aura, masih banyak yang salah kaprah perihal cara mengonsumsi vitamin C. Dikeahui, vitamin C adalah jenis vitamin yang mudah rusak jika terpapar oleh panas, cahaya, dan logam. Jadi, begitu terkena proses masak dan pemanasan, maka vitamin C akan hilang. Karena itulah, apabila Anda minum jus kemasan, sebenarnya kandungannya hanya air dan mineral, sedangkan kandungan vitamin C-nya sudah habis.

Tidak heran apabila ada orang merasa sudah banyak mengonsumsi buah, tetapi daya tahan tubuhnya tetap tidak bagus. Kemungkinan cara dia mengonsumsi buah salah. Untuk mendapatkan vitamin C dalam kondisi terbaik, Anda disrankan mengonsumsi buah dan sayuran dalam kondisi mentah, tidak melalui proses pemasakan yang terlalu lama.

Sementara itu, suplementasi menjadi salah satu cara agar tubuh mendapat asupan vitamin C yang cukup. Ketika minum suplemen, berarti vitamin C yang Anda konsumsi masih utuh. ** Baca juga: Berapa Lama Waktu Bermain Video Game yang Ideal untuk Anak?

Suplemen vitamin C tambahan dibutuhkan ketika seseorang dalam kondisi tidak bugar. Dalam kondisi kesehatan yang menurun, boleh diberikan vitamin C dengan dosis lebih tinggi dari kebutuhan harian, sebanyak 90 hingga 100 mg per hari.

Tetapi dalam kondisi biasa, kebutuhan akan vitamin C sebaiknya hanya didapatkan dari asupan makanan. Satu buah jeruk bisa mengandung hingga 50 mg vitamin C. Jadi, dua buah jeruk dalam sehari sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin C.(ilj/bbs)