1

Disperindag Akui Sosialisasi Pedagang Pasar Ciputat Direncanakan Jauh Hari

Kabar6.com

Kabar6-Ramainya pertanyaan sosialisasi yang terkesan mendadak dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kepada para pedagang Pasar Ciputat.

Sosialisasi itu dipertanyakan karena berbarengan dengan jadwal aksi unjuk rasa yang direncanakan para pedagang Pasar Ciputat ke Pusat Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangsel pagi tadi.

Menanggapi hal itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disperindag Kota Tangsel, Heru Agus Santoso menjelaskan, rencana sosialisasi sudah dilakukan jauh hari sebelum peringatan aksi unjuk rasa para pedagang Pasar Ciputat ke Puspemkot Tangsel.

“Enggak ada (dadakan sosialisasi, red), karena kita memang sudah berencana membuat sosialisasi itu antara hari jumat sampai selasa terkait dengan kesiapan segala sesuatunya,” ujarnya kepada Kabar6.com seusai sosialisasi di Kantor Camat Ciputat, Selasa (8/3/2022).

Menurutnya, pihaknya memang berkomitmen dari awal untuk penempatan para pedagang ke Pasar Ciputat yang usai direvitalisasi sebelum awal bulan puasa.

“Jadi memang kami berkomitmen dari awal ingin penempatan pasar Ciputat sebelum awal bulan puasa kita atur sedemikian rupa agar nanti pedagang punya waktu yang cukup,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Para pedagang Pasar Ciputat memutuskan untuk meniadakan aksi yang direncanakan digelar didepan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) pada pagi hari tadi, Selasa 8 Maret 2022.

**Baca juga: Harga Cabai di Tangsel Naik Dua Kali Lipat

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat (P3C), Yuli Sarlis menerangkan, saat surat yang dilayangkan untuk melakukan aksi demonstrasi atau unjuk rasa di Pemkot Tangsel tersebar luas, pihaknya kedatangan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Heru Agus Santoso pada malam hari.

“Karena tadi malam kita ada sepakat dengan pak Kadis Heru, (Heru bilang, red) kita mau damai. Permintaan kami damai gampang kok kembalikan saja kami sebelum puasa, kami mau berdagang, karena kan pedagang ini nukan politikus, kami hanya pengen cari tempat untuk makan,” ujarnya kepada Kabar6.com di Aula Kantor Kecamatan Ciputat.(eka)




Ukuran Kios Kecil, Para Pedagang Pasar Ciputat Meradang

Kabar6.com

Kabar6-Para pedagang Pasar Ciputat meradang dan mempertanyakan ukuran kios di Pasar Ciputat baru yang berukuran kecil.

Beberapa pedagang keluhkan bahwa ukuran kios 1×1 dan 2×2 meter tersebut tidak cukup dalam menampung barang jualannya di Pasar Ciputat.

Seperti pedagang sayur di Pasar Ciputat, Triyanto menerangkan, dirinya mengeluhkan ukuran kios untuk pedagang sayur hanya berukuran luas 1 meter untuk 1 pedagang.

Menurutnya, dengan ukuran kios tersebut tidaklah cukup untuk menampung dagangannya yang mencapai 10 item.

“Kalau kita mengacu seperti itu dengan 1 meter, apakah kami bisa jenis dagangan kami banyak sekali pak, lebih dari 10 dagangan kami, kalau emberan mugkin bisa, tukang ikan mungkin bisa pakai ember kecil, saya minta solusi saja,” ujarnya saat sosialisasi dengan Disperindag Tangsel di Aula Kantor Camat Ciputat, Selasa (8/3/2022).

Menurutnya, kejadian seperti ini jangan sampai terulang seperti kejadian 23 tahun lalu, yang dimana para pedagang memilih berjualan diluar karena kapasitas tidak memenuhi standar.

“Jangan sampai nanti di 23 tahun yang lalu itu terjadi lagi, berapa bulan tidak sampai 1 tahun sudah lari keluar, karena kapasitas yang tidak memenuhi standard,” tegasnya.

Sementara itu, pedagang emas di Pasar Ciputat, Yuli Sarlis mengatakan, pihaknya hanya mendapatkan 1 kios berukuran 2×2 meter saja, dan itu tidaklah cukup untuk pedagang emas sepertinya.

Yuli yang juga sebagai Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat (P3C) menerangkan, hal itu tentu meresahkan para pedangang.

“Luar biasa meresahkan, tadi juga pak Heru (Kadisperindag Tangsel, red) tidak bisa menjawab soal itu, tadi saya sampai tunjuk tangan beberapa kali, pertanyaan saya belum dijawab, akhirnya saya dipanggil kedepan, dan dia bilang teknis kita bicarakan,” ungkapnya kepada Kabar6.com.

Dijelaskannya, sebelum dilakukan revitalisasi, dirinya memiliki 2 kios dengan 1 nama berukuran 2×2 dan 2×3 meter yang digabung menjadi satu kios.

**Baca juga: Alasan Para Pedagang Pasar Ciputat Tak Jadi Gruduk Pemkot Tangsel

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Dalam pemaparan Disperindag saat sosialisasi, Yuli mengatakan, para pedagang hanya dapat memiliki 1 kios 1 nama.

“Kemarin sudah saya bilang ke pak kadis, saya tidak bisa untuk kios 1, mohon untuk jalan keluarnya, tadi saya tanya pun tidak menjawab,” tutupnya.(eka)




Alasan Para Pedagang Pasar Ciputat Tak Jadi Gruduk Pemkot Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Para pedagang Pasar Ciputat memutuskan untuk meniadakan aksi yang direncanakan digelar didepan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) pada pagi hari tadi, Selasa 8 Maret 2022.

Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat (P3C), Yuli Sarlis menerangkan, saat surat yang dilayangkan untuk melakukan aksi demonstrasi atau unjuk rasa di Pemkot Tangsel tersebar luas, pihaknya kedatangan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Heru Agus Santoso pada malam hari.

“Karena tadi malam kita ada sepakat dengan pak Kadis Heru, (Heru bilang, red) kita mau damai. Permintaan kami damai gampang kok kembalikan saja kami sebelum puasa, kami mau berdagang, karena kan pedagang ini nukan politikus, kami hanya pengen cari tempat untuk makan,” ujarnya kepada Kabar6.com di Aula Kantor Kecamatan Ciputat.

Dijelaskan Yuli, awalnya pihaknya merasa ragu dengan dering telpon yang masuk kepadanya, namun Plt Kadisperindag Heru langsung menemuinya di sekretariat P3C pada malam hari.

“Berarti kan pak Kadis ada niat baik karena datangi kami, bukan kami yang datangi dia, datang langsung ke P3C dia bilang akan mengabulkan, dia mengeluarkan tanggal 28 Maret kita sudah bisa berdagang,” ungkapnya.

Yuli menjelaskan, awal P3C ingin melakukan aksi unjuk rasa adalah karena adanya ketidak jelasan dari Disperindag Kota Tangsel dalam mengurusi para pedagang di Pasar Ciputat.

Menurutnya, pihak Disperindag selalu mengulur waktu dari hari ke hari, sehingga dirinya ingin melakukan aksi unjuk rasa yang direncanakan pagi tadi.

“Akhirnya kita koordinasi kepada temen-temen untuk memberikan pendapat di muka umum, kita tadinya berencana ke Pemkot Tangsel, abis itu ke DPRD, kami sudah bersurat ke instansi terkait,” terangnya.

“Tadi malam pak Kadis, pak Ferdian, pak Kepala UPT, dari kepolisian juga datang dan minta pertanyakan kemauan kami apa,” tutupnya.

**Baca juga: Pedagang Pasar Ciputat Serahkan Alat Peraga Unjuk Rasa

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Diberitakan sebelumnya, Para pedagang Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hari ini batal gelar aksi unjuk rasa. Mereka lebih memilih hadiri undangan sosialisasi yang diadakan dinas perindustrian dan perdagangan setempat.

“Gak jadi. Nih mau kita serahin,” kata Ida Yulia, dari Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat kepada kabar6.com di gedung SKPD 1 Puspemkot Tangsel, Selasa (8/3/2022).(eka)




Disperindag Tangsel Lakukan Sosialisasi Dengan Pedagang Pasar Ciputat

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) lakukan sosialisasi penempatan pedagang pasca revitalisasi Pasar Ciputat bersama para pedagang di Aula Kantor Kecamatan Ciputat.

Sesi sosialisasi dibagi menjadi dua, yaitu pagi dan siang, terpantau puluhan pedagang terpantau menyimak penjelasan dari Pelaksana teknis (Plt) Kepala Disperindag Kota Tangsel, Heru Agus Santoso.

Sosialisasi itu dilakukan baik secara langsung maupun dilakukan secara daring.

Plt Kepala Disperindag Tangsel, Heru Agus Santoso dalam sambutannya menerangkan, pedagang akan melakukan pendaftaran ulang melalui panitia seleksi untuk mendapatkan kios di Pasar Ciputat baru.

“Untuk pedagang terdampak revitalisasi tenang saja, pasti dapat,” ujarnya di Kantor Kecamatan Ciputat, Selasa (8/3/2022).

**Baca juga: Diduga Bikin Tandingan, Disperindag Tangsel Gelar Sosialisasi

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Diberitakan sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengundang para pedagang Pasar Ciputat sosialisasi relokasi. Kegiatan ini diduga tandingan dan atau cegah pedagang unjuk rasa pada waktu yang bersamaan, Selasa (8/3/2022).

“Tapi kalau pedagang mau unjuk rasa silah saja. Itu hak mereka, kita gak bisa melarang,” kata Sekretaris Disperindag Kota Tangsel, Heru Agus Santoso kepada kabar6.com, Senin (7/3/2022).(eka)




Digeruduk Pedagang Pasar Ciputat, Sekdisperindag: Udah Saya Suruh Pulang

Kabar6.com

Kabar6-Para pedagang di Pasar Ciputat, tak perlu khawatir soal rencana relokasi ke tempat yang sudah rampung direvitalisasi. Mereka gusar hingga akhirnya datang menggeruduk kantor Balai Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Iya tak suruh pulang. Kan kemarin sudah ketemu,” kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel, Heru Agus Santoso saat dikonfirmasi kabar6.com, Selasa (8/2/2022).

Pertengahan Januari kemarin, menurutnya, ia sudah menemui perwakilan pedagang. Meski diakuinya ternyata kelompok pedagang berbeda dari yang datang siang tadi.

Heru sebutkan, pihaknya sudah siap merelokasi pedagang. “Kalau target kita itu sebelum puasa pedagang sudah masuk pasar yang sudah selesai,” jelasnya.

Heru pastikan tak bisa menemui semua pedagang yang ingin audiensi. Sebab dirinya yang dirotasi akhir 2021 berupaya cepat membenahi relokasi pedagang di Pasar Ciputat.

**Baca juga: Indah Kiat Roadshow Operasi Pasar Minyak Goreng di Serpong Utara

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Proses pembagian tempat nanti ada tahapannya. Mulai dari sosialisasi, pendaftaran ulang untuk mengetahui pedagang mana saja yang masih jualan hingga verivikasi untuk penempatan sesuai komoditi.

“Nanti mereka kita tempatkan sesuai dengan zonasi komoditi. Kita pengen tata biar bagus Pasar Ciputat,” terang Heru, merangkap pelaksana tugas kepala Disperindag Kota Tangsel.(yud)




Pedagang Pasar Ciputat Merasa Terintimidasi, Disperindag Angkat Bicara

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Maya Mardiana angkat bicara terkait adanya pedagang Pasar Ciputat yang merasa diintimidasi oleh oknum pemerintah.

Maya mengaku baru mendengar dan ada beberapa yang bertanya kepada dirinya. Cuman dirinya bertanya balik siapa kira-kira oknum tersebut. Karena pihaknya sudah juga melakukan sosialisasi kepada pedagang secara bertahap dari tahun sebelumnya.

“Jadi mestinya sih sudah clear dan kalo ada pertanyaan ke saya pun, saya jawab. Kemudian audience dengan saya juga sudah beberapa kali,” ujarnya kepada wartawan saat dihubungi, Selasa, (23/2/2021).

Dirinya mengatakan, kalau ada intimidasi harus disampaikan, karena katanya dirinya juga bertindak sebagai pembina para pedagang di pasar, dan menyampaikan siapa namanya.

“Karena kan saya bertugas dan bekerja juga sebagai pembina. Nanti juga saya bisa menyampaikan, barang kali dari sisi cara,” ungkapnya.

Maya menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi kepada aparat yang di pasar jika ada kejadian bisa disampaikan pada pihaknya.

Dan dirinya juga sudah menyampaikan kepada aparat yang berada di pasar untuk sejalan dengan apa yang sudah disampaikan, yaitu jelas, persuasif.

“Mangkanya kalo memang ada siapa gitu sebut namanya kan, saya bisa melakukan pembinaan lah yang betul gimana gitu, tapi sampai saat ini saya belum mendapatkan namanya,” terangnya.

Sementara itu, para pedagang di Pasar Ciputat mengaku kesal dengan lambatnya pembangunan revitasilasi yang telah dilakukan selama enam bulan.

Pasalnya, selama enam bulan, pasar lama Ciputat belum juga rampung dari target delapan bulan pengerjaan.

**Baca juga: Kios di Pasar Ciputat Dijual Oknum Rp35 Juta, Disperindag: Laporkan

Salah seorang pedagang Ida bahkan mengaku pernah diintimidasi oleh oknum pemerintah, untuk segera memindahkan dagangannya ke Plaza Ciputat.

“Dulu, kita cuma dikasih kertas, disuruh tanda tangan. Kita engga disuruh baca dulu, langsung suruh tanda tangan. Ternyata, belakangan ini kita baru tau, bahwa kertas yang dibawa oknum itu adalah surat permintaan direlokasi. Padahal kita engga pernah minta. Ya, saya ngerasa dibohongin aja,” ujar Ida kepada Kabar6.com, Senin, (22/2/2021).(eka)