1

Lantaran Sulit Cari Karyawan, Sebuah Restoran di Australia Terima Mantan Napi dan Pemabuk

Kabar6-Hotel The Weldborough yang berlokasi di Tasmania, Australia, mempunyai cara tak lazim saat membuka lowongan pekerjaan untuk karyawan di bagian restoran.

Lantaran mengalami kesulitan mencari orang yang mau bekerja di restoran mereka, melansir News.com.au, akhirnya pihak The Weldborough siap menerima lamaran dari mantan narapidana hingga pecandu alkohol. “Kami mencari para pekerja keras yang bisa bekerja di lingkungan penuh tekanan. Kami tidak bercanda, kami kesulitan mendapatkan pegawai,” jelas Admin media sosial Hotel The Weldborough.

Ditegaskan, pihak The Weldborough tak peduli dengan latar belakang calon pegawai yang melamar di tempat mereka. “Pelamar yang memiliki catatan kriminal? Kami tidak peduli. Pecandu obat-obatan bisa bergabung dengan kami. Begitu juga dengan pemabuk atau pencandu alkohol semuanya bisa bergabung. Jika kami tidak bisa menemukan pegawai sebelum Natal nanti, kami tidak akan bisa beroperasi lagi,” ungkap keterangan di lowongan pekerjaan tersebut.

Keruan saja lowongan kerja ini langsung viral di media sosial, banyak netizen yang tertawa membaca lowongan pekerjaan ini. “Karena lowongan pekerjaan yang kemarin menarik perhatian. Kami sangat bersyukur melihat banyaknya lamaran yang masuk untuk membantu restoran kami. Ternyata masih banyak orang baik di dunia ini,” ungkap perwakilan Hotel The Weldborough.

Sayangnya, pihak restoran dari Hotel The Weldborough tidak menjelaskan apakah pegawai baru mereka mantan narapidana atau bukan. “Tak perlu khawatir, kini pub (bar) kami akan tetap buka setelah Natal nanti. Kami menanti kalian semua dan akan menyajikan makanan yang enak serta pelayanannya yang menyenangkan,” sambung perwakilan Hotel The Weldborough.

Pemilik hotel mengungkapkan, mendirikan hotel di kawasan pendalaman bukanlah hal yang mudah. Tapi ia bangga karena bisa bekerja dengan para pegawai yang cekatan dan membantunya untuk mengembangkan bisnis hotel dan restorannya tersebut.(ilj/bbs)




Taman Nasional di AS Larang Wisatawan yang Berkunjung Jilat Kodok Gurun Sonora

Kabar6-Layanan Taman Nasional Amerika Serikat (AS) mengeluarkan seruan resmi yang terdengar ‘aneh’ kepada para wisatawan yaitu dilarang menjilati Kodok Gurun Sonora.

“Memegang dan menjilati, Kodok Gurun Sonora akan membuat Anda sakit karena racun kodok masuk ke mulut Anda,” kata petugas Taman Nasional AS dalam postingan di laman Facebook.

Bukan tanpa alasan, melansir Smithsonianmag, menjilati Kodok Gurun Sonora terbukti membuat seseorang mabuk seperti mengonsumi narkoba, hingga tidak heran apabila Kodok Gurun Sonora menjadi hewan paling dicari para pemabuk dan pengguna narkoba, atau mereka yang ingin teler.

Kodok Gurun Sonora mengeluarkan bahan kimia psikedelik yang disebut 5-MeO-DMT di tubuhnya, yang berfungsi melindungi diri dari pemangsa. ** Baca juga: Banyak Tersebar di Filipina, Kelelawar Mahkota Emas Seukuran Manusia

Bagi pengguna narkoba jenis apa pun, atau yang gemar teler, Kodok Gurun Sonora adalah penyedia narkoba gratis. Mereka hanya butuh menjilati tubuh hewan itu hingga teler. Namun apabila terlalu berlebihan, nyawa pun akan melayang.

Banyak wisatawan yang mencoba pengalaman menjijikkan untuk mendapatkan euforia, perasaan hangat, berhalusinasi, dan memiliki pendengaran yang kuat. Sementara sebagian memburu Kodok Gurun Sonora, mengambil bahan kimia psikedelik dalam tubuh hewan itu, dan akan dibuat narkoba untuk kemudian dijual.

Disebutkan, tak sedikit yang berusaha menangkap dan memelihara Kodok Gurun Sonora di rumah untuk menjamin ketersediaan narkoba gratis. Padahal, Kodok Gurun Sonora adalah hewan langka yang dilindungi.

Menurut Departemen Game dan Ikan New Mexico, Kodok Gurun Sonora benar-benar terancam punah karena sindikat narkoba berusaha mengeksploitasi racunnya. Satu-satunya musuh alami Kodok Gurun Sonora adalah rakun, yang bisa membalikkan hewan ini untuk menghindari kontak dengan lendir beracun yang menutupi bagian atas kodok.(ilj/bbs)




Dikubur Hidup-hidup, Wanita Ini Bangkit dan Gali Jalan Keluar dari Tanah

Kabar6-Mengerikan, satu kata untuk menggambarkan peristiwa yang dialami oleh seorang wanita bernama Nina Rudchenko (57). Bayangkan saja, Nina harus menyingkirkan tanah yang menutupi tubuhnya untuk mencari jalan keluar, setelah dikubur hidup-hidup oleh dua tetangganya yang mabuk.

Bagaimana peristiwa ini bisa terjadi? Berawal ketika wanita asal Ukraina ini, melansir mirror.co.uk, sedang berada di rumahnya yang terletak di desa Maryanske. Tak lama kemudian, datanglah dua tetangganya yang diyakini berusia 27 tahun dan 30 tahun dalam kondisi mabuk. Keduanya langsung menghajar Nina dengan tongkat baseball dan menyiksanya selama dua jam sampai tidak sadarkan diri.

Kemudian, Nina yang mengalami patah rahang dan hidung diseret menuju ke sebuah pemakaman. Di sana, kedua pelaku yang tidak disebutkan namanya itu sempat menyiramkan air ke wajah Nina. Ketika Nina sadar, para pelaku memaksanya menggali kuburan dan memerintahkannya untuk berbaring di dalamnya.

Sambil mengingat peristiwa mengerikan itu, Nina mengatakan bahwa dirinya sempat menutup wajah ketika para pelaku menimbun tubuh wanita itu dengan tanah.

“Saya berbaring di kuburan dengan wajah tertutup dan mereka mulai mengubur saya. Saya menutupi wajah saya dengan tangan yang berusaha menjaga udara. Mereka tertawa dan berbicara tentang rencana untuk membunuh seluruh keluarga saya,” kata Nina. “Setelah mereka selesai, mereka bertanya-tanya apakah saya sudah mati lalu pergi.”

Setelah dua pria tadi kabur dari tempat kejadian, Nina segera menggali jalan keluar dari kubur yang  untungnya dangkal. Setelah berhasil keluar, dia kemudian merangkak beberapa kilometer jauhnya hingga sampai di rumah, sebelum akhirnya kehilangan kesadaran.

Keesokan harinya, Nina ditemukan terbaring di lantai rumahnya oleh saudara perempuannya, Ludmila Gura. Saat ditemukan, kondisi Nina sangat mengenaskan. Ada banyak luka memar di tubuhnya. Bahkan menurut pengakuan Ludmila, luka-luka tersebut membuat Nina tidak bisa dikenali.

“Wajah Nina dipenuhi memar dan darah. Wajahnya hitam dan bengkak. Aku nyaris tidak bisa mengenalinya,” kata Ludmila.

Wanita itu pun langsungn dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Seorang ahli bedah dari Rumah Sakit Distrik Velykobagachansk bernama Oleksandr Klymchuk mengatakan, Nina mengalami gegar otak, serta mengalami patah tulang rahang dan hidung.

“Wanita itu didiagnosis menderita gegar otak, patah rahang dan hidung. Kepala dan tubuhnya ditutupi dengan memar yang parah,” kata Klymchuk.

Sementara itu, aparat penegak hukum setempat berhasil menangkap para tersangka dengan tuduhan percobaan pembunuhan. Juru bicara kepolisian, Evgen Slipchenko, mengungkapkan para tersangka juga dapat dijerat dengan tuduhan lain yakni, penculikan.

“Para tersangka mungkin juga dituduh melakukan penculikan. Kami sekarang sedang memeriksa keadaan,” kata Slipchenko. ** Baca juga: Lebah Besar Pemakan Daging Asia yang Bunuh 50 Orang di Jepang Tiap Tahun Muncul di AS

Saat diinterogasi, para tersangka mengatakan bahwa mereka dalam kondisi mabuk saat melakukan perbuatan keji itu. Atas perbuatan itu, keduanya terancam hukuman 10 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Mungkin ini yang disebut sebagai bangkit dari kubur.(ilj/bbs)