1

Rekor Eropa, Bocah 11 Tahun Tangkap Lele Raksasa Seberat 69 Kilogram di Spanyol

Kabar6-Joshua Davenport (11), bocah asal Inggris, berhasil menangkap ikan lele raksasa seberat 69kg saat berlibur di Spanyol, yang memecahkan rekor di Eropa.

Joshua, melansir Dailymail, menangkap ikan lele raksasa itu di Sungai Ebro saat memancing bersama sang ayah, Pete Davenport dan ibunya, Lorna (42). Dikatakan Lorna, Joshua memang hobi memancing seperti dirinya dan suami, sehingga dari kecil sang anak sudah akrab dengan joran, yaitu salah satu alat penangkap ikan, terdiri dari dua komponen utama, yaitu tali (line) dan mata pancing (hook).

“Memancing adalah segalanya bagi Josh. Dia mendapatkan joran pertamanya saat berusia empat tahun dan menangkap ikan lele pertamanya pada usia enam tahun dengan berat 22 pon,” kata Lorna.

Kendati berpengalaman memancing, bukan perkara mudah bagi Joshua menangkap lele raksasa itu. Sebab ukuran ikan air tawar itu melebih tingginya. “Jorannya bengkok dan terlihat jelas ukurannya besar. Ini adalah mimpinya untuk menangkap seekor yang beratnya lebih dari 50 kilogram, jadi tidak mungkin dia akan melepaskannya,” ungkap Lorna. “Ketika dia melihatnya, dia tidak percaya ukurannya. Butuh tiga orang dewasa dan Josh untuk mengangkatnya.”

Dengan berat 69 kilogram dan panjang 2,7 meter, lele raksasa yang ditangkap Joshua menjadi ikan air tawar terbesar yang ditangkap seorang anak laki-laki di Eropa.

Hasil tangkapan Joshua pun lebih besar dari gabungan berat tangkapan terbaik pribadi ibu dan ayahnya yang masing-masing mencapai 32 kilogram serta 30 kilogram. Setelah berfoto dengan ikan perkasa itu, ikan lele raksasa itu dikembalikan ke sungai.(ilj/bbs)




Apa Sebenarnya Arti Kode pada Plastik yang Anda Gunakan?

Kabar6-Ada banyak barang-barang plastik yang tiap hari Anda gunakan, misalnya wadah makanan atau minuman serta benda pendukung lainnya dalam keseharian. Namun, pernahkah Anda menyadari terdapat angka-angka tertentu yang tertera di bagian bawah produk plastik.

Kode plastik tersebut bukannya tanpa arti, lho. Ya, melansir Klikdokter, kode angka di plastik bisa jadi petunjuk peruntukan sebuah produk. Jika penggunaannya tepat, tentu meminimalkan risiko kesehatan akibat penggunaan wadah plastik yang keliru. Apa saja arti kode plastik dan anjuran penggunaannya masing-masing?

1. Kode 1: PET atau PETE (Polyethylene Terephthalate)
Plastik dengan kode angka 1 biasa digunakan untuk botol plastik yang transparan, seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol jenis ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai.

Jika dipakai berulang, dapat berbahaya bagi kesehatan. Botol plastik yang menggunakan simbol ini bisa didaur ulang untuk kemudian dimanfaatkan kembali.

2. Kode 2: HDPE atau PE-HD (High-Density Polyethylene)
Plastik dengan kode angka 2 biasa digunakan untuk botol berwarna putih susu. Plastik jenis ini aman digunakan. Namun, sama seperti plastik kategori kode angka 1, penggunaan plastik kategori ini direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.

Alasannya, terdapat proses pelepasan senyawa yang berbahaya yang terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Plastik HDPE atau PE-HD ini pun bisa didaur ulang.

3. Kode 3: PVC atau V (Polyvinyl Chloride)
Plastik dengan kode angka 3 paling sulit untuk didaur ulang. Plastik jenis ini mengandung senyawa yang dapat bereaksi saat bersentuhan langsung dengan makanan.

Kode plastik 3 umum tertera pada mainan anak-anak, mebel plastik, pipa PVC, serta kemasan produk rumah tangga, seperti deterjen dan pewangi makanan.

4. Kode 4: LDPE atau PE-LD (Low-Density Polyethylene)
Plastik dengan kode angka 4 biasa digunakan untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lunak. Plastik ini dapat dipakai ulang karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan.

Itu sebabnya, plastik berkode 4 dikenal yang cocok dan aman untuk kemasan makanan serta minuman. Terkadang, jenis ini dipakai untuk kemasan suplemen dan obat.

5. Kode 5: PP (Polypropylene)
Plastik dengan kode angka 5 adalah pilihan terbaik untuk wadah makanan atau minuman. Plastik jenis ini lebih kuat, ringan, daya tembus uap rendah, tahan terhadap lemak, dan stabil terhadap suhu tinggi. Plastik jenis ini juga dapat didaur ulang, meski perlu melalui beberapa rangkaian proses penguraian.

6. Kode 6: PS (Polystyrene)
Plastik dengan kode angka 6 biasa dipakai untuk tempat makan styrofoam, mainan, tempat minum sekali pakai, kaset dan video, serta wadah plastik.

Penggunaan benda dengan kode plastik 6 harus dibatasi karena berbahaya bagi kesehatan otak, mengganggu hormon reproduksi pada perempuan, dan mengganggu sistem saraf.

7. Kode 7: OTHER atau O
Plastik dengan kode angka 7 berarti tidak termasuk dalam keenam jenis di atas. Plastik dengan kode angka 7 biasanya terdapat pada botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat rumah tangga, dan alat elektronik.

Kode plastik 7 tidak dianjurkan untuk wadah makanan atau minuman. Bahan ini bisa menguraikan zat berbahaya jika suhunya dinaikkan akibat pemanasan. ** Baca juga: Terlalu Kurus, Konsumsi 5 Buah yang Ampuh untuk Naikkan Berat Badan

Jadi mulai sekarang, Anda bisa lebih memperhatikan saat akan membeli produk berkemasan plastik. Pilih sesuai kegunaan dan tujuan Anda.(ilj/bbs)




Buat Pohon Natal, Tanjung Lesung Resort Habiskan 1000 Buah Pete

Kabar6.com

Kabar6- Pohon Natal menjadi salah satu ornamen khas yang selalu ada dalam perayaan yang diperingati setiap tanggal 25 Desember ini. Pohon jenis cemara menjadi tanaman yang paling umum digunakan sebagai pohon Natal.

Pohon natal yang buat oleh salah satu pelaku pariwisata di Pandeglang, Banten terbilang kreatif. Tanjung lesung Resort membuat pohon Cemara yang berasal dari buat pete. Pihak hotel menyiapkan 1000 buah petai atau pete untuk membuat pohon Cemara itu.

“Kurang lebih 1000 buah dengan ketinggian dua meter lebih,” kata GM Tanjung Lesung Resort Widiasmanto saat dikonfirmasi, Rabu (25/12/2019).

**Baca juga: Liburan Natal, 12 Ribu Wisatawan Kunjungi Destinasi Wisata di Banten.

Widi menjelaskan, alasan memilih buah bete karena untuk mendukung para petani pete di wilayah tersebut. Karena memang saat ini buat yang terkenal dengan baunya itu tengah musim.

“Intinya kami ingin memberdayakan petani lokal, dari pada beli pohon natal yang lumayan mahal. Kita kreasi sebagus mungkin,” tandasnya.(Aep)