1

Warga Jambe, Ayo Vaksin di GOR Kecamatan

Kabar6.com

Kabar6-Vaksinasi warga Kecamatan Jambe terus dikebut hingga tercapai target 100 persen. Target ini sejalan dengan harapan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Kabupaten Tangerang menuju 35 ribu vaksin per hari.

Dr. Astrid Heraline, dokter yang berdinas di Puskesmas Jambe mengatakan, untuk mencapai hert immunity warga Kecamatan Jambe harus sudah divaksin.

“Dari tanggal 29 Juni sampai 9 Juli tahun 2021 kita sudah mulai memberikan suntikan vaksin bagi warga Jambe. Dan sudah berlangsung dari Senin sampai Jumat di GOR Kecamatan Jambe, ujar dr.Astrid Heraline pada media, Rabu (14/07/2021).

**Baca juga: Armada Sampah DLHK Diduga jadi Ajang Bisnis, Camat Cikupa Masih Bungkam.

Ia menjelaskan tiap hari pihaknya meyiapkan 200 dosis vaksin per hari. Dan, sampai saat ini yang sudah divaksin ada tiga rubu warga.

“Sejak saat ini sesuai data yang kita pegang sudah 3 ribu warga yang divaksin sejak vaksinasi mulai dijalankan, dan setiap hari ada yang mencapai target 200 dosis dan hari ini kami memberi vaksin sebanyak 166 dosis,” imbuhnya.(Cr)




Pelayanan Puskesmas Jambe, Dinkes Kabupaten Tangerang: Sudah Kami Tegur

Kabar6.com

Kabar6-Terkait pelayanan di Puskesmas Jambe yang di keluhkan warga Kampung Solong Desa Tipar Raya Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang ihwal SOP penggunaan mobil ambulance milik Puskesmas Jambe. Menanggapi hal itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang telah memberikan teguran.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang melalui Kasi SDM Data dan Informasi Dokter Farid mengatakan, terkait pelayanan kesehatan di Puskesmas Jambe Kabupaten Tangerang sudah dilakukan teguran oleh pihak Dinkes.

“Sudah kami beri teguran secara lisan,” ungkap Dokter Farid melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (14/4/2021).

Namun untuk menyelesaikan persoalan yang menjadi keluhan warga di Kampung Solong Desa Tipar Raya Kecamatan Jambe itu, pihak Dinkes mempersilahkan untuk berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Jambe.

“Untuk lebih jelasnya silahkan koordinasi dengan Kepala Puskesmas (Kapus) Jambe apabila ada masalah di lapangan, beliau sudah menyanggupi,” terang dokter Farid.

Sebelumnya dikabarkan, Menurut Dokter Farid, hal ini mestinya tidak bisa menyalahkan masyarakat juga, tetapi kita juga pihak Puskesmas juga salah, ketika mobil jenazah itu tidak ada mestinya harus bisa memfasilitasi.

“Dicarikan mobil sebagai salah satu solusinya, jangan hanya bilang tidak ada namun tak ada solusi, komunikasi ini yang harus diperbaiki dengan berkoordinasi dengan pihak Dinkes,” terang mantan Kapus Kecamatan Kronjo ini.

**Baca juga: Pembangunan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg Butuhkan Lahan 410 Hektar

Dokter Farid mengakui, sesuai dengan Juknis Dinas Kesehatan bahwa mobil jenazah setiap Rumah Sakit harusnya ada satu mobil jenazah, sementara untuk Kecamatan bisa saja mengadakan mobil jenazah, bisa mengajukan melalui Musrembang Kecamatan.

“Menanggapi hal ini, komunikasinya yang akan kami perbaiki, kami akan koreksi lagi terkait pelayanannya dan akan saya sampaikan ke pihak Puskesmas untuk bertemu dan berdiskusi kembali dengan pihak masyarakat melalui lembaga ini,” tegasnya, pada Kamis (8/4/2021).(Han)




Pelayanan Puskesmas Jambe, Dinkes: Kami Akan Koreksi

Kabar6.com

Kabar6-Menyikapi keluhan warga Kampung Solong Desa Tipar Raya Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang ihwal SOP penggunaan mobil ambulance milik Puskesmas Jambe, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang melalui Kasi SDM Data dan Informasi Dokter Farid mengatakan, terkait pelayanan kesehatan di Puskesmas Jambe Kabupaten Tangerang akan segera kami koreksi kembali.

“Terimakasih atas informasi yang disampaikan oleh pihak lembaga mewakili masyarakat Jambe, terkait pelayanan kesehatan di Puskesmas, ternyata harapan masyarakat ini besar terkait dengan pelayanan, sedetail itu dan ini menjadi catatan bagi kami Dinkes,” ungkap Dokter Farid saat ditemui Kantor Dinkes Kabupaten Tangerang, Kamis (8/4/2021).

Menurut Dokter Farid, hal ini mestinya tidak bisa menyalahkan masyarakat juga tetapi kita juga pihak Puskesmas juga salah, ketika mobil jenazah itu tidak ada mestinya harus bisa memfasilitasi.

“Dicarikan mobil sebagai salah satu solusinya, jangan hanya bilang tidak ada namun tak ada solusi, komunikasi ini yang harus diperbaiki dengan berkoordinasi dengan pihak Dinkes,” terang mantan Kapus Kecamatan Kronjo ini.

Dokter Farid mengakui, sesuai dengan Juknis Dinas Kesehatan bahwa mobil jenazah setiap Rumah Sakit harusnya ada satu mobil jenazah, sementara untuk Kecamatan bisa saja mengadakan mobil jenazah, bisa mengajukan melalui Musrembang Kecamatan.

“Menanggapi hal ini, komunikasinya yang akan kami perbaiki, kami akan koreksi lagi terkait pelayanannya dan akan saya sampaikan ke pihak Puskesmas untuk bertemu dan berdiskusi kembali dengan pihak masyarakat melalui lembaga ini,” tegasnya.

**Baca juga: Dinkes Kabupaten Tangerang Adakan Kegiaatan di Gerai Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Untuk mempermudah akses untuk menyampaikan keluhan masyarakat, Dokter Farid menyampaikan, saat ini Dinkes memiliki aplikasi Lapor.co.id sebagai tempat pengaduan masyarakat dan itu sifatnya secara Nasional, lewat Lapor.co.id itu bisa terinci laporan kita mulai di tingkat pusat sampai ke tingkat Desa, jadi silahkan ditulis apa yang menjadi keluhan masyarakat.(Han)




Pelayanan Puskesmas Jambe, LSM BP2A2N: Besok Akan Didiskusikan Dengan Dinkes

Kabar6.com

Kabar6-Terkait keluhan warga Kampung Solong Desa Tipar Raya Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang ihwal SOP penggunaan mobil ambulance milik Puskesmas Jambe, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Badan Pengawas Penyalahgunaan Anggaran dan Aset Negara (LSM BP2A2N), Ahmad Suhud mengatakan, besok akan di bahas bersama Dinkes.

“Akan segera kami tindaklanjuti, dan untuk masalah Puskesmas, hari Kamis bisa sekalian di diskusikan dengan dr. Farid,” ungkap Ahmad Suhud kepada kabar6.com mengutip informasi yang di sampaikan oleh pihak Dinkes Kabupaten Tangerang, Selasa (6/4/2021).

Ahmah Suhud selaku Direktur Eksekutif LSM BP2A2N merasa kecewa dengan pihak Puskesmas Kecamatan Jambe yang kurang responsif atas adanya aduan masyarakat perihal pelayanan yang diduga terkesan tebang pilih.

“Saya meminta pihak Dinas Kesehatan kabupaten Tangerang untuk memanggil pihak Puskesmas Jambe agar menjelaskan kepada masyarakat kecamatan jambe perihal kendaraan mobil ambulans agar tidak simpang siur,” tegas Suhud.

Diberitakan sebelumnya, Hari Laksana warga Kampung Solong Desa Tipar Raya Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang mengeluhkan terkait SOP penggunaan mobil ambulance milik Puskesmas Jambe.

Hari Laksana menceritakan, berawal dari sang nenek Supinah yang terbaring sakit dan dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Hermina Bitung, karena penyakitnya sang nenek tak tertolong dan dinyatakan meninggal oleh pihak Rumah Sakit.

**Baca juga: Sebelum Meninggal, Abuya Turtusi Diketahui Alami Sesak Nafas

Terkendala dengan kondisi keuangan yang sangat terbatas untuk biaya mobil jenazah, lanjut Hari, pihak keluarga minta bantuan rekomendasi Kepala Desa Tipar Raya untuk memakai ambulance milik Puskesmas Jambe, namun oleh pihak Puskesmas tidak diperbolehkan.(Han)




Warga Keluhkan Pelayanan Puskesmas Jambe

Kabar6.com

Kabar6-Hari Laksana warga Kampung Solong Desa Tipar Raya Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang mengeluhkan terkait SOP penggunaan mobil ambulance milik Puskesmas Jambe.

Hari Laksana menceritakan, berawal dari sang nenek Supinah yang terbaring sakit dan dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Hermina Bitung, karena penyakitnya sang nenek tak tertolong dan dinyatakan meninggal oleh pihak Rumah Sakit.

Terkendala dengan kondisi keuangan yang sangat terbatas untuk biaya mobil jenazah, lanjut Hari, pihak keluarga minta bantuan rekomendasi Kepala Desa Tipar Raya untuk memakai ambulance milik Puskesmas Jambe, namun oleh pihak Puskesmas tidak diperbolehkan.

“Kami meminta bantuan mobil ambulance untuk di pakai menjemput jenazah Almarhum nenek saya di Rumah Sakit Hermina oleh pihak Puskesmas Jambe tidak diperbolehkan,” ungkap Hari Laksana yang merupakan cucu dari nenek Supinah kepada kabar6.com, Kamis (1/4/2021).

Akibat tidak di izinkan untuk memakai mobil ambulance milik Puskesmas Jambe, kata Hari Laksana, pihak keluarga terpaksa memakai mobil ambulance diluar dengan mengeluarkan biaya yang cukup besar, sementara pihak kebingungan untuk mencari dana.

“Sementara informasi yang saya dapat bahwa mobil ambulance milik Puskesmas Jambe ini pernah dipakai untuk mengambil jenazah almarhum istri mantan Kades Tipar,” jelas Hari.

Atas ketimpangan informasi tersebut Hari Laksana mendatangi kantor Lembaga Swadaya Masyarakat Badan Pengawas Penyalahgunaan Anggaran dan Aset Negara (LSM BP2A2N) untuk minta didampingi untuk silaturahmi dan meminta informasi kepada pihak Puskesmas Jambe.

“Tiga kali kami mendatangi Puskesmas Jambe untuk konfirmasi kepada Kepala Puskesmas atau bagian lain yang bisa menjelaskan hal itu, pihak security hanya menjawab mereka nggak bisa ditemui sedang rapat,” ucap Ahmad Suhud ketua LSM BP2A2N kepada kabar6.com.

Atas peristiwa itu, Ahmad Suhud selaku Direktur Eksekutif LSM BP2A2N menyayangkan pihak Puskesmas Jambe yang terkesan tertutup soal informasi, padahal ini adalah keluhan masyarakat Jambe yang akan di sampaikan namun pihak Puskesmas seolah acuh dan tak perduli.

**Baca juga: 66 Bacalon Kepala Desa Dari Empat Kecamatan di Kabupaten Tangerang Jalani MCU

“Kami berharap pihak Puskesmas Jambe terbuka soal informasi agar masyarakat tak jadi bingung dan tidak boleh adanya perbedaan perihal penggunaan fasilitas kepada siapapun bila itu benar terjadi karena Puskesmas Jambe ya milik masyarakat kecamatan Jambe,” tutup Suhud.(Han)