1

Bisa Dimasukkan ke Saku, Pearl Asal Floida Jadi Anjing Terkecil di Dunia

Kabar6-Seekor anjing jenis anjing Chihuahua berusia dua tahun bernama Pearl, dinobatkan oleh Guinness World Records sebagai world’s shortest dog atau anjing terpendek di dunia.

Karena ukurannya sangat kecil, pemiliknya yang bernama Vanesa Semler bisa memasukan anjing itu ke saku bajunya. Pearl yang lahir di Florida pada 1 september 2020, melansir theguardian, mempunyai ukuran kira-kira sama panjangnya dengan uang dolar kertas, dan pada saat itu ukuran tubuhnya lebih pendek dari batang es loli dengan tinggi hanya sekira 9.11 cm.

Kini Pearl memiliki panjang kurang lebih 12 cm, dengan berat hanya 1,22 pound (kurang lebih setengah kilo). Sementara saat lahir beratnya hanya satu ons.

Pearl terkait dengan pemegang rekor sebelumnya, yaitu Miracle Milly, yang tingginya sekira 9,6 cm. Milly mati pada 2020, sebelum Pearl lahir. Induk Pearl adalah salah satu saudara identik betina Milly.

“Kami beruntung memilikinya. Dan memiliki kesempatan unik untuk memecahkan rekor kami sendiri dan berbagi dengan dunia berita luar biasa ini,” kata Semler, yang juga pemilik Miracle Milly.(ilj/bbs)




Heboh! Ada ‘Siluman’ Buaya Putih di Australia

Kabar6-Penampakan langka seekor buaya putih dewasa membuat heboh warga Australia bagian utara. Peristiwa ini disebut langka karena biasanya buaya putih mati ketika masih bayi.

Warga pun memberi nama Pearl untuk buaya putih ini. Dilansir BBC Indonesia, hewan itu terlihat di Sungai Adelaide dekat Darwin, dan diperkirakan panjang tubuhnya mencapai tiga meter.

“Semua orang begitu heboh kegirangan,” kata Broady, ketua kelompok konservasi setempat. “Saya menghabiskan sebagian besar hari dengan menatapnya sambil menangis,” tambahnya.

Adam Britton, pakar zoologi di Universitas Charles Darwin, mengatakan bahwa penampakan pucat Pearl disebabkan oleh hipomelanisme, kondisi rendahnya pigmen melanin pada kulit. Kemungkinan hipomelanisme Pearl disebabkan genetik atau kondisi yang dialami semasa berada dalam telur.

“Selama masa inkubasi, jika telur menjadi terlalu panas di sarang, bisa ada penyimpangan dalam pembelahan sel dan menyebabkan mutasi,” jelas Britton. Mutasi tersebut mencakup mutasi warna atau pola yang berbeda pada kulit. ** Baca juga: Temuan Mengejutkan, DNA Bayi 11.500 Tahun Lalu Tunjukkan Penduduk Asli Amerika Tertua adalah Orang Asia

Buaya putih, menurut Britton, ‘tidaklah jarang'” pada usia muda. Namun dampak memiliki kulit putih bagi buaya pada usia muda adalah kesulitan menghindari predator. “lebih tidak biasa melihat buaya dewasa dengan warna kulit terang. Saya beberapa kali melihat buaya seperti ini, tapi wujudnya tidak sebesar yang ada di alam liar,” ujarnya.(ilj/bbs)