Penganiayaan Maut di Pamulang Diawali Suara Bising Knalpot Motor
Kabar6-Peristiwa maut terjadi di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, bertepatan dengan malam takbiran Idul Fitri 1444 Hijriah. Bima kalap, hingga menewaskan seorang warga dan satu orang lainnya luka parah akibat pergelangan tangan kirinya putus.
“Sebelumnya ada motor geber-geber enggak tau punya siapa,” ungkap Eko Syahputra, 28 tahun, rekan korban dikutip Senin (24/4/2023).
Ia ceritakan, suara knalpot berisik melintasi depan rumah pelaku di Jalan Ketapang 1 Nomor 19A RT05/01, Kelurahan Pamulang Barat. Bima lantas menegur Muhammad Fadli yang saat itu berada di sekitar depan rumah pelaku.
**Berita Terkait: Penganiayaan di Pamulang, Satu Tewas dan Satu Luka Tangan Putus
“Bilangin lah temen lu engga usah geber-geber,” kata Bima ditirukan Eko. Fadli yang merasa terusik langsung menimpali ucapan pelaku.
“Temennya yang mana, kalau ada masalah temen gua, ngomong aja, jangan ke gua. Intinya seperti itu,” terang Eko mengulang sahutan korban.
Eko melihat Fadli sedang memegang gunting dan memotong-motong sesuatu. Bima mengira korban hendak menusuknya.
Orang tua pelaku juga sempat melerai. Pelaku kemudian masuk ke dalam rumah dan keluar langsung mengayunkan senjata tajam ke kepala Fadli.
Korban jatuh tersungkur. Chai, sepupu pelaku dan teman korban yang juga sempat melerai turut jadi korban. Pergelangan tangan kirinya putus.
“Chai reflek kaya mau ngelerai gitu. Nahan pake tangan kiri, Bima mau nebas lagi kena tangan Chai. Jadi sekali tebas chai, tangan bagian kiri, pergelangan putus,” terang Eko.
Chai yang terluka parah kemudian dilarikan ke RSU Tangsel di Jalan Raya Padjajaran, Pamulang. Sementara Fadli ia sebutkan sudah tewas di lokasi perkara.
“Jam 10-an polisi datang. Bima enggak ngelawan pas diamankan,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Pamulang Fiernando Ardiansyah membenarkan telah terjadi malam takbiran berdarah. Kini pelaku sudah dijebloskan ke sel penjara.(yud)