Kabar6-Hari Laksana warga Kampung Solong Desa Tipar Raya Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang mengeluhkan terkait SOP penggunaan mobil ambulance milik Puskesmas Jambe.
Hari Laksana menceritakan, berawal dari sang nenek Supinah yang terbaring sakit dan dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Hermina Bitung, karena penyakitnya sang nenek tak tertolong dan dinyatakan meninggal oleh pihak Rumah Sakit.
Terkendala dengan kondisi keuangan yang sangat terbatas untuk biaya mobil jenazah, lanjut Hari, pihak keluarga minta bantuan rekomendasi Kepala Desa Tipar Raya untuk memakai ambulance milik Puskesmas Jambe, namun oleh pihak Puskesmas tidak diperbolehkan.
“Kami meminta bantuan mobil ambulance untuk di pakai menjemput jenazah Almarhum nenek saya di Rumah Sakit Hermina oleh pihak Puskesmas Jambe tidak diperbolehkan,” ungkap Hari Laksana yang merupakan cucu dari nenek Supinah kepada kabar6.com, Kamis (1/4/2021).
Akibat tidak di izinkan untuk memakai mobil ambulance milik Puskesmas Jambe, kata Hari Laksana, pihak keluarga terpaksa memakai mobil ambulance diluar dengan mengeluarkan biaya yang cukup besar, sementara pihak kebingungan untuk mencari dana.
“Sementara informasi yang saya dapat bahwa mobil ambulance milik Puskesmas Jambe ini pernah dipakai untuk mengambil jenazah almarhum istri mantan Kades Tipar,” jelas Hari.
Atas ketimpangan informasi tersebut Hari Laksana mendatangi kantor Lembaga Swadaya Masyarakat Badan Pengawas Penyalahgunaan Anggaran dan Aset Negara (LSM BP2A2N) untuk minta didampingi untuk silaturahmi dan meminta informasi kepada pihak Puskesmas Jambe.
“Tiga kali kami mendatangi Puskesmas Jambe untuk konfirmasi kepada Kepala Puskesmas atau bagian lain yang bisa menjelaskan hal itu, pihak security hanya menjawab mereka nggak bisa ditemui sedang rapat,” ucap Ahmad Suhud ketua LSM BP2A2N kepada kabar6.com.
Atas peristiwa itu, Ahmad Suhud selaku Direktur Eksekutif LSM BP2A2N menyayangkan pihak Puskesmas Jambe yang terkesan tertutup soal informasi, padahal ini adalah keluhan masyarakat Jambe yang akan di sampaikan namun pihak Puskesmas seolah acuh dan tak perduli.
**Baca juga: 66 Bacalon Kepala Desa Dari Empat Kecamatan di Kabupaten Tangerang Jalani MCU
“Kami berharap pihak Puskesmas Jambe terbuka soal informasi agar masyarakat tak jadi bingung dan tidak boleh adanya perbedaan perihal penggunaan fasilitas kepada siapapun bila itu benar terjadi karena Puskesmas Jambe ya milik masyarakat kecamatan Jambe,” tutup Suhud.(Han)