1

5 Negara yang Mulai Longgarkan Aturan Lockdown

Kabar6-Untuk menghindari terjadinya penyebaran COVID-19, sejumlah negara memutuskan mengambil kebijakan lockdown. Negara yang pertama kali melakukan lockdown tentu saja adalah Tiongkok, tepatnya di Kota Wuhan, tempat pertama kali virus tersebut muncul.

Kemudian menyusul Italia, Filipina, Arab Saudi, Spanyol, dan Prancis telah menerapkan kebijakan lockdown. Diketahui, lockdown menjadi salah satu kata populer sejak pandemi COVID-19. Lockdown dapat berarti penutupan akses dari dalam maupun luar. Lockdown menjadi sebuah protokol darurat dan biasanya hanya dapat ditetapkan oleh otoritas pemerintah.

Dalam kasus COVID-19, negara yang terinfeksi mengunci akses masuk dan keluar untuk mencegah penyebaran virus corona yang lebih luas. Lockdown juga biasanya akan diikuti dengan larangan mengadakan pertemuan yang melibatkan banyak orang, penutupan sekolah dan universitas, hingga tempat-tempat umum.

Lockdown ini bersifat temporer atau sementara, dan bisa dicabut sewaktu-waktu, jika kondisi dianggap sudah membaik. Diketahui, Belgia pada awal Mei 2020 berencana melonggarkan lockdown di negara itu secara bertahap.

Negara mana saja yang akan menyusul langkah Belgia? Melansir beberapa sumber, ini lima negara yang mulai melonggarkan lockdown:

1. Belanda
Menurut rencana, Belanda mulai membuka kembali aktivitas belajar mengajar Sekolah Dasar (SD) mulai 11 Mei 2020.

2. Jerman
Saat ini toko-toko kecil di Jerman sudah boleh beroperasi kembali. Namun sekolah-sekolah boleh beraktivitas lagi pada 4 Mei 2020.

3. Israel
Israel secara bertahap melonggarkan lockdown terhitung mulai Minggu, 19 April 2020. Lewat pelonggaran ini, maka beberapa sektor bisnis boleh beroperasi dan pengetatan aktivitas masyarakat sedikit dikendurkan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, keputusan ini diambil pihaknya setelah angka infeksi COVID-19 melambat. Israel memberlakukan lockdown sejak 14 Maret 2020.

Namun beberapa wilayah di Israel masih akan diberlakukan lockdown dengan diliburkannya sekolah-sekolah dan meminta masyarakat agar tidak keluar rumah.

4. Austria
Ribuan toko dilaporkan dibuka kembali pada Selasa, 14 April 2020. Austria sebenarnya bertindak cepat dengan menutup sekolah, bar, teater, restoran, sejak empat pekan lalu. Mereka telah meminta masyarakat untuk tinggal di rumah.

Sejauh ini dilaporkan ada 384 kematian akibat COVID-19 di Austria. Angka ini lebih kecil dibanding negara-negara Eropa lain yang angka kematiannya jauh lebih tinggi.

5.Denmark
Denmark membuka sejumlah fasilitas publik mulai 15 April 2020. Perdana Menteri Mette Frederiksen mengumumkan, pusat titipan anak, taman kanak-kanan dan sekolah dasar kembali aktif. ** Baca juga: Peneliti di California Kembangkan E-skin, Alat Deteksi Kesehatan Melalui Kulit

Semoga pandemi COVID-19 ini segera berakhir, sehingga roda perekonomian kembali pulih.(ilj/bbs)




Zikir Bersama di Lapas Rangkasbitung, Imam Besar Istiqlal : Semoga Corona Cepat Berlalu

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Lapas Kelas III Rangkasbitung Budi Ruswanto, mengatakan, zikir dan doa bersama di bulan Ramadan sangat positif terutama di tengah wabah Corona.

Hal itu dikatakan Budi seusai mengikuti zikir dan doa bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar melalui teleconference, di Mesjid At Taubah Ponpes Al-Maghfiroh, Lapas Rangkasbitung, Minggu (26/4/2020).

“Alhamdulillah kita bisa melaksanakan zikir dan doa bersama Prof. Nasaruddin Umar di tengah pandemi Corona di bulan penuh magfiroh ini,” kata Budi.

Budi berharap, zikir dan doa bersama di bulan Ramadan semoga meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT seraya memohon pertolongan agar wabah Corona khususnya di tanah air segera berlalu.

“Ya tentu kita berharap agar wabah ini segera berlalu segera berakhir. Kita semua diberikan kesehatan dan kembali menjalani aktivitas seperti biasa,” harap Budi.

Zikir dan doa bersama dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-56 digelar serentak oleh seluruh UPT Lapas/Rutan se-Indonesia.

**Baca juga: OTG Covid-19 di Lebak Capai 39 Orang.

“Bulan Ramadan merupakan bulan penuh ampunan dan menghapuskan segala dosa kita yang sudah lalu, teruslah berdoa karena doa orang yang sedang berpuasa akan diijabah oleh Allah SWT,” tutur Nasarusddin Umar.

Dia berharap, masyarakat mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

“Dan terus berdoa jadikan ini sebagai hikmah, insya Allah Covid-19 akan segera berlalu dan kita bisa kembali menjalani dengan seperti biasanya,” harapnya.(Nda)




OTG Covid-19 di Lebak Capai 39 Orang

Kabar6.com

Kabar6-Orang tanpa gejala (OTG) terkait Covid-19 di Kabupaten Lebak jumlahnya mencapai 39 orang. OTG merupakan orang berpotensi terinfeksi karena pernah kontak erat dengan seseorang yang positif Covid-19.

Puluhan OTG yang terdiri dari tenaga kesehatan (Nakes) dan masyarakat umum ini disebut pernah kontak erat dengan 2 dokter yang dinyatakan positif Covid-19, yakni dokter di RSUD dr Adjidarmo berinisial E dan Puskesmas Cipendeuy berinisial R.

“Kalau yang pernah kontak ada sebanyak 210 orang, tetapi yang kontak orat 39 orang,” kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak, dr. Firman Rahmatullah, saat dihubungi Kabar6.com, Minggu (26/4/2020).

Firman mengatakan, terhadap 39 OTG tersebut telah dilakukan rapid test dan menunjukkan hasil reaktif.

**Baca juga: Ramadan, Mahasiswa di Lebak Salurkan Bantuan Al Quran ke Masjid.

“Tetapi tetap dilakukan isolasi mandiri. Yang di Puskesmas Cipendeuy Nakes dan non Nakes 9 orang, kemudian yang di RSUD 7 orang. Sisanya warga masyarakat,” ujar Firman.

Meski 2 dokter yang bertugas di Lebak dinyatakan positif Covid-19, namun 2 kasus tersebut tidak dimasukkan oleh Gugus Tugas Lebak sebagai kasus konfirmasi positif Covid-19 di Lebak dengan alasan kedua dokter itu bukan berKTP Lebak.(Nda)




Hendak Mudik, Polresta Tangerang Paksa Putar Balik 70 Kendaraan

Kabar6.com

Kabar6 – Satuan Lalu Lintas Polresta Tangerang Polda Banten memaksa putar balik 70 kendaraan berpenumpang dengan tujuan Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, karena diduga akan mudik.

Kegiatan yang merupakan dari bagian pelaksanaan larangan mudik itu digelar pada Minggu (26/4/2020) dini hari di depan gerbang Citra Raya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

“Mayoritas kendaraan yang kami minta putar arah adalah kendaraan pribadi jenis minibus yang sengaja memilih jalur non-tol untuk menghindari penjagaan petugas,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi.

Ade menerangkan, jalur tol sudah dijaga ketat petugas sehingga kendaraan dari arah Jakarta atau sebaliknya sudah sangat dibatasi aksesnya. Oleh karenanya, banyak pengendara terutama kendaraan pribadi mengambil inisiatif jalur non-tol. Namun, lanjut Ade, penjagaan di jalur non-tol pun turut diperketat.

Dikatakan Ade, kendaraan pribadi yang diberhentikan petugas rata-rata berisi lebih dari 4 penumpang. Tujuan para pengendara adalah Pelabuhan Merak atau akan menyeberang menuju wilayah Sumatera.

“Kami minta putar arah secara persuasif dan sekaligus memberi informasi bahwa kalau pun lolos dari penjagaan kami, tetap akan menemui penjagaan di jalur berikutnya. Sehingga ada risiko memutar lebih jauh,” kata Ade.

Ade mengatakan, larangan mudik sudah tertuang dalam Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.

Larangan mudik, beber Ade, mulai berlaku sejak 24 April hingga 31 Mei 2020 untuk sektor darat dan penyeberangan. Sedangkan untuk kereta api, larangan mudik berlaku hingga 15 Juni 2020. Untuk sektor kapal laut, larangan mudik berlaku hingga 8 Juni 2020 dan untuk sektor angkutan udara, larangan mudik diberlakukan hingga 1 Juni 2020.

Dengan adanya aturan itu, kata Ade, masyarakat diimbau untuk menunda kegiatan mudik setidaknya sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Ade mengaku memahami kerinduan merayakan Ramadan atau Idul Fitri bersama keluarga. Namun Ade juga mengajak masyarakat untuk sadar bahwa bertemu keluarga dalam situasi pandemi seperti saat ini rentan menimbulkan penyebaran penyakit Covid-19.

**Baca juga: Warga Melintasi RW 08 Kirana Solear Wajib Pakai Masker.

“Kita rindu keluarga artinya kita menyayangi keluarga. Maka kita harus jaga keluarga kita dari potensi tertular. Jangan mudik dulu, ungkapan rindu melalui media teknologi seperti telepon atau video call,” ujar Ade.

Ade juga mengingatkan, masyarakat agar tidak mencari jalur yang tidak dijaga petugas. Langkah itu, terang Ade, hanya akan merugikan diri sendiri. Sebab, kata Ade, hari ke hari, penjagaan akan semakin diperketat dan akan semakin banyak jalur baik tol ataupun non-tol yang dijaga. Sehingga andai bisa lolos di satu penjagaan, maka pasti akan tertahan di penjagaan berikutnya.

“Mari sama-sama sadari, aturan ini untuk melindungi diri kita, dan keluarga kita yang kita cintai,” pungkasnya. (Vee)




Dampak Corona, Mahasiswa Unis Tangerang Bagikan 300 Paket Sembako

Kabar6.com

Kabar6-Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Islam Syech Yusuf (Unis) Tangerang berbagi 300 paket sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19 di 13 kecamatan se-Kota Tangerang.

Kordinator lapangan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unis Tangerang, Iman Maulana mengatakan, bantuan sosial ini merupakan bentuk kepedulian atas penyebaran Covid-19 yang jumlah setiap harinya semakin meningkat. Bahkan pemerintah pun telah menetapkan wilayah Tangerang Raya berstatus Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Namun dalam penerapan PSBB ini menimbulkan dampak di antaranya peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan,” kata Iman dalam keterangan yang diterima Kabar6.com, Minggu (26/4/2020).

Iman mengatakan bansos berupa sembako ini diberikan kepada masyarakat yang terdampak di antaranya ojek pangkalan, ojek online, tukang sapu jalan, tukang becak, sopir angkot, tukang perompong botol, dan pemotong kebun atau taman.

“Untuk lokasinya di seluruh kecamatan se-Kota Tangerang. Titik-titiknya yaitu Cimone, Tanah Gocap, Sewan, Kedaung Wetan, Pasar Baru, dan lain-lain. Kami juga bantu mahasiswa UNIS yang ter-PHK atau terdampak PSBB,” kata Mahasiswa semester 4 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unis Tangerang ini.

Presiden Mahasiswa UNIS Tangerang, Abdurrahman Rizqy mengatakan, pembagian sembako diberikan kepada masyarakat secara langsung dan serentak di 13 kecamatan Kota Tangerang.

Kendati pendistribusian bantuan ini tetap mengikuti protokol kesehatan sesuai aturan PSBB yang berlaku di Kota Tangerang.

**Baca juga: Dua Luka dalam Kebakaran di Green Village Tangerang.

“Kita tetap jaga jarak dan pakai masker. Ini dilakukan sampai akhir ramadan, dan kedepan akan terus ditambah. Ini hasil donasi dari kampus Unis, dan kami juga akan berlakukan open donasi melalui Keluarga Besar Mahasiswa UNIS Tangerang,” imbuhnya.

Adapun bantuan yang diberikan berupa beras seberat 3 kilogram, sarden 2 kaleng 420 gram, minyak sayur, dan mie instan. Kegiatan bansos ini pun bakal berlangsung hingga akhir ramadan. (Oke)




Ashanty Ajak Tunda Mudik Lewat Lagu, Kapolres Serang : Sangat Inspiratif

Kabar6.com

Kabar6- Akun Instagram @ashanty_ash mengunggah cover lagu yang dinyanyikan oleh jajaran Polres Serang Kota. Dalam video aslinya, lagu berjudul Menyambut Ramadan itu dinyanyikan langsung oleh dirinya, Anang Hermansyah, hingga Aurel Hemansyah di dalam rumah mereka.

Ashanty membubuhkan caption dalam video tersebut, “Makasih Polres Serang Kota, Selamat menjalankan ibadah puasa,” tulisnya. Unggahan lagu ini sudah dilihat oleh 62.453 netizen dengan 124 komentar.

Tanggapan beragam muncul dari kolom komentar, seperti @wartiniwarso senang dgn lahu ini, keren banget, tapi sedih karena aku diperantauan dgn situasi Corona yg mana disini terbanyak diseluruh dunia

@kembar.embargo5_fbi , kota seranng cipare, keren Bun.

Bahkan ada juga yang mengajak masyarakat tidak mudik dan mengurangi aktifitas dirumah saja. Jika merasa rindu, maka bisa memanfaatkan aplikasi medsos yang ada, seperti yang dikatakan oleh @indahcaola26 , jgan kemana2. Ayo kita dirumah aja, ayo bersama kawan Corona, kl kangen mending VC an aja.

Sejak diunggah 1 April lalu video ini sudah dilihat oleh 1,4 juta netizen. Sedangkan lagi covernya yang dibawakan oleh jajaran Polres Serang Kota dengan judul ‘Menyambut Ramadhan-Keluarga Asix, (cover by simpul Cipare 2020’s Squad)’, yang di upload tanggal 07 April 2020, sudah dilihat oleh 1.720 netizen.

**Baca juga: Polda Banten Kawal Pengiriman Alkes Cairan Reagen Covid-19

Kapolres Serang Kota mengaku niatan mengcover ‘Menyambut Ramadan’ milik keluarga Ashanty dengan tujuan mengajak masyarakat luas agar mengurangi aktifitas diluar rumah dan tidak mudik terlebih dahulu saat Ramadhan dan menjelan Idul Fitri nanti. Sehingga mengurangi penyebaran virus covid-19 dan bersama-sama melawan corona, seperti yang dikatakan oleh Arsy, anaknya Ashanty dan Anang, dalam lagi asli tersebut.

“Terima kasih kepada Mbak Ashanty, Mas Anang dan keluarga. Terima kasih, lagunya sangat inspiratif untuk mengedukasi masyarakat Indonesia. Mari kita bersama-sama mencegah penyebaran covid-19 sesuai pesan dilagu tersebut, tunda mudik, hindari kerumunan, dirumah aja dan perbanyak berdo’a supaya wabah ini cepat berlalu,” kata Kapolres Serang Kota, AKBP Edhi Cahyono, melalui pesan singkatnya, Minggu (26/04/2020). (Dhi)




Warga Melintasi RW 08 Kirana Solear Wajib Pakai Masker

Kabar6.com

Kabar6 – Prihatin terhadap kurangnya kesadaran masyarakat dalam mencegah penyebaran virus Covid-19, RT/RW 08 Perumahan Taman Kirana Surya, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, menerapkan aturan wajib pakai masker bagi warga yang melintas, Minggu (26/4/2020)

Ketua RW 08 Wahyu Diono mengatakan, Kepatuhan dan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama agar terbebas dari penyebaran wabah Corona virus Disease (Covid-19).

” Salah satunya, ketidakpatuhan serta masih rendahnya warga untuk pakai masker sebagai Alat Pelindung Diri (APD), menjaga jarak atau social/physical distancing, yang akan mengancam jiwa masyarakat itu sendiri,” ungkap Wahyu.

Wahyu menjelaskan, imbauan wajib memakai masker bagi warga  yang melintas di wilayah RW 08 sebagai langkah pencegahan terhadap penyebaran Covid-19, sekaligus mendukung program  pemerintah dalam menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diberlakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

” Sebagai langkah pencegahan terhadap penyebaran Covid-19, warga yang melintas di sini wajib pakai masker, kalau tidak ya putar balik cari jalan lain,  selain itu juga untuk membantu pemerintah dalam penerapan PSBB yang saat ini sudah diberlakukan,” ungkap Ketua RW 08 Wahyu di pos pemantau.

Lebih lanjut Wahyu menuturkan, selain wajib pakai masker bagi warga yang melintas, dirinya bersama RT, tokoh masyarakat dan karang taruna juga memasang portal sebagai upaya meminimalisir angka kriminal yang terjadi di wilayah RW 08 Kirana Surya.

**Baca juga: Griya Anabatic Tampung Dua Pasien Positif Covid-19.

” Saya harap warga mendukung program ini sebagai upaya pencegahan Covid-19, selain itu, ada beberapa jalan akses kita portal dengan tujuan untuk menekan angka kriminal di wilayah RW 08, ya kalau bukan kita yang peduli terhadap lingkungan, lalu siapa lagi,” pungkas Wahyu

Pantauan di lokasi, masih banyak warga dijalan umum, pasar malam, bahkan di tempat ibadah yang belum sadar akan pentingnya masker sebagai Alat Pelindung Diri (APD) dari bahaya virus Covid-19 yang mematikan. (Vee)




Griya Anabatic Tampung Dua Pasien Positif Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Rumah Singgah Covid-19 di Griya Anabatic, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang telah merawat 11 pasien. Rinciannya yakni 2 pasien terkonfirmasi positif dan 9 orang dengan pengawasan (ODP).

Penanggung Jawab Rumah Singgah Griya Anabatic, Muchlis mengatakan, bahwa rumah singgah covid-19 di Griya Anabatic sudah merawat 11 pasien.

Jumlah pasien tersebut diprediksi akan bertambah lantaran adanya beberapa warga Kabupaten Tangerang menunjukan hasil rapid test reaktif.

“Sampai saat ini, Griya Anabatic merawat 11 pasien, 2 terkonfirmasi positif covid-19, 9 reaktif hasil rapid tes dan menunggu hasil lab selanjutnya,” kata Muchlis kepada wartawan, Minggu (26/4/2020).

Muchlis menjelaskan, Griya Anabatic ini bisa menampung sebanyak 100 pasien dengan fasilitas TV, Wifi dan perlengkapan lainnya. Namun saat ada pasien masuk, pihak keluarga tidak bisa dijenguk. Meskipun tidak bisa dijenguk, keluarga pasien tidak usah khawatir karena segala sesuatu kebutuhan pasien disiapkan petugas medis di Griya Anabatic.

“Pasien yang masuk ke rumah singgah Griya Anabatic tidak dipungut biaya sepeserpun,” jelasnya.

**Baca juga: Satu dari Tujuh Mobil Tak Bertuan di Bandara Soetta Diduga Hasil Kejahatan.

Muchlis berharap dengan didirikannya Rumah Singgah di Griya Anabatic bisa memutus mata rantai penyebaran covid-19.

“Saya juga berharap, virus corona bisa benar-benar hilang di Kabupaten Tangerang, sehingga kehidupan kembali normal,” jelasnya. (Vee)




Sejarah Mencatat, Bagaimana 5 Pandemi Terburuk di Dunia Berakhir

Kabar6-Tidak sedikit populasi manusia yang hidup berdampingan dengan hewan, terkadang dengan sanitasi dan sumber daya alam yang terbatas. Hal ini mengakibatkan infeksi penyakit yang kerap menular, menyebar, kemudian mengancam populasi dalam jumlah besar.

Tahukah Anda, jauh sebelum COVID-19, beberapa pandemi buruk yang merenggut banyak nyawa telah terjadi di dunia? Lantas, bagaimana pandemi itu berakhir? Melansir Kompas, berikut catatan sejarahnya:

1. Plague of Justinian
Tiga pandemi paling mematikan di dunia diakibatkan oleh bakteri yang sama, yaitu Yersinia pestis. Plague of Justinian adalah wabah yang menginvasi Konstantinopel, Ibu Kota Kerajaan Byzantine yang kini menjadi Kota Istanbul di Turki. Sejarah mencatat, wabah tersebut tersebar pada 541 Masehi.

Yersinia pestis dibawa dari Mesir melalui Laut Mediterrania. Bakteri tersebut menempel pada tikus hitam yang berkeliaran di kapal. Wabah ini mematikan Konstantinopel dan menyebar seperti kobaran api ke Eropa, Asia, Afrika Utara, dan Semenanjung Arab.

Diperkirakan 30-50 juta orang meninggal, sekira setengah populasi dunia waktu itu. “Pada saat itu yang dilakukan hanya menghindari yang sakit. Besar keyakinan pada waktu itu pandemi berakhir karena orang yang terinfeksi dan masih hidup menghasilkan imunitas,” ungkap Thomas Mockaitis, profesor sejarah di DePaul University.

2. Black Death
800 Tahun usai Plague of Justinian, wabah yang sama melanda Eropa. Pandemi ini terjadi pada 1347, dan disinyalir menewaskan 200 juta nyawa hanya dalam waktu empat tahun.

Mockaitis mengatakan, hingga saat ini belum ada yang mengetahui penyebab berhentinya wabah mematikan ini, namun pasti ada hubungannya dengan karantina.

Pada saat itu, pemerintah kota pelabuhan Ragusa di Italia melakukan karantina terhadap para pelayar untuk membuktikan bahwa mereka tidak membawa penyakit.

Awalnya, para pelayar ditahan di kapal mereka selama 30 hari. Hukum Venesia menamai kondisi ini sebagai trentino. Kemudian, masa isolasi bertambah menjadi 40 hari yang dikenal sebagai quarantine, asal mula kata quarantine dan karantina.

3. The Great Plague of London
Usai Black Death, wabah tersebut kembali setiap 20 tahun mulai dari 1348-1665. Terdapat 40 kali wabah selama 300 tahun. Hingga akhirnya pada awal tahun 1500-an, pemerintah Inggris mengumumkan peraturan untuk memisahkan dan mengisolasi orang sakit. Rumah orang yang terkena wabah diberikan penanda di bagian depannya.

The Great Plague terjadi pada 1665, menewaskan sekira 100 ribu warga London hanya dalam waktu tujuh bulan. Semua ruang public ditutup dan orang yang terinfeksi wajib mengisolasi dalam rumah untuk mencegah penyebaran penyakit. Mereka yang tewas dimakamkan secara massal. Begitulah pandemi ini berakhir.

4. Cacar air
Selama berabad-abad, cacar air merupakan penyakit endemik di Eropa, Asia, dan negara-negara Arab. Penyakit ini menewaskan tiga dari 10 orang yang terinfeksi, sisanya mengalami bekas luka yang cukup parah. Sekelompok orang yang membawa penyakit ini dari masa lampau ke dunia modern adalah para penjelajah Eropa.

Populasi yang kini menempati wilayah Meksiko dan AS memiliki nol imunitas terhadap cacar air. Dengan munculnya para penjelajah Eropa, angka kematian di dua wilayah tersebut mencapai puluhan juta orang.

Beberapa abad kemudian, cacar merupakan virus epidemi pertama yang memiliki vaksin. Butuh waktu setidaknya dua abad kemudian, yaitu 1980-an, World Health Organization mengumumkan cacar air akhirnya kandas dari muka Bumi.

5. Kolera
Pada awal abad ke-19, penyakit kolera menguasai Inggris, menewaskan puluhan ribu orang. Adalah John Snow, dokter yang menyadari bahwa penyakit tersebut berasal dari air minum. Snow kemudian meyakinkan pemerintah setempat untuk mengganti handle di sumber air Broad Street, kemudian infeksi kolera pun berkurang seketika.

Hal yang dilakukan Snow menjadi acuan banyak pihak untuk memperbaiki sanitasi, dan menjaga kebersihan air minum dari kontaminasi bakteri.

Saat ini, kolera telah tereliminasi dari negara-negara maju. Namun di negara-negara dunia ketiga, kolera masih menjadi momok karena terbatasnya akses air bersih. ** Baca juga: Ini Alasan Sebaiknya Buka Puasa dengan Minuman Hangat

Bagaimana dengan pandmei COVID-19? Semoga segera berlalu dan ditemukan vaksin serta obatnya.(ilj/bbs)




Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19, Begini Imbauan MUI Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak mengimbau kepada masyarakat untuk mengisi bulan suci Ramadan dengan penuh kekhusyukan.

Di tengah pandemi Covid-19, MUI meminta masyarakat meningkatkan ketenangan, kewaspadaan dan kesiagaan terhadap meluasnya penyebaran virus yang menyerang sistem pernapasan.

“Memaksimalkan amaliah Ramadan dan kegiatan ibadah lainnya dengan tetap mengikuti protokol kesehatan penanganan Covid-19,” tulis MUI Lebak dalam surat imbauannya.

Umat muslim diminta memperbanyak membaca Alquran, doa, berzikir, istigfar, bersalawat, sedekah dan membaca Qunut Nazilah pada setiap salat 5 waktu agat pandemi Covid-19 segera berakhir.

“Meningkatkan pola hidup sehat dan bersih, membatasi kontak fisik dengan banyak orang dan tidak keluar rumah kecuali keperluan mendadak selama masa tanggap darurat Covid-19 berakhir,” pinta MUI.

**Baca juga: Imbas Corona, Sejumlah UKM di Lebak Setop Produksi.

MUI Lebak juga meminta, masyarakat menghindari maksiat berupa penyebaran hoaks, ujaran kebencian, adu domba, fitnah, provokasi, pencurian, prostitusi, penyimpangan seksual, perjudian, miras dan narkoba.

“Pemilik rumah makan tidak menjual pada siang hari. Tidak membunyikan petasan yang mengganggu ketertiban dan kenyamanan umum,” tutup MUI.(Nda)