1

PNS Malaysia, Panggil Rekan Kerja dengan Sebutan ‘Sayang’ Bakal Dikenai Pelanggaran Disiplin

Kabar6-Komisi Layanan Publik Malaysia (PSC) mengumumkan bahwa iseng memanggil rekan kerja dengan istilah seperti ‘sayang’ atau ‘dear’ dapat membuat pegawai negeri (PNS) mengalami ‘masalah’.

Lebih lanjut, melansir thestar, PSC menyatakan bahwa memanggil seseorang dengan kata ‘sayang’ atau ‘dear’ di tempat kerja termasuk pelecehan dan pelanggaran disiplin untuk departemen dan lembaga pemerintah. Disebutkan PSC, sexting juga merupakan bentuk pelecehan seksual.

Aturan tersebuat dituangkan PSC dalam ‘Buku Tata Cara Tindakan: Tata Tertib’. Gangguan Seksual, Peraturan 4A masuk dalam daftar ‘larangan-larangan serta perkara khusus’, menyempurnakan aturan terhadap pegawai negeri Malaysia sebelumnya.

Dijelaskan, dalam pengaduan ke dewan pendisiplinan, korban harus menentukan bentuk atau keluasan pelecehan seksual, apakah disentuh, dibelai, dicium atau dipeluk. ** Baca juga: Demi Keamanan, Austria Larang Pegawai Pemerintah Instal TikTok di Ponsel

“(Korban) juga harus menentukan apakah salah satu dari tindakan di atas membuat mereka merasa tidak nyaman, terhina, atau terganggu,” demikian tulis buku peraturan tersebut.

Sedangkan, pegawai yang dinyatakan bersalah dapat menghadapi hukuman dalam bentuk penurunan pangkat, berisiko dipecat, atau ditahan oleh pihak berwenang.(ilj/bbs)




Terpisah 22 Tahun, Pria Asal Michigan Tak Menyangka Selama Ini Jadi Rekan Kerja Ibu Kandungnya

Kabar6-Steve Flaig (22) tidak pernah menyangka kalau rekan kerjanya di Lowe’s, Grand Rapids, Michigan, Amerika Serikat (AS), yang bernama Christine Tallady (45) ternyata adalah ibu kandung yang selama ini dicari.

Flaig sendiri bekerja sebagai sopir bagian pengiriman di perusahaan tersebut, sementara Tallady di bagian toko. “Saya tidak benar-benar memiliki banyak kontak dengannya. Sebagai petugas pengiriman, dia akan mendapatkan pengirimannya, meninggalkan toko, melakukan pengirimannya, kembali dan kemudian pergi. Saya berbasis di toko, jadi saya tinggal di kantor,” kata Tallady.

Saat berusia 18 tahun, melansir Today, Flaig dengan restu dan dorongan dari orangtua angkat mulai mencari ibu kandungnya. Pria itu memulai pencarian dari D.A. Blodgett for Children, agen Grand Rapids, yang menangani adopsinya. Sementara Tallady sendiri saat menyerahkan Flaig memang sengaja mencantumkan namanya dengan harapan bahwa anak yang dilahirkan sebagai wanita lajang muda akan menghubunginya suatu hari nanti.

Setelah lebih dari tiga tahun tanpa hasil, Flaig kembali ke agensi dan menemukan bahwa alasan dia tidak dapat menemukan ibunya adalah karena dia salah mengeja nama belakangnya. Dia memasukkan ejaan yang tepat di mesin pencari dan muncul Christine Tallady yang tinggal di Grand Rapids, alamat yang tidak jauh dari rumahnya sendiri dan di dekat Lowe tempat dia bekerja.

“Saya pikir, wow…itu sangat dekat dengan sini, tempat saya bekerja,” ujar Flaig. “Aku yakin aku pernah melihatnya di toko.” ** Baca juga: Kelainan Langka, Penemuan Otak Manusia Tanpa Kerutan

Seorang karyawan di Lowe’s menawarkan Flaig untuk menelepon Tallady dan menyampaikan kabar. Dia memberi tahu Tallady hanya nama depan putranya dan bahwa dia bekerja di toko bersamanya. “Saya hanya duduk dan mulai menangis. Aku berkata, ‘Kamu pasti bercanda’,” kata Tallady.

Wanita itu mulai menelusuri daftar Steves yang bekerja di toko, menghilangkan mereka berdasarkan usia sampai dia menetap pada pria muda yang baik yang mengemudikan truk pengiriman. Begitu dia memverifikasi ulang tahunnya, dia tahu pasti siapa dia.

Flaig menelepon Tallady pada sore hari dan mereka sepakat bertemu untuk makan siang di restoran terdekat sebagai ‘perkenalan’ yang tepat.

“Kami bertemu di tempat yang netral,” terang Tallady. “Saya masuk, Aku melihatnya duduk di sana. Dia bangkit dari tempat duduknya, dan kami hanya berpelukan dan berpelukan dan berpelukan dan menangis dan menangis. Itu sangat emosional, sangat emosional.”

Bagi Flaig, pertemuan itu mengisi ruang kosong dalam hidupnya. “Itu adalah sesuatu yang agak hilang dalam hidup Anda,” ungkap Flaig. “Itu terlintas di benak Anda setiap hari, berpikir bahwa orang ini ada di suatu tempat, dan saya akan senang bertemu dengan mereka suatu hari nanti. Ini berhasil dengan luar biasa.”

Tallady sendiri telah menikah dan memiliki dua anak, Alexandra (12) serta Brandon (10). Sejak pertama menikah, suami Tallady telah mengetahui bahwa sang istri memiliki putra lain yang telah diserahkan untuk diadopsi, dan telah mendukung keputusan Tallady untuk bertemu dengan Flaig.

Sementara Flaig juga tidak sabar untuk memperkenalkan Tallady kepada orangtua angkatnya. Dia memiliki alasan untuk yakin bahwa mereka akan menjadi teman baik.(ilj/bbs)




8 Tahun Bekerja di Tempat yang Sama, 2 Wanita Ini Baru Menyadari Mereka Ternyata Saudara Kandung

Kabar6-Selama delapan tahun berteman sekaligus bekerja di tempat yang sama, Julia Tinetti (31) dan Cassandra Madison (32) tidak pernah menyangka kalau mereka merupakan saudara kandung yang terpisah sejak lahir.

Tinetti dan Madison sendiri bekerja di bar Russian Lady, New Heaven, Connecticut, Amerika Serikat. Meskipun tak satu pun dari mereka memiliki firasat sebagai saudara kandung, melansir insideedition, tidak sedikit orang menyebut bahwa Tinetti dan Madison punya banyak kemiripan. Keduanya baru menyadari mereka ternyata saudara kandung pada 2021. Saat itu, mereka saling bertanya soal latar belakang keluarga hingga membahas surat keterangan adopsi.

“Saat pertama bertemu, Tinetti memperhatikan bendera Republik Dominika di tangan saya. Dia juga mengatakan dari negara yang sama, tapi dia diadopsi oleh orangtuanya. Saya memberitahu bahwa saya juga diadopsi,” kata Madison.

Sejak itu, keduanya menjadi teman, mulai mengenakan pakaian serasi, bersenang-senang, dan memberitahu semua orang bahwa mereka cocok menjadi saudara.

“Di dalam surat itu kami berasal dari dua kota berbeda, memiliki nama belakang berbeda, dan nama ibu kami di dokumen juga berbeda,” ujar Tinetti. ** Baca juga: Kompak, Majikan dan Anjing Peliharaannya Serang Petugas Kereta Api di Inggris Usai Ditegur

Hingga pada awal 2021, Madison pulang ke Dominika untuk bertemu orangtua kandung. Saat itu, orangtuanya bercerita dia memiliki saudara perempuan. Orangtua Madison memiliki sembilan anak, tiga laki-laki dan enam perempuan.

Namun mereka terpaksa melepaskan dua anak gadisnya karena tidak mampu menghidupi. “Pada awal 2021, saya bertanya kepada ayah apakah dia juga menyerahkan bayi perempuannya ke orang lain. Dia berkata ‘iya’. Saya terkejut,” terang Madison.

Kemudian firasat itu mulai muncul, Madison mengajak Tinetti melakukan tes DNA. Hasil tes DNA yang keluar pada 28 Januari lalu menunjukkan bahwa mereka adalah saudara kandung, lahir dari satu ibu.

Kini Tinetti dan Madison menjadi semakin akrab karena sudah saling mengenal sejak lama.(ilj/bbs)




Unik, di Tiongkok Ada Tawaran Jasa Aneh yang Bisa Dipesan Lewat Online

kabar6.com

Kabar6-Ada saja cara orang untuk meraup untung, baik dengan menjual sebuah produk, maupun menawarkan jasa. Nah di Tiongkok, terdapat beberapa bisnis jasa yang unik bahkan cenderung aneh.

Bisnis jasa tersebut, melansir beyondsciencetv, ditawarkan melalui online. Apa saja tawaran jasa aneh yang dimaksud?

1. Perawan pemetik teh
Legenda TiongkokChina kuno mengatakan tentang bagaimana daun teh dipetik dengan hati-hati dan dikumpulkan oleh mulut peri. Dengan metode supranatural ini, teh diyakini akan diresapi dengan sifat magis seperti kejantanan dan kemurnian perawan.

Karena peri agaknya sulit dicari, maka Perkebunan Teh Jiuhua di provinsi Henan telah mempublikasikan lowongan pekerjaan bagi perawan wanita dengan dengan ukuran payudara tertentu. Nantinya, para gadis ini diharuskan untuk memetik teh menggunakan mulutnya dan menjatuhkannya dalam keranjang yang terletak di antara payudara mereka.

2. Rekan kerja pria kulit putih
Ada tereotipe yang begitu kental di Tiongkok bahwa memiliki rekan kerja kulit putih atau orang Barat berarti adalah sebuah kesuksesan sendiri. Begitulah kepercayaan bisnis yang berlaku di sana.

Karena itulah muncul layanan para pebisnis kulit putih yang akan berperan menjadi rekan kerja. Seorang pria kulit putih, Jonathan Zatkin, menceritakan pengalamannya saat dibayar untuk menyampaikan pidato di pembukaan toko perhiasan lokal. Dia pun diharuskan untuk mengatakan, “senang bekerja dengan perusahaan ini selama 10 tahun.”

3. Penjaga kemacetan lalu lintas
Layanannya cukup sederhana. Ketika Anda terjebak dalam kemacetan, cukup memanggil layanan dan memberi mereka lokasi dan informasi Anda. Dua pria dengan sepeda motor akan tiba tidak lama setelah melakukan panggilan. Mereka akan duduk dalam mobil dan mengendarainya ke mana pun Anda inginkan saat Anda mengendarai motor di sana dengan sangat cepat.

4. Robot koki
Pada 2011, Cui Runquan menciptakan sebuah robot bernama Chef Cui. Robot itu diprogram untuk menyiapkan mie serut, makanan yang populer di Tiongkok. Robot ini dijual seharga sekira Rp28 juta per unit. Chef Cui ini diproduksi massal dan telah terjual lebih dari 3.000 unit. ** Baca juga: Beli Laptop, Pria Ini Malah Dapat Gula Pasir

Benar-benar unik.(ilj/bbs)