Ini Titik Gusur Paksa Pedagang Pasar Ciputat

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam skema tahap kedua siap gusur paksa lapak-lapak para pedagang di Pasar Ciputat yang masuk kawasan penertiban. Pada tahap pertama yakni merelokasi 470 pedagang masuk ke los serta kios yang baru direvitalisasi.

“Nah kalau dia masuk kawasan penertiban meskipun enggak mau ke dalam mereka tetap akan kami paksa tertib tidak ada di kawasan penertiban,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Heru Agus Santoso, Minggu (3/3/2022).

Ia menyebutkan titik-titik yang masuk kawasan tertib pedagang. Yakni dari Gang Bancet, kemudian RT Jeje, depan pasar atau jalan Aria Putra dan terowongan.

Heru tegaskan, tentunya tidak akan memaksa mereka yang masih berjualan di luar. Setiap pedagang nantinya ketika mereka berjualan di luar segala pembiayaan tanggung jawab sendiri.

**Baca juga: Dugaan Monopoli Lapak di Pasar Ciputat, Acuan Disperindag NIK

“Dan saya kira itu wajar sepanjang tidak berjualan di tempat-tempat yang tidak kami tertibkan,” tegasnya.

Diakui olehnya sejumlah pedagang minta tetap bertahan di lokasi emperan sampai lebaran selesai. Para pelanggan sudah hafal lokasi lapaknya sehingga mereka takut kehilangan konsumen tetap.(yud)




Pedagang Pasar Ciputat Pesimis Direlokasi, Pilar Sebut Jangan Egois

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berencana merelokasi pedagang Pasar Ciputat menempati gedung yang baru selesai direvitalisasi. Rencana tersebut ditanggapi pesimis oleh kalangan pedagang.

Erlina, pedagang sayuran di depan kantor KUA Ciputat mengatakan, tempat strategis biasanya sangat berpengaruh. Ia merasa tidak yakin jika nantinya direlokasi ke gedung yang baru kelar didandani dagangannya bisa laris manis.

“Jadi kalaupun kita nih misalkan dikasih tempat yang bagus, tapi enggak ada pembeli yang masuk, jadi artinya percuma,” katanya ditemui kabar6.com di lapaknya, Minggu (3/2/2022).

Ia merasa tak keberatan jika direlokasi ke los sayuran di gedung utama Pasar Ciputat. Tapi pengelola harus ikut memikirkan apakah pembeli mau masuk dan naik ke lantai atas.

Sementara di lapak emperan saat ini, lanjut Erlina, pembeli merasa praktis belanja karena akses lebih mudah dijangkau. Meski diakuinya hal itu kerap menyebabkan terjadinya kemacetan arus lalu lintas.

“Jadi justru gimana ya, (relokasi) malahan memperburuk keadaan keadaan, bukannya memperbaiki. Kenapa memperburuk, karena nantinya pedagang enggak dapat pemasukan,” terang Erlina.

Dikonfirmasi kabar6.com di lokasi terpisah, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menegaskan bahwa pedagang emperan di sepanjang ruas Jalan Haji Usman harus dirapikan. Ia berjanji akan terus mengawal supaya program relokasi bisa sesuai rencana.

“Sekarang kepentingan pribadi atau masyarakat banyak?. Ini kan kepentingan masyarakat banyak,” tegasnya ditemui di kawasan Serpong.

**Baca juga:Akhir April 2022 Sampah Asal Tangsel Dibuang Lagi ke TPA Cilowong

Pilar berpesan kepada semua pihak yang berkepentingan dari depan masjid agung hingga terowongan Pasar Ciputat. Jangan demi kepentingan pribadi malah mengorbankan orang banyak. Baginya justru itu tidak baik.

Menurutnya, penataan Pasar Ciputat harus ada solusi yang menguntungkan semua pihak. Intinya dari hidup itu harus ada keseimbangan.

“Jangan hanya kita yang senang tapi orang lain yang merugi. Karena kemacetan, kotor dan lain sebagainya,” ujar Pilar.(yud)




Relokasi di Pasar Ciputat, Pedagang: Entar Abis Lebaran Aja

Kabar6.com

Kabar6-Hari ini tahap satu penyerahan kios dan los pedagang di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Meski demikian mayoritas pedagang enggan langsung pindah ke dalam menempati lokasi yang baru selesai direvitalisasi.

“Mending entar kan semuanya. Pinginnya abis lebaran aja,” kata Cecep, pedagang daging sapi ditemui kabar6.com di lapaknya, Kamis (31/3/2022).

Terpantau, sejumlah petugas sedang memasangi anak kunci pada masing-masing pintu rolling door kios. Petugas lainnya cek list pada aplikasi yang telah dibuat.

Cecep mengaku telah mendapatkan lapak di los daging. Namun dirinya merasa lebih nyaman jualan di emperan ketimbang harus pindah ke dalam gedung Pasar Ciputat.

Para pedagang beralasan pembeli lebih mudah menjangkau. Walaupun kena panas atau hujan yang belanja daging lumayan banyak.

“Kita walaupun tempat gini, yang dicari sama pedagang lakunya. Mau panas ujan di sini Alhamdulillah. Hari gini aja udah gak ada daging,” jelas Cecep.

**Baca juga:Sebulan Pasca Lebaran Relokasi Pedagang Pasar Ciputat Ditarget Selesai

Terpisah sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel, Heru Agus Santoso menerangkan, intuk kios dan kos seluruhnya ada 1.400 lapak. Tetapi yang relokasi tahap awal itu ada sekitar 480 pedagang.

“Baru kita masuk pedagang penertiban, terus yang lain kita isi. Targetnya sih sebulan setelah lebaran selesai, karena bertahap,” terangnya.(yud)




PKL Minta Penertiban Ditunda Usai Lebaran, Disperindag Lebak: Insya Allah Besok

Kabar6-Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Jalan Sunan Kalijaga Rangkasbitung meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menunda penertiban.

Para pedagang berharap penertiban terhadap lapak dagangan mereka dilakukan setelah hari raya Idul Fitri tahun ini.

“Kami bukan mau melawan pemerintah, bukan. Kami cuma minta penangguhan waktu saja sampai Lebaran karena ini kan mau menghadapi puasa, itu saja,” kata Itoh salah seorang pedagang yang ikut berunjuk rasa di depan kantor bupati Lebak, Senin (21/3/2022).

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak Orok Sukmana menyatakan, penertiban 41 PKL tetap akan dilakukan dalam waktu dekat. Malah jika tak ada halangan, kata Orok, penertiban akan dilakukan besok.

**Berita Terkait: Demo di Depan Kantor Bupati, PKL Sunan Kalijaga Minta Pemkab Lebak Tunda Penertiban

“Sudah kita bahas dengan Kodim, Polres, dan Kejaksaan. Kalau kami fasilitasi juga setelah Lebaran pasti mereka akan minta lagi nanti setelah Lebaran Haji dan lain sebagainya,” terang Orok.

“Akhirnya diambil keputusan kalau penertiban kita tegaskan saja. Insya Allah mudah-mudahan besok bisa ditertibkan,” tambah dia.

Orok mengatakan, penertiban sudah menjadi keputusan bulat pemerintah daerah. Ia pun menegaskan jika penertiban bukan menghentikan pedagang untuk berjualan. Pedagang masih tetap bisa berjualan dengan catatan di lapak atau kios di dalam lingkungan Pasar Rangkasbitung.

“Kami mengajak mereka untuk mengisi lapak dan kios yang ada di dalam pasar atau mereka bergabung dengan pasar Subuh, itu saja. Cuma kan mereka enggak mau, pengen melanggar aja (Berjualan) di trotoar,” jelas Orok.(Nda)

 




Pedagang Gorengan di Tangsel Beralih Pakai Minyak Goreng Curah

Kabar6.com

Kabar6-Hari ini komiditi minyak goreng banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional dan modern. Meski demikian harganya melonjak berlipat kali dari biasanya.

Rastam, pedagang gorengan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengatakan lebih memilih minyak goreng curah ketimbang kemasan. Alasannya jauh murah, per liter ia membeli seharga Rp 18 ribu.

“Kalo pake minyak kemasan mah dagang enggak dapat untung,” katanya ditemui kabar6.com di Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kamis (17/3/2022).

Rastam jelaskan, sebelumnya ia biasa pakai minyak goreng kemasan yang dibeli per liter sama dengan curah saat ini. Kini minyak goreng kemasan di ritel mencapai Rp 48 ribu per liter.

“Minyak sekarang udah banyak lagi, tapi 48 ribu seliter. Saya pake yang curah aja,” jelasnya sambil membuka karet kemasan minyak dituang ke wajan panas.

Hal senada disampaikan Aminah, warga sekitar. Menurutnya, minyak kemasan kembali muncul setelah pemerintah menghapus harga eceran tertinggi senilai Rp 14 ribu per liter.

**Baca juga: Peringatan Cuaca Jabodetabek, BMKG: Waspadai Hujan Lebat Hingga Petir

“Pinter pemerintah,” ketusnya. Aminah menduga, para produsen sempat menyimpan stok minyak goreng.

“Sekarang giliran harganya 48 ribu per liter minyak goreng nongol lagi,” ujarnya.(yud)




Harga Bahan Pangan di Tangsel, Pedagang: Semua-semua Naik

Kabar6-Harga-harga komiditi bahan pangan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tak terbendung. Banyak sayur mayur setiap hari harganya naik seperti cabai, bawang merah, daun bawang.

Hanya harga tomat saja yang mengalami penurunan. Itupun relatif sedikit. “Hari ini masih mahal, semua-semua naik,” kata Atib, pedagang di Pasar Serpong, Jum’at (11/3/2022).

Ia menyebutkan, cabai keriting sekarang Rp 60 ribu dari sebelumnya Rp 40 ribu per kilogram. Harga cabai rawit merah juga mengalami kenaikan menjadi Rp 80 ribu dari sebelumnya Rp 60 ribu sekilo.

Kemudian, lanjut Ari, harga bawang merah juga naik, dari Rp 30 ribu per kilo menjadi 40 sampai 45 ribu rupiah. Tomat turun dari 20 ribu sekarang 18 ribu sekilo.

**Baca Juga: Banyak Ajuan Pangkas Pohon Rawan Tumbang di Tangsel

“Daun bawang biasanya Rp 12 ribu sekarang mah 15 ribu per kilo,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, Sri, pedagang tempe di pasar itu mengaku telah menjual tempe dengan harga stabil diharga Rp 6000 per papan. Harga itu, naik seribu rupiah dibanding sebelum adanya kenaikan harga kedelai di harga Rp5000 per papan tempe.

“Sekarang stabil Rp 6000 satu papan. Sebelum mogok saya jual Rp8000. Sebelum kedelai langka Rp5000,” jelasnya.(yud)

 




Disperindag Akui Sosialisasi Pedagang Pasar Ciputat Direncanakan Jauh Hari

Kabar6.com

Kabar6-Ramainya pertanyaan sosialisasi yang terkesan mendadak dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kepada para pedagang Pasar Ciputat.

Sosialisasi itu dipertanyakan karena berbarengan dengan jadwal aksi unjuk rasa yang direncanakan para pedagang Pasar Ciputat ke Pusat Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangsel pagi tadi.

Menanggapi hal itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disperindag Kota Tangsel, Heru Agus Santoso menjelaskan, rencana sosialisasi sudah dilakukan jauh hari sebelum peringatan aksi unjuk rasa para pedagang Pasar Ciputat ke Puspemkot Tangsel.

“Enggak ada (dadakan sosialisasi, red), karena kita memang sudah berencana membuat sosialisasi itu antara hari jumat sampai selasa terkait dengan kesiapan segala sesuatunya,” ujarnya kepada Kabar6.com seusai sosialisasi di Kantor Camat Ciputat, Selasa (8/3/2022).

Menurutnya, pihaknya memang berkomitmen dari awal untuk penempatan para pedagang ke Pasar Ciputat yang usai direvitalisasi sebelum awal bulan puasa.

“Jadi memang kami berkomitmen dari awal ingin penempatan pasar Ciputat sebelum awal bulan puasa kita atur sedemikian rupa agar nanti pedagang punya waktu yang cukup,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Para pedagang Pasar Ciputat memutuskan untuk meniadakan aksi yang direncanakan digelar didepan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) pada pagi hari tadi, Selasa 8 Maret 2022.

**Baca juga: Harga Cabai di Tangsel Naik Dua Kali Lipat

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat (P3C), Yuli Sarlis menerangkan, saat surat yang dilayangkan untuk melakukan aksi demonstrasi atau unjuk rasa di Pemkot Tangsel tersebar luas, pihaknya kedatangan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Heru Agus Santoso pada malam hari.

“Karena tadi malam kita ada sepakat dengan pak Kadis Heru, (Heru bilang, red) kita mau damai. Permintaan kami damai gampang kok kembalikan saja kami sebelum puasa, kami mau berdagang, karena kan pedagang ini nukan politikus, kami hanya pengen cari tempat untuk makan,” ujarnya kepada Kabar6.com di Aula Kantor Kecamatan Ciputat.(eka)




Pedagang Pasar Ciputat Serahkan Alat Peraga Unjuk Rasa

Kabar6.com

Kabar6-Para pedagang Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hari ini batal gelar aksi unjuk rasa. Mereka lebih memilih hadiri undangan sosialisasi yang diadakan dinas perindustrian dan perdagangan setempat.

“Gak jadi. Nih mau kita serahin,” kata Ida Yulia, dari Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat kepada kabar6.com di gedung SKPD 1 Puspemkot Tangsel, Selasa (8/3/2022).

Terlihat sejumlah orang turun dari gedung bertingkat parkiran mobil. Mereka menenteng sejumlah alat peraga unjuk rasa seperti karton leaflet, spanduk dan lain-lain.

Gerombolan wanita yang mengenakan seragam kemeja warna biru tergesa-gesa masuk lift menuju kantor Disperindag Kota Tangsel. Tampak hadir Jamal Nasir selaku pembina P3C.

Yulia mengaku para pedagang sepakat batalkan unjuk rasa karena pihak pemerintah daerah berjanji akan merealisasikan tuntutan mereka.

**Baca juga: Kembali PTM Terbatas, Ini Respon Siswi SMPN 15 Kota Tangsel

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

“Sekaran lagi pada ikut sosialisasi di kecamatan Ciputat. Ya kita liat aja nanti,” singkatnya.

Sekretaris Disperindag Kota Tangsel, Heru Agus Santoso dikabarkan tadi malam datang menemui para pedagang Pasar Ciputat. Tujuannya diduga untuk menggembosi rencana aksi unjuk rasa.(yud)




Hari Ini 400 Pedagang Pasar Ciputat Berencana Demonstrasi

Kabar6.com

Kabar6-Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hari ini, Selasa (8/3/2022) agendakan gelar unjuk rasa. Mereka resah atas ketidakpastian selama dua tahun lebih menempati tempat relokasi di Plaza Ciputat.

“Meminta kejelasan atas hak-hak pedagang,” tulis koordinator aksi, Yuli Sarlis lewat keterangan yang beredar dan diterima kabar6.com.

Ia menerangkan, pedagang minta kepastian tentunya yang pernah direlokasi sehubungan dengan rencana penempatan kembali ke Pasar Ciputat.

Yulis sebutkan, pihaknya akan mengerahkan 400 orang pedagang untuk mengikuti unjuk rasa. Titik demonstrasi di kantor Puspemkot Tangsel dan DPRD setempat.

Para pedagang mendesak legislator di DPRD Tangsel bersama aparat penegak hukum segera menyelidiki dugaan penyelewengan anggaran proyek revitalisasi Pasar Ciputat.

**Baca juga: Puncak Covid-19 di Tangsel 12 Februari 2022 Capai 2245 Kasus

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

“Yang diduga terdapat praktek korupsi dan jual beli lapak secara illegal,” jelas Yuli.

Terpisah, sejumlah pekerja tampak sedang memperbaiki infrastuktur lapak pedagang Pasar Ciputat. “Lagi diganti keramiknya yang pecah-pecah,” terang petugas keamanan pasar.(yud)




Setop Mogok, Pedagang Daging Sapi di Tangsel: Dapur Harus Ngebul

Kabar6.com

Kabar6-Pedagang daging sapi di Pasar Serpong, Kota Tangerang Selatan, batal mogok jualan lima hari. Mereka sempat tiga hari tutup lapak karena kenaikan harga dari rumah pemotongan hewan terus melonjak.

“Enggak dagang enggak ada pemasukan sementara dapur harus tetap ngebul,” kata Komarudin, salah satu pedagang di Pasar Serpong, Jum’at (4/3)2022).

Menurutnya, selama tiga hari mogok jualan harga daging sapi setiap harinya merangkak naik. “Naiknya lima ribu kemarin pas mogok,” ujarnya.

Komarudin bilang, aksi mogok bertujuan agar kenaikan harga berhenti. Namun justru tak berpengaruh, tetap naik.

Para pedagang sengaja mogok jualan, lanjut Komarudin, sebagai bentuk protes kepada pemerintah. Mereka berharap pemerintah dapat mengintervensi harga tapi ternyata tidak mampu.

“Malah hasil kita mogok dagang bukannya menurun tapi malah ada kenaikan juga,” keluhnya. Usai mogok diakui pembeli masih sepi.

**Baca juga: Korupsi Dana PIP 2020 di SMP Negeri 17 Tangsel Rp 716 Juta Lebih

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Kini harga daging sapi lokal di Pasar Serpong dibanderol lebih murah. Sebelumnya Rp 130 ribu per kilogram, demi mendongkrak penjualan hari ini dijual Rp 120 per kilogram.

“Tetap masih sepi,” ujarnya. Pada saat normal harga daging sapi dikisaran Rp 110 ribu.(yud)