Begini Kronologis Pencuri di Pagedangan Tewas Dikeroyok Massa

Kabar6-Sarpawi (29) tewas secara mengenaskan akibat menderita luka serius pada bagian kepala. Ia dikeroyok massa setelah aksinya mencuri rumah ketua RW Medi di Kampung Cikantra, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dipergoki warga.

“Bermula dari warga yang sedang ronda melihat orang tidak dikenal,” ungkap Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Muharam Wibisono Adipradono, Sabtu (27/7/2019).

Dijelaskan, aksi pencurian di rumah RW Medi terjadi pada pukul 03.00 WIB dinihari tadi. Seorang warga yang sedang ronda melihat pelaku keluar dari rumah korban.

Wibisono bilang, warga pun menanyakan maksud dan keperluan orang asing mendatangi kediaman RW Medi. “Ketika ditanyai warga, pelaku melempar laptop curian ke warga dan langsung melarikan diri dengan sepeda motornya,” jelasnya.

Atas kejadian itu, sejumlah warga yang ronda berteriak dan berusaha melakukan pengejaran. Namun, satu orang pelaku lain yang ada di rumah korban, keluar dengan senjata api.

“Tiba-tiba pelaku lain keluar dari rumah korban seorang RW, dan bertanya ke warga yang ronda mana malingnya?, sambil menembakan senjata api ke arah warga dan berusaha melarikan diri,” cetusnya.

**Baca juga: Pencuri Rumah RW di Pagedangan Tewas Dikeroyok Massa.

Karena warga sudah terlanjur berkumpul, akhirnya pelaku atas nama Saprawi, yang membawa senjata tajam dikejar warga dan berhasil ditangkap di wilayah Jalan Raya Maloko Desa Jatake. Warga yang kesal, kemudian menghajar pelaku hingga tewas di lokasi penangkapan.

“Benar, pelaku tewas dikeroyok massa. Berdasarkan pemeriksaan fisik, pelaku mengalami luka cukup parah di bagian kepala dan muka,” terang Wibisono.(yud)




Pencuri Rumah RW di Pagedangan Tewas Dikeroyok Massa

Kabar6-Aksi kawanan penjahat di Kampung Cikantra, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dipergoki masyarakat sekitar. Satu orang pelaku pencurian rumah ketua RW tewas dikeroyok massa.

“Pelaku yang meninggal atas nama Sarpawi usia 29 tahun,” ungkap Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Selatan, AKP Muharam Wibisono Adipradono, Sabtu (27/7/2019).

Menurutnya, pelaku yang tewas pada kartu identitasnya tercatat berdomisili di Ogan Komering Ulu Timur. Berdasarkan keterangan warga sekitar pelaku perampokan berjumlah tiga orang telah beraksi di rumah RW Medi.

“Hasil olah TKP menemukan ada congkelan pada jendela rumah korban pencurian,” ujar Wibisono.

**Baca juga: Rumah Makan Ini Punya Rendang Enak Banget, Cobain Deh!.

Keluarga pelaku yang tewas menyatakan telah ikhlas atas kematian korban. “Dan tidak berkenan dilakukan autopsi serta tidak akan menuntut pihak manapun atas kematian korban,” jelasnya.

Wibisono menambahkan, dari pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa satu senjata api revolver rakitan dengan 5 butir amunisi, laptop, handphone, obeng dan KTP atas nama pelaku.(yud)




DPPP Sangkal Pembangunan Jalan Beton di Perumahan BPA Tak Melalui Usulan Musrenbang

Kabar6.com

Kabar6-Diprotes pembangunan jalan beton tak penuhi prosedur dan tanpa usulan dari Musrenbang, Kepala Dinas Perumahan Pemukiman dan Pemakaman (DPPP) Kabupaten Tangerang menyangkalnya.

Kepala Dinas DPPP, Iwan Firmansyah langsung menyangkal pernyataan dari pihak Puspitek tersebut usai hearing di DPRD Kabupaten Tangerang, Rabu (26/6/2019).

**Baca juga: Puspitek Bantah Serobot Fasos & Fasum Perumahan BPA.

Kata Iwan, pembangunan jalan beton tersebut sudah melalui prosedur. Dan tidak mungkin Pemkab Tangerang membangun jalan menuju Perumahan BPA tanpa melalui usulan dari masyarakat melalui Musrenbang.

“Tidak mungkin lah, masa Pemkab Tangerang membangun tanpa usulan dari warga. Itu mah Pasti ada lah usulan,” singkatnya sembari jalan di lantai 3 gedung DPRD Kabupaten Tangerang.(bam)




Puspitek Bantah Serobot Fasos & Fasum Perumahan BPA

Kabar6.com

Kabar6-Terkait dugaan peyerobotan lahan Fasos dan Fasum Perumahan Bumi Puspitek Asri (BPA) atas pembangunan yang dilakukan pihak Puspitek.

Dwi Winarno, Kepala bidang (Kabid) sarana Puspitek membantah. Sebab, menurutnya jalan itu belum diserahkan menjadi jalan Fasos dan Fasum ke Pemkab Tangerang.

Kata Dwi, pihaknya telah melayangkan surat protes ke Pemkab Tangerang atas pembangunan jalan beton yang dipersoalkan oleh warga Perumahan BPA kali ini.

**Baca juga: Tidak Kantongi Ijin IMB, Proyek GIPTI Disoal Warga Perumahan BPA.

Karena, tegas Dwi, pembangunan jalan itu tidak memenuhi prosedur yang harusnya melalui usulan dari Musrembang.

“Kami juga belum menyerahkan lahan Fasos dan Fasum ke Pemkab Tangerang,” ucap Dwi Winarno, disela-sela hearing di DPRD Kabupaten Tangerang, Rabu (26/6/2019).(bam)




Tiga Penumpang Taksi Online Tewas Masih Anak-anak

Kabar6.com

Kabar6-Empat dari delapan orang penumpang mobil Kia Picanto nopol B-1852-NKH warna merah tewas. Mobil taksi online itu remuk setelah dihantam kereta api di pintu perlintasan tanpa palang di Kampung Kandang, Desa Jatake, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

“Tiga orang penumpang meninggal dunia masih anak-anak,” ungkap Kasat Lalu Lintas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Lalu Hedwin Hanggara saat dikonfirmasi kabar6.com, Sabtu (12/5/2019).

Ia merinci seorang penumpang atas nama Anis Amalia (25) meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara tiga bocah yang meningga dunia masing-masing, Nadia (7), Adinda Putri Anisa (4), dan Patia (5).

“Anak-anak tersebut meninggal dunia di rumah sakit,” jelas Lalu. Ada empat penumpang mobil yang selamat mengalami luka-luka serius.

**Baca juga: 4 Penumpang Taksi Online Tewas Ketabrak Kereta di Pagedangan.

Lalu menyebutkan yakni, Maya (17), Veni (13), Yana (49), sebagai penumpang. Begitu juga dengan Darmawan Susanto (43) selaku sopir mobil taksi online.

“Korban luka-luka sedang menjalani perawatann di Rumah Sakit Medika BSD dan Hermina Serpong,” tambah Lalu.(yud)




Heboh Penemuan Mayat dalam Kaleng Cat di Pagedangan

kabar6.com

Kabar6 -Warga Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang digegerkan dengan penemuan mayat di dalam kaleng.

“Jasad tanpa identitas tersebut ditemukan dekat jembatan Cihuni di Jalan SKKI, Pagedangan, Kabupaten Tangerang dengan kondisi kepala putus dan sudah menjadi tulang, Minggu malam (21/4/2019),” ujar salah seorang saksi mata Doni, Senin (22/4/2019).

Menurut Doni, mayat yang diduga berjenis kelamin laki laki tersebut pertama kali ditemukanl oleh tukang bakso yang melihat ada jasad di dalam kaleng bekas cat.

Temuan mayat yang menggunakan jaket warna hitam itu seketika membuat heboh warga sekitar.

Untuk memastikan kebenaran informasi itu, Doni bersama warga lainnya mendatangi lokasi untuk mengecek kabar penemuan jasad tersebut.

**Baca juga: Pasarkan Produk ke Luar Negeri, Begini Cerita Amira Membangun Bisnis Souvenir.

“Benar ada mayat dengan badan di dalam ember dan kepala putus. Jarak antara kepala sama badan, ada sekitar 1 meter,” kata Doni.

Warga segera melaporkan penemuan mayat itu ke polisi. Tak lama polisi melakukan evakuasi mayat. Kasus ini ditangani Polres Tangerang Selatan. (Vee)




Rabu Depan, Camat Pagedangan Bakal Periksa RS Murni Asih

Kabar6.com

Kabar6-Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang menyikapi keluhan warga Medang, akibat limbah cair SHU RS Murni Asih, yang meluap hingga membuat bau tak sedap masyarakat sekitar lokasi.

“Saya sudah membuat surat undangan, hari Rabu (13/3/2019) kita kumpulkan pihak RS Murni Asih, DLHK, Dinas Kesehatan, DPTMPTSP, lurah Medang serta RT/RW,” kata Camat Pagedangan Kabupaten Tangerang Achmad Taufik kepada Kabar6.com lewat pesan whatshapnya, Jum’at (8/3/2019).

Nanti, saat dikumpulkan, jelas Taufik, untuk dinas terkait tersebut akan melakukan pengecekan terhadap RS Murni Asih sesuai tugas dan tupoksinya.

**Baca juga: Keberadaan MCP di SDN I Panongan, DPMPTSP: Izin Pendirian Tower Masih di Kominfo.

“Saya undang Dinas terkait untuk cek n ricek sesuai tugasnya, dan memberikan pertimbangan teknis,” tegasnya.

Dalam hal ini, pihak Rumah Sakit Murni Asih belum juga memberikan keterangan terkait dugaan limbah berbahaya yang mengeluarkan bau tak sedap dan meresahkan warga. (bam)




Minta Solusi Kemacetan, Emak-emak di Legok-Pagedangan Bakal Sambangi Kantor Bupati Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Uji coba transportasi yang dilakukan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek di Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor, tuai kritikan dari masyarakat, terutama kaum ibu kawasan Legok dan Pagedangan.

Kaum ibu yang mengatasnamakan Pasukan Emak-emak Legok-Pagedangan berencana menyambangi Kantor Bupati Tangerang untuk meminta solusi kepada Ahmed Zaki Iskandar terkait kemacetan yang semakin parah akibat uji coba yang dibuat BPTJ tersebut.

Uni, kaum ibu asal Kampung Cirarab Legok menuturkan, pihaknya berencana akan menyambangi Kantor Bupati Tangerang untuk sharing terkait kemacetan di kawasan Legok-Pagedangan akibat uji coba yang dilakukan BPTJ.

“Pasukan Emak-emak Legok-Pagedangan bersama anak-anak kami akan ke Kantor Bupati Tangerang untuk meminta solusi kemacetan di Legok-Pagedangan akibat uji coba BPTJ ini,” papar Uni, Selasa (26/2/2019).

“Sudah terlalu lama wilayah kami yang di katakan Legok Indah ini jadi tempat mangkal truk-truk yang di hentikan oleh petugas dengan peraturan yang dibuat oleh katanya BPTJ, bukan tambah bener malah makin kaga jelas maksud dan tujuan dari uji coba,” tambahnya.

Kata Uni, dirinya bersama kaum ibu lainnya menjadi sangat kesulitan dalam antar jemput anak sekolah. Dan pihaknya harus berjalan kaki sejauh dua hingga tiga kilometer untuk sampai ke sekolah anaknya.

“Mata ama pikiran orang yang katanya disebut BPTJ itu ditaruh dimana? Kalau mau buat uji coba lakukan evaluasi dan kajian yang bener dong. Lihat nih kondisi di lapangan, Legok-Pagedangan yang saban hari macet total,” ketus Uni yang kesehariannya antar jemput sekolah dan berjualan di pinggir Jalan Raya Legok.

Iroh, kaum ibu asal Desa Malangnengah Pagedangan malah menginginkan diberlakukan kembali Perbup 47 Tahun 2018.

“Kalau memang tidak ada solusi dari uji coba BPTJ ini, kembalikan saja lagi ke Perbup 47 Tahun 2018,” beber Iroh yang sudah lama memendam kesal terhadap uji coba BPTJ yang berbuntut kemacetan mengular.

Iroh bilang, tidak usah ada uji coba sedangkan petugas BPTJ nya saja tidak pernah ada di lokasi. “Ini nyusahin kami para emak-emak yang mau antar jemput anak sekolah dan aktifitas lainnya,” jelasnya.

**Baca juga: Razia di Boulevard BSD, 70 kendaraan Kena Tilang.

Sementara, anggota DPRD Provinsi Banten, Muhlis menegaskan, awal rapat dengan pihak BPTJ sudah disepakati bahwa Jalur Rumpin, Nengnong dan Suradita akan dibuka. Namun, kenapa hingga saat ini tak juga dibuka.

“Menurut saya, uji coba BPTJ ga ada gunanya, mending dihentikan saja. Sia-sia rapat dengan BPTJ yang dilakukan beberapa waktu lalu, hanya menghabiskan anggaran tanpa menghasilkan solusi apapun,” paparnya. (jic)




Diguyur Hujan, Safari Dakwah di Halaman Polsek Pagedangan Tetap Khidmat

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan jamaah padati halaman Polsek Pagedangan untuk menghadiri safari dakwah kepolisian resort Tangerang Selatan (Tangsel).

Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah hukumnya untuk tetap menjaga kamtibmas yang aman dan kondusif serta bijak dalam memilah informasi.

“Bersama Polri dan masyarakat, mari kita wujudkan pemilu damai dan sejuk dalam dekapan merah mutih,” jelas Ferdy Irawan Kapolres Tangsel saat memberikan sambutan di Safari Dakwah, halaman Polsek Pagedangan, Jumat malam (22/2/2019).

Kata Kapolres Tangsel, jelang pemilu ini janganlah saling bermusuhan, marilah bersama pererat tali silaturahmi dan persaudaraan jangan sampai terpecah belah.

Disamping itu, lebih berhati-hatilah dalam menerima informasi, baik secara langsung maupun yang berasal dari media sosial dan mari bersama kita perangi hoaks (berita bohong).

Kapolres Tangsel juga berharap, agar acara Safari Dakwah ini dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat, terutama warga Pagedangan semoga bertandanya hujan ini menjadi barokah bagi semua.

Senada,Camat Pagedangan Ahmad Taufik, mengaku bersyukur karena warga Pagedangan walaupun hujan tetap antusias mengikuti acara safari dakwah yang di inisiasi Polres Tangsel.

“Alhamdulillah, semoga hujan ini menjadi waktu yang munajat untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT,” terangnya.

**Baca juga: Peringati HPSN, Segenap Pimpinan PT IKPP Tangerang Bersihkan Lingkungan Pabrik.

“Dengan acara ini untuk memupuk tali ukhuwah Islamiyah agar tercipta politik yang tentram dan damai agar di pemilu tahun 2019 ini seluruh masyarakat jangan terpecah belah walaupun harus berbeda pilihan,” tambahnya. (aji)




Forum Masyarakat Pagedangan Legok Kirim Surat ke Bupati Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Banyaknya dampak permasalahan yang ditimbulkan dari pemberlakuan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 47 Tahun 2018 tentang pembatasan waktu operasional angkutan khusus tambang pada ruas jalan di wilayah Kabupaten Tangerang pukul 22.00-05.00 WIB, Forum Masyarakat Pagedangan Legok (FMPL) melayangkan surat resmi ke Bupati Tangerang.

Masyarakat Kabupaten Tangerang yang menamakan diri sebagai Forum Masyarakat Pagedangan Legok dan berprofesi sebagai buruh pabrik, supir angkot, kuli pantek, kuli ganjur, usaha pangkalan batu, warung makan/ kopi, tambal ban dan lainnya.

Dalam surat bernomor 001A/ SKLR/ FMPL/ 019 perihal permohonan audiensi ke Bupati Tangerang itu, FMPL meminta agar Bupati Tangerang mengkaji ulang pemberlakuan Perbup 47 Tahun 2018 karena menimbulkan banyak permasalahan baru yang dampaknya sangat dirasakan masyarakat Kecamatan Pagedangan dan Kecamatan Legok.

Ketua FMPL Supriadi menuturkan, dalam surat tertanggal 28 Januari 2019 yang dilayangkan juga membahas dampak permasalahan yang ditimbulkan dari pemberlakuan Perbup 47 Tahun 2018.

Seperti banyaknya perusahaan jasa angkutan khusus tambang dan industry di wilayah Kecamatan Legok dan Kecamatan Pagedangan yang mengalami kerugian besar karena pengiriman dari industri mengalami keterlambatan.

“Terjadinya PHK massal pada karyawan atau buruh pada industri dan sopir angkutan umum, angkutan barang serta angkutan khusus tambang dan banyaknya anak yang putus sekolah karena penghasilan orangtuanya menurun drastis serta permasalahan lainnya,” jelas Supriadi, Rabu (30/1/2019).

**Baca juga: Airin: Peran Orangtua Dibutuhkan Dalam Mendidik Anak.

Pihak FMPL berharap agar Bupati Tangerang dan instansi terkait lainnya dapat menerima surat untuk audensi ini dan berharap dapat memberikan win-win solution, baik kepada pemerintah dan masyarakat di Kecamatan Legok dan Pagedangan. (jic)