1

Anggota Komisi X DPR Kunjungi Pemkab Tangerang Pantau Program Pendidikan saat Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Anggota Komisi X DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) spesifik bidang pendidikan di Pemerintah Kabupaten (Pamkab) Tangerang dan diterima Bupati Tangerang di ruang rapat Wareng Gedung Sekretariat Daerah (Sekda) Pemkab Tangerang, Selasa (8/12/2020)

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Dede Yusuf mengatakan, kunker dalam rangka melihat dan memantau pelaksanaan program-program pendidikan yang ada di Kabupaten Tangerang.

“Karena Kabupaten Tangerang dekat dengan pusat Ibu kota dan juga pemerintahan pusat, maka kami ingin melihat daerah terdekat dengan pusat pemerintahan,” papar Dede Yusuf selaku ketua rombongan di kantor Bupati.

Apakah program dari pemerintah pusat sudah benar-benar berjalan, lanjut Dede, atau masih stagnan dan juga pihaknya ingin melihat langsung infrastruktur pendidikan yang ada di Kabupaten Tangerang.

Dalam kunjungan itu Komisi X menerima saran serta masukan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang, para Guru serta pemerhati dunia pendidikan, terhadap dunia pendidikan terlebih di masa pandemi COVID-19 saat ini.

Di masa pandemi COVID-19 ini pembelajaran dilakukan dengan sistem daring dan untuk daerah yang belum memungkinkan untuk pelaksanaan sekolah tatap muka diharapkan untuk mempersiapkan segala sesuatunya dan tidak memaksakan juga, kembali lagi kepada daerah masing-masing yang lebih tahu kondisinya.

“Jangan sampai apabila nanti telah diputuskan pembelajaran tatap muka kembali dibuka tetapi infrastrukturnya belum siap justru akan menjadi blunder dan anak-anak kita yang akan menjadi korban dan anak-anak bisa terpapar COVID-19, semua harus disiapkan dengan matang,” jelasnya.

Ikut mendampingi Dede, Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira, H. Muhammad Kadafi, Debby Kurniawan, Hj. Ledia Hanifa, dan Desy Ratnasari.

Usai melakukan rapat dengan bupati beserta jajarannya, Dede bersama rombongan didampingi Bupati Tangerang beserta Kepala Dinas Pendidikan langsung melihat dan mengunjungi SMP 3 Tigaraksa di Desa Margasari Kecamatan Tigaraksa.

**Baca juga: BKPSDM Kabupaten Tangerang Gelar Pemetaan Penilaian Kompetensi PNS di GSG Tigaraksa

Dalam kunjungannya ke sekolah tersebut Dede Yusuf melihat fasilitas pendukung apabila nanti pembelajaran tatap muka sudah bisa dilakukan kembali di tengah pandemi dan ia juga tidak lupa mengunjungi toilet siswa atau sanitasi sekolah di SMP tersebut yang menjadi program unggulan dari Bupati Tangerang. (han)




Jadi Narasumber Diskusi, Arief Sampaikan Program Pendidikan Kota Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah menjadi salah satu pembicara dalam Diskusi Terbatas Catatan Akhir Pendidikan yang diselengggarakan oleh Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB. PGRI).

Acara yang mengangkat tema “Menyiapkan Guru Memasuki Era Revolusi Industri” berlangsung di Gedung Guru Indonesia, Jl. Tanah Abang III No.3, Jakarta, Senin (18/11/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Walikota menyampaikan tentang pentingnya peningkatan kualitas dari para tenaga pendidik yang ada dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.

“Pendidikan menjadi salah satu modal dasar yang harus disiapkan menuju revolusi industri 4.0,” terang Arief dalam acara yang dihadiri sejumlah praktisi dan ahli di dunia pendidikan Indonesia.

Untuk urusan pendidikan, lanjut Walikota, Pemkot Tangerang telah mengalokasikan anggaran sebesar 25 persen dari total APBD Kota Tangerang atau sebesar 1 Triliyun rupiah.

“Dana tersebut termasuk untuk beasiswa bagi masyarakat yang kurang mampu. Serta pembiayaan dana operasional di sekolah baik SD maupun SMP,” papar Arief.

“Karena di Kota Tangerang tidak boleh ada anak putus sekolah karena alasan ekonomi,” tambahnya.

Walikota juga menyoroti tentang perbedaan cara ajar kepada para murid generasi milenial dibanding generasi terdahulu untuk mendukung perkembangan pendidikan dari para siswa.

**Baca juga: Sachrudin Ajak Pelajar di Kota Tangerang Teladani Akhlak Rasul.

“Perlu pengetahuan lebih bagi guru dalam mendidik para siswa generasi milenial,” ungkapnya.

Sementara itu, ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Unifah Rosyidi mengungkapkan diskusi yang dilakukan dengan menghadirkan sejumlah praktisi dan penggiat pendidikan bertujuan untuk memberikan masukan kepada PGRI sebagai induk dari organisasi guru dalam meningkatkan kualitas guru Indonesia.

“Untuk itu pandangan dan masukan dari para ahli sangat diperlukan,” pungkas ketua PB. PGRI. (Oke)