1

Lakukan Pola Makan yang Tepat Agar Tetap Sehat Selama Berpuasa

Kabar6-Meskipun sudah mulai beradaptasi dengan perubahan jam makan selama puasa, tidak jarang Anda masih merasa lapar di siang hari, mengantuk, dan tubuh terasa lemas. Hal ini wajar terjadi, karena tubuh tidak mendapatkan asupan makanan selama lebih dari 12 jam.

Namun saat berbuka puasa, tak sedikit orang yang ‘balas dendam’ dengan melahap makanan dan minuman secara berlebihan. Apabila hal ini menjadi suatu kebiasaan, tentu saja membuat tubuh menjadi tidak sehat.

Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan agar tetap sehat selama berpuasa? Melansir beberapa sumber, ketika berbuka puasa, pertama Anda harus banyak minum untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang selama berpuasa. Imbangi dengan makanan rendah lemak dan beberapa menu dengan kandungan gula alami untuk menggantikan energi yang terpakai ketika beraktivitas.

Setelah berbuka puasa, berikan jeda beberapa saat hingga akhirnya Anda ‘makan berat’. Menu yang dikonsumsi bisa sedikit lebih komplek, padukan buah dan sayuran, juga beberapa jenis protein seperti daging, ikan, telur, kacang. Konsumsi nasi secukupnya, jangan terlalu berlebihan agar Anda tidak kekenyangan.

Sama halnya ketika berbuka, saat sahur pun Anda harus tetap banyak minum air, setidaknya 3-4 gelas untuk memastikan tubuh terhidrasi dengan baik. Pilih makanan dengan kandungan serat tinggi yang membuat Anda kenyang lebih lama sekaligus membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.

Menu sahur yang bisa dikonsumsi seperti oatmeal, sereal, nasi, roti, atau yoghurt. Padukan dengan buah dan sayur untuk kebutuhan vitamin dan mineral tubuh. ** Baca juga: Minum Air Hangat Saat Buka Puasa Baik untuk Kesehatan

Hindari konsumsi makanan manis karena bisa meningkatkan rasa lapar beberapa jam setelah Anda mulai puasa. Hindari terlalu banyak konsumsi garam, karena bisa memicu munculnya rasa haus.

Selain itu, makanan yang dipilih sebagai camilan haruslah memiliki kandungan gizi yang seimbang. Ini artinya, jangan jadikan gorengan atau makanan manis dan makanan siap saji sebagai menu camilan.

Namun jika harus memakannya, disarankan jangan berlebihan dan berikan waktu sebelum akhirnya Anda tidur malam. Yoghurt, jus, atau salad bisa menjadi pilihan camilan yang tepat. Jangan lupa juga mengonsumsi vitamin sesuai kebutuhan.(ilj/bbs)




Jaga Tubuh Tetap Sehat dengan Kebiasaan yang Tepat

Kabar6-Memiliki tubuh sehat menjadi ‘investasi’ penting, terutama selama masa pandemi ini. Ya, dengan daya tahan tubuh yang kuat, Anda tentu akan terhindar dari sejumlah gangguan kesehatan yang merugikan.

Bagaimana agar tubuh tetap sehat di segala kondisi? Melansir Herbeauty, ada sejumlah kebiasaan yang dapat membantu menjaga tubuh. Apa sajakah itu?

1. Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang
Pagi hari, Anda cukup konsumsi makanan tinggi protein dan karbohidrat seperti oatmeal, roti, pancake, atau susu sapi. Lalu makan siang, pilih menu makanan yang mengandung serat tinggi dan karbohidrat seperti daging, kacang-kacangan, nasi merah, dan sup.

Selanjutnya untuk makan malam, cukup pilih menu protein rendah lemak, vitamin, dan mineral seperti buah-buahan, sereal, dan air mineral.

Anda juga harus memenuhi kebutuhan cairan pada tubuh, dan sering konsumsi buah di sela-sela kegiatan harian, untuk menjaga stamina dan imunitas tubuh. Selain itu, pola makan Anda harus teratur untuk menjaga kesehatan pencernaan dan lambung. Hal yang lebih penting adalah hindari makanan yang dikategorikan junk food.

2. Hindari stres dan rutin olahraga
Stres sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh, karena saat stres tubuh memproduksi banyak hormon kortisol yang dapat memengaruhi tempat penyimpanan lemak dalam tubuh.

Olahraga adalah solusi terbaik untuk menghilangkan stres dan menjaga kesehatan. Cukup lakukan jogging minimal 30 menit sehari, maka tubuh akan semakin bugar.

3. Biasakan menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar
Lingkungan juga sangat berpengaruh untuk menentukan kondisi kesehatan Anda. Lingkungan yang kurang bersih akan berpotensi mengundang kuman dan virus masuk ke rumah.

Jadi, Anda harus rutin membersihkan rumah dan mandi dengan teratur. Terlebih jika Anda masih sering beraktivitas ke luar rumah.

4. Cukupi kebutuhan vitamin
Dari beragam variasi vitamin, Anda dianjurkan memenuhi seluruh jenis vitamin tersebut dalam sehari, demi menjaga kesehatan tubuh. Vitamin yang dimaksud adalah A, B, C, D, E, dan K.

Semua vitamin itu busa didapatkan dari makanan yang Anda konsumsi sehari-hari, termasuh sayuran dan buah-buahan. ** Baca juga: 5 Camilan Sehat yang ‘Aman’ Dimakan Larut Malam Selama Diet

5. Tidur cukup
Untuk menjaga kesehatan organ tubuh, maka diperlukan waktu yang tepat untuk beristirahat. Durasi delapan jam adalah waktu ideal bagi tubuh untuk beristirahat. Hindari juga kebiasaan tidur terlalu malam atau begadang.

6. Hindari kebiasaan buruk
Beberapa kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh orang-orang di luar sana adalah merokok dan mengonsumsi minuman keras. Jika Anda ingin mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar, maka hentikan kebiasaan buruk itu, karena berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Kebiasaan harian yang tepat dapat menjaga tubuh tetap sehat.(ilj/bbs)




Pola Makan yang Tepat Bantu Tingkatkan Kondisi Kesehatan Anda

Kabar6-Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral.

Asupan nutrisi yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit. Meskipun begitu, dengan melakukan sedikit perubahan pada pola makan, Anda dapat meningkatkan kondisi kesehatan

Hal apa saja yang sebaiknya dilakukan? Melansir Healthyeatingsfgate, pertama adalah dengan mengubah pola makan. Sekecil apa pun dapat memberikan pengaruh besar bagi kesehatan Anda. Mulailah dengan mengubah menu dan pola makan Anda sedikit demi sedikit setiap minggunya.

Hindari berbagai jenis minuman, kecuali air putih, kopi hitam, dan teh tawar juga telah dapat memberikan perubahan besar. Hindari minuman bersoda, teh manis, aneka minuman kopi, dan minuman energi yang mengandung lebih banyak kalori, lemak, dan gula.

Berdasarkan sebuah penelitian di Amerika, mengonsumsi 1-2 gelas kopi sehari dapat membantu menurunkan risiko terjadinya kanker. Selain itu, berbagai antioksidan yang terdapat pada berbagai jenis teh juga dapat membantu melawan efek radikal bebas, yang dapat menyebabkan pembentukan sel-sel kanker.

Secara umum, orang dewasa membutuhkan setidaknya delapan gelas air putih setiap harinya untuk tetap sehat. Selain itu, hindarilah berbagai jenis makanan siap saji dan kurangi konsumsi garam anda.

Kemudian, hindari lemak dan kolesterol. Mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh, kolesterol, dan lemak trans dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung, stroke, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Para ahli menganjurkan agar Anda tidak mengonsumsi lemak jenuh lebih dari 16 gram, kolesterol lebih dari 300 mg, dan jangan mengonsumsi lemak trans sama sekali.

Berbagai jenis makanan yang mengandung banyak lemak dan kolesterol biasanya juga mengandung banyak kalori. Karena itu, menghindari berbagai jenis makanan ini dapat menurunkan konsumsi kalori harian Anda, dan membantu menurunkan berat badan.

Menjaga berat badan sehat dapat membantu tubuh berfungsi sebagaimana mestinya dan menurunkan risiko terjadinya obesitas. Sebagian besar junk food serta camilan mengandung banyak lemak dan kolesterol.

Perbanyak sayur dan buah-buahan juga. Untuk memaksimalkan kondisi kesehatan Anda, konsumsilah setidaknya dua porsi sayur dan buah-buahan setiap harinya. Buah dan sayuran mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat, serta rendah kalori.

Setiap pria membutuhkan setidaknya 28-34 gram serat setiap harinya. Sementara itu, kaum hawa membutuhkan 22-28 gram serat setiap harinya. Serat dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan memperlancar buang air besar.

Terakhir, konsumsi protein dan gandum. Diketahui, protein merupakan salah satu unsur penting dalam diet sehat Anda. Protein dibutuhkan oleh tubuh untuk perkembangan dan pertumbuhan otot. ** Baca juga: Ubah Wajah Tampak Lebih Muda dengan 10 Makanan Sehat

Protein daging tanpa lemak biasanya memiliki kadar kolesterol dan lemak yang rendah. Jangan mengonsumsi lebih dari tiga ons daging setiap harinya. Anda juga dapat mengonsumsi berbagai produk olahan susu dan susu untuk memenuhi kebutuhan protein harian.

Gandum merupakan unsur penting lainnya yang berguna bagi kesehatan. Gandum mengandung banyak serat, vitamin, dan mineral. Mengonsumsi gandum secara teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah, dan menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah.(ilj/bbs)




Apa Penyebab Gangguan Tidur Karena Stres?

Kabar6-Setiap orang tentu akan mengalami stres dalam hidupnya. Namun tahukah Anda, stres juga bisa menyebabkan masalah kesehatan sehingga mengakibatkan gangguan tidur?

Menurut studi dari Experimental Neurobiology, melansir Health, setiap orang memiliki respons stres yang berbeda-beda. Karena itulah penting sekali untuk bisa mengelola stres dengan baik. Karena jika tidak bisa diatasi, maka gangguan tidur sangat erat kaitannya dengan tingkat stres. Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga berpengaruh ketika kualitas tidur terganggu yang disebabkan oleh stres.

Tingkat stres yang tinggi membuat Anda rentan terjaga di malam hari. Insomnia menjadi gangguan tidur yang paling sering terjadi saat stres. National Sleep Foundation mengungkapkan salah satu penyebab terjadinya insomnia adalah stres, begitu pula sebaliknya.

Artinya, stres dapat membuat pikiran menjadi tidak tenang dan gelisah di malam hari. Begitu juga insomnia pada dapat memengaruhi suasana hati, membuat seseorang lebih mudah marah dan tersinggung.

Akhirnya, hal ini bisa membuat tingkat stres semakin tinggi. Padahal, setiap orang membutuhkan kualitas tidur yang cukup untuk kesehatan tubuhnya.

Selain insomnia, ada banyak gangguan tidur lainnya yang bisa disebabkan karena stres. Namun, sebaiknya Anda memerhatikan beberapa gejala yang bisa jadi tanda awal mengalami gangguan tidur.

Gejala itu antara lain kesulitan untuk tidur atau terjaga sepanjang malam, kelelahan di siang hari, keinginan kuat untuk tidur siang, cepat marah atau merasa cemas, serta kurang berkonsentrasi.

Selain insomnia, Anxiety and Depression Association of America mengungkapkan beberapa gangguan tidur lainnya yang bisa terjadi karena stres. Di antaranya adalah sleep apnea atau dengkuran keras yang disebabkan oleh jalan napas yang terhambat, sleepwalking, narkolepsi atau tertidur secara spontan. Rest leg syndrome dan bruxism juga menjadi gangguan tidur yang bisa terjadi karena stres.

Cara paling efektif untuk mencegah terjadinya gangguan tidur adalah pengelolaan stres yang tepat. Manusia memang tidak akan lepas dari stres.

Namun, hal itu bukan berarti Anda menerapkan kebiasaan buruk, seperti pola makan tidak sehat, tidak pernah berolahraga, dan kurang beristirahat.

Cara tepat mengelola stres adalah menemukan sumber masalah yang membuat stres dan kemudian ganti fokus Anda bukan pada masalah, melainkan jalan keluarnya. Selain itu, tetap terapkan pola hidup yang sehat dan selalu sempatkan waktu untuk aktif bergerak.

Hindari mengonsumsi kafein dan alkohol, karena keduanya tak akan bisa menghilangkan stres yang dialami. ** Baca juga: Fokus Rawat Kulit Saat Memasuki Usia 40 Tahun

Pada akhirnya, pikiran yang jernih dan tubuh yang sehat mampu membuat Anda mengambil keputusan yang tepat.(ilj/bbs)




Apa Sebab Sering Tidak Merasa Lapar Saat Sarapan?

Kabar6-Banyak orang melewatkan sarapan, salah satunya karena alasan tidak lapar atau perut seperti terasa kenyang. Padahal, sarapan sangat dianjurkan agar Anda memiliki energi untuk beraktivitas sepanjang hari.

Apa yang menyebabkan seseorang tidak lapar di pagi hari, sehingga enggan untuk sarapan? Melansir hellosehat, empat faktor ini bisa jadi penyebabnya:

1. Sistem pencernaan belum ‘terangsang’
Saat Anda tidur di malam hari, proses pencernaan dan penyerapan zat gizi dari makanan tetap berlangsung. Meskipun begitu, semua proses yang ada di dalam perut Anda saat itu berjalan dalam waktu yang cukup lambat.

Tidak seperti ketika siang hari, di mana Anda membutuhkan energi dalam waktu cepat sehingga organ-organ tubuh menyesuaikan kecepatan kerja mereka.

Akibat penurunan kecepatan tersebut, ketika Anda bangun tidur di pagi hari, organ pencernaan seperti ‘belum siap’ untuk kembali meningkatkan kecepatannya.

Hal ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa tidak terdengar bunyi keroncongan dari perut, dan membuat Anda tidak lapar saat sarapan.

Padahal, hal yang dapat meningkatkan kerja organ pencernaan Anda adalah dengan sarapan. Makanan yang masuk di pagi hari bisa disebut sebagai ‘pemanasan’ perut sebelum memulai aktivitas selama seharian penuh.

2. Makan terlalu banyak sebelum tidur di malam hari
Tidak sarapan memang kebiasaan yang buruk. Namun kondisi ini malah semakin buruk jika disebabkan oleh kebiasaan makan atau ngemil di malam hari.

Biasanya, camilan yang dikonsumsi setiap malam cenderung makanan yang tidak sehat dan mengandung banyak kalori.

Kebiasaan tersebut tidak hanya bisa membuat nafsu makan Anda hilang saat sarapan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, serangan jantung, dan diabetes mellitus.

Camilan yang dikonsumsi membuat Anda tidak ingin sarapan, karena tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna serta mengolah makanan yang dimakan tengah malam tersebut, dan menjadi tidak siap untuk dimasuki kembali oleh makanan.

3. Niat menurunkan berat badan dengan cara tidak sarapan
Anda bisa jadi tidak lapar di waktu sarapan karena menekan keinginan perut untuk diisi oleh makanan. Ya, terkadang orang yang sedang dalam diet ketat akan berusaha mati-matian untuk tidak merasa lapar di pagi hari, hingga akhirnya ia berhasil melakukannya.

Padahal itu adalah cara terburuk untuk membuat timbangan berat badan Anda turun. Justru, tanpa disadari porsi makan siang Anda bisa menjadi tidak terkendali dan berlebihan sehingga membuat diet gagal dalam sekejap.

4. Kebiasaan turun temurun yang membuat Anda tidak sarapan
Apakah semua orang di keluarga Anda memang jarang atau bahkan tidak suka sarapan? Jika iya, berarti Anda mendapatkan kebiasaan tersebut dari orangtua. Kebiasaan memang bisa diturunkan dari orangtua ke anak-anak bahkan cucunya.

Telah banyak penelitian menunjukkan, orangtua yang tidak mempunyai kebiasaan dan pola makan baik, cenderung memiliki anak yang mengalami gangguan kesehatan akibat pola makan yang tidak sehat. ** Baca juga: Junk Food Bisa Sebabkan Depresi?

Jika Anda tidak ingin membuat anak-anak dan cucu kemudian mengalami masalah kesehatan, maka sebaiknya biasakan diri untuk tidak melewatkan sarapan.(ilj/bbs)




Sejumlah Fakta Tentang Suplemen Kecantikan yang Wajib Diketahui Sebelum Dikonsumsi

Kabar6-Wanita memang tidak lepas dari sejumlah produk kecantikan, termasuk suplemen kecantikan yang jenisnya beragam. Ada berbagai merek suplemen kecantikan dengan beragam manfaat.

Mulai dari untuk meningkatkan kesehatan dan kecantikan kulit, membantu mencerahkan kulit, melawan penuaan dini, dan lain sebagainya. Nah, apakah suplemen kecantikan benar-benar membantu meningkatkan kecantikan dan kesehatan kulit, dan bagaimana cara kerjanya? Melansir Popbela, berikut sejumlah fakta tentang suplemen kecantikan:

1. Suplemen kecantikan merupakan suplemen yang mengandung vitamin, berhubungan dengan kesehatan kulit, seperti vitamin A, vitamin C, dan biotin. Umumnya, zat-zat ini ada dalam konsentrasi tinggi.

2. Suplemen kecantikan akan memberikan dosis vitamin kecantikan tambahan pada tubuh, mulai dari kulit yang lebih bersih, lebih halus, dan lebih sehat. Faktanya, jika telah memiliki pola makan sehat dan gaya hidup seimbang, suplemen kecantikan tidak akan memberikan efek sepenuhnya pada kulit Anda.

3. Menurut para ahli, tidak semua produk suplemen kecantikan telah ditinjau dan disetujui oleh lembaga kesehatan. Namun sebagian produk telah melalui uji klinis dan peneliti mengakui adanya efektivitas baik dari konsumsi suplemen kecantikan tersebut.

Disarankan cari produk yang memiliki label lolos uji lembaga kesehatan, dan membaca data manfaat suplemen kecantikan yang telah terbukti secara klinis.

4. Saat ingin mencoba mengonsumsi salah satu produk suplemen kecantikan, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter. Hal ini karena akan ada efek samping yang Anda rasakan jika mendapatkan asupan vitamin terlalu banyak.

5. Suplemen kecantikan bukanlah produk instan yang hasilnya dapat langsung terlihat. Jadi Anda harus bersabar menunggu hasilnya.

Para ahli mengatakan, jika mengonsumsinya secara rutin (tanpa melewatkan sehari pun), Anda dapat melihat hasilnya setelah tiga bulan mengonsumsi. Bahkan, ada kemungkinan Anda tidak akan melihat hasilnya.

6. Sebagian besar suplemen kecantikan memiliki kandungan vitamin yang sama. Daftar vitamin dan nutrisi lain yang akan Anda temukan dalam suplemen antara lain biotin, vitamin A, vitamin C, fish oil (minyak ikan), dan Coenzyme Q10 (CoQ10).

7. Suplemen kecantikan tidak dapat Anda konsumsi untuk menyeimbangkan kondisi gizi, jika Anda tetap menerapkan gaya hidup kurang sehat.

Konsumsi vitamin kecantikan ini pun tidak dapat menggantikan rutinitas skincare (perawatan kulit) yang harus Anda lakukan setiap hari. ** Baca juga: Jangan Lakukan, Diet Terlalu Ketat Tidak Baik untuk Kesehatan

Jadi, pilih suplemen kecantikan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.(ilj/bbs)




Hati-hati, Takut Coba Makanan Baru Bisa Bikin Kualitas Gizi Anda Buruk

Kabar6-Hasil penelitian yang dilakukan National Institute of Health and Welfare Finlandia, University of Helsinki, dan the University of Tartu in Estonia, mengungkapkan bahwa ketakutan untuk mencoba makanan baru atau food neophobia bisa membuat kualitas gizi Anda buruk dan meningkatkan risiko penyakit kronis.

Penelitian ini dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition 2019. Food neophobia adalah perilaku makan yang membuat seseorang menolak untuk mencoba dan mengonsumsi makanan yang tidak familiar dengan mereka.

Penelitian itu, melansir Femina, memonitor partisipan berusia antara 25-74 tahun selama tujuh tahun. Para peneliti menggunakan kuisioner FNS atau Food Neophobia Scale Food untuk mengetahui perilaku makan dan seberapa jauh ketakutan mereka terhadap makanan baru. Food neophobia biasanya terjadi pada anak-anak dan lansia. Hasilnya, ditemukan kaitan antara food neophobia dengan asupan gizi yang buruk.

Seorang food neophobia memiliki asupan serat, protein, dan asam lemak tak jenuh tunggal yang lebih rendah, sebaliknya lemak jenuh dan garam yang lebih tinggi ketimbang yang tidak food neophobia.

Selain itu, ditemukan kaitan antara food neophobia dengan peningkatan tanda peradangan dalam darah, membuat risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dan jantung serta diabetes tipe 2 meningkat.

Selama ini efek perilaku dan pola makan seringkali hanya dikaitkan dengan perubahan berat badan. Tapi penelitian ini bisa jadi risiko tersendiri tanpa terpengaruh berat badan, usia, status sosial ekonomi, gender, atau lingkungan.

Para peneliti percaya, faktor warisan budaya hanya sebuah kecenderungan. Pendidikan usia dini dan bimbingan gaya hidup pada orang dewasalah yang dapat memberi pengaruh kuat dalam membentuk pola makan yang bervariasi. ** Baca juga: Bisakah Kerja Sambil Menurunkan Berat Badan?

Penelitian tentang ini masih sedikit, namun setidaknya bisa membuat Anda sadar pentingnya makanan bervariasi. Jika perilaku makan seperti food neophobia bisa dicegah sejak kecil dan usia muda lewat edukasi serta didukung oleh usaha orang tua untuk menyediakan makanan yang bervariasi, itu berarti pencegahan potensi masalah kesehatan di masa datang sejak dini. (ilj/bbs)




Sstt…Ini Lho Rahasia Panjang Umur Hingga 100 Tahun dari 6 Negara

Kabar6-Pola makan tidak sehat, gaya hidup serba instan, serta jam istirahat yang kurang berkualitas membuat kesehatan sekaligus kebugaran tubuh pun kian merosot.

Nah, pada beberapa kota di berbagai belahan dunia, terdapat tradisi yang membuat banyak warganya panjang umur, bahkan hingga melampaui usia 100 tahun. Tradisi ini berupa pola makan yang sehat, hingga gaya hidup yang teratur. Melansir Aura, ini rahasia panjang umur dari enam negara yang dimaksud:

1. Lunenburg dan Yarmouth, Nova Scotia, Kanada
Laman Chatelaine mencatat, salah satu pusat populasi usia lanjut usia terbesar di Kanada berada di kawasan Lunenburg dan Yarmouth, Nova Scotia. Warga area tepi pantai ini cenderung berumur lebih panjang daripada penduduk Kanada di kota-kota lain.

Pakar kesehatan percaya, hal ini disebabkan oleh kegemaran mereka mengonsumsi ikan dan tenangnya suasana pantai yang membuat mereka terbebas dari stres.

2. Sardinia, Italia
Para warga Sardinia memiliki tradisi menutup santapan makan malam dengan segelas anggur merah yang diolah dari buah anggur di perkebunan setempat. Anggur merah kaya akan flavonoid yang dipercaya menurunkan risiko serangan jantung hingga 50 persen.

3. Okinawa, Jepang
Warga Okinawa, Jepang, memiliki pola makan yang disebut The Okinawa Diet alias hara hachi bu. Aturan utama dalam diet ini adalah berhenti makan setelah perut terasa 80 persen kenyang.

Warga Okinawa juga dicatat mengonsumsi sayuran tiga kali lipat, serta buah dua kali lipat lebih banyak dari rata-rata warga Amerika Utara. Mereka juga mengonsumsi kalori 30 persen lebih sedikit.

4. Nicoya Peninsula, Kosta Rika
Warga kota ini memiliki pola makan kaya serat yang terdiri dari jagung dan biji-bijian. Makan malam mereka memiliki porsi paling sedikit dari hidangan lain yang mereka santap sepanjang hari.

5. Icaria, Yunani
Warga Icaria rutin tidur siang, minum teh herbal setiap hari, dan gemar minum susu kambing. Susu kambing dipercaya kaya akan asam lemak yang dapat membantu tubuh terhindar dari radang akibat penuaan.

6. Loma Linda, California, Amerika Serikat
AS memang tercatat sebagai salah satu negara dengan penduduk obesitas terbesar di dunia. Namun tidak bagi warga kota Loma Linda, California.

Banyak penduduknya yang menganut aliran Seventh-day Adventist yang menerapkan pola makan mengonsumsi kacang-kacangan 4-5 hari dalam seminggu, serta pantang merokok dan mengonsumsi alkohol. ** Baca juga: Seorang Pria di Jepang Minta Bantuan Polisi Setelah 200 Kali Gagal Main Mesin Capit

Tertarik mencoba?(ilj/bbs)




5 Penyakit yang Bisa Saja Muncul Saat Anda Bekerja Secara Berlebihan

Kabar6-Mungkin Anda termasuk orang yang memang bekerja berjam-jam di depan layar komputer, sehingga sering lupa waktu sekaligus tidak sadar bahwa telah bekerja secara berlebihan.

Namun tahukah Anda, ada sejumlah penyakit yang bisa timbul apabila bekerja secara berlebihan? Melansir beberapa sumber, berikut efek buruk yang dimaksud:

1. Vertigo
Selama berjam-jam di depan layar komputer tentu akan membuat beberapa area tubuh terhenti geraknya. Otot-otot rahang, kepala, leher dan wajah bisa menjadi tegang karena kurang gerak.

Ini mengakibatkan penyakit vertigo muncul. Sementara itu, sakit vertigo ini hanya bisa diobati dengan meminum obat pereda rasa nyeri. Solusinya, Anda bisa istirahat selama lima menit sebelum lanjut untuk menjaga otot tubuh rileks.

2. Sakit punggung
Sakit punggung sangat bisa terjadi bila pekerjaan yang dilakukan menuntut Anda untuk standby selama berjam-jam. Solusinya, cobalah untuk memperbaiki posisi duduk yang selama ini dibiasakan. Duduklah tegak, rajin berolahraga, plank, dan jaga berat badan secara ideal.

3. Ketegangan otot mata
Sebanyak 70-90 persen pekerja kantoran sering sekali mengeluhkan mata tegang, kering dan kabur. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya waktu untuk istirahat setelah menatap layar komputer terlalu lama.

Solusinya, cobalah untuk menetapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit, coba untuk istirahat dan lihat ke area kosong selama 20 detik. Cara ini sangat bisa digunakan untuk mengistirahatkan mata yang lelah.

4. Penyakit jantung
Penelitian pada 2010 mengungkapkan, orang yang bekerja lembur atau sering kerja tanpa istirahat punya risiko penyakit jantung. Pola makan yang buruk juga menjadi pemicu dari penyakit jantung ini. Ini merupakan akibat dari konsumsi dan pola makan buruk selama bekerja berlebihan.

5. Stres
Kerja berlebihan memang bisa mengakibatkan burnout terlalu cepat. Burnout adalah sindrom yang menandakan kondisi stres di tempat kerja yang bisa membawa masalah kesehatan.

Kondisi ini bisa mengacaukan konsentrasi yang selama ini dibangun. Jadi, aatur ritme kerja agar tidak terjadi burnout berlebihan. Caranya adalah bisa dengan sambil mendengarkan musik untuk meminimalisir stres. ** Baca juga: Ini Lho Olahraga Favorit Selama Pandemi COVID-19

Atur pola kerja yang tepat agar kondisi kesehatan tetap prima.(ilj/bbs)




Bahaya Kesehatan yang Mengintip Saat Anda Lembur Tiap Hari

Kabar6-Saat pekerjaan kantor belum juga selesai hingga menjelang sore, banyak orang yang menjalankan lembur, entah itu tetap di kantor atau membawa pekerjaan ke rumah.

Lembur memang hal biasa dalam dunia kerja, namun Anda disarankan agar jangan terlalu sering melakukannya. Ya, terlalu sering lembur akan berpengaruh pada kesehatan maupun psikologis. Melansir Beautynesia, berikut lima bahaya kesehatan yang akan terjadi apabila Anda terlalu sering lembur:

1. Pola makanan tidak teratur
Tak dipungkiri, lembur seringkali membuat Anda lupa waktu makan, karena terlalu fokus menyelesaikan pekerjaan. Nah, tentu jika jadi kebiasaan masalah kesehatan pada pencernaan akan siap mengintai seperti maag dan asam lambung naik.

Tak hanya itu, lembur juga kerap kali membuat lapar di malam hari. Solusinya tentu saja mengemil. Mungkin hal ini bisa menghilangkan rasa lapar, namun juga akan menyebabkan masalah seperti bertambahnya berat badan hingga obesitas. Agar tetap sehat, sediakan camilan yang sehat dan makan secara teratur.

2. Konsentrasi menurun
Lembur membuat orang sering merasa capek dan kurang tidur. Dengan begini, jika bekerja keesokan harinya akan membuat pekerja sulit berkonsentasi. Akibatnya, produktivitas juga menurun dan akan berdampak pada kurang teliti dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

3. Masalah kesehatan
Masalah kesehatan akan mengintai jika terlalu sering lembur. Menatap layar laptop terlalu lama yang akan berdampak pada kerusakan mata. Tak hanya itu, lembur juga rentan terserang penyakit lain seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi, sakit punggung, dan lain-lain

4. Gampang emosi
Emosi orang yang sering lembur kerap tak stabil. Hal ini terjadi karena lembur membuat orang capek, lelah, dan kurang tidur. Dengan begitu, gampang terpancing emosinya dan sering uring-uringan.

Tentu, hal ini tidak baik karena emosi akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan penting di perusahaan atau kantor, serta mengganggu rekan kerja yang lain.

5. Depresi dan stres
Beban pekerjaan yang menumpuk dan mengejar deadline yang mepet bisa membuat stres dan akan berujung pada depresi. Nah, wajar jika lembur membuat orang uring-uringan, dan sering gelisah.

Hal ini tentu akan berbahaya jika berlangsung dalam jangka lama. ** Baca juga: Mengapa Seduh Teh Sebaiknya Jangan Pakai Air Mendidih?

Selain menjaga pola makan dan rutin berolahraga, atur waktu lembur Anda, jangan terlalu sering begadang agar tubuh tetap sehat.(ilj/bbs)