1

Kalah Taruhan, Pria India Tega Siram Sang Istri Gunakan Cairan Asam Karena Tolak Diperkosa Teman-temannya

Kabar6-Pihak berwajib di Negara Bagian Bihar, India, menangkap seorang pria yang tak diungkap identitasnya, karena menyiramkan cairan asam ke sang istri, setelah menolak diperkosa oleh teman-temannya.

Berdasarkan keterangan polisi setempat, melansir Dailymail, pria tadi menyerahkan sang istri, yang berusia 30 tahun, ke teman-temannya setelah kalah dalam taruhan. Lantaran menolak, pelaku kemudian menyekap dan menyiksa istrinya, di mana dia dilaporkan menyiramkan cairan asam ke wanita malang itu.

Penegak hukum merespons kabar penyiksaan itu, dan menangkap si pelaku, pria berusia 36 tahun yang disebut sebagai pecandu alkohol. Pria asal wilayah Hassanganj itu dijerat dengan tuduhan penyiraman cairan asam, pemerkosaan beramai-ramai, kekerasan dalam rumah tangga, dan melakukan penyekapan.

Pejabat Kepolisian Muzahidpur, Rajesh Kumar, mengatakan bahwa pasangan itu diketahui sudah menikah selama 10 tahun. “Suaminya kalah dalam taruhan pada Oktober, sehingga dia bakal menyerahkan istrinya supaya diperkosa beramai-ramai oleh temannya,” papar Kumar.

Jika sang istri menolak, maka pelaku bakal menyekap wanita itu di suatu tempat dan menyiksanya. Teman-teman pelaku dilaporkan memerkosa korban, dengan identitas mereka semua dirahasiakan untuk melindungi korban.

Selanjutnya, korban berhasil kabur dari serangan asam itu dan mengungsi ke rumah orangtuanya di desa tetangga. Kabar penyiksaan itu sampai ke telinga aktivis Deepak Sing, yang membawa korban ke kantor polisi untuk membuat laporan keesokan harinya. Kepada penyelidik, wanita itu menuturkan bahwa dia selalu mendapat penyiksaan dari suaminya karena tidak bisa memberikan anak.(ilj/bbs)




Khawatir Anaknya Terbangun, Ibu di Inggris Tak Melawan Saat Diperkosa Seorang Penyusup

Kabar6-Apa yang dilakukan seorang wanita asal Inggris ini mungkin terdengar tidak biasa. Wanita yang tak diungkap identitasnya ini memilih tetap diam dan tak melawan saat seorang penyusup memerkosanya.

Bukan tanpa alasan, melansir Mirror, hal itu dilakukan agar tidak membangunkan anak-anaknya yang masih kecil. Kasus tak biasa ini terungkap dalam sidang di Pengadilan Crown Liverpool, di mana terdakwa bernama Petrus-Ionut Apostoae (25). Peristiwa berawal saat keluarga dan teman-teman menghadiri pesta di rumah korban. Mereka kemudian keluar dari rumah tersebut sekira pukul 18.00 waktu setempat. Korban lantas menidurkan anak-anaknya antara pukul 20.00 hingga pukul 21.00.

Korban tidak yakin apakah salah satu tamu akan kembali nanti, jadi dia tetap menonton televisi dan mengobrol dengan teman di media sosial. Korban kemudian pergi tidur sekira pukul 02.00, di mana anak-anaknya juga tertidur di kamar sebelah. Jaksa Louise McCloskey mengatakan kepada Pengadilan Crown Liverpool apa yang terjadi selanjutnya adalah ‘mimpi buruk’.

“Dia (korban) tiba-tiba terbangun untuk menutupi wajahnya,” kata McCloskey. “Awalnya bingung, dia mengira mungkin temannya telah kembali dan mengacau sehingga terdorong mundur sebelum segera menyadari bahwa seorang pria tak dikenal ada di kamar tidurnya dengan tangan menutupi mulut dan hidungnya.”

“Dia (korban) mendorong tangan terdakwa menjauh tapi dia (terdakwa) mendorong lebih keras dan dia (korban) berjuang untuk bernapas.” ** Baca juga: Wow…Kotak Pos di Inggris Layani Pengiriman Surat ke ‘Surga’

McCloskey menuturkan, korban akhirnya ‘berbaring di tempat tidur karena takut anak-anak akan bangun dan masuk ke kamar’. Selanjutnya, terdakwa memerkosa korban dan setelah itu dia meletakkan selimut di atas kepala dan wajah korban. “Dia menggambarkan menerima apa yang terjadi agar tidak membangunkan anak-anak di kamar sebelah,” kata jaksa.

Terdakwa juga melarang korban menelepon polisi, dan korban mengatakan bahwa dia tidak akan melakukannya. Namun begitu terdakwa pergi, korban menelepon nomor darurat 999. Korban menjalani pemeriksaan medis dan diketahui mengidap IMS (infeksi menular seksual) dari pemerkosa.

Remakan CCTV digunakan untuk mengonfirmasi identitas terdakwa sehubungan dengan pelanggaran seksual dan percobaan perampokan. Dalam keterangan pribadi korban yang dibacakan jaksa, korban merinci perasaan cemas dan kesal sejak penyerangan, dan belum bisa kembali ke rumahnya.

Terdakwa yang berasal dari Orford, Warrington, diberi perintah penahanan, melarang dia mendekati atau menghubungi korban dengan cara apa pun. Dia juga dijatuhi hukuman penjara 14 tahun lebih delapan bulan, ditambah perpanjangan selama delapan tahun, sehingga total menjadi 22 tahun lebih delapan bulan.(ilj/bbs)




Polisi di India Bingung, Dua Tetangga Saling Tuduh Suami Lakukan Pemerkosaan

Kabar6-Pihak berwajib di Uttar Pradesh, India, tampaknya sedang pusing tujuh keliling gara-gara laporan dua orang wanita, yang saling bertetangga.

Bagaimana kisahnya? Melansir Indiatoday, berawal ketika seorang wanita yang tak diungkap identitasnya melapor kepada polisi bahwa dia telah diperkosa oleh pria tetangganya. Berselang 48 jam kemudian, istri tertuduh balas melapor bahwa dia diperkosa oleh suami dari pelapor pertama. Polisi pun dibuat bingung dengan kasus yang baru pertama kali terjadi ini.

Meski demikian, polisi tetap memproses Laporan Informasi Pertama (FIR), yaitu istilah laporan polisi di India. Suami dari pengadu kedua telah ditangkap, sedangkan suami dari pengadu pertama sedang diburu.

Polisi Uttar Pradesh, melakukan pemeriksaan medis terhadap kedua korban dan penangkapan tersangka pertama akan dilakukan tergantung pada laporan medis pengadu kedua, yang prosesnya masih ditunggu. ** Baca juga: Ngeri! Ular King Kobra ‘Berdiri’ Setinggi Manusia di India

“Seorang wanita telah menuduh tetangganya memerkosanya di Sachendi pada 18 Februari. Hari ini, bahkan istri tersangka mengajukan FIR terhadap suami korban karena memerkosanya,” ungkap Panki Nishant Sharma, pejabat polisi setempat.

Sharma menjelaskan, dalam kasus ini, tersangka pertama telah ditangkap dan laporan medis wanita (korban) kedua sedang menunggu. Istri tersangka pertama datang ke Kantor Polisi Sachendi dan mengancam petugas akan bakar diri jika FIR tidak diproses.

Menurut petugas polisi, ini bisa menjadi konflik lama antara kedua tetangga, tetapi pemeriksaan medis dan penyelidikan lebih lanjut akan membuat semuanya menjadi jelas.(ilj/bbs)




Seorang Istri di India Sewa 5 Preman untuk Perkosa Wanita yang Dicurigai Jadi Selingkuhan Suaminya

Kabar6-Tampaknya Gayatri sudah sangat terbakar emosi hingga nekat melakukan hal di luar dugaan. Gayatri menyewa lima preman untuk memerkosa seorang wanita, yang dicurigai sebagai selingkuhan suaminya, Srikanth (32).

Atas pengaduan korban yang tak diungkap identitasnya, melansir timesnownews, polisi Gachibowli India menangkap enam orang, termasuk Gayatri, dengan tuduhan terlibat dalam pemerkosaan beramai-ramai dan menghina kesopanan seorang wanita. Keenam tersangka telah dikirim ke tahanan pengadilan.

Penyelidikan awal oleh polisi mengungkapkan, korban bertemu Srikanth di sebuah lembaga pelatihan. Seiring waktu, keduanya menjadi dekat dan korban mulai mengunjungi rumah Srikanth yang ditinggali bersama Gayatri. ** Baca juga: Mendadak Viral, di Korsel Ada Batu Nisan Internet Explorer

Selanjutnya, korban pindah ke rumah yang sama. “Dia tinggal di sana antara Oktober 2021 hingga Februari 2022. Meskipun awalnya baik-baik saja, perbedaan muncul setelah sang istri mencurigai suaminya berselingkuh dengan wanita itu,” kata Inspektur Polisi Gachibowli, Suresh.

Setelah beberapa pertengkaran, korban mengosongkan rumah tersebut baru-baru ini. Tapi masalahnya tidak berakhir di situ. “Pada 26 Mei, sang istri (yang jadi tersangka dalam kasus ini) menghubungi korban untuk datang ke rumahnya untuk berbicara tentang masalah tersebut. Ketika dia (korban) tiba di sana bersama orangtuanya, tersangka meminta orangtua korban untuk tinggal di luar karena dia ingin berbicara dengan putri mereka. secara pribadi,” jelas Inspektur Suresh.

Saat masuk ke rumah, korban baru sadar sudah ada lima orang pria. “Keenam (tersangka) menjepitnya ke tanah dan menutup mulutnya dengan kain. Pertama-tama mereka memukulinya dan kemudian, empat dari lima pria membuat dia marah. Sejak itu pria kelima memerkosanya, secara teknis itu sama saja dengan pemerkosaan beramai-ramai,” ungkap Direktur Jenderal Polisi Madhapur, K Shilpavalli.

Ketika korban akhirnya mengeraskan suara untuk meminta bantuan, orangtuanya bergegas masuk dan menyelamatkannya. Para preman yang disewa telah melarikan diri pada saat itu. Mereka kemudian diidentifikasi dan ditangkap polisi berdasarkan pengakuan Gayatri.(ilj/bbs)




Hamil Akibat Diperkosa, Hak Asuh Anak yang Dilahirkan Wanita AS Ini Malah Jatuh ke Tangan Si Pemerkosa

Kabar6-Kenyataan pahit harus dialami seorang wanita asal Louisiana, Amerika Serikat (AS), bernama Crysta Abelseth (32). Hak asuh anak kandungnya jatuh ke tangan John Barnes, pria yang dulu memperkosa Abelseth.

Bagaimana kisahnya? Berawal ketika Barnes, melansir Huffpost, memperkosa Abelseth saat wanita itu masih berusia 16 tahun atau masih di bawah umur menurut undang-undang di AS. Sedangkan Barnes berusia 30 tahun saat kejahatan itu terjadi. Akibatnya, Abelseth berbadan dua dan melahirkan bayi perempuan yang saat ini sudah beranjak remaja.

Abelseth mengungkapkan bahwa Barnes yang telah dikonfirmasi melalui tes paternitas sebagai ayah biologis anak itu, diberikan hak asuh tunggal atas putrinya awal tahun ini di tengah pertempuran pengadilan yang dimulai pada 2011. Menurut catatan pengadilan, Barnes diperintahkan untuk membayar tunjangan anak.

Awalnya, Abelseth dan Barnes sempat berbagi hak asuh atas anak perempuan mereka yang kini berusia 15 tahun. “Itu telah menghabiskan hidup saya. Itu membuat saya terkuras secara emosional, finansial,” kata Abelseth. ** Baca juga: Nekat Jalan di Atas Batu Bara Panas Sebabkan 25 Orang Di Swiss Derita Luka Bakar

Ditambahkan, “Saya hanya kelelahan. Kualitas hidup saya sangat minim, karena harus ‘bersama orangtua’ dengan pria yang memerkosa saya ini dan harus menemuinya dan berbicara dengannya. Setiap kali dia (putri Abelseth) memiliki acara, dia (Barnes) ada di sana. Itu sangat sulit.”

Pengacara Barnes sendiri tidak menanggapi beberapa permintaan komentar. Barnes, dalam sebuah email, mengarahkan seorang wartawan ke dokumen pengadilan tentang kasus tersebut. Dalam dokumen pengadilan, Barnes telah membantah bahwa dia melakukan tindak pidana pemerkosaan.

Sementara Abelseth menjelaskan, Barnes memerkosanya setelah menawarkan untuk membawa wanita itu pulang setelah keluar malam dengan teman-temannya pada 2005. Abelseth melanjutkan, dirinya melaporkan pemerkosaan itu ke polisi pada Juli 2015, setelah bertemu dengan konselor trauma yang memberitahu bahwa dia masih berhak untuk mengajukan tuntutan terhadap Barnes. Dia mengatakan, penegak hukum belum bertindak atas pengaduan tersebut.

Kasus Abelseth saat ini telah diserahkan ke kantor kejaksaan setempat. Baik Kantor Sheriff Tangipahoa maupun Jaksa Distrik untuk Distrik ke-21 Louisiana, Scott Perrilloux, tidak menanggapi banyak permintaan untuk mengomentari kasus Abelseth.

Dalam dokumen pengadilan, Abelseth menuduh bahwa Barnes telah melakukan kekerasan fisik, mental dan seksual terhadap anak mereka.(ilj/bbs)




Laporkan Kasus Pemerkosaan, Remaja Putri India Ini Malah Diperkosa Oknum Polisi

Kabar6-Tragis benar nasib gadis berusia 13 tahun asal Uttar Pradesh, India, yang tak diungkap identitasnya ini. Maksud hati ingin melaporkan kasus perkosaan yang menimpa dirinya kepada pejabat kepolisian, gadis ini malah jadi korban perkosaan oknum polisi.

Pihak kepolisian, melansir cbsnews, menangkap pelaku yang diketahui menjabat kepala kepolisian distrik Latitpur itu setelah informasi perkosaan ini menyebar luas di masyarakat yang memicu kemarahan. Oknum kepala kepolisian ini merupakan salah satu dari empat orang yang ditangkap, termasuk tiga pelaku remaja pria.

“Tindakan tegas akan diambil kepada mereka yang dinyatakan bersalah,” kata Prashant Kumar, seorang perwira kepolisian India. ** Baca juga: Napi di Paraguay Berhasil Kelabui Petugas Lapas dengan Menyamar Jadi Wanita

Kumar menambahkan, korban pemerkosaan kini dirawat di rumah sakit daerah untuk memulihkan kondisinya. Kasus pemerkosaan melibatkan petugas ini terungkap beberapa hari lalu setelah korban, berasal dari keluarga kasta terendah, melaporkan apa yang dialaminya ke kantor polisi.

Dalam laporan tesebut, korban mengaku diperkosa empat remaja pria yang membawanya ke negara bagian tetangga pada 22 April lalu. Setelah diculik beberapa hari, dia berhasil melarikan diri dan melapor ke polisi pada 27 April.

Nahas, bukannya mendapat perlindungan, korban malah kembali diperkosa. Kemarahan tak hanya disuarakan masyarakat, para politisi dan aktivis perempuan menuntut langkah-langkah mendesak untuk melindungi korban.

“Jika kantor polisi tidak aman bagi perempuan lalu kemana mereka harus melapor?” kata Priyanka Gandhi Vadra, pemimpin senior partai oposisi di Kongres.(ilj/bbs)




Kalah Taruhan, Suami di India Siram Istri Pakai Cairan Asam Karena Menolak Diperkosa Teman-temannya

Kabar6-Aksi keji sekaligus biadab dilakukan seorang pria di Negara Bagian Bihar, India. Polisi menangkap pria yang tak diungkap identitasnya ini karena menyiramkan cairan asam ke sang istri setelah menolak diperkosa oleh teman-temannya.

Berdasarkan keterangan polisi setempat, melansir Dailymail, pria tersebut menyerahkan sang istri ke teman-temannya setelah dia kalah dalam taruhan. Polisi mengungkapkan, korban yang berusia 30 tahun diserahkan oleh suaminya sejak Oktober tahun lalu. Namun karena menolak, pelaku kemudian menyekap dan menyiksa istrinya, di mana dia dilaporkan menyiramkan cairan asam ke wanita tadi.

Penegak hukum merespons kabar penyiksaan itu, dan menangkap si pelaku, pria berusia 36 tahun yang disebut sebagai pecandu alkohol. ** Baca juga: Tim Dokter di New York Sukses Lakukan Transplatasi Wajah dan Tangan Ganda Pertama di Dunia pada Pria Korban Kecelakaan

Pria yang berasal dari wilayah Hassanganj itu dijerat dengan tuduhan penyiraman cairan asam, pemerkosaan beramai-ramai, kekerasan dalam rumah tangga, dan melakukan penyekapan.

Pejabat Kepolisian Muzahidpur, Rajesh Kumar, mengatakan bahwa pasangan itu diketahui sudah menikah selama 10 tahun. “Suaminya kalah dalam taruhan pada Oktober, sehingga dia bakal menyerahkan istrinya supaya diperkosa beramai-ramai oleh temannya,” terang Kumar.

Apabila sang istri menolak, pelaku bakal menyekap di suatu tempat dan menyiksanya. Teman-teman pelaku dilaporkan memerkosa korban pada 28 Oktober, dengan identitas mereka semua dirahasiakan untuk melindungi korban.

Beruntung, korban berhasil kabur dari serangan asam itu dan mengungsi ke rumah orangtuanya di desa tetangga. Kabar penyiksaan itu sampai ke telinga aktivis Deepak Sing, yang membawa korban ke kantor polisi untuk membuat laporan keesokan harinya.

Menurut penuturan wanita malang itu kepada penyelidik, dia selalu mendapat penyiksaan dari sang suami karena tidak bisa memberikan anak.(ilj/bbs)




Keterlaluan! Bukannya Menolong, Para Penumpang Kereta di AS Hanya Menonton Saat Seorang Wanita Diperkosa

Kabar6-Peristiwa mengenaskan menimpa seorang wanita yang diperkosa oleh pria asing dalam kereta komuter, di pinggiran kota Philadelphia, Amerika Serikat (AS).

Bukannya menolong, para penumpang malah menonton kejadian tersebut. Inspektur Timothy Bernhardt dari Departemen Kepolisian Upper Darby, melansir news.com.au, mengatakan bahwa para petugas polisi dipanggil ke terminal 69th Street sekira pukul 22.00 waktu setempat, setelah serangan di kereta komuter yang menuju barat di Jalur Market-Frankford.

Seorang karyawan dari Southeastern Pennsylvania Transportation Authority (SEPTA) yang berada di sekitar kereta itu menelepon polisi. “Melaporkan bahwa ada yang tidak beres dengan seorang wanita di dalam kereta,” terang Bernhardt.

Polisi SEPTA yang menunggu di tempat pemberhentian berikutnya menemukan wanita itu dan menangkap seorang pria. Wanita itu dibawa ke rumah sakit. Bernhardt menyebut, korban yang disembunyikan identitasnya ini sebagai wanita yang luar biasa kuat, memberikan banyak informasi kepada polisi.

“Dia tidak mengenal penyerangnya,” kata Bernhardt. “Dia sedang dalam pemulihan. Semoga dia bisa melewati ini.” ** Baca juga: Di Swedia, Lebih dari 100 Orang Disuntik dengan Vaksin COVID-19 Kedaluwarsa

Diungkapkan Bernhardt, seluruh kejadian yang tertangkap CCTV menunjukkan ada banyak orang di kereta pada saat itu. “Ada banyak orang, menurut saya, yang seharusnya ikut campur, seseorang seharusnya melakukan sesuatu,” ujar Bernhardt.

“Ini berbicara tentang di mana kita berada dalam masyarakat, maksud saya, siapa yang akan membiarkan hal seperti itu terjadi? Jadi meresahkan,” imbuhnya.

Pria yang memerkosa tersebut diidentifikasi bernama Fiston Ngoy (35). Dia didakwa dengan pemerkosaan, penyerangan tidak senonoh yang diperparah dan serangan lain yang terkait.

Dakwaan itu muncul dalam catatan pengadilan Delaware County. Bernhardt mengatakan, tersangka dikenal baik oleh polisi SEPTA dan Upper Darby. Dokumen pengadilan tidak mencantumkan pengacara untuk tersangka.

SEPTA mengeluarkan pernyataan yang menyebutnya sebagai ‘tindakan kriminal yang mengerikan’, dan mendesak siapa pun yang menyaksikan hal seperti itu untuk melaporkannya kepada pihak berwenang.

“Ada orang lain di kereta yang menyaksikan tindakan mengerikan ini, dan mungkin bisa dihentikan lebih cepat jika seorang pengendara menelepon 911,” kata otoritas tersebut.

Peduli terhadap sekitar kita memang sangat diperlukan.(ilj/bbs)




Seorang Profesor di Brasil Dipecat Karena Sarankan Korban Perkosaan Santai dan ‘Menikmati’

Kabar6-Seorang profesor di Centro Universitario Vale do Iguacu, Brasil, bernama Profesor Ricardo Germano Efing dipecat setelah menyerukan agar korban pemerkosaan santai (rileks) dan menikmati perkosaan yang dialami mereka.

Seruan itu disampaikan kepada para anak didiknya selama kelas online. “Itu adalah sesuatu, teman, yang harus Anda adaptasi. Maaf, para gadis, saya tahu apa yang akan saya katakan ini kasar, tapi seperti kata pepatah: jika pemerkosaan tidak bisa dihindari dan akan segera terjadi, santai dan nikmatilah,” kata Profesor Efing.

Akibat seruan nyeleneh itu, melansir worldtodaynews, Profesor Efing secara anonim dilaporkan oleh seorang mahasiswi yang menghadiri kelas online. Pelapor itu merasa ngeri dengan sambutan sang profesor tadi. Dikatakan Profesor Efing, dia membuat pernyataan ‘sakit’ itu sambil memberikan contoh tentang kasus di mana perusahaan perlu memecat orang yang tidak dapat beradaptasi dengan proses baru dan teknologi baru.

Rekaman komentar akademisi tersebut dibagikan di media sosial sehari setelah kelas online dan langsung viral pada 12 Maret lalu. Sejak itu, Profesor Efing menggambarkan klip video tentang komentarnya tersebut sebagai ‘fragmen kelas kecil yang tidak dikontekstualisasikan’.

Namun, dia telah mengakui bahwa ‘ungkapan populer’ yang digunakan setelah direnungkan, terbukti sepenuhnya tidak tepat. ** Baca juga: Konyol, Tubuh Tersangkut di Jendela Karena Nekat Memaksa Masuk Rumah

Dalam pernyataannya tentang insiden tersebut, dia juga mengungkapkan rasa hormat penuh untuk semua perempuan, tidak pernah bermaksud menyinggung atau menyerang mereka.

Pihak universitas mengumumkan seminggu kemudian bahwa mereka telah memecat profesor tersebut setelah penyelidikan internal. Institusi lain, Centro Universitario Campo Real, juga memecat Profesor Efing dari perannya sebagai pengajar di sana keesokan harinya.

Kedua perguruan tinggi tersebut telah mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa mereka tidak mentoleransi sikap tidak hormat terhadap perempuan.(ilj/bbs)




Reka Ulang Perkosaan Remaja di Serpong, Terungkap Fakta Fakta ini

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Sektor (Polsek) Pagedangan memaparkan kronologis sementara kasus kematian OR remaja berusia 16 tahun asal Serpong Utara yang dicekoki pil excimer dan diperkosa 8 orang di Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Rabu 24 Juni 2020.

Kepolisian masih terus melakukan autopsi untuk memastikan kematian korban, kini sudah seminggu setelah tim forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengambil sample dari korban OR.

Kanit Reskrim Polsek Pagedangan Ipda Margana menerangkan, berdasarkan berita acara pemeriksaan dan hasil rekosntruksi yang diperankan 7 orang tersangka yang sudah berhasil ditangkap pada Selasa kemarin, terungkap bahwa kejadian memilukan tersebut, bermula dari adanya janji antara pelaku dan korban untuk saling bertemu langsung. Setelah, sebelumnya kedua anak remaja ini berkenalan melalui media sosial facebook.

“Korban kemudian dijemput di Gang dekat rumahnya di Serpong Utara pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB dan dibawa ke Tempat Kejadian Perkara di Desa Cihuni, Kabupaten Tangerang,” jelasnya kepada wartawan, Rabu (24/6/2020).

Dari pertemuan awal di malam itu, Margana mengatakan, ternyata FF dan 7 orang tersangka lain, telah merencanakan untuk melakukan pemerkosaan terhadap OR.

Hal itu, terungkap berdasarkan pengakuan pelaku FF, dengan telah menghubungi 7 orang tersangka lainnya sebelum membuat janji bertemu dengan korban.

“Memang sudah merencanakan, makanya dia (FF) sudah kontak teman-temanya bisa dipakai,” ungkap Margana.

Lanjutnya, setibanya di TKP rumah pelaku S alias K dan adiknya SU alias Jisung, pada malam Jumat 9 April itu. Korban sempat diajak mengobrol dan dikenalkan ke seluruh pelaku yang merupakan teman FF.

“Di hari pertama pertemuan itu, korban juga sudah dicekoki pelaku dengan pil eksimer berjumlah tiga butir. Kemudian dia fly dan disetubuhi oleh pacarnya dulu, kemudian yang lain secara bergiliran,” terangnya.

Pada pemerkosaan di hari pertama pertemuan itu, Margana menjelaskan, korban diperkosa oleh 8 tersangka FF (pacar), SU alias Jisung, DE, AN, RI, DR, D dan S alias K. Pemerkosaan itu, dilakukan pada dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat 10 April 2020.

“Jadi bertemu tanggal 9 April malam dieksekusi jam 01.00 dini hari tanggal 10 April. Selanjutnya, korban diantarkan pacarnya sampai di depan Gang dekat rumah korban,” ungkapnya.

Dari hasil penyelidikan Polisi, dijelaskan, Margana, terungkap 8 orang tersangka kekerasan dan pemerkosaan itu, melakukan tindak pidana pemerkosaan sebanyak dua kali secara bersama-sama di tanggal 10 dan 18 April 2020.

“Pertama tanggal 10 April, kemudian terulang kembali di tanggal 18 April. Dengan TKP, modus dan pelaku yang sama sebanyak 7 orang. Karena tersangka S alias K tidak ikut (pada pemerkosaan kedua),” tuturnya.

Margana menjelaskan, pelaku berjumlah 8 orang itu, merupakan warga Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Ke delapan pelaku tersebut, masih tinggal dalam satu lingkungan Rukun Tetangga (RT).

“Semua pelaku berada dalam satu lingkungan, dalam satu RT,” terangnya.

Diterangkan Margana, dalam tindak kekerasan dan pemerkosaan yang dilakukan delapan orang tersangka sebanyak dua kali itu. Seluruhnya dilakukan di satu TKP yang sama, yakni, rumah tersangka kakak-beradik SU alias Jisung dan S alias K.

Lanjutnya, di rumah tempat para pelaku melakukan aksinya itu, juga diketahui ada orang tua pelaku dan istri serta anak-anak dari tersangka S alias K.

“Mungkin sudah tidur, karena dilakukan di atas pukul 01.00 WIB. Dua kejadian itu sama-sama dilakukan pada jam segitu,” terangnya.

Margana menerangkan, dari dua kali pertemuan langsung di tanggal 10 dan 18 April itu, korban selalu dijemput pacarnya FF di depan Gang rumahnya dengan menunggangi sepeda motor.

“Setiap berjanji untuk bertemu pelaku Fikri, korban selalu dijemput di sebrang Mal WTC Serpong. Dengan kendaraan sepeda motor,” kata Margana.

**Baca juga: Cerita 40 Adegan Rekonstruksi Rudapaksa Remaja di Tangsel.

Sebelumnya diberitakan, 7 dari 8 tersangka yang sudah berhasil diamankan mengikuti reka ulang peristiwa kekerasan dan pemerkosaan di Mapolsek Pagedangan.

Dari rekonstruksi itu, 7 tersangka memeragakan 40 adegan mulai dari pertemuan dan percakapan di media sosial facebook.

Setelah ditelusuri oleh Kabar6.com, media sosial Facebook korban maupun pelaku semetara belum dapat ditemukan.(eka)