1

Perkosaan Remaja di Serpong, Komnas Anak: Waspadai Pelaku Grooming di Medsos

Kabar6.com

Kabar6-Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak, Dhanang Sasongko mengimbau agar para orangtua mengawasi putra-putrinya saat beraktifitas di media sosial.

Menurutnya, kejahatan seksual yang seperti yang menimpa OR, remaja di Serpong yang diperkosa oleh 8 orang di Serpong berawal dari berkenalan melalui media sosial.”Karena sekarang banyak yang istilahnya chat grooming kejahatan yang dilakukan predator seksual melalui media sosial,” ujarnya saat diwawancarai di Mapolsek Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Senin (22/6/2020).

Merujuk pada definisi lembaga internasional Masyarakat untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Anak-anak atau National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC), grooming merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan hubungan emosional dengan seorang anak atau remaja sehingga mereka dapat memanipulasi, mengeksploitasi, dan melecehkan mereka. Di banyak negara, grooming sudah marak menjadi modus kejahatan pelaku pelecehan seksual anak. **Baca juga: Perkosaan Remaja di Serpong, Komnas Perlindugan Anak: Kejahatan Luar Biasa.

Dhanang menjelaskan, para predator ini biasanya melakukan perkenalan lewat aplikasi-aplikasi pertemanan, aplikasi perjodohan dan sebagainya.”Rupanya banyak predator juga yang mengintip disana dan memanfaatkan aplikasi ini untuk melakikan kejahatan,” katanya.(eka)




Cerita Ketua RT Tentang OR Korban Perkosaan di Serpong

kabar6.com

Kabar6-Kasus pemerkosaan terdadap almarhumah OR, 16 tahun, membuat geger publik Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kasus ini semakin membingungkan karena keterangan kepolisian yang beberapa kali berubah.

Seperti yang disampaikan Kimin, Ketua RT 003 RW 001 Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara, di lokasi kediaman korban. Ia mengaku sedikit bingung dengan adanya narasi bahwa korban seakan menjual diri kepada para pelaku.

“Korban orangnya baik, perilakunya baik, orangnya sangat hormat, gak ada latar belakang bandel anak baik, anaknya sopan,” ujarnya, Kamis (18/6/2020).

Kimin mengatakan korban merupakan anak yang putus sekolah di tingkat SMP. Keseharian OR beberapa kali bekerja serabutan membantu orang-orang di wilayah lingkungannya.

“Setahu saya dia enggak pernah keluar malem juga. Selalu izin ke orang tua, gak masuk akal penjelasan polisi kalau seperti itu, soalnya anaknya baik,” terangnya.

Diceritakan Kimin, dirinya sempat menjadi saksi perdamaian antara keluarga pelaku dengan keluarga korban pascakejadian. Namun diakuinya tak mengetahui pasti kejadian yang sebenarnya. Kimin hanya tahu bahwa pelaku perkosaan korban hanya satu.

“Sebabnya (mediasi) yang saya tahu itu pemerkosaan, jumlah (pelaku) saya gak tau, pas tau nya saya dipanggil sama kapolsek usai berita heboh,” kata Kimin.

Kimin mengatakan, dirinya baru mengetahui pelaku berjumlah banyak setelah korban meninggal dan berita mencuat ke media. Kimin mengaku sempat kesal karena banyak yang ditutupi dari kasus ini.**Baca juga: Polres Serang Kota Tangkap Pelaku Penggelapan 24 Mobil Rental.

“Artinya kenapa sih disembunyikan kaya gini, pas meninggal kan saya dipanggil juga, RW, RT 01, RT 02, RT 03, ternyata disana (pelaku) tujuh orang,” tutup Kimin.(eka)