1

Jalan Rusak Menjamur, Pemkot Tangerang Perbaiki Sementara

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mulai melalukan perbaikan sejumlah ruas jalan yang ada di Kota Tangerang yang mengalami kerusakan secara bertahap.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan, perbaikan dilakukan dengan melakukan pemeliharaan dan penambalan jalan dengan tingkat kerusakan ringan dan sedang, secara sementara.

“Untuk jalan berlubang ditutup sementara dengan paving blok. Selain menggunakan paving, sebagian diberi penambahan agregat,” ujar Wali Kota saat meninjau langsung proses perbaikan yang berlangsung di Jl. Imam Bonjol, Karawaci, Rabu (24/2/2021).

Perbaikan tersebut, bertujuan untuk meningkatan keselamatan para pengguna jalan yang melintas di ruas – ruas jalan yang ada di Kota Tangerang.

“Dimulai dari yang rusaknya ringan hingga sedang terlebih dahulu,” jelasnya.

**Baca juga: Orari Lokal Siap Bersinergi dengan Pemkot Tangerang

Sebagai informasi, adapun ruas jalan yang mengalami perbaikan diantaranya Jl. Husein Sastranegara, Jl. Garuda, Jl. Perintis, Jl. Veteran, Jl. Satria Sudirman, Jl. Pembangunan, Jl. Buroq dan sejumlah uas jalan lain.

“Jalan yang rusak berat akan dilakukan perbaikan secepatnya,” tandasnya.(Oke)




Warga Sebut Pemkot Tangerang tak Serius Urusi Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Warga yang terdampak banjir meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk secara serius mengentaskan permasalahan banjir yang telah menjadi langganan.

Seperti diketahui, sebanyak 131 titik banjir di 47 Kelurahan yang tersebar di Kota Tangerang yang terjadi beberapa hari lalu.

“Harus ada solusi yang konkret. Air bisa diarahkan ke Situ Bulakan dan Turaf dapat ditinggikan. Jangan sampai begini terus (langganan banjir) ga ada solusinya.Kalau gak banjir ini namanya keberuntungan,” ujar Joko, warga terdampak banjir Perumahan Total Persada, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Selasa (23/2/2021).

Dirinya menilai tidak ada kemajuan dalam penanganan banjir di Kota Tangerang. Sebab demikian, banjir kerap kali sudah menjadi langganan.

“Ini ga ada kemajuan penanganan banjir. Barang-barang habis kebanjiran,” katanya.

Selain itu, bantuan dari Pemkot Tangerang pun sudah ada seperti bantuan makanan untuk para pengungsi. Namun, dirinya melihat bukan tidak bersyukur atas bantuan tersebut tapi langkah yang konkret untuk mengatasi masalah banjir ini.

“Kita bukan tidak bersyukur atas bantuan makan, tapi bagaimana solusinya mengatasi banjir ini. Tentunya rugi semuanya baik tenaga maupun materi,” jelasnya.

**Baca juga: Pemkot Tangerang Terima BKN Award 2020 Atas Inovasi Manajemen ASN

Warga lainnya, Rudi (53) mengatakan, kerugian akibat banjir yang dialaminya mencapai Rp6 – 10 juta. Kerugian tersebut pun tidak ada kompensasi dari Pemkot Tangerang.

“Kerugian bisa sampai Rp10 jutaan. Alat-alat rusak kita beli sendiri, ga ada bantuan dari pemerintah,” tandasnya. (Oke)




DPRD Desak Pemkot Tangerang Relokasi Warga Imbas TPA Rawa Kucing

Kabar6.com

Kabar6-Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang mendesak Pemkot Tangerang agar masyarakat yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, RT 05/04 Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari untuk direlokasi.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang, Sumarti mengatakan, selain soal dampak TPA itu sendiri, warga tersebut terimbas oleh genangan air kala hujan turun. Pihaknya sudah melihat sendiri kemarin saat sidak ke lokasi pada Selasa (16/2/21/2021) lalu.

“Hujan turun deras dan memang pemukiman warga di sekitar TPA tergenang air dan bau meskipun baunya tidak terlalu menyengat karena hujan. Ya, tentunya mereka disana terdampak dan itu harus direlokasi,” ujar Sumarti dari Fraksi PDIP saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (18/2/2021).

Sumarti menjelaskan, bahwa sebelumnya pemerintah daerah telah menganggarkan biaya ganti rugi untuk relokasi. Hanya saja saat itu terkendala oleh status kepemilikan lahan.

“Pada tahun 2017 kita anggarkan, tapi memang akhirnya masyarakat tidak bisa membuktikan kepemilikan lahan, jadi tidak bisa direalisasikan,” jelasnya.

Sedangkan untuk tahun 2021, pemerintah kembali menganggarkan, namun besarannya hanya Rp5 miliar. Meski demikian, berdasarkan kalkulasi kebutuhan dana diperlukan hingga mencapai Rp20 miliar.

“Ya, tapi tidak apa-apa bertahap. Karena memang kondisi keuangannya, harus diprioritaskan, karena juga banyak program lain dan itu untuk kepentingan masyarakat juga,” terangnya.

Sumarti mengaku tidak mengetahui persis jumlah warga yang terdampak. Sebab saat melakukan kunjungan, dirinya dan rombongan terjebak oleh genangan air.

“Kami juga usulkan nantinya setelah dilakukan relokasi agar lokasi tersebut dijadikan Ruang terbuka hijau (RTH) saja,” ungkapnya.

Sekretaris Komisi IV Apanudin menambahkan, selain bau, air genangan dilokasi berwarna hitam. Bahkan dampak yang dirasakan warga sekitar setelah hujan yaitu gatal-gatal pada kulit dan ini memang sudah terjadi bertahun-tahun.

**Baca juga: Empat Raperda Dibahas, Raperda BP2SK Ditarik

Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk segera merelokasi warga yang terdampak.

“Kita sudah anggarkan dan memang tidak banyak. Nanti kan bisa dilakukan secara bertahap mana yang di-prioritaskan lebih dulu dan ada tim appraisal untuk menentukan harga dan semoga nanti ada kesepakatan. Semoga ini dapat menjadi solusi bagi warga sekitar,” tambah Politisi Partai Gerindra. (Oke)




Pemkot Tangerang Berikan Insentif untuk RT RW, Ini Besarannya

kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan memberikan insentif bagi RT RW yang aktif menerapkan protokol kesehatan diwilayahnya dan mengancam bagi yang tidak aktif melaksanakan protokol kesehatan itu insentif akan ditahan. Besaran insentif tersebut mencapai jutaan rupiah.

Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Tangerang, Buceu Gartina mengatakan, insentif tersebut sudah biasa diberikan oleh Pemkot Tangerang kepada RT RW, secara per triwulan.

Besaran insentif yang diberikan kepada RT sebesar Rp1.113.000 juta, sementara untuk RW sebesar Rp1.590.000 juta.

“Jika tidak melaksanakan kampung Si Gacor maka akan di tahan. Tidak ada insentif baru,” kata Buceu saat dimintai keterangan, Rabu (17/2/2021).

Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menegaskan, Pemkot Tangerang akan memberikan sanksi bagi RT maupun RW yang lalai dan tidak proaktif dalam penerapan protokol kesehatan di wilayahnya terlebih hingga mengakibatkan lingkungannya masuk ke dalam zona merah penyebaran Covid-19.

“Pemberian insentif bisa ditunda, karena pandemi Covid-19 ini adalah tanggung jawab bersama dan kita harus sama sama bekerja sama untuk dapat keluar dari pandemi ini,” tegasnya.

**Baca juga: Disdukcapil Kota Tangerang Sediakan Layanan Jemput Bola E-KTP Khusus Difabel dan Lansia

Meski demikian, Pemkot optimis program Kampung Tangguh Jaya Siaga Corona yang merupakan kolaborasi antara Pemkot dan TNI Polri mampu menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Tangerang.

Diketahui, Sebanyak 204 RT dari 5.177 RT di Kota Tangerang berstatus sebagai zona kuning penyebaran Covid-19. Hal tersebut berdasarkan tolak ukur PPKM berbasis mikro dari Pemerintah Pusat.(Oke)




PSP, Pemkot Tangerang Minta Siswa Tingkatan Kemampuan

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan meresmikan bergulirnya Program Sekolah Penggerak (PSP) jelang momen peringatan HUT Kota Tangerang ke-28 mendatang.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan, program yang diusung oleh Pemerintah Pusat bagi seluruh sekolah tersebut bertujuan untuk membangun inovasi, kreativitas, dan semangat belajar dengan menerapkan nilai – nilai pancasila dalam proses belajar mengajar.

“Kota Tangerang terpilih menjadi salah satu dari 111 kabupaten/kota yang melaksanakan tahap awal program sekolah penggerak,” ujar Arief dalam acara yang berlangsung di SMPN 1, Jl. Daan Mogot, Tangerang, Selasa (16/2/2021).

Selain itu, kata Arief, melalui implementasi program Sekolah Penggerak nantinya seluruh sekolah yang di kota tangerang bisa menjadi sekolah unggulan.

“Tidak cuma negeri tapi juga sekolah swasta bisa jadi sekolah unggulan. Nanti akan dievaluasi programnya dan dikembangkan agar anak – anak di Kota Tangerang bisa memiliki kemampuan yang lebih baik,” katanya.

“Terlebih di masa pandemi Covid-19 agar anak – anak dan guru tidak merasa jenuh,” tambahnya.

**Baca juga: Vaksinasi Tahap Dua, Pemkot Tangerang Sasar Sektor Pelayanan Publik

Program sekolah penggerak adalah program untuk meningkatkan kualitas belajar siswa yang terdiri dari 5 jenis intervensi untuk mengakselerasi sekolah bergerak satu sampai dua tahap lebih maju dalam kurun waktu tiga tahun.

Melansir situs resmi Sekolah Penggerak Kemendikbud, Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). (Oke)




Pemkot Tangerang Godok Regulasi Bantuan Beasiswa S1

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Sosial masih menggodok terkait aturan bantuan beasiswa pendidikan S1. Pasalnya, aturan tersebut disiapkan agar bantuan yang diberikan tidak terjadi salah sasaran.

“Regulasinya masih digodok atau diskusikan agar tidak salah sasaran,” ujar Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang, Suli Rosadi saat dimintai keterangan, Senin (15/2/2021).

Namun demikian, terkait mekanisme untuk mendapatkan bantuan beasiswa tersebut, Suli belum memberikan jawaban.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) telah menetapkan jumlah besaran anggaran untuk bantuan beasiswa tersebut. Anggaran itu berjumlah sebesar Rp5,2 miliar.

**Baca juga: IDI Kota Tangerang Bakal Panggil Dokter yang Diduga Aborsi Pacarnya

Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo mengatakan, setiap kecamatan yang tersebar di Kota Tangerang masing-masing mendapatkan 50 orang. “Jadi total sebanyak 650 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa,” katanya.

Program bantuan beasiswa tersebut, menjadi prioritas pembangunan Pemkot Tangerang pada 2021 ini.(Oke)




Jelang HUT Kota Tangerang ke-28, Puskesmas Pembantu Cipete Kembali Dipertanyakan

Kabar6-Menjelang perayaan HUT Kota Tangerang ke-28 pada 28 Februari 2021 ini, Pemkot Tangerang mengusung tema nya Sehat dan Semangat Membangun Kota Tangerang.

Solidaritas Masyarakat Cipete kembali menyoroti terkait layanan kesehatan di Kota Tangerang. Mereka pun menagih Pemkot Tangerang atas hilangnya Puskesmas Pembantu Cipete, hingga kini tak kunjung ada gantinya.

Saipul Basri, warga yang mengadvokasi Puskesmas Pembantu Cipete mengatakan, pada dasarnya terkait dengan layanan dasar masyarakat khususnya kesehatan, masih perlu adanya perbaikan – perbaikan serta masih jauh dari yang diharapkan.

Marsel sapaan akrabnya menyatakan, masih banyak sejumlah persoalan yang sebelumnya muncul terkait layanan kesehatan. Seperti mulai dari sulitnya mendapatkan layanan kesehatan, terkait dugaan obat kadaluarsa, serta berharap adanya penambahan Rumah Sakit Umum Daerah.

“Hingga Puskesmas Pembantu yang belum ada gantinya diwilayah Cipete,” ujar Marsel saat dimintai keterangan, Selasa (9/2/2021).

Pantauan Kabar6.com, Puskesmas Pembantu Cipete tersebut nampak terlihat kumuh. Tidak berfungsi lagi Puskesmas tersebut pun akibat dari dampak pembangunan Jalan Toll JORR II.

**Baca juga: PPKM Mikro di Kota Tangerang Mulai Berlaku Besok.

Meski demikian, kata Marsel, sulitnya mendapatkan layanan kesehatan di Kota Tangerang belakangan ini makin terlihat. Bahkan terdapat informasi yang tersiar di media massa, korban kecelakaan di kawasan Karang Tengah, tidak mendapatkan layanan atau mendapatkan penolakan dari sejumlah RS.

Sebagai informasi, Solidaritas Masyarakat Cipete menggelar aksi unjuk rasa di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (23/7/2020) lalu. Unjuk rasa itu menuntut Pemkot Tangerang atas hilangnya puskesmas pembantu Cipete, Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang. (Oke)

 




Mobilitas Warga Dibatasi, Pemkot Tangerang Pasang Check Point

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang akan kembali menerapkan pengetatan protokol kesehatan Covid-19. Pengetatan tersebut rencananya akan dilakukan kembali memasang Check Point disejumlah titik akses keluar masuk Kota Tangerang.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menyatakan, dalam akhir pekan Pemkot Tangerang akan melakukan pengetatan mobilitas di sejumlah ruas jalan perbatasan Kota Tangerang.

“Tadi pagi saya sudah bahas dengan pak Bupati Tangerang, rencananya kita akan melakukan pengetatan mobilitas di akhir pekan,” ujar Arief kepada wartawan, pada acara Gerakan Tanam Pohon serentak di Perumahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, Jum’at (5/2/2021).

Dalam menangani masalah Covid- 19 tidak bisa dilakukan sendiri, terlebih Kota Tangerang adalah kota penyangga DKI Jakarta.

Meski demikian, Rencananya mulai besok Sabtu dan Minggu pihaknya akan terapkan Check Point kembali.

Akses keluar masuk masyarakat seperti Jalan Daan Mogot kawasan Batu Ceper, Jalan Gatot Subroto kawasan Jatiuwung, Jalan MH. Thamrin kawasan Tangerang dan wilayah di Kecamatan Periuk.

Tidak hanya itu, mereka melakukan upaya penekanan penyebaran Covid-19, Pemkot Tangerang akan memasifkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Lingkungan Rukun Warga (PSBL-RW).

**Baca juga: Tabrakan Beruntun di Depan Polres Metro, Satu Mobil Ringsek

“Hari ini akan kita komunikasikan dengan Camat dan lurah, nanti mereka tindaklanjuti di RT dan RW untuk melaksanakan kampung Sigacor dan PSBL,” tandasnya. (Oke)




Pemkot Tangerang Siapkan 50 Persen Bed untuk Pasien Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Upaya tersebut diambil melalui penyediaan tempat tidur bagi pasien di sejumlah rumah sakit yang ada di Kota Tangerang.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menjelaskan, saat ini di Kota Tangerang jumlah alokasi tempat tidur bagi pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit mencapai 1.465 unit dari total 2.800 unit.

“Di Kota Tangerang sudah 50 persen untuk alokasi bed bagi pasien Covid-19. Jumlah ini lebih banyak dari arahan dari Kemenkes sebanyak 30 persen,” terang Arief usai meninjau Puskesmas Sudimara Pinang, Senin (1/2/2021).

Saat ini, kata Arief, Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Tangerang mengalami penurunan jika dibanding pada awal tahun 2021. Turunnya itu menjadi 80 persen dibanding awal tahun yang mencapai 85 persen.

Meski demikian, ketersediaan ruang Intensive Care Unit (ICU) di sejumlah rumah sakit juga mengalami perubahan dimana saat ini dari 93 unit ICU sudah terisi 71 unit.

**Baca juga: Warga Sekitar TPA Rawa Kucing Keluhkan Air Limbah Berbau Menyengat

“Untuk ICU angkanya akan sangat fluktiatif setiap harinya,” katanya.

Pemkot Tangerang pun menyiapkan total jumlah ketersediaan tempat tidur di Rumah Isolasi Terkonsentrasi di Kota Tangerang saat ini berjumlah 442 tempat tidur, yang telah terisi 284 tempat tidur, belum terisi 158 Tempat tidur dan yang akan masuk 13 orang. (Oke)




Pemkot Tangerang Terima Penghargaan Penerapan Sistem Merit

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang kembali meraih Penghargaan Penerapan Sistem Merit Bagi Instansi Pemerintahan dengan kategori Sangat Baik dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk tahun 2021.

Penghargaan tersebut diterima oleh Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin. Ia mengatakan bahwa ia sangat bangga dengan kinerja yang telah diraih pada bidang kepegawaian Pemkot Tangerang hingga saat ini.

“Tentunya saya sangat bangga dengan capaian yang telah kita raih hingga saat ini. Jangan puas dengan apa yang telah kita kerjakan,” kata Sachrudin saat menerima penghragaan tersebut di Hotel Bidakara, Kamis (28/1/2021).

Sachrudin juga menambahkan bahwa terdapat kenaikan satu level dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun 2020 lalu pihaknya berada di kategori Baik. “Tahun 2021 Pemkot Tangerang mendapat predikat menjadi Sangat baik di tingkat nasional dengan nilai akumulasi 326 point,” katanya.

Kepala BKPSDM Kota Tangerang Heriyanto menjelaskan, bahwa terdapat delapan aspek yang menjadi penilaian dalam pemberian penghargaan Meritokrasi tersebut.

**Baca juga: Tahun ini Dinas Perkim Siapkan 250 Unit Program Bedah Rumah

“Delapan aspek yang menjadi penilaian, mulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaan, pengembangan karir hingga sistem informasi yang keseluruhannya saling terhubung dan terus diperbarui,” jabar Heriyanto.

“Penilaiannya menggunakan self assessment, dengan mengisi 37 sub aspek instrumen yang telah ditetapkan untuk kemudian diverifikasi oleh KASN,” tandasnya. (Oke)