1

PDAM TB Akui Banyak Jaringan Yang Belum Rampung di Zona 1

kabar6.com

Kabar6-Pihak PDAM TB Kota Tangerang mengakui bila kasus seperti dikawasan RW 09, Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, memang banyak terjadi, Selasa (30/7/2019).

Direktur Utama PDAM TB Kota Tangerang, Sumarya mengungkapkan, bahwa saat pemasangan instalasi jaringan perpipaan yang digarap sejak awal, diakuinya kerap di tolak oleh sejumlah warga di banyak tempat.

Untuk itu, kata dia, titik-titik yang masih di tolak ini, mau tidak mau, harus ditinggalkan dahulu penyelesaiannya. Meski demikian, pihaknya tetap mencatat dan bakal di selesaikan bila kedepan, warga sudah meminta permohonan.

“Tetap kita pasang. Cuma tadi yang prioritasnya, kan kita mau jual air dong, kita pasang pipa yang respon banyak duluan kita pasang maksudnya. Yang ini tercecer mungkin,” ungkap Sumarya, kepada kabar6.com, Senin (29/7/2019) kemarin.

Pihaknya pun, justru berterima kasih kepada media yang ikut memberitakan kondisi tersebut. Sebab, kata dia, hal itu menjadi pengingat untuk pihaknya dalam penyelesaian persoalan ini.

“Makanya saya senang, kalau ada teman-teman media yang ikut membanding PDAM kaitan dengan itu, kan lumayan. Dan kita sendiri memang ada tim survei atau marketing. Nanti mereka yang akan kemana-mana mencari itu,” jelas dia.

**Baca juga: Lagi, Kerjasama PDAM TB dan PT Moya Direvisi, Apa Saja Isinya?.

Senada dengan Dirut, Humas PDAM TB Kota Tangerang, Ikhsan juga mengamini, bila kasus seperti itu kerap terjadi. Memang, kata Ikhsan, masih banyak wilayah di Zona 1 yang belum seluruhnya rampung.

“Iya ini mah sama kaya kemarin. Memang masih banyak yang belum, karena dulunya di tolak saat pemasangan jaringan. Kita (PDAM) kan berusaha untuk menghindari benturan dengan masyarakat, jadi ya kita tinggal dulu,” pungkasnya. (BL/ges)




Soal Keluhan Warga ‘Cimak’, Humas PDAM TB Sebut Itu Soal Teknis Biasa

kabar6.com

Kabar6-Menanggapi keluhan warga RW 09, Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, tepatnya yang berada dilingkungan Jalan H. Djaih dan H. Liin, ditanggapi santai oleh pihak PDAM TB Kota Tangerang.

Teriakan warga yang hingga kini belum teraliri air bersih dari pihak PDAM TB Kota Tangerang ini, dijawab hanya sebatas hal teknis yang dapat segera diatasinya.

“Itu persoalan teknis yang bisa di selesaikan. Tim survei sudah meluncur kesana hari ini, cuma persoalan teknis itu mah yang bisa diselesaikan,” kata Ikhsan, Humas PDAM TB Kota Tangerang kemarin, Rabu (24/7/2019).

**Baca juga: Forum Pelanggan PDAM TB Sebut PT Moya Tak Bermodal.

Tidak sampai disitu, Kamis (25/7/2019) hari ini, Humas terbaik Versi Pokja Wartawan Harian Tangerang Raya zaman Dirut Ahmad Maju Kodri ini pun kembali menyampaikan informasi terkait persoalan tersebut.

“Info: untuk warga cipindoh makmur RW 09 hari ini akan di berikan form pengajuan pemasangan baru oleh petugas hubungan langganan untuk di tindak lanjuti oleh bagian litbang dan yang terkait untuk pelaksanaan survey pemasangan pipa retikulasi nya,” tulis dia, kepada Kabar6.com, melalui whatsapp mesengernya.(ges)




Dugaan Swastanisasi PDAM TB, Forum Pelanggan Minta Pemkot Tangerang Transparan

kabar6.com

Kabar6-Wakil Ketua Forum Pelanggan PDAM TB Oman Djumansyah mengatakan Pemerintah Kota Tangerang terindikasi akan melakukan swastanisasi terhadap PDAM TB. Sesuai dengan UU No 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan PP No 16 tahun 2005 tentaneg pengembangan sistem air minum (SPAM).

Dikatakannya, jika ada keterlibatan pihak swasta dapat merubah PDAM sebagai perusahaan yang mengejar keuntungan. “PDAM TB itu orientasinya bukan keuntungan, tapi pelayanan,” ungkapnya, Rabu (10/7/2019).

Kata Oman, Pemkot Tangerang harus bisa menjelaskan kepada masyarakat tentang kerjasama kontrak PDAM TB dengan PT Moya Indonesia. “Harus transparan dan dibuka ke masyarakat,” tuturnya.

**Baca juga: Forum Pelanggan PDAM TB Pertanyakan Kerjasama PT Moya Indonesia.

Menurut Oman, setelah adanya forum pelanggan ini, pihaknya meminta Pemkot Tangerang untuk segera dipublikasikan kepada masyarakat. “Agar tidak ada asumsi atau isu swastanisasi yang berkembang di lapangan,” ujarnya.

Masih menurut Oman, kalau swastanisasi itu terjadi, akan banyak persoalan yang terjadi. “Yang pasti masyarakat dirugikan. Biaya menjadi beban masyarakat dan pastinya jadi lebih mahal,” pungkasnya.(Bam)




Forum Pelanggan PDAM TB Pertanyakan Kerjasama PT Moya Indonesia

kabar6.com

Kabar6-Forum Pelanggan PDAM Tirta Benteng (TB) mempertanyakan kerjasama dengan PT Moya Indonesia yang diduga memiliki kejanggalan.

Pasalnya banyak hal yang belum diungkap ke public. Dalam hal ini masyarakat Kota Tangerang, terutama mereka yang jadi pelanggan PDAM TB.

“Ada kekhawatiran kami, terkait adanya kemungkinan terjadi swastanisasi di PDAM TB Kota Tangerang,” kata Ketua Forum Pelanggan PDAM TB, Hendri Zein kepada media, Rabu (10/7/2019).

Mantan Ketua DPC PDIP Kota Tangerang ini menyatakan, dari awal kontrak PDAM TB dengan PT Moya Indonesia terindikasi sudah menuai kontroversi dan banyak pertanyaan dari publik Kota Tangerang.

BUMD milik Pemkot Tangerang saat ini diketahui sedang melakukan kerjasama dengan PT Moya Indonesia, yang sejak awal kontrak pertama pada 2012 lalu.

Perusahaan yang kabarnya berasal dari Bahrain Timur Tengah akan menanamkan investasi sebesar Rp 1,3 triliun.

Dan dana triliunan tersebut akan digunakan untuk pembuatan instalasi pengelolaan air dan pembangunan jaringan distribusi air bersih di Kota Tangerang untuk pemenuhan suplai air bersih bagi 53 ribu pelanggan.

Sementara itu berdasarkan data yang dihimpun Forum Pelanggan, tambah Hendri, diketahui PT Moya Indonesia baru merealiasikan proyek tersebut pada tahun 2017 setelah ada suntikan investasi dari perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam produksi pipa air bersih.

**Baca juga: Praktek Prostitusi Marak, 14 Pasangan Diamankan Satpol PP Tangerang.

“Jika benar informasi itu, jelas lah kalau PT Moya Indonesia memang tidak punya modal. Tapi kok bisa perusahaan yang tidak miliki kapasitas permodalan diberikan kontrak kerjasama,” tegas Hendri Zein.

Dari situ, tambah Hendri Zein, terjadi indikasi ada banyak kejanggalan dan kenapa saat itu pihak pengambil kebijakan Walikota Tangerang dan Direksi PDAM TB bisa melakukan penandatanganan kerjasama, dan hal ini berlanjut hingga ke Walikota dan Direksi PDAM TB yang sekarang.

“Informasi yang kita himpun, baru pada tahun 2017 PT Moya mulai melakukan pembangunan setelah ada perubahan kontrak kerjasama dari yang awalnya investasi Rp 1,3 trilun menjadi sekitar Rp 470 miliar, dan kontrak ini direvisi pada era kepemimpinan Walikota yang sekarang pak Arief R Wismansyah,” ucapnya. (bam)




Ratusan Pegawai PDAM TB Gelar Salat Minta Hujan

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan pegawai PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang menggelar salat meminta hujan di halaman parkir PDAM TB.

Sedianya, salat istisqo tersebut dipimpin Ketua MUI Kota Tangerang, seiring dengan kemarau yang melanda wilayah tersebut serta menyusutnya debit air Sungai Cisadane sebagai bahan baku utama pengolahan air bersih di Kota Tangerang.

Direktur PDAM Tirta Benteng Sumarya mengatakan, salat istisqo ini digelar guna meminta pertolongan Allah atas kemarau yang melanda kawasan tersebut.

“Dimana debit air Sungai Cisadane terus menyusut hingga mengganggu produksi air baku milik PDAM TB. Dan, hanya kepada Allah kita berserah diri,” ujarnya.**Baca juga: Kekeringan, Ratusan Pegawai PDAM TKR Salat Istisqa.

Di Kota Tangerang saat ini, ada sebanyak 40 ribu pelanggan PDAM TB yang harus terlayani. Namun, akibat kekeringan yang sudah melanda sejak satu bulan terakhir, sebagian diantaranya mulai harus merasakan kekeringan.(Rani)




Tahun Ini, PDAM TB Targetkan 16 Ribu Sambungan Baru

Kabar6-Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang terus berupaya meningkatkan akses pelayanan distribusi air minum kepada masyarakat di kota Bervivi Akhlakul Karimah tersebut.

Sedianya, upaya itu mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 71 Tahun 2016, dimana PDAM sebagai operator distribusi air minum dan air bersih agar memberikan pelayanan dengan mudah distribusi air bersih.

“Tentunya kami harus memberikan pelayanan sesuai standart. Dan ini sesuai instruksi Wali Kota Tangerang, untuk melayani masyarakat sebaik mungkin sebagai penyedia air minum dan air bersih,” ujar Direktur PDAM Kota Tangerang, H Sumarya, kemarin.

Menurutnya, sebagai pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tentunya harus melaksanakan pelayanan sesuai standart dengan memberikan pelayanan yang baik dan upaya memberikan kemudahan bagi para pelanggan.

“Salah satu kemudahan adalah upaya penanganan kualitas air PDAM yang hingga kini terus dilakukan kepada masyarakat khususnya pelanggan air minum Kota Tangerang,” ujarnya.

Sumarya melanjutkan, pihaknya pun meminta maaf kepada sejumlah pengguna kendaraan di Zona 1, khususnya wilayah Kecamatan Cipondoh, karena saat ini tengah ada penggalian pipa sambungan air bersih.

“Kami mohon maaf jika terjadi kemacetan di sana-sini. Karena ini merupakan bagian upaya dalam memenuhi permohonan air bersih yang terus masuk ke redaksi PDAM TB Kota Tangerang,” ungkapnya.

Ya, tahun 2018 ini, PDAM TB tengah menggenjot target 16 ribu sambungan pelanggan baru dari 42 ribu pelanggan yang sudah tercapai.

“Dengan 42 ribu, kita sudah mencapai target Millenium Development Goals (MDGs),” ujar Asisten Manager Humas dan Pengaduan Ichsan Sodikin.**Baca juga: Sachrudin Ajak Yuppentek Berkontribusi Untuk Kota Tangerang.

Diketahui PDAM Kota Tangerang saat ini sedang menggeber layanan air bersih di 13 kecamatan yang terbagi dalam tiga zona, yaitu Zona 1 meliputi Batu Ceper, Neglasari, Benda, Cipondoh, dan Tangerang; Zona II meliputi Periuk, Karawaci, Jatiuwung, dan Cibodas; serta Zona III meliputi Ciledug, Pinang, Karang Tengah, dan Larangan dengan melakukan pemasangan 600 KM pipa.(BL/hms)