1

Sewa Rumah Singgah Selesai Diduga Picu Zitni “Pulang”

Kabar6.com

Kabar6-Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) menduga pemulangan Zitni Khoiri Alfatir bukan karena keinginan bapaknya. Bocah berkebutuhan khusus itu tewas terpanggang setelah rumah kontrakannya di Kecamatan Setu terbakar.

“Rumah Singgah di Kademangan itu sewa kontrakannya udah habis,” ungkap Wakil Koordinator TRUTH, Jupry Nugroho kepada kabar6.com, (Senin, 18/11/2019).

Menurutnya, hal itu berpengaruh terhadap warga penyandang masalah sosial yang selama ini dirawat pemerintah daerah. Dinas Sosial Kota Tangsel menempati gedung yang bekas ditempati Badan Narkotika Kota di Kecamatan Setu sebagai Rumah Singgah.

Jupry bilang, di tengah gegap gempitanya rangkaian menjelang perayaan HUT Tangsel ke-11 dan diraihnya kembali penghargaan Kota Layak Anak 2019, publik dikagetkan dengan meninggalnya seorang anak di Kecamatan Setu. Bocah autis terbakar hidup-hidup akibat dipasung di rumahnya yang terbakar.

“Bagaimana mungkin anak yang beberapa bulan yang lalu tinggal di Rumah Singgah namun diduga harus kembali dipasung di rumahnya,” ujar Jupry.

Ia mempertanyakan, sejauhmana pembinaan dan pengawasan Dinas Sosial Tangsel dan bagaimana tanggung jawab DPMP3AKB Tangsel yang mengklaim memiliki satgas sampai tingkat RW/RT untuk perlindungan anak.

**Baca juga: Sebelum Terpanggang, Orangtua Zitni Jemput Paksa dari Rumah Singgah.

Hal ini bukti ketidakmampuan pihak terkait dalam menjalankan tugas pokok dab fungsinya. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 mengamanatkan bahwa setiap anak berhak atas hak-hak agar dapat hidup serta mendapatkan jaminan kesehatan dan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental spriritual.

“Tetapi ada anak yang tewas dengan mengenaskan akibat di pasung. Tentu hal ini menjadi kado pahit di usia Tangsel yang menginjak usia 11 tahun,” tambah Jupry.(yud)




Sebelum Terpanggang, Orangtua Zitni Jemput Paksa dari Rumah Singgah

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Wahyunoto Lukman mengakui bahwa Zitni Khoiri Alfatir (10) pernah menghuni Rumah Singgah di Kademangan, Kecamatan Setu.

Bocah berkebutuhan khusus yang sempat dipasung itu tewas terpanggang api yang membakar rumahya di RT 016/004, Setu, kemarin.

“Meminta dan siap mengasuh sendiri, ya kita serahkan kembali ke orang tuanya,” katanya saat dihubungi kabar6.com, (Senin, 18/11/2019).

Menurutnya, saat mendapat informasi dari media massa tentang adanya bocah yang dipasung, pihaknya langsung mendatangi kediaman Zitni di Kampung Setu.

Wahyu bilang kondisi Zitni sungguh memprihatinkan. Di Rumah Singgah sosial korban dibersihkan dan diberi kebutuhan dasar pakaian dan pangan.

“Dirawat dilayani di rumah singgah, bahkan ada beberapa warga peduli yg beri bantuan, dan kita serahkan bantuanya ke orang tuanya,” paparnya.

Lukman melanjutkan, pihaknya telah mengasih orang tuanya pemahaman, pengertian kemudian sadar tidak akan memasung anaknya lagi.

“Meminta dan siap mengasuh sendiri, ya kita serahkan kembali ke orang tuanya,” jelasnya.**Baca juga: Kebakaran Kontrakan di Setu Renggut 1 Korban Jiwa.

Namun Zitni hanya sebentar menetap di Rumah Singgah yang sewa kontrakan sudah selesai.(eka)