1

Finlandia Berniat Hilangkan Semua Mata Pelajaran dari Kurikulum Sekolah

Kabar6-Diakui, Finlandia menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, dan selalu berada dalam posisi 10 besar. Kini, negara yang terletak di Eropa Utara, serta anggota dari Uni Eropa tersebut sedang berupaya untuk melakukan perombakan besar-besaran dalam sistem edukasi mereka.

Ya, Finlandia berniat menghilangkan semua mata pelajaran dari kurikulum sekolah mereka. Dikutip Intisari, perombakan itu dijelaskan Marjo Kyllonen, Menteri Departemen Pendidikan Finlandia, berarti tidak akan ada lagi mata pelajaran fisika, matematika, bahasa, sejarah, atau geografi.

Sejak 1900-an, sekolah di sana mengajar dengan cara yang tradisional. Kini, kebutuhan sudah berubah, dan siswa akan diajari untuk melihat satu fenomena dengan pendekatan interdisipliner.

Misalnya saja Perang Dunia II (PD 2) akan dilihat dari perspektif sejarah, geografi, dan matematika. Lalu, siswa juga bisa mengambil kursus ‘Bekerja di Café’ untuk menyerap semua ilmu tentang bahasa, ekonomi, dan komunikasi.

Namun konsep ini tidak akan diterapkan untuk semua jenjang usia, karena baru mulai diterapkan ketika siswa sudah berusia 16 tahun. Ide dari konsep ini adalah membiarkan siswa memilih topik atau fenomena tertentu yang ingin dipelajari. ** Baca juga: Hanya Demi Sebotol Anggur, Pria Ini ‘Terobos’ Toko Gunakan Kendaraan Lapis Baja

Benar-benar sistem pendidikan yang sudah maju.(ilj/bbs)




Puzzle Alphabet, Mainan Sarat Edukasi Bagi Anak

Kabar6-Bermain pada anak, merupakan proses pembelajaran yang sangat penting. Namun, sebagai orangtua kita harus bijak dalam memberikan mainan seperti apa yang serasi untuk kebutuhan anak sesuai dengan usianya.

Dalam memilih mainan untuk anak, orangtua harus memikirkan kemampuan dan kreativitas seperti apa yang dapat dibentuk anak dari mainan tersebut.

Untuk itu, kiranya mainankayu.com dapat menjadi solusi mainan yang aman serta dapat memberikan edukasi kreatif kepada anak.

Owner mainankayu.com, Thamrin menjelaskan, imajinasi anak sangat penting untuk terus dikembangkan. Mainan edukatif dapat mengasah kreatifitas, melatih konsentrasi, melatih memecahkan masalah serta menambah kemampuan bersosialisasi yang lebih baik.

“Mainan edukatif yang ada di mainankayu.com dapat membuat anak-anak mengasah kreativitas, konsentrasi dan kemampuan sosialisasi anak,” kata Thamrin saat ditemui di kantornya Serpong Plasma, Jalan Kayugede3, Pakujaya, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu, (31/12/2017).

Dikatakan Thamrin, pihaknya membuat mainan edukasi ini di bawah pengawasan ketat SNI dan Quality Control yang teliti. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan kualitas produk yang telah dipasarkan ke seluruh Indonesia ini.

“Jadi kami maksimal dalam memproduksi seluruh item mainan yang terbuat dari kayu ini,” tandasnya.

Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan mainan kayu. Thamrin mengatakan, kalau pihaknya menggunakan kayu seperti pinus, jati Belanda, karet, ramin, mahoni serta kayu berkualitas lainnya.

Sementara untuk cat, pihaknya menggunakan cat water base yang sudah teruji aman terhadap anak-anak. “Kami menggunakan bahan berkualitas dari kayu hingga catnya. Jadi, sangat aman untuk anak-anak,” tuturnya.

Senada, Admin Produk mainankayu.com, Hera menambahkan, pihaknya memiliki 700 item aneka mainan edukasi untuk anak.

“Kami memiliki lebih dari 700 item mainan anak-anak yang diproduksi di 15 plasma (wrokshop) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia,” terang Hera.

Dari sekian banyak produk best seller, Puzzle alphabet menjadi mainan edukasi yang banjir orderan. Puzzle ini dilengkapi alphabet huruf kecil dan angka, ada juga alphabet huruf besar.

Puzzle ini berbahan dasar kayu MDF dengan ketebalan 23mm yang dicat secara full atas, bawah, kiri, kanan menggunakan cat waterbase yang aman untuk anak.

Produk berlisensi SNI ini memiliki berat 2kg dengan panjang 30cm, lebar 30cm serta tinggi dengan ukuran tiga sentimeter. “Mainan ini dapat digunakan untuk kriteria anak usia 4-5 tahun,” jelas Hera.

Cara bermainnya, bongkarnya seluruh isi papan lalu pasangkan kembali sesuai urutan. Produk yang dibanderol Rp154 ribu ini memberikan edukasi dengan mengenalkan huruf, angka serta memperkenalkan warna kepada anak-anak.**Baca Juga: Salad Buah Dapoerkayya, Seger Banget.

“Kami sudah rekanan dengan banyak PAUD dan sekolah, dan kami juga sudah hadir di berbagai pusat perbelanjaan,” pungkasnya.(fit)




Bolos Sambil Nyedot Shisha, Aksi Siswi MTs Tangerang Ini Dicibir

Kabar6-Perilaku pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Tangerang ini tidak mencerminkan sebagai pelajar.

Disaat jam sekolah, mereka secara berkelompok bolos sekolah dan memilih nongkrong di Mardi Grass, Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Rabu (13/12/2017).

Kelompok pelajar itu, dengan masih mengenakan seragam lengkap duduk berkelompok, selain pelajar putra, tampak juga pelajar putri.

Menurut Udin, warga yang berada di lokasi, mereka mengaku sudah sering berkunjung ke lokasi tersebut pada saat jam belajar.

“Biasanya mereka sudah ada dilokasi sekitar jam 09.00 WIB,” ungkap Udin, kepada Kabar6.com, siang tadi

Udin pun mengaku pernah menanyakan kenapa mereka bolos sekolah, jawaban yang diberikan oleh para pelajar tersebut karena tidak ada jam pelajaran, sehingga memilih untuk nongkrong ditempat itu.

Ironisnya, saat nongkrong itu, anak-anak dibawah umur itu menghisap rokok jenis sisha. Dari pengakuan pelajar tersebut juga didapatkan Udin, bahwa mereka sudah sering melakukannya.

“Bahkan, tak hanya pelajar putra, pelajar putri pun menghisap rokok ala Timur Tengah itu,” jelas Udin.

Tentu hal ini menjadi keprihatinannya, karena semestinya di usia mereka, belum sepantasnya mengkonsumsi rokok tersebut.

“Tentu harus ada pengawasan intensif dari para orang tua, guru serta Dinas Pendidikan, karena perilaku pelajar ini sudah melewati batas,” imbuhnya.

Sebagai orang tua yang memiliki anak usia sekolah, ia juga meminta kepada pedagang dilokasi tersebut untuk selektif dalam melayani pembeli, sehingga rokok sisha itu hanya dijual kepada orang dewasa.**Baca juga: Amankan Wilayah, Polrestro dan Pemkot Tangerang Musnahkan 9.500 Botol Miras.

“Jangan biarkan anak-anak kita tergerus gaya hidup yang salah, pedagang juga harus turut merasa memiliki tanggung jawab moral mendidik generasi muda kita,” tukasnya.(Tim K6)




Miris, Begini Kondisi SDN Sadah di Kabupaten Serang

Kabar6-Berdinding triplek, beratapkan asbes, berdiri di atas bekas kandang kerbau, begitulah kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sadah yang berlokasi di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten.

Sekolah itu terpaksa dibangun tahun 2015 dengan bantuan warga karena digusur oleh Pemkab Serang di bawah kepemimpinan Ratu Tatu Chasanah yang ingin membangun kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) di lokasi tersebut.

“Ini dibangun masyarakat. Pasti tidak nyaman, kita di bawah standar nasional pendidikan, ruang kelas di bawah standar,” kata Kepala SDN Sadah Ahmad Hujaeni, Kamis (30/11/2017).

Bahan material pembangunan sekolahnya yang merupakan sisa dari pembuatan masjid dan bantuan warga sekitar itu selah dua tahun tak juga dibangun.

“(Meminta bantuan) itu paling awal, sedang dalam proses namun sampai kini belum ada titik temu,” jelasnya.

Bangunan yang tak layak diperparah dengan rusaknya ruangan kelas 3 dan 5. Sehingga hanya ada empat kelas yang digunakan oleh 97 siswa kelas I-VI.

Selain itu, tempat mereka belajar lokasinya dekat dengan kandang ayam, bebek dan tempat sampah yang semakin membuat tak nyaman untuk menempuh pendidikan.

“Harapannya anak-anak segera punya ruang belajar yang nyaman, layaknya sekolah,” terangnya.**Baca Juga: MA Al Mutakin di Lebak Rusak Tertimpa Longsor.**Baca Juga: MA Al Mutakin di Lebak Rusak Tertimpa Longsor

Dalam sebuah video yang pertama kali unggah oleh akun instagram dompetdhuafabanten kemudian di repost oleh akun bantenbanget, video berdurasi satu menit dan telah dilihat oleh lebih dari 1.300 orang itu berisikan permintaan para siswa SDN Sadah agar Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH), untuk memperbaiki sekolahnya.

“Ya semoga Pak Gubenur tahu SD Sadah seperti ini dan tahu jalan keluar nya yang terbaik bagi dunia pendidikan khususnya dan masyarakat sini tentunya,” ujarnya.(dhi)




Sampah Jadi Isu Menarik di Sosialisasi SDGs SMAN 2 Tangsel

Kabar6-Keseriusan Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul), BSD, Tangerang, dalam mensosialisasikan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan 17 tujuannya, tak tanggung-tanggung. Hingga Desember 2017, Prasmul menargetkan sosialisasi di enam SMA di Tangerang Selatan (Tangsel).

“Kami menargetkan enam SMA di Tangsel hingga Desember 2017 mendatang. Semua itu kami lakukan untuk meningkatkan awareness dan tren SDGs di kalangan generasi muda,” kata Lita, Ketua Youth Speak League (YSL) Universitas Prasetiya Mulya, saat mengenalkan SDGs sebagai tren awareness kepada siswa SMAN 2 Tangsel, Rabu (15/11/2017).

Setelah para siswa mendengarkan penjelasan dari Rini Suryaningsih, Tutor Indonesian Street Children Organization (ISCO) dan Kahfi Arif dari Indonesia Mengajar.**Baca Juga: Beredar Video Kekerasan Oknum Guru Terhadap Siswa di Cisoka

Acara dilanjutkan mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok dan membahas beberapa kategori dari 17 tujuan bersama rekan kelompoknya. Dengan sigap para siswa mengelompokkan diri berdasarkan susunan kursi.

Kelompok 1 yang diwaliki Zaidan dan Diaz, membahas tentang narkotika dan alkohol di Tangsel. Zaidan mengharapkan, Pemerintah Tangsel harus lebih fokus lagi dalam rangka memerangi narkotika dan alkohol.

“Diharapkan, Pemerintah Tangsel dapat lebih fokus dan lebih tanggap lagi untuk antisipasi penyebaran narkotika dan alkohol di kota bermotto cerdas, modern dan religius ini,” kata Zaidan di depan forum.

Kelompok 2 yang diwakili Aisyah dan Rina, mengangkat permasalahan sampah yang dianggap masih semerawut di beberapa wilayah.

“Pertama-tama harus menyadarkan terlebih dahulu masyarakat, agar peduli terhadap kebersihannya masing-masing. Termasuk untuk membuang sampah pada tempatnya,” tegas Aisyah ddi forum.

Kelompok 3 diwakili Radeva dan Raisa, memfokuskan bahasan tentang kemiskinan, kesehatan dan lingkungan hidup.

Dan, Kelompok 2 yang diwakili Aisyah dan Rina menjadi pemenangnya, dilihat dari kecepatan respon, ketepatan pembahasan, kejelian melihat permasalahan di lingkungan serta kesimpulan yang diambil. (fit)




Beredar Video Kekerasan Oknum Guru Terhadap Siswa di Cisoka

Kabar6-Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang sangat menyayangkan adanya dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oknum guru terhadap salah seorang siswa di SMA di Cisoka, Kabupaten Tangerang.

Hal tersebut menyikapi beredarnya video kekerasan yang diduga dilakukan oknum guru. Dalam video yang berdurasi 2 menit 24 detik itu tampak bagian adegan oknum guru semula memberikan sanksi push up kepada siswanya. Namun setelah dilihatnya sedang terduduk, oknum guru pun mendekati dan menendang ke bagian tubuh siswa.**Baca Juga: Ini Peran 6 Tersangka Penganiaya 2 Sejoli di Cikupa.

Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang Erman Anom mengatakan seorang guru memang diwajibkan untuk membuat atau mendidik muridnya menjadi pribadi yang disiplin, tetapi mengedepankan etika dan pembinaan.

“Walau si murid mempunyai pribadi yang tidak disiplin, namun itulah tugasnya seorang guru untuk mengubah hal tersebut. Si guru seharusnya lebih sabar dalam mendidik muridnya,” katanya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Rabu (15/11/2017).(mer)




Gedung Sekolah Rusak, Puluhan Siswa SD di Kabupaten Serang Belajar di Tenda

Kabar6-Pendidikan adalah hak segala warga negara. Namun belum bisa dinikmati oleh 65 siswa penerus bangsa dari SDN Bantar Panjang yang berlokasi di Lembur Asem, RT 01/RW 01, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten.

Puluhan siswa dari kelas satu hingga kelas enam itu terpaksa belajar di dalam tenda darurat yang dibangun oleh warga setempat dan aparat kepolisian dari Polsek Cikeusal.

“Karena bangunan mau ambruk, kami takut ada korban, maka nya kami bikin tenda darurat, hasil musyawarah masyarakat, wali murid, kepala desa dan lain-lain,” kata Cicih Sri Asih, Kepala SDN Bantar Panjang, saat ditemui di sekolahnya, Kamis (26/10/2017).

Cicih bercerita kalau terpaksa puluhan muridnya harus belajar di pengapnya udara tenda berlantai tanah hingga bangunan sekolahnya dibangun kembali dan siap digunakan.

“Ibu ke sini kondisinya sudah retak-retak, pas kemarau kemarin makin retak. Nyaman enggak nyaman harus nyaman, dari pada menempati bangunan nanti runtuh, kami juga was-was,” jelasnya.

Untuk mengurangi penumpukkan siswa yang kini belajar secara bersamaan, pihak sekolah dibantu warga dan polisi membangun tenda dari bambu beratap dan berdinding terpal biru.

Bangunan sekolah yang berdiri sejak tahun 1980’an ini, bisa ditempuh selama dua jam dari pusat Kota Serang, tempat Ratu Tatu Chasanah, Bupati Serang berkantor. Kondisi jalanan yang masih berbatu, dipastikan becek saat hujan tiba. Pemandangan sawah dan hutan kampung masih terlihat asri menemani perjalanan menuju SDN Bantar Panjang.

“Penggabungan kelas, sebelah kelas lima sampai enam, sebelah kelas tiga sampai empat, kelas satu sampai dua di bawah,” jelasnya.(dhi)




73 Siswa Terbaik Indonesia Ikuti Seleksi Nasional ASMOPS 2017 di Tangerang

Kabar6-Jelang Asian Science & Mathematics Olympiad for Primary Schools (ASMOPS) 2017 di Thailand, Surya Institute melalui divisi Surya Institute for the Promotion of Science (SIPS) yang didukung oleh PT Freeport Indonesia melakukan seleksi nasional di Binong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Seleksi Nasional olimpiade sains dan matematika tingkat asia tersebut diikuti 73 peserta dari seluruh Indonesia.

73 peserta tersebut terdiri dari 34 peserta kategori Sekolah Dasar dengan rincian 16 peserta di bidang studi sains dan 18 peserta di bidang studi matematika. Serta 39 peserta kategori Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan rincian 18 peserta di bidang studi sains dan 21 peserta di bidang studi matematika.

Ketua Panitia Seleksi Nasional ASMOPS & ASMO International Competition 2017, Christina Simanjuntak mengatakan sebelum melakukan seleksi nasional, pihaknya terlebih dahulu melakukan seleksi di tingkat regional. Sebanyak 1.531 siswa dari berbagai SD dan SMP di Indonesia mengikuti seleksi regional tersebut. Kota lokasi seleksi regional antara lain Jakarta, Bandung, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Kediri, Surabaya, Bali, Balikpapan, Makassar, Manado, Timika, Prabumulih, Palembang dan Pekanbaru.

“Sebelum melakukan seleksi nasional, Divisi SIPS Surya Institute juga telah melakukan Road to ASMOPS (seleksi regional) di beberapa kota di Indonesia di September yang lalu. Dari 1.531 peserta regional, hanya lolos 80 peserta di seleksi nasional. Namun saat seleksi nasional, 73 peserta yang memenuhi undangan seleksi,” ungkap Christina menjelaskan dalam keterangan resminya, Selasa (17/10/2017).

Christina melanjutkan, dari 73 peserta yang mengikuti seleksi nasional, hanya 20 peserta yang akan mewakili Indonesia di ajang ASMOPS 2017 di Thailand. 20 peserta tersebut yakni 12 peserta terbaik kategori SD yang terdiri dari enam peserta di bidang studi sains dan enam peserta untuk bidang studi matematika. Serta delapan peserta SMP yag terdiri dari empat peserta di bidang studi sains dan empat peserta untuk bidang studi matematika.

“20 peserta terbaik sebagai hasil dari seleksi nasional selanjutnya akan mewakili Indonesia di ajang ASMOPS & ASMO International Competition 2017 pada 17-21 November 2017 yang akan diselenggarakan di Thailand,” tambahnya.(az)