Pengibaran Bendera Merah Putih di Tempirai PALI Gagah Berkibar

Kabar Sumsel-Pelaksanaan Upacara Bendera peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia Ke-79 di Desa Tempirai Raya, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), berjalan lancar dan sukses, Sabtu (17/8/2024). Bendera sang saka merah putih terbentang gagah yang dikibarkan oleh pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka).

Paskibraka tersebut merupakan siswa/siswi SMA Negeri 1 Penukal Utara. Dalam upacara itu bertindak sebagai komandan upacara Sertu Mulyadi Zainuri, sedangkan Inspektur Upacara Kepala Desa Tempirai Selatan Sapikal Usman.

**Baca Juga: Diacara GMNI Lebak Rocky Gerung: Senyum Megawati Lebih Indah dari Senyuman Mona Lisa

Warga Tempirai Raya pun turut memberikan apresiasinya atas keberhasilan mengibarkan bendera sang saka merah putih.

“Turut bangga dan bahagia atas keberhasilan adik-adik Paskibra mengibarkan bendera Merah Putih pada Upacara Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus di Tempirai Raya,” ujar Endang, Salah satu warga Desa Tempirai.

Dalam upacara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Desa Tempirai, M. Jonot, Kepala Desa Tempirai Utara Hermanto, Kepala Desa Tempirai Timur M. Teguh Anwar serta para tamu undangan.

“Saya sudah was-was takut gagal pengibarannya, tapi dengan berkat kerja keras dan izin Tuhan, alhamdulillah pengibaran bendera merah putih berjalan lancar,” kata warga lainnya. (Oke)




Larang Paskibraka Pakai Jilbab, Partai Gelora Nilai Pemahaman Kepala BPIP Tidak Pancasilais

Kabar6-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menilai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dibawa kepemimpinan Prof Yudian Wahyudi tidak Pancasilais, padahal yang bersangkutan memimpin lembaga pembinaan ideologi Pancasila.

Hal ini menyusul aturan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional 2024 putri melepas jilbab saat pengukuhan dan Upacara Kenegaraan 17 Agustus.

Disamping itu, Yudian juga mempertentangkan agama dan Pancasila yang mendasari larangan pemakaian jilbab tersebut, sehingga harus diseragamkan.

Padahal hal itu, tidak perlu dipertentangkan lagi, karena persoalan agama dan Pancasila ini sudah dianggap selesai ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdiri.

**Baca Juga: Perayaan HUT RI 79 di IKN: Ambisius dan Menghaburkan Uang Negara

“Sudah bukan saatnya lagi mempertentangkan nilai-nilai keagamaan atau riligiusitas dengan kebinekaan, toleransi, kenegaraan dan yang lainnya. Ini sudah selesai,” kata Abdul Rahim, Ketua Bidang Syiar dan Dakwah DPN Partai Gelora, Jumat (16/8/2024).

Menurut Abdul Rahim, negara ini lahir dari rahim nilai-nilai religiusitas. Sehingga memisahkan aktifitas kenegaraan dari nilai-nilai agama, bukan hanya bertentangan dengan pancasila, namun juga melepaskannya dari akar sejarah, nilai kebinekaan, toleransi dan semangat gotong royong.

“Religiusitas adalah bagian dari pengamalan Pancasila, terutama Sila Pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Aturan penyeragaman oleh BPIP untuk Paskibra putri yang berkonsekuensi pada pelepasan jilbab tentu bertentangan dengan pancasila dan nilai-nilai keagaman yang mengakar di Indonesia,” katanya.

Hal ini, katanya, bisa terjadi karena ada tiga kemungkinan. Pertama Kepala BPIP Yudian Wahyudi memahami Pancasila secara parsial dan sekuler.

Kedua, Kepala BPIP salah dalam menafsirkan kebinekaan dengan penyeragamaan dalam semua hal terutama agama dengan Pancasila.

“Ketiga, Kepala BPIP ada kesengajaan memisahkan nilai-nilai religiusitas dari negara,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi kini membolehkan Paskibraka mengenakan jilbab saat bertugas di Upacara HUT Ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Yudian juga meminta maaf atas keputusan sebelumnya yang melarang Paskibraka mengenakan jilbab saat pengukuhan dan upacara kenegaraan.

“Paskibraka Putri yang mengenakan jilbab dapat bertugas tanpa melepaskan jilbabnya dalam pengibaran Sang Saka Merah Putih pada Peringatan HUT RI ke-79 di Ibukota Nusantara,” kata Yudian dalam keterangan resminya, Kamis (15/8/2024).

Yudian mengatakan BPIP mengikuti arahan Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono selaku penanggungjawab pelaksanaan upacara HUT RI ke-79 yang disampaikan pada tanggal 14 Agustus 2024 di Jakarta.

Namun, Yudian berkilah BPIP tidak memaksa Paskibraka putri untuk melepas jilbab saat bertugas sebagai Paskibraka dalam acara pengukuhan dan pengibaran bendera 17 Agustus 2024. Meski begitu, di dua momen itu memang jilbab Paskibraka putri dilepas.

“Sehubungan berkembangnya wacana di publik terkait tuduhan kepada BPIP melakukan pemaksaan lepas jilbab, BPIP memahami aspirasi masyarakat. BPIP menegaskan bahwa tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab,” ujar Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi dalam keterangan di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser tara, Kalimantan Timur, Rabu (14/8/2024). (Red)

 




Seleksi Paskibraka di Lebak Disebut Ada Indikasi Kecurangan, Begini Penjelasan Kesbangpol

Kabar6-Proses seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten Lebak disebut-sebut terdapat indikasi kecurangan.

“Banyak hal yang janggal. Salah satu misalnya, nama-nama hasil penilaian dari tim penilai yang sudah diranking malah enggak sesuai dengan nama-nama yang lolos hasil dari Kesbangpol,” ungkap sumber Kabar6.com yang minta namanya tidak ditulis, Minggu (14/5/2024).

Begitu pula sebaliknya, beberapa nama-nama yang tidak ada dalam ranking tim penilai justru masuk dalam daftar panggil sebagai peserta yang lolos untuk mengikuti training center (TC).

**Baca Juga: Paskibraka 2024, Kirana Ashawidya Baskara Pelajar Tangsel Lolos Ikut ke IKN

Kemudian soal tinggi badan. Menurut sumber, jika memang tinggi badan menjadi aturan dari pusat, tetapi yang mengherankan ada peserta yang tetap lolos meski tingginya di bawah tinggi minimal.

“Kenyataannya ada peserta putri yang tingginya di bawah 155 centimeter tetap masuk, dan ini diduga karena dia punya hubungan dengan orang dalam. Jadi sangat mencolok sekali indikisi curangnya,” beber sumber.

Menanggapi hal itu, Kabid Kesatuan Bangsa Kesbangpol Lebak Anas Nasupian membantah dugaan kecurangan pada proses seleksi calon Paskibraka.

Anas menjelaskan, kewenangan meloloskan peserta sebagai calon Paskibraka bukan berada di Kesbangpol Lebak melainkan menjadi ranah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

“Tidak ada ranking dan yang berhak menentukan lolos atau tidak itu BPIP,” kata Anas.

Kesbangpol hanya menginput angka dari hasil penilaian seluruh tes yang diikuti peserta. Mulai dari PBB (Peraturan Baris-Berbaris), parade, wawasan kebangsaan, kepribadian, media sosial, dan lain-lain.

“Jadi yang diinput bukan hanya nilai dari PBB saja, tapi semua nilai dari tes yang diikuti diinput melalui aplikasi. Dan tidak ada istilah ranking,” kilah Anas.

Anas menyebut, berdasarkan hasil yang diumumkan oleh BPIP pada Jumat kemarin, ada 54 peserta yang lolos terdiri dari 27 putera dan 27 puteri.

“Mereka akan menjalani pra TC pada tanggal 15-17 Juli dan masuk TC pada tanggal 4 sampai dengan 17 Agustus 2024. Para calon Paskibraka akan dibekali dan digembleng dengan berbagai pengetahuan dan wawasan sehingga siap untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengibar bendera,” kata Anas.(Nda)




Paskibraka 2024, Kirana Ashawidya Baskara Pelajar Tangsel Lolos Ikut ke IKN

Kabar6-Satu dari dua pelajar asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terpilih dalam formasi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tingkat nasional. Pelajar yang lolos seleksi atas nama Kirana Ashawidya Baskara.

Siswi SMA Lab School, Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur ini lolos mewakili Provinsi Banten. Hasil ini menjadi catatan prestasi bagi pelajar Tangsel untuk ikut dalam pengibaran bendera Merah Putih saat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 mendatang.

“Pelajar Tangsel tiga kali beruntun terpilih jadi Paskibraka tingkat nasional,” ungkap Ketua Purna Paskibraka Indonesia Kota Tangsel, Warta Wijaya, Senin (24/6/2024). **Baca Juga: Dua Pelajar Tangsel Ini Seleksi Paskibraka 2024 Tingkat Nasional

Menurutnya, pelajar asal Banten yang lolos masuk Paskibraka tingkat nasional ada dua orang. Satunya lagi atas nama Naufal Gibran Ahmadinejad dari Kabupaten Serang.

Kedua pelajar tersebut, lanjut Warta, akan mengemban tugas ikut mengibarkan bendera bersamaan dengan momentum penting di Kalimantan Timur.

“Kedua adik-adik tersebut akan mengibarkan bendera duplikat di IKN,” terang Warta. Ibu Kota Nusantara rencananya akan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat 17 Agustus mendatang.

Kirana lahir di Tangerang Selatan pada 13 Juni 2008 lalu. Remaja berusia 16 tahun pintar ini punya cita-cita menjadi dokter gizi.

Pada awalanya Asha mengikuti rangkaian tahapan seleksi yg diadakan oleh Kesbangpol Kota Tangsel, provinsi sampai tingkat pusat.

Perjalanan menuju tingkat nasional tidak dilalui Kirana dengan mudah. Saat mendaftar sebagai anggota Paskibraka, ia harus memenuhi kriteria fisik yang ditentukan, misalnya tinggi badan minimal untuk putri 165 sentimeter.

Selain itu, ada tes kesehatan fisik. Kirana harus mampu berlari selama 12 menit, melakukan push-up, sit up, hingga shuttle run. Serangkaian seleksi lainnya yakni wawancara tentang kewarganegaraan, akademik, Tes wawasan kebangsaan, tes itelegensi umum (TIU) dan tentunya baris-berbaris.

Akhirnya, remaja yang memiliki hobi
Oanahan dan menggambar itu berhasil lolos mewakili Provinsi Banten, bersama Naufal Gibran Ahmadinezad Kuswara asal perwakilan Kabupaten Serang.(yud)




Empat Pelajar Banten Ikut Seleksi Paskibraka Tingkat Nasional

Kabar6-Empat orang pelajar perwakilan Banten mengikuti seleksi Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional tahun 2024.

Pejabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, mengatakan telah melepas putra-putri terbaik Provinsi Banten untuk persiapan bergabung dengan provinsi lain di Indonesia dalam satu perhelatan nasional yakni mengibarkan Bendera Merah Putih pada 17 Agustus 2024.

“Ini adalah capaian prestasi, karena tidak semua memiliki kesempatan untuk dapat mengikuti ajang ini,” katanya Sabtu dilansir Antara, (8/6/2024).

**Baca Juga:Keren! Mahasiswa Akuntansi UNUSIA Kembali Ukir Prestasi Dibidang Penelitian, Dimuat Dijurnal Nasional

Al Muktabar berharap hal itu akan menjadi dasar prestasi-prestasi selanjutnya, karena para pelajar ini telah menanamkan sikap disiplin, jiwa juang, dan fisik yang baik.

Selain itu para pelajar juga diberikan pesan agar dapat menjaga kesehatan dan terus berlatih, serta memberikan hasil terbaiknya ketika mengikuti seleksi Paskibraka tingkat nasional.

“Itu semua akan menjadi modal bagi kiprah mereka ke depan, karena terdapat sistem nilai yang tertanam dalam proses,” katanya.

Ia mengharapkan ke depannya agar semakin banyak pelajar lain yang menjadi calon paskibraka. Walaupun sudah selesai, ada alumni yang harus diberdayakan karena orang yang sudah lulus paskibraka memiliki mental yang kuat dan pemahaman terhadap Pancasila.

Sementara itu keempat pelajar tersebut yakni Naufal Gibran Ahmadinezad Kuswara pelajar SMA Pesantren Unggul Al Bayan-Anyer Kabupaten Serang, Kirana Ashawidya Baskara pelajar SMA Labschool Cireunde Kota Tangerang Selatan, Muhammad Arkan Hanif pelajar SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, dan Anisya Balqis Arundaya pelajar SMA Negeri 1 Kota Serang.(Red)




Pj Wali Kota Nurdin Minta Paskibraka Jadi Agen Perubahan

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), menggelar Seleksi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Tangerang Tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di Plaza Pusat Pemerintah Kota Tangerang, Sabtu (16/3/2024).

Penjabat Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, dalam amanatnya menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemkot Tangerang untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan generasi muda.

“Paskibraka bukan hanya sekadar mengibarkan bendera, tapi juga sebagai agen perubahan dan teladan bagi generasi muda lainnya,” ujar Nurdin.

Pemkot Tangerang terus berkomitmen untuk terus menggelorakan nilai-nilai Pancasila di masyarakat, salah satunya melalui kegiatan Paskibraka.

“Paskibraka bukan hanya bertugas mengibarkan bendera pada saat Hari Kemerdekaan RI, tapi juga sebagai kader bangsa yang harus terus menjaga dan membela bangsa. Terpilih atau tidaknya, kalian semua adalah kader bangsa yang memiliki jiwa dan semangat untuk membangun bangsa,” katanya.

**Baca Juga: Pj Wali Kota Nurdin : Maksimalkan Peran Perempuan dalam Pembangunan

Nurdin berharap, agar dengan kegiatan seleksi ini, dapat menghasilkan kader-kader yang berpotensi dan bermanfaat untuk masyarakat Kota Tangerang maupun bangsa.

“Saya harap kegiatan seleksi ini dapat memberikan pengalaman dan kesempatan bagi para peserta untuk menguji kemampuan diri dan menjadi Paskibraka yang terbaik. insya Allah, nantinya bisa ada perwakilan dari Kota Tangerang yang terpilih menjadi Paskibraka di Istana Negara,” pungkas Mantan Kepala Pusdatin Kemendagri.

Adapun tahapan seleksi ini berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pembentukan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.

Seleksi ini diikuti oleh 1.140 siswa yang berasal dari SMA, dan SMK Negeri maupun Swasta di Kota Tangerang. Dengan proses seleksi yang pada hari ini sudah memasuki tahap ke 4, dari total 6 tahapan, yang akan diikuti oleh 248 orang untuk seleksi kesehatan dan parade. (Adv)




Paskibraka se-Banten Ikut Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila

Kabar6-Pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tahun 2022 se-Provinsi Banten mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) pembelajaran aktif pembinaan ideologi Pancasila, di Horison Rahaya Resort, Kabupaten Lebak, Jumat (8/12/2023).

Direktur Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Sadono Sriharjo mengatakan, tujuan utama pembinaan ideologi Pancasila kegiatan bertujuan membangun karakter bangsa berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila.

“Ini menjadi hal yang penting, karena sudah hampir dua puluh tahun pasca reformasi ideologi Pancasila tidak dikenalkan kepada generasi muda. Jadi Paskibraka tahun 2022 ini adalah generasi yang hilang karena mereka tidak mendapat pembinaan ideologi Pancasila,” kata Sadono kepada wartawan.

Sadono menyebut, pemerintah saat ini sudah memberlakukan kembali mata pelajaran Pancasila mulai dari tingkat PAUD sampai Perguruan Tinggi dengan mengacu pada PP Nomor 4 Tahun 22 tentang Standar Sistem Pendidikan Nasional.

“Ini perlu didukung oleh seluruh komponen bangsa yang salah satu wujudnya melalui kegiatan hari ini. Dua dekade ke depan, adik-adik Paskibraka ini akan berusia sekitar 40 tahun di mana usia itu adalah puncak karir yang akan menetapkan kebijakan pembangunan nasional,” terang Sadono.

**Baca Juga: Potret Buruk Tahanan Lapas Klas IIA Tangerang Kabur Versi Pengamat

BPIP berharap, dengan karakter dilandasi karakter berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, para generasi muda menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter Pancasila.

Sementara itu, mewakili Pemkab Lebak, Asda I Bidang Pemerintahan Al Kadri berterima kasih atas kegiatan tersebut.

Kata Al Kadri, generasi muda harus bisa membentengi diri dari berbagai informasi maupun konten negatif di berbagai media sosial.

“Informasi-informasi yang mereka terima tidak bisa kita bendung, sehingga kalau mereka tidak bisa filter khawatir akan terpengaruh oleh konten-konten negatif tersebut. Generasi muda yang paham nilai-nilai Pancasila akan bisa membentengi diri dari hal itu,” ucap Al Kadri.

Ia mengingatkan khususnya kepada generasi muda bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus tetap menjadi pedoman bangsa Indonesia.

“Melalui Paskibraka kita ingin hal-hal positif yang didapatkan dari diklat hari ini bisa mereka sebarkan ke seluruh lingkungannya. Indonesia harus menjadi negara yang maju dan sejahtera sesuai harapan masyarakat tentu dengan Pancasila,” katanya.(Nda)




Harapan Wabup Lebak kepada Anggota Paskibraka Usai Dikukuhkan

Kabar6-Lima puluh lima anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) yang akan bertugas pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 RI tingkat Kabupaten Lebak dikukuhkan, Rabu (16/8/2023.

Pengukuhan dilakukan oleh Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi dengan dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

“Apresiasi tentu kepada kalian yang sudah bersungguh-sungguh menyiapkan diri sebagai Paskibraka,” kata Ade Sumardi.

Kepada Paskibraka, Ade mengingatkan, bahwa apa yang telah dijalani selama masa pelatihan untuk mengemban tugas sebagian proses dalam meraih cita-cita.

“Tidak ada jalan yang lunak dan mudah untuk mencapai cita-cita yang besar,” ucap Ade.

**Baca Juga: Polres Tangsel Sita 25 Kilogram Lebih Sabu, Bermula dari Hotel di Serpong

Ade juga meminta kepada Paskibraka untuk menjadi Duta Kebangsaan dan Duta Pancasila yang menjunjung tinggi ideologi bangsa sebagai perekat dan pemersatu dari berbagai perbedaan baik agama, suku dan budaya yang terbingkai dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

“Setelah kalian melaksanakan tugas sebagai pengibar bendera, maka kalian akan menjadi Purna Paskibraka, dan kalian harus siap menjadi Duta Pancasila yang mengamalkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan kalian. Pancasila adalah perekat bangsa, dengan Pancasila kita sampai sekarang masih bisa bersatu,” jelas wabup.

Kembali ia mengingatkan kepada Paskibraka agar bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas sebagai pasukan pengibar bendera.

“Maknai bendera merah putih sebagai lambang pengorbanan dan perjuangan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan sehingga menjadi negara yang berdaulat,” kata Ade.(Nda)




Cerita Paskibraka Tangsel 2022 Pembawa Baki Sempat Jatuh Sakit

Kabar6.com

Kabar6-Roselia Mutianingtyas, pelajar SMK Negeri 4 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) merasakan hari ini bersejarah bagi hidupnya. Pelajar yang tergabung dalam pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) itu menjalani misi penting.

Ia ditunjuk sebagai pembawa baki saat upacara pengibaran bendera Merah Putih bertepatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77.

“Terpilih sebagai pembawa baki perasaan saya senang. Dan juga merasa gembira,” kata Roselia ditemui kabar6.com usai upacara di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Rabu (17/8/2022).

Putri bungsu dari empat bersaudara itu menyatakan sejak kemarin oleh pelatih sudah diperintahkan mengikuti latihan membawa baki.

Roselia bilang, tadi pagi perasaannya bercampur aduk antara kaget, senang dan lain sebagainya. Pagi tadi sebelum upacara ia ditunjuk sebagai pembawa baki.

Kalau untuk pengumumannya belum. Tapi dari kemarin-kemarin udah latihan bawa baki. Dikasih tau untuk membawa baki tadi pagi pas mau upacara.

“Ada (grogi) karena tanggungan yang dibawa juga berat. Bendera merah putih,” ujar Roselia. Pelajar jurusan kesehatan itu bercita-cita ingin melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Jakarta jurusan psikologi.

Di lokasi yang sama, Ronih, ibu kandung Roselia mengaku dirinya sempat tidak kebayang anaknya Paskibraka Tangsel 2022 ditunjuk sebagai pembawa baki.

**Baca juga:Detik-detik Upacara 17 Agustus 2022 di Kota Tangsel

“Dia sempet dipulangkan karena sakit. Sampe nangis-nangis,” ujarnya. Ronih bilang, Roselia sempat jatuh sakit saat tengah mengikuti latihan.

Doa ibunda pun dimakbulkan Sang Khalik. Roselia akhirnya berangsur sembuh dan kembali giat mengikuti latihan.

“Mama doain deh ya semoga bener sehat. Alhamdulillah berhasil,” tambahnya sambil menyeka air mata bahagia.(yud)




Pengukuhan Pelajar Paskibraka 2022 Tangsel Diwarnai Isak Tangis

Kabar6.com

Kabar6-Air matanya tak kuasa meleleh. Postur tubuh tinggi itupun terus didekap. Ada rasa haru bahagia berkecamuk dengan kangen berpadu di tengah kerumunan orang di gedung pusat pemerintahan kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Rasa itu terlihat jelas dari Sunarno Kartoprawiro dan Yulianti. Pasangan suami istri itu gembira bukan kepalang usai melihat putranya Banyu Luthfi Winarno, dikukuhkan sebagai pelajar pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) duplikat Merah Putih.

“Selama ini enggak kebayang buat kami orang tua ya. Anak kami bisa seperti ini,” kata Winarno kepada kabar6.com ditemui di Balai Kota Tangsel, Senin (15/8/2022) kemarin.

Ia mengakui awalnya sempat tak memberikan restu saat Banyu pamit ingin ikut seleksi pelajar Paskibraka Kota Tangsel 2022. Alasannya tidak mengizinkan tak diulas olehnya.

Winarno bilang sampai akhirnya guru SMK Negeri 6 Kota Tangsel mendatangi kediamannya di Pondok Kacang, Kecamatan Pondok Aren. Utusan sekolah minta izin agar Banyu diperbolehkan bergabung dalam paskibraka tingkat kota.

“Dan akhirnya mau enggak mau kami sebagai orang tua mengizinkan,” ujar pria berambut cepak itu. Sejak Maret mengikuti seleksi, puncaknya dua pekan terakhir ini.

Winarno tak pernah bertemu dengan putranya. Sebab, si Banyu mesti ikuti pemusatan latihan dan tinggal di Hotel Marlyn, Kecamatan Serpong Utara, sebagai asrama paskibraka. Selama itu komunikasi mereka terputus.

Alat komunikasi pribadi milik Banyu disita oleh senior pembimbing. Tujuannya agar seluruh paskibraka fokus dan disiplin selama mengikuti pemusatan latihan.

“(Kangen) Pasti semua orang tua karena orang tua enggak pernah berpisah lama. Apalagi ibunya sering nangis,” cerita Winarno.

**Baca juga: DPRD Tangsel: Sewa Kabel Internet Bawah Tanah Bisa Dongkrak PAD

Ia menaruh banyak harapan kepada puteranya yang mengemban ilmu di SMK Negeri 6 Kota Tangsel jurusan Rekayasa Perangkat Lunak.

“Mudah-mudah Banyu Luthfi menjadi anak yang berkarakter. Disiplin dan menjadi kebanggaan orang tua yang berguna bagi negaranya,” harap Winarno.(yud)