1

Jangan Biasakan Makan Tidak Teratur

Kabar6-Berapa kali dalam sehari Anda makan? Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Helsinki di Finlandia menemukan bahwa makan yang tidak teratur dapat memiliki efek negatif jangka panjang terhadap kesehatan.

Salah satu efek samping yang umum dari makan tidak teratur disebabkan karena kelebihan berat badan. Dilansir Boldsky, perilaku makan yang tidak normal dapat memanifestasikan dirinya sebagai makanan yang terkendali, makan kompulsif, makan berlebihan (makan tanpa kontrol), pola makan yang tidak teratur, kacau atau juga dapat mengabaikan perasaan lapar dan kenyang secara fisik.

Penelitian yang melibatkan 4.900 pria dan wanita muda di Finlandia ini diawali dengan memberi seperangkat kuesioner tentang perilaku makan, berat badan, kesehatan dan kesejahteraan psikologis kepada mereka yang berusia 24 tahun dan 34 tahun.

Hasilnya, para periset menemukan makan tidak teratur pada usia 24 tahun dikaitkan dengan berat badan lebih tinggi, lingkar pinggang lebih besar, dan rendahnya kesejahteraan psikologis pada kedua jenis kelamin. ** Baca juga: Asupan Vitamin D yang Cukup Bikin Panjang Umur

Tidak hanya itu, peneliti juga menemukan evaluasi diri yang lebih rendah terhadap kesehatan umum pada pria 10 tahun kemudian. Penemuan ini kemudian diterbitkan dalam jurnal European Eating Disorders Review.(ilj/bbs)




Wah, Jomblo Lebih Mudah Terserang Pilek

Kabar6-Benarkah ada hubungan antara status jomblo dengan kondisi kesehatan? Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, mereka yang kerap mengalami kesepian bisa dengan mudah terserang flu atau malah memperburuk kondisi flu yang sudah diderita.

“Rasa kesepian telah terbukti dapat membuat orang-orang lebih rentan terhadap kematian prematur dan penyakit lain. Tapi belum ada yang melihat bagaimana dampak kesepian terhadap penyakit akut yang kita semua rentan mengalaminya seperti pilek,” urai Angie LeRoy, peneliti dari Rice University Angie LeRoy. Demikian dilansir Science Daily.

Ditambahkan Angie, studi ini berkaitan dengan kualitas hubungan, bukan kuantitas (teman). Jadi bisa saka Anda berada di ruangan yang ramai tapi tetap merasa kesepian. Persepsi seperti itu yang penting memengaruhi gejala pilek.

Penelitian yang melibatkan 159 orang, dikutip dari Okezone, meminta responden mengikuti tes psikologi untuk mengukur tingkat rasa kesepian. Selain itu, peneliti juga menginduksi pilek dan setiap responden dikarantina selama lima hari di sebuah ruangan hotel.

Hasil yang didapat cukup mengejutkan, responden dengan nilai rasa kesepian yang tinggi mengalami gejala pilek parah. Sementara jaringan sosial yang dimiliki responden diketahui tidak memberikan pengaruh. ** Baca juga: Ternyata Ada Beberapa Jenis Sayuran yang Justru Bikin Tubuh Makin ‘Subur’

Jadi bukan berarti banyak teman tidak akan merasa kesepian, ya.(ilj/bbs)