1

BPNT Januari-Maret Cair lewat PT Pos, Dinsos Lebak: Tahap Pertama 59 Ribu KPM

Kabar6.com

Kabar6-Penyaluran Program Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) periode Januari-Maret 2022 akan dilakukan pada bulan ini.

Dalam rangka percepatan penyaluran kepada keluarga penerima manfaat (KPM) sesuai arahan Presiden, maka penyalurannya akan dilakukan lewat PT Pos Indonesia dalam bentuk tunai.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Lebak Eka Darmana Putra mengatakan, bantuan sosial (Bansos) BPNT tunai akan mulai dicairkan pada Selasa (22/2/2022).

“Untuk tahap pertama sekitar 59 ribu KPM lebih dari total KPM berdasarkan data akhir tahun 2021 sebanyak 145.771 KPM se-Kabupaten Lebak,” kata Eka saat dihubungi Kabar6.com, Minggu (20/2/2022).

Karena bansos yang akan diterima untuk periode Januari-Maret berupa tunai, Eka mengimbau kepada masyarakat penerima bantuan agar menggunakan uang tersebut untuk membeli berbagai kebutuhan bahan pokok.

**Baca juga: Remaja Putri Diduga Jadi Korban Pencabulan Teman Sendiri di Lebak

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

“Manfaatkan bantuan itu dengan sebaik-baiknya terutama untuk membeli bahan-bahan pangan pokok,” harap Eka.

Terkait itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menginstruksikan kepada seluruh camat untuk mendukung kelancaran penyaluran BPNT dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes).(Nda)




DPRD Lebak Panggil Bulog hingga PT Pos terkait Beras PPKM Tak Layak Konsumsi

Kabar6.com

Kabar6 – Komisi III DPRD Kabupaten Lebak akan memanggil Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang, Dinas Sosial (Dinsos) dan PT Pos Indonesia terkait kondisi beras bantuan PPKM yang tidak layak konsumsi.

Usai mendengar aduan sejumlah masyarakat mengenai beras bagi masyarakat terdampak Covid-19, Komisi III mengagendakan rapat dengan pihak-pihak tersebut.

“Kami agendakan hari Rabu (11/8) untuk memanggil Bulog, Dinsos dan PT Pos serta perwakilan masyarakat. Kita rapat terbuka untuk umum,” kata Wakil Ketua DPRD Lebak, Acep Dimyati.

Acep mengungkapkan, temuan beras tak layak konsumsi rupanya tidak hanya di Desa Lebak Parahiang Kecamatan Leuwidamar, namun juga terjadi di sejumlah desa lainnya, yakni Desa Muncang Kopo Kecamatan Cikulur dan Desa Panggarangan.

“Saya kira tidak menutup kemungkinan ini banyak terjadi di perkampungan lain. Ini kan seolah (Bulog) gambling, dikirim beras kondisi seperti ini (Tak layak konsumsi) kalau (Masyarakat) teriak ya berasnya diganti,” ujar Acep.

**Baca juga: Beras Bantuan PPKM Tak Layak Konsumsi di Lebak, Bulog Disebut Tak Belajar dari Pengalaman

Menurut dia, bukan kali ini saja, Bulog melakukan pergantian ketika ada keluhan warga karena beras yang diterima rusak.

“Bukan hanya sekarang aja, pada program-program sebelumnya juga sama. Ini kok terulang lagi, Bulog seperti enggak punya manajemen dan standar kerja yang kelas,” sebut Acep.(Nda)




Disalurkan Lewat PT Pos, Penerima BST Kemensos di Tangsel Naik 9.201 KK

Kabar6.com

Kabar6-Bantuan Sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial di Kota Tangerang Selatan ada penambahan 9.201 KK di tahun 2021 ini.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman kepada Kabar6.com Senin 4 Januari 2021.

“Jumlah penerimanya ada peningkatan, di tahun 2020 itu sejumlah 83.546 untuk tahun 2021 ada penambahan menjadi 92.747 KK dari Kemensos,” ujarnya.

Wahyu menjelaskan, penambahan itu diusulkan dari RT RW setempat, asal NIK dan KK nya jelas lalu terpantau ri Sistem informasi kesejahateraan sosial maka keluarga itu menjadi salah satu penerima bansos.

“Diinput di sistem dia akan mendapat bantuan sosial, dia sebagai salah satu keluarga penerima bantuan sosial dan itu usulan dari RT RW dan ada juga perbaikan-perbaikan,” ungkapnya

Wahyu menerangkan, bansos kali ini akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia berupa bantuan sosial tunai (BST) dengan jumlah Rp300 ribu per KK per bulan.

“Nanti PT Pos ada 3 cara menyalurkan, langsung, melalui komunitas khususnya penyandang disabilitas dan lansia, kemudian yang ke PT Pos,” terangnya.

Penyaluran melalui PT Pos sendiri beralasan agar lebih fleksibel dan penerima tidak perlu untuk membuka rekening terlebih dahulu.

“Cukup membawa ktp, dia terdaftar langsung diberikan bantuan. Berbeda dengan bank, selama ini kesulitan harus buka rekening. Jadi kebijakan dari Kemensos langsung dari PT Pos,” tuturnya.

Saat ini, Wahyu menjelaskan, BST tersebut masih direncanakan selama 4 bulan kedepan atau hingga April 2021, dan untuk kelanjutannya diserahkan ke Kemensos.

“Sampai dengan april, tapi biasanya dinamis nanti tergantung perkembangan perubahan kondisi,” terangnya.

Selain BST Kemensos, Wahyu menerangian, ada juga bantuan sosial dari Provinsi Banten yang masih berjalan di 2021 dengan jumlah Rp600 ribu satu kali yang tersalurkan di 2020 baru dua kali.

**Baca juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Tempe di Tangsel Tuntut ini ke Pemerintah

Wahyu menerangkan, bantuan dari dana APBD Tangsel sendiri masih menjadi bupper stok untuk keadaan tertentu. Dicontohkannya seperti keluarga penerima manfaat (KPM) yang membutuhkan.

“Tapi secara umum semua data usulan dari RT RW termasuk keluarga miskin yang di daga terpadu kesejahteraan sosial sudah tercover dari BST kemudian dari Provinsi Banten,” tutupnya.(eka)




Penyaluran BST ke 39.100 Keluarga Terdampak Covid-19 di Lebak Ditargetkan 12 Hari Beres

Kabar6.com

Kabar6-Bantuan sosial tunai (BST) bagi masyarakat di Kabupaten Lebak yang terdampak Covid-19, mulai disalurkan oleh PT Pos. Pada tahap ini, bantuan akan disalurkan untuk 39.100 keluarga (KK).

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Lebak Eka Dharmana Putra, menargetkan, penyaluran BST bagi warga di luar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS)  tersebut akan selesai dalam 12 hari.

“Sepuluh atau 12 hari penyalurannya kita targetkan bisa selesai. Kantor Pos berusaha menjangkau mendekatkan penyalurannya dengan simpel dan sederhana,” kata Eka, di Rangkasbitung, Kamis (7/5/2020).

Total keluarga yang diajukan Kabupaten Lebak ke Kemensos untuk mendapat BST sebanyak 132.318 KK yang terdiri dari warga yang terdapat dalam DTKS dan non DTKS.

“Dari bantuan Kemensos, Kabupaten Lebak memang yang paling terbanyak se-Provinsi Banten. Intinya, bagaimana usulan-usulan dari desa, DTKS dan non DTKS, sebelum lebaran bisa diintervensi,” ujarnya.

**Baca juga: Kantor Pos Rangkasbitung Dipenuhi Warga Cairkan Bansos Rp600 Ribu.

Prinsipnya kata Eka, masyarakat penerima BST adalah masyarakat yang bukan penerima program keluarga harapan (PKH) dan bantuan program sembako (BPS).

“Masyarakat yang betul-betul terdampak Covid-19 tidak perlu khawatir, karena itu diintervensi oleh pemerintah dari 4 sumber,” jelas Eka.(Nda)