Pedagang Pasar Induk Jatiuwung Tegaskan Gerakannya Murni

Kabar6.com

Kabar6-Para pedagang Pasar Induk Jatiuwung menegaskan keluhan yang dilakukan selama ini adalah murni gerakan pedagang tanpa ditunggangi pihak manapun. Merosotnya omzet yang terus menerus karena dualisme pasar Induk menjadi alasan pedagang di kawasan Jatake ini akan terus bersuara menyampaikan aspirasinya.

Hal tersebut merespon pernyataan Wali Kota Tangerang terkait permasalahan pasar induk Jatiuwung itu. Sebelumnya Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebut polemik pasar induk adalah persaingan bisnis pengusaha pasar. Menurut pedagang pasar Jatiuwung apa yang disampaikan Arief adalah salah kaprah.

“Kita tegaskan sekali lagi ini murni pergerakan dari pedagang tidak ada pihak manapun yang menunggangi. Karena itu kami disini ingin meminta solusi dari pak Walikota,” ujar Ketua Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung, H. Majid, Kamis (13/1/2022).

Setelah mengadukan nasibnya ke DPRD, pihaknya berharap Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dapat menemui para pedagang terkait permasalahan sepinya para pembeli dan dualisme pasar induk.

Sehingga adanya solusi dari orang nomor satu di Kota Tangerang itu. Sehingga para pedagang tidak melulu merugi atas sepinya pembeli di pasar tersebut.

“Kami berharap Wali Kota Tangerang Arief dapat menemui para pedagang dan mendengarkan aspirasi dari kami. Sehingga ada solusi terkait permasalahan pasar induk Jatiuwung dan pasar induk Tanah Tinggi. Sebelumnya juga kami sudah mengadukan permasalahan ini ke DPRD yang ditemui oleh Ketua DPRD Gatot Wibowo,” katanya.

Ia mengatakan para pedagang tersebut sebelumnya banyak berdagang di pasar induk Tanah Tinggi. Para pedagang tersebut pindah ke pasar induk Jatiuwung karena pihaknya mendapatkan informasi bahwa pasar induk Tanah Tinggi izin tidak akan diperpanjang.

Ia berharap Pemkot Tangerang dapat memberikan solusi terbaik. Sebab demikian, nantinya yang menjadi korban terkait permasalahan dualisme pasar ini para pedagang.

“Pada dasarnya kita pindah itu tunduk atas perintah dan arahan pak Walikota bahwa pasar induk Tanah Tinggi ini yang tidak akan diperpanjang izinnya. Makanya kami sebagian pedagang ikut pindah ke Jatiuwung, pada saat sekarang pedagang jadi terbelah dua antara Jatiuwung dan Tanah Tinggi, namun nyatanya” ungkapnya.

“Disini kami mohon peranan dari pak Walikota untuk memberikan solusi atas permasalahan ini. Karena memang yang menjadi korban kami pedagang,” katanya.

Ia menyampaikan Pasar Induk Jatiuwung tersebut telah isi sebanyak 60 persen pedagang dari jumlah 1300 kios dan lapak yang disiapkan oleh pengelola.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo mengatakan, akan segera memanggil Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah guna meminta penjelasan terkait polemik dualisme Pasar Induk ini.

“Secepatnya. Setelah ini saya dengan Komisi III juga akan rapat internal tentang langkah-langkah tahapan hearing berikutnya,” ucap Gatot Wibowo.

Selain meminta penjelasan kepada Wali Kota Tangerang, pihaknya juga akan memanggil dinas-dinas terkait untuk menindaklanjuti permasalahan ini.

“Nanti dalam hearing kita akan tahu jawabannya, karena nanti kita ingin konfirmasi dahulu dengan pihak terkait dan dinas. Baik Indagkop, Perizinan dan Perkim. Ini kan terkait RDTM di wilayah nanti kita akan cek semuanya,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

**Baca juga: Imigrasi Bandara Soetta Tolak 22 WNA di Awal Tahun

Selain itu, Gatot Wibowo juga berpendapat, idealnya hanya ada satu pasar induk di Kota Tangerang. Keberadaan Pasar Induk Jatiuwung yang diklaim pasar terluas se-Provinsi Banten sangat efektif.

“Idealnya cuma satu, tidak ada aturan tertulis sih tapi melihat kapasitas jumlah penduduk penyebarannya. Kalau pasar induk itu rata-rata satu kalau saya tahu ya. Termasuk Jakarta cuma ada Kramat Jati,” tandasnya. (Oke)




Ada Dua Pasar Induk di Tangerang, Merasa Merugi Pedagang Meradang

Kabar6-Puluhan pedagang pasar induk Jatiuwung, Kota Tangerang yang tergabung dalam Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung Tangerang, mengadukan nasibnya ke Gedung DPRD Kota Tangerang, Kamis (6/1/2022).

Para pedagang ini mengaku sangat dirugikan dengan masih beroperasinya keberadaan Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, yang hingga kini belum juga ditutup.

Sementara kata massa itu, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah sendiri pada tahun 2018 yang lalu akan menutup pasar induk Tanah Tinggi yang habis masa izinnya tahun 2021. Namun, hingga kini belum terlaksana.

Sehingga keberadaan Pasar Induk Jatiuwung yang belum lama ini diresmikan Wali Kota Tangerang sepi, membuat para pedagang merugi besar.

**Baca Juga: Looping Galeong Karawaci Bakal Dibuka Solusi Atasi Kemacetan

Ketua Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung, Yudi meminta Wali Kota Tangerang untuk segera menutup keberadaan Pasar Induk Tanah Tinggi. Sebab dalam pernyataan Wali Kota Tangerang menyampaikan Pasar Induk Tanah Tinggi yang habis izin operasionalnya pada 2021 tidak akan diperpanjang.

“Kami mohon kepada Bapak Wali Kota Tangerang (Arief) untuk bisa segera mengambil sikap dan keputusan atas dasar statemen yang telah bapak katakan di surat kabar harian pada 15 Oktober 2018 yang lalu,” ujar Yudi.

Pihaknya juga mempertanyakan masih adanya kegiatan di Pasar Induk Tanah Tinggi di awal tahun 2022 ini, padahal surat izin operasionalnya habis dan tidak akan diperpanjang.

“Seenggaknya kenapa ada pembiaran kalau tidak ada perizinan,” kata Yudi yang dalam kesempatan ini diterima Ketua DPRD Gatot Wibowo dan Ketua Komisi III Wawan Setiawan beserta jajaran.

“Akibat masih beroperasinya Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang tersebut membuat para pedagang di Pasar Induk Jatiuwung mengalami kerugian,” katanya.

“Kurang lebih ini yang dirugikan sama-sama pedagang juga sebenarnya. Dari Tanah Tinggi dirugikan, dari Jatiuwung juga dirugikan. Karena semua omzet pedagang turun gara-gara adanya dua pasar ini,” jelasnya.

Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo mengatakan, akan segera memanggil Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah guna meminta penjelasan terkait polemik dualisme Pasar Induk ini.

“Secepatnya. Setelah ini saya dengan Komisi III juga akan rapat internal tentang langkah-langkah tahapan hearing berikutnya,” ucap Gatot Wibowo.

Selain meminta penjelasan kepada Wali Kota Tangerang, pihaknya juga akan memanggil dinas-dinas terkait untuk menindaklanjuti permasalahan ini.

“Nanti dalam hearing kita akan tahu jawabannya, karena nanti kita ingin konfirmasi dahulu dengan pihak terkait dan dinas. Baik Indagkop, Perizinan dan Perkim. Ini kan terkait RDTM di wilayah nanti kita akan cek semuanya,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Selain itu, Gatot Wibowo juga berpendapat, idealnya hanya ada satu pasar induk di Kota Tangerang. Keberadaan Pasar Induk Jatiuwung yang diklaim pasar terluas se-Provinsi Banten sangat efektif.

“Idealnya cuma satu, tidak ada aturan tertulis sih tapi melihat kapasitas jumlah penduduk penyebarannya. Kalau pasar induk itu rata-rata satu kalau saya tahu ya. Termasuk Jakarta cuma ada Kramat Jati,” tandasnya. (Oke)




Harga Komoditi Naik Omzet Pedagang di Pasar Serpong Merosot

Kabar6.com

Kabar6-Setiap tahun pada momen tertentu harga banyak jenis komoditi bahan pangan melonjak di berbagai daerah, termasuk Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Seperti menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru) ini.

“Daging sapi lokal 130 ribu sekilo,” kata Hendy, 35 tahun, pedagang daging sapi di Pasar Serpong, Jum’at (24/12/2021).

Padahal, ia terangkan, biasanya harga normal daging sapi lokal dibanderol antara Rp 110-120 ribu per kilogram. Adapun daging sapi impor lebih murah, yakni Rp 110 ribu per kilogram.

Kenaikan harga komoditi pangan juga terjadi pada ayam potong boiler. Ayam utuh biasanya Rp 35 ribu kini menjadi Rp 40 ribu per ekor. Ayam fillet sebelumnya Rp 45 ribu sekarang Rp 50 ribu per kilogram.

Tati, 47 tahun, pedagang ayam potong di Pasar Serpong, mengakui sejak kenaikan harga omzetnya menurun drastis. Ia berharap pemerintah dapat menjaga stabilitas harga bahan pangan.

“Pengennya harga murah, dagangan rame. Sekarang tuh orang yang penting punya beras,” ujarnya sambil melayani pembeli.

**Baca juga: Puncak Libur Nataru Lewat Bandara Soetta Diprediksi Jum’at Besok

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditi telur ayam boiler. Biasanya harga di pasaran Rp 22-24 ribu, kini naik menjadi Rp 28-30 ribu per kilogram. Kenaikan pun berimbas ke pendapatan.

“Setiap mau lebaran atau natal pasti naik. Enggak tau kenapa,” ujar Yuli, pedagang telur mengakui omzetnya menurun.(yud)




Ratusan Pedagang Pasar Induk Tanah Tinggi Disasar Vaksin

Kabar6.com

Kabar6-Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Banten secara masif gencar mengejar target kekebalan komunal (herd immunity) di Kota Tangerang. Memasuki jelang akhir pekan, Jumat (10/12/2021).

BIN secara bersamaan menggelar vaksinasi di tiga tempat yakni Pasar Induk Tanah Tinggi Kecamatan Tangerang, Polsek Cipondoh, serta Puskesmas Neglasari.

Di Pasar Induk Tanah Tinggi BIN Daerah Banten kerjasama dengan Urkes Polres Metro Tangerang Kota menyasar 550 orang, di Puskesmas Neglasari 700 orang sasaran dan di Polsek Cipondoh sebanyak 270 orang, baik dosis 1 maupun dosis 2. Ada pun untuk jenis vaksin yang dipergunakan adalah Sinovac dan AstraZanecca.

Susanto (31) seorang pedagang mengaku baru sempat mengikuti vaksin tahap pertama lantaran mengaku sibuk berjualan. Bahkan ia sempat kena ‘tegur’ oleh petugas lantaran baru divaksin dosis 1.

“Kemana aja selama ini? Hari gini baru dosis 1,” tanya petugas vaksinator. Sedikit ragu dia kemudian menjawab jualan. “Takut atau gimana?”tanya petugas itu lagi yang membuat Susanto tersipu.

Berdasarkan pantauan, banyak para pedagang memilih datang lebih dari tiga orang sekaligus. Meski begitu, hal itu tidak sampai menimbulkan kerumuman, sebab diperkirakan hampir sebagian besar pedagang memang sudah divaksin.

**Baca juga: BIN Banten Kembali Gelar Vaksin di Sepatan

Perwakilan BIN Posda Kota Tangerang Kapten CPM Michael Simanjuntak, mengatakan agar masyarakat tak ragu mengikuti vaksinasi. Terlebih semenjak vaksin digelar kondisi Covid-19 terus melandai. “Jadi nggak ada yang perlu dikhawatirkan untuk ikut vaksin,” ucapnya.

Selain itu, Ia mengatakan dengan tercapainya kekebalan komunal, maka resiko terburuk bila terpapar Covid-19 bisa diminimalisir. Karena itu, ia terus mengimbau masyarakat yang belum divaksin untuk segera divaksin.

“Imbauan kami kepada masyarakat agar segera terbebas dari Covid-19 harus mengikuti vaksinasi,” tandasnya. (Oke)




Sentra Vaksin Pasar Modern BSD City Buka Layanan Vaksinasi Bagi Pedagang dan Pengunjung

Kabar6.com

Kabar6 – Sinar Mas Land terus mendukung upaya pemerintah dalam percepatan program vaksinasi Covid-19. Perusahaan kembali bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Tangerang Selatan dan Polres Tangerang Selatan membuka layanan sentra vaksin dosis pertama bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) dan masyarakat di Pasar Modern BSD City. Kegiatan tersebut diselenggarakan mulai dari 23 September – 1 Oktober 2021, bertempat di Pintu Timur Pasar Modern BSD City dengan target penerima vaksin mencapai 900 orang.

Penyelenggaraan sentra vaksin ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan di bidang kesehatan. Sinar Mas Land berpartisipasi untuk penyediaan tempat pelaksanaan, sarana dan prasarana, sedangkan tenaga medis disediakan oleh Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. “Kami berharap setelah menerima vaksin ini, para pelaku UMKM yang merupakan garda terdepan penggerak ekonomi dapat terlindungi, sehingga mereka terus dapat beraktifitas untuk menggerakkan roda perekonomian. Tidak hanya itu, kami juga berharap para pengunjung dapat merasa aman dan nyaman saat berbelanja di Pasar Modern BSD City,” ujar Managing Director President Office Sinar Mas Land, Dhony Rahajoe.

**Baca juga: Kawan Lama Group dan Sinar Mas Land Mulai Membangun Living World Grand Wisata

Sejak Maret 2021, Sinar Mas Land telah bekerja sama dengan sejumlah institusi pemerintah guna menggelar sentra vaksin di berbagai wilayah seperti Jakarta, Depok, Cikarang, Karawang, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang dan Batam. Hingga pertengahan September, sentra-sentra vaksin dari Sinar Mas Land telah melayani vaksinasi Covid-19 bagi 69.000 orang. Hal ini terus diupayakan perusahaan guna mendukung percepatan pelaksanaan vaksinasi demi memenuhi target Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebesar 70% dari jumlah penduduk sampai dengan akhir tahun 2021. Program vaksinasi dan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat diharapkan dapat menjadi perlindungan ganda untuk masyarakat di tengah pandemi.

Sinar Mas Land terus mendukung upaya pemerintah dalam menghadapi Covid-19. Sebelum pengadaan sentra vaksin, perusahaan telah memberikan berbagai bantuan sejak April 2020, mulai dari bahan pokok bagi masyarakat yang terdampak pandemi hingga distribusi nasi kotak, masker, hand sanitizer, disinfektan, obat-obatan, vitamin, alat deteksi virus Covid-19, peralatan medis, face shield dan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan tenaga keamanan.(red)




Pedagang di Tangsel Mengeluh Sepi, Ini Jawaban Menteri Perdagangan

Kabar6.com

Kabar6-Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengakui menerima beberapa keluhan pedagang soal sepi nya pengunjung dan pembeli. Hal itu diterima nya saat melakukan kunjungan ke Pasar Delapan Alam Sutera, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Menanggapi keluhan tersebut, Lutfi menjelaskan, yang perlu disadari bahwa memang sejak Pandemi Covid-19 bergulir, daya beli masyarakat menurun, lalu ditambah karena adanya ketakutan penularan Covid-19.

“Ini yang sedang kita putus mata rantai nya ini, kita sudah kerja kan, makannya dengan kita mengadakan (aplikasi) PeduliLindungi ini adalah salah satu (solusi, red) nya,” ujarnya menjawab pertanyaan Kabar6.com, Kamis (30/9/2021).

Selanjutnya, Lutfi menerangkan, dengan adanya QRis atau barcode pembayaran non tunai, maka pelanggan bisa melakukan pertukaran uang tidak dengan bersentuhan, yang nanti nya ini bisa memutus mata rantai Covid-19.

Lutfi mengatakan, dengan adanya PeduliLindungi dan QRis tersebut, maka pihaknya dari Menteri Perdagangan melalui pasar bisa menjaga kenyamanan dan keamanan pelanggan dalam berbelanja.

“Mudah-mudahan dengan mulai berdagang lagi, kita bisa menggerakan perekonomian, terutama ditempat Tangerang Selatan supaya bisa jalan lagi ekonomi nya, supaya jangan lagi orang mengeluh,” ungkapnya.

**Baca juga: Sidang Kasus Dugaan Korupsi KONI Tangsel Mulai 7 Oktober 2021

Lutfi mengungkapkan, solusi yang diberikan oleh pihaknya ini memang memakan waktu. Maka dari itu, Lutfi mengatakan, semua harus bersama-sama sadar untuk memutus mata rantai Covid-19.

“Tetapi memang ini memakan waktu, dan kita mesti sadar bersama-sama, bahwa yang paling pentig kita mesti putuskan mata rantai covid-19, supaya ekonomi bisa berjalan,” tutupnya.(eka)




Pelaku Ekonomi Dan Pedagang, Mendapat Vaksin Covid-19

Kabar6.com

Kabar6 – Pelaku ekonomi mulai dari Pedagang Kaki Lima (PKL) hingga pedagang keliling, mendapatkan vaksinasi covid-19 di salah satu toko pakaian di Kota Serang, Banten.

Mereka terlebih dulu mendaftarkan diri, kemudian diperiksa kesehatannya dan jika lolos, bisa di suntik vaksin covid-19.

“Yang tersuntik 300 orang, yang tertunda ada 3 orang karena alasan kesehatan,” kata Kapolsek Serang, Kompol Bambang Wibisono, Selasa (07/09/2021).

Vaksinasi di ikuti pedagang dan pelaku usaha disekitar Pasar Royal maupun Pasar Taman Sari, gang di mulai sejak pukul 08.00 wib hingga 12.00 wib.

**Baca juga: Polres Serang Kota Tangkap Pelaku Pembunuh Wanita Dalam Kosan

Vaksinasi juga dibantu oleh Satpol PP, TNI hingga nakes dari Pemkot Serang. Kapolsek berharap, dengan vaksinasi, herd immunity atau kekebalan komunal bisa terbentuk, sekaligus roda perekonomian warga bisa berjalan lagi.

“Mendukung program pemerintah dalam percepatan vaksin covid-19 dan Penanggulangan penyebaran virusnya,” terangnya.(dhi)




Gelar Patroli Skala Besar, Puluhan Pedagang Dapat Teguran

Kabar6.com

Kabar6 – Jajaran Polresta Tangerang Polda Banten bersama Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tangerang melaksanakan kegiatan Patroli Skala Besar, Sabtu (4/9/2021) hingga Minggu (5/9/2021) dini hari. Kegiatan menerjunkan 23 personel Polresta Tangerang dan 10 personel Satpol PP Kabupaten Tangerang.

Patroli dipimpin Wakapolresta Tangerang AKBP Leonard M Sinambela. Juga didampingi pejabat utama Polresta Tangerang diantaranya Kabag Ops Kompol Rudi Supriadi, Kasat Binmas Kompol Agus Priyono, Kasat Lantas Kompol Roby Heri Saputra, dan Kasie Propam AKP Yono Taryono.

“Patroli dalam rangka menegakkan aturan PPKM Level 3 di Kabupaten Tangerang serta mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif,” kata Leonard.

Kata Leonard, Patroli Skala Besar dilaksanakan atas atensi Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro. Kegiatan difokuskan untuk mencegah terjadinya kerumunan serta memastikan kepatuhan jam operasional untuk warga, warung, toko, dan angkringan.

“Kami masih menemukan masih ada yang melewati batas jam operasional. Kami menegakkan dengan mengimbau agar menutup aktivitas dan bisa dilanjutkan esok,” terangnya.

Dikatakan Leonard, patroli kemudian dilanjutkan dengan patroli mobile di seluruh wilayah hukum Polresta Tangerang. Hal itu sebagai bentuk antisipasi gangguan kamtibmas dan untuk membuat nyaman masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, masyarakat semakin patuh protokol kesehatan dan dapat menciptakan situasi aman dan kondusif,” tandasnya.

**Baca juga: Dua Ruko di Balaraja Hangus Terbakar Di Lahap Si Jago Merah

Kegiatan Patroli Skala Besar diawali dengan Apel malam Kompie Siaga 6 dan pengecekan piket fungsi di Lapangan Apel Gedung Presisi Polresta Tangerang. Kemudian bergerak melaksanakan patroli mobile di sekitar Kantor Pos Tigaraksa.

Di titik itu, petugas, memberikan imbauan tentang protokol kesehatan kepada pedagang dan masyarakat di sekitaran Perumahan Citra Raya yang terlihat masih beraktivitas dan berkerumun untuk membubarkan diri. Hasil patroli mobile dan Operasi Cipta Kondisi, terdapat 70 pedagang kaki lima, angkringan, kios dan pedagang yang diberikan teguran lisan.(vee)




Lagi! Oknum Jual Beli Kios, Pedagang Pasar Ciputat Pasang Spanduk Besar

Kabar6.com

Kabar6-Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat (P3C) kembali resah dengan adanya penjualan los/kios yang dilakukan oleh akun facebook berinisial DA.

Ketua P3C, Yuli Sarlis mengaku resah dengan adanya iklan penjualan kios, karena selama ini para pedagang telah sekian lama menantikan revitalisasi pasar yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) dan terancam tersingkir.

Maka dari itu, pihaknya memasang spanduk besar bertuliskan ‘Kios dan Los Pasar Ciputat Milik Pemerintah, Tidak Diperjualbelikan Untuk Umum’.

“Mereka (pembeli kios, red), pasti akan menuntut bisa berdagang di Pasar Ciputat yang baru ini kan. Nah, kita ngga mau itu (tuntutan pembeli kios) terjadi. Makanya, kita minta diusut,” ungkapnya kepada wartawan, ditulis Senin (9/8/2021).

Yuli mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), namun, hingga kini belum juga ada reaksi tanggap dari pemerintah, terlebih dari dinas-dinas tersebut.

“Kita sudah koordinasi, sudah dikasih tau juga. Tapi mereka belum respon. Yang dulu, informasi ini sempat kita infoin juga, tapi cuma dipasang spanduk doang. Maksud saya, ini kan aset mereka (Pemkot Tangsel). Ibaratnya, ini rumah mereka, rumah mereka mau dijual sama orang lain, kok malah biasa aja. BPKAD malah bilang, kita yang disuruh nyuratin ke kepolisian dan pemerintah. Ini kan aneh,” tegasnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Yayasan Bhayangkara Indonesia Bersatu (BIB) Heri Iskandar menyatakan, DA yang memperjualkan los/kios di media sosial itu, bukanlah bagian dari yayasan tersebut.

Heri menegaskan, pihaknya akan melakukan penelusuran terhadap akun facebook tersebut, dan tidak menutup kemungkinan akan menempuh jalur hukum, karena dianggap telah mencoreng nama BIB.

“Saya pastikan, nama tersebut bukan anggota Bhayangkara Indonesia Bersatu. Ada nomor teleponnya? Nanti saya tindak lanjuti. Yang pertama akan saya hubungi orang tersebut untuk klarifikasi. Apabila tidak memperbaiki nama Bhayangkara atas iklan tersebut, saya somasi dan tempuh jalur hukum,” terangnya.

Perlu diketahui, kejadian jual beli los atau kios di Pasar Ciputat bukan pertama kali terjadi, saat itu di Bulan Februar 2021 pernah kejadian serupa.

Saat itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan menindaklanjuti dengan memasang spanduk himbauan terkait adanya oknum yang menjual kios di Pasar Ciputat

Himbauan itu berisi ‘Kios atau LOS di Pasar Ciputat Tidak Diperjualbelikan, Hati-hati Penipuan – Disperindag Kota Tangsel’.

**Baca juga: Usut Perangkat Eksavator Hilang di TPU Jombang, Polisi Minta CCTV

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Disperindag Kota Tangsel, Maya Mardiana kepada Kabar6.com, Rabu 24 Februari 2021.

“Spanduk peringatan di beberapa titik menjawab kegelisahan pedagang atas ada berita penjualan oleh oknum. Kurang lebih sekitar 4,” ujarnya.(eka)




Dihadiri Camat, Gerakan Muda Jayanti Bagikan 100 Paket Sembako ke Pedagang

Kabar6.com

Kabar6-Gerakan Muda Jayanti (GMJ) melakukan aksi sosial Berupa pembagian sembako kepada pedagang dan masyarakat terdampak PPKM Level 4, Kegiatan pembagian 100 sembako tersebut dibuka langsung oleh Camat Jayanti Yandri secara simbolis di wilayah Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.

Firmansyah selaku koordinator mengatakan, momentum ini sebagai bentuk kepedulian kami untuk masyarakat dalam membantu meringankan beban hidup di saat pandemi saat ini.

“Mahasiswa bukan hanya sebagai agent of control, tetapi bisa berperan aktif dalam bentuk nyata meringankan beban masyarakat yang lebih utama,” ujar Firmansyah saat di mintai keterangan oleh kabar6.com, Jum’at (6/8/2021).

Firmansyah yang juga mantan Presma Uniba ini mengungkapkan, penyaluran sembako tersebut dilakukan dengan betul-betul menargetkan masyarakat yang kondisinya prihatin dan terutama para pedagang kaki lima.

Masih kata dia, hal itu disadari dengan kondisi PPKM yang saat ini sedang berlangsung dan berdampak pada mandeknya perekonomian masyarakat.

“Saya berharap pemerintah benar-benar hadir di tengah masyarakat dan memastikan semuanya bantuan tepat sasaran,” sambungnya.

Sementara itu, salah satu pedagang Kusdira menyampaikan ucapan terima kasih kepada para mahasiswa yang sudah memberikan bantuan sembako.

“Alhamdulillah, akhirnya dapat bantuan juga, selama ini berdagang dibatasi, sehingga penghasilan pun menurun, hanya untuk makan sehari-hari,” tutur Kusdira.

**Baca juga: Konflik Agraria di Tangerang, Pengamat : Diduga ada Kongkalikong BPN & Mafia Tanah

Pantauan kabar6.com pembagian sembako yang di inisiasi Gerakan Mahasiswa Tangerang tersebut benar-benar menyusur para pedagang yang belum tersentuh bantuan sama sekali.

Pembagian paket sembako yang bekerja sama dengan Polresta Tangerang tersebut dibuka Camata Jayanti secara simbolis.(CR)