1

Proyek Rabat Beton Jalan Di Pasir Nangka Disoal, Ini Kata Pendamping

Kabar6.com

Kabar6-Pendamping desa di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Riki Kristanto menyatakan jika benar ada ketidaksesuian kegiatan proyek rabat beton jalan di Kampung gudang RT 05/05 Desa Pasir Nangka, harus dilakukan pengukuran secara real.

Proyek itu disoal oleh anggota DPP Lembaga Investigasi Negara karena tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja.

“Posisi pendamping desa di kecamatan berkewajiban untuk mengawal, kegiatan di desa mulai perencanaan, monitoring dan laporan laporan kegiatan yang sifatnya lebih ke arah regulasinya,” ungkap Riki ditemui kemarin.

Riki menjelaskan, proyek ini dibiayai oleh pemerintah pusat melalui anggaran yang digunakan adalah anggaran Dana Desa 2020. Acuannya dari Peraturan Kementerin Keuangan Nomor 205 dan Peraturan Menteri Desa Nomor 11.

“Masih bisa dilakukan untuk kegiatan fisik, bagi desa yang sudah turun anggaran,” kata Riki.

**Baca juga: ASN dan Polisi di Tigaraksa Kembalikan Bansos Covid-19.

Ditempat yang sama, Haryanto, teknisi pendamping enggan menanggapi tidak adanya papan informasi kegiatan proyek.

” Saya rasa itu sesuai dengan perencanaan, kalau lokasi jalan itu sudah keras nggak perlu lagi pakai makadam. Untuk lebih jelasnya lebih baik langsung ke desanya sebagai pelaksana yang tau persis, jangan ke kita, nggak ada solusinya dan papan informasi itu harusnya ada,” ujarnya ditemui di kantor Kecamatan Tigaraksa.(CR)




Rumah Terbakar di Pasir Nangka, Bocah 4 Tahun Tewas Terpanggang

Kabar6.com

Kabar6-Bermain korek api, Aliya, bocah berumur 4 tahun tewas terpanggang di rumahnya sendiri di Desa Pasir Nangka, RT 01 RW 02, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, (Rabu, 18/9/2019) sore.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang mengatakan, korban diduga terperangkap di dalam rumah sendirian saat kejadian naas tersebut terjadi.

“Dia dirumah sama pembantunya, setelah itu pembantunya pergi sebentar kewarung dan korban dirumah bermain korek api,” katanya saat dihubungi Kabar6.com melalui telepon.

Sekembalinya dari warung, lanjut Kosrudin, asisten rumah tangga (ART) tersebut melihat api sudah membakar seluruh rumah yang masih beratapkan bilik tersebut.

Namun, karena api sudah membesar, ART dan warga sekitar tidak berani untuk menyelamatkan Aliya yang masih berada di dalam.

“Pas pulang api sudah besar dan membakar seluruh rumah. Bangunannya tersebut kondisinya setengah permanen jadi atasnya masih pake bilik,” jelasnya.

**Baca juga: Dinas Perkim Salurkan 5000 liter Air Bersih ke Desa Tamiang Kronjo.

Kosrudin menjelaskan, korban yang sehari-hari hanya diasuh oleh ART sedangkan kedua orangtuanya bekerja dan biasanya pulang pada sore hari. “Ayahnya kerja di pabrik dan ibunya dirumah sakit, jadi sudah biasa korban ditinggal sama ART,” terangnya.

Diketahui, kebakaran yang terjadi sekira pukuk 16.00 WIB tersebut dapat dipadamkan menggunakan satu unit mobil pemadam dari pos Damkar Tigaraksa dalam waktu satu jam.

“Sekarang sudah padam. Korban juga sudah dibawa ke RSUD oleh pihak yang berwajib,” pungkasnya.

Dihubungi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Tigaraksa, Iptu Bambang Sutrisno membenarkan adanya kejadian naas tersebut di wilayah hukumnya.

“Iya benar. Krobologisnya seperti apa masih kami lidik. Sekarang masih ngurus jasad korban di RSUD Balaraja dulu,” singkatnya.(Vee)