1

Sering Oplas Hingga Wajah Tak Dikenali, Wanita di Inggris Ini Terpaksa Buat Paspor Baru

Kabar6-Joanne Prophet (28), seorang wanita di Inggris, terpaksa membuat paspor baru karena kerap diinterogasi di bandara usai melakukan operasi plastik (oplas).

Joanne merasa canggung saat melakukan perjalanan karena penampilan barunya, membuat banyak orang tidak mengenali wanita itu. Melansir Dailystar, Joanne yang membagikan kisahnya di TikTok mengungkapkan bahwa dia kerap diinterogasi petugas bandara karena mereka menganggap wanita itu bukan orang yang sama dengan yang ada di foto paspornya.

Joanne cukup merasa terganggu dengan kondisi tersebut, terutama ketika berada di negara-negara yang asing untuknya.

“Saya dimasukkan ke dalam sebuah ruangan selama sekira satu jam dan diinterogasi oleh sekira enam pertugas di Turki. Jadi, jelas itu adalah kekhawatiran yang sangat besar,” kata Joanne. “Kemudian ketika saya terbang kembali ke Manchester, mereka terus melihat foto saya dan mengatakan bahwa saya perlu memperbaikinya, karena tidak terlihat seperti diri saya sendiri dan inilah mengapa saya terus diinterogasi.”

Joanne pun kemudian membagikan potongan video pendek yang menunjukkan transformasi dirinya selama 10 tahun. Ia telah melakukan operasi hidung, operasi payudara dua kali dan operasi gigi.

Selain itu, Joanne juga melakukan filler dagu dan bibir, melakukan sedot lemak dan memiliki ekstensi rambut dan bulu mata palsu untuk melengkapi penampilan barunya.(ilj/bbs)




Lakukan 20 Kali Oplas, Wanita Italia Ini Ingin Wajahnya Mirip Kucing

Kabar6-Chiara Dell’Abate (22), seorang asal Italia, mengungkapkan bahwa dirinya bercita-cita ingin menjadi kucing, dan demi mewujudkan hal itu, Dell’Abate sudah menjalani 20 kali operasi plastik (oplas) dengan memodifikasi kepala, wajah, dan alat kelaminnya.

Dell’Abate, melansir Says, berusaha tampil seperti kucing dengan memasang empat tanduk di kepalanya, enam manik-manik genital yang ditambahkan ke tubuhnya, tato bola mata, telinga lancip, eyeliner permanen, dan implan dahi. Dell’Abate mendapatkan tindikan pertamanya pada usia 11 tahun, kemudian pada usia 16 tahun tindikannya menjadi 72.

Tak puas sampai di situ, Dell’Abate lantas melakukan modifikasi yang lebih ekstrem dengan melakukan dua tindikan di bibir atas berukuran 0,8 cm dan tindik labia bagian dalam berukuran 1,6 cm. Ia juga menjalani prosedur blepharoplasty untuk menghilangkan kelebihan kulit dari kelopak mata dan juga memasang sepuluh implan subdermal di kedua tangannya.

Melalui akun Instagramnya @aydinmod, Dell’Abate menuliskan bio ‘Berbakti pada Modifikasi Tubuh’. Wanita itu juga kerap membagikan potretnya yang memamerkan modifikasinya.

Dalam sebuah video TikTok, Dell’Abate terlihat menggerakkan sisi lidahnya yang terbelah secara mandiri dan menusukkannya melalui lubang tindik di bibir atasnya. Dikatakan, ia memilih kucing sebagai wujudnya karena kecintaan terhadap kucing. Selain itu, ia juga menilai kucing terlihat berani dan galak.

“Saya pikir menjadi cat lady lebih cocok bagi saya karena saya tidak terlalu ingin terlihat seperti tokoh kartun. Saya selalu menyukai kucing, dan menurutku akan terlihat sangat berani dan galak sebagai wanita kucing dengan bentuk tubuh yang tepat,” ujar Dell’Abate.(ilj/bbs)




Demi Kenakan Gaun Seksi, Calon Pengantin Wanita di Italia Tewas Usai Oplas Payudara

Kabar6-Seorang wanita di Italia bernama Alessia Nebosoe (21) memutuskan untuk melakukan operasi pembesaran payudara sebelum hari pernikahannya, demi terlihat menawan mengenakan gaun berbelahan rendah.

Tapi yang terjadi kemudian, prosedur itu malah menghilangkan nyawanya. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Melansir News18, Nebosoe yang berencana menikah dengan sang kekasih, Mario Lucchesi, ini telah menyiapkan segalanya termasuk prosedur untuk mempercantik penampilan, dengan menjalani operasi implan payudara di sebuah klinik. Setelah sukses dijalani, wanita yang berprofesi sebagai ahli kecantikan ini mengalami batuk, demam, gangguan perut, dan keletihan.

“Dia baik-baik saja sampai tanggal 18 (September). Gejala awalnya datang malam hari dan lanjut besok paginya. Itu jadi semakin buruk sampai tanggal 20 ketika dia datang ke klinik dalam kondisi kritis dan dengan kode merah,” demikian keterangan pihak keluarga.

Menurut laporan, kondisi Nebosoe jadi semakin parah hingga dibawa ke rumah sakit. Ketika itu, ia disebut sudah mengalami infeksi yang memengaruhi fungsi paru-paru dan jumlah sel darah putih naik signifikan. Sempat dirawat di ruang intensif, sayangnya beberapa jam kemudian Nebosoe meninggal dunia karena serangan jantung.

Sakit yang dialami Nebosoe diduga karena efek operasi payudara. Nebosoe disebut memang selalu ingin payudara yang lebih besar. Ia pun bermimpi untuk mengenakan gaun pengantin berpotongan dada rendah.

“Nebosoe selalu punya kompleks mengenai payudaranya yang kecil walaupun kecil menurutku itu sempurna. Tapi dia tidak mau mendengar nasihat dan sudah membulatkan tekad, dia tidak peduli dengan apa yang orang bilang. Dia bahkan tidak mau mendengarkan orang lain. Dia tidak mau mendengarkan pacarnya, pacarnya tidak suka. Ketika dia datang ke rumahku untuk manikur, dia tidak membicarakan hal lain, dan dia sangat senang berani datang ke dokter bedah,” kata seorang teman baiknya.

Keluarga dilaporkan tidak terima dengan kematian Nebosoe dan akan menuntut dokter yang mengoperasinya. Polisi pun masih melakukan investigasi terkait kasus ini. Sang kekasih sendiri masih terpukul dengan kepergian calon istrinya.

“Dia awalnya baik-baik saja. Dia cantik, muda, dan sehat. Mereka (petugas medis yang mengoperasi) harus mengatakan pada kami apa yang sebenarnya terjadi. Aku cinta kamu Nebosoe, tidak akan ada yang bisa menggantikanmu. Kamu akan selamanya jadi wanitaku. Kamu adalah hal terindah yang pernah datang padaku. Aku tidak akan mengampuni siapa pun sampai kamu mendapatkan keadilan. Kamu akan selamanya ada di hatiku dan keluargamu. Aku sangat mencintaimu,” tulis sang kekasih.(ilj/bbs)




Kelabui Polisi, Gembong Narkoba di Thailand Lakukan Oplas Agar Mirip Pria Korea

Kabar6-Demi mengelabui pihak berwajib yang memburunya, seorang gembong narkoba di Thailand bernama Sarahat Sawangjaeng (25), nekat melakukan banyak operasi plastik (oplas) untuk mengubah penampilan.

Tak hanya oplas, melansir Asiaone, Sawangjaeng juga mengganti namanya menjadi Jimin Cheong agar sesuai dengan penampilan sebagai ‘orang Korea’. Polisi menangkap Sawangjaeng dalam sebuah kondominium mewah di distrik Bang Na, Bangkok. Polisi sendiri tidak dapat mengenali Sawangjaeng ketika mereka menyerbu unit kondominium untuk menangkap pria itu, karena penampilan Sawangjaeng telah berubah total setelah menjalani banyak operasi selama bertahun-tahun.

Rencana untuk menangkap Sawangjaeng dimulai ketika pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya. Perintah itu keluar setelah polisi melacak paket berisi narkoba untuk pria tersebut. ** Baca juga: Pasutri di Selandia Baru Gunakan Uang ‘Bank Salah Transfer’ Rp87 Miliar untuk Foya-foya

Saat ditemukan polisi, tidak ada satu pun wajah asli Sawangjaeng yang tersisa. Sejak itu, dia mengaku mengimpor narkoba dari negara-negara Eropa ke Thailand dengan memesan melalui web gelap dan membayar dengan Bitcoin sebelum menjualnya ke pelanggan di Bangkok dan sekitarnya.(ilj/bbs)




Kabur 25 Tahun, Teller Bank di Tiongkok yang Gasak Sekira Rp8 Miliar Akhirnya Tertangkap

Kabar6-Pihak berwajib Tiongkok akhirnya berhasil menangkap Chen Yile, mantan teller bank, yang membawa kabur uang lebih dari US$500 ribu.

Yile, melansir Bloomberg, tertangkap setelah bersembunyi selama 25 tahun dengan mengganti identitas dan menjalani operasi plastik untuk mengelabui polisi. Pihak berwenang di Yueqing, sebuah kota sekira 370 km sebelah selatan Shanghai, mengungkapkan secara detail kisah Yile dalam sebuah postingan media sosial beberapa waktu lalu.

Menurut keterangan pihak berwenang, Yile yang ketika itu masih berusia 26 tahun menghilang pada 1997, saat bekerja sebagai teller bank di China Construction Bank Corp.

Dia diketahui mencuri sekira Rp8,8 miliar dengan menggelembungkan rekening bank selama akhir pekan, lalu menarik uang tunai dari ATM. Wanita itu lantas membayar puluhan ribu yuan untuk melakukan operasi plastik di dekat Kota Wenzhou, dan membeli kartu identitas baru dengan nama Jiang Mouhong di Shanghai.

Tak hanya itu, Yile juga memutuskan kontak dengan mantan suaminya dan menetap di Guangdong, di mana dia menikah lagi dan memiliki seorang putri, serta memulai bisnis perlengkapan kebersihan.

Pihak berwenang mengatakan, mereka melacak Yile pada Desember dan menuduhnya melakukan kejahatan termasuk korupsi, pemalsuan dokumen dan bigami. Namun polisi tidak mengatakan bagaimana mereka menemukan Yile, hanya menerangkan bahwa ayah Yile melaporkan kejahatan tersebut pada 1997.

Secara fisik, Yile hanya dapat membawa sekira 400 ribu yuan saat melarikan diri, dan menyimpan sisanya di rumah serta pada rekening bank kerabatnya. ** Baca juga: Dua Tentara Ukraina Dapat Lengan Bionik Canggih Setelah Kena Ranjau Darat

“400.000 yuan atau lebih uang curian yang saya ambil pada saat itu dengan cepat dihabiskan, tetapi saya menghasilkan uang dari memulai perusahaan saya,” demikian pernyataan dari Yile. “Saya bersedia mengembalikan apa yang saya curi dan mengganti kerugiannya.”

Yile mengungkapkan kerinduan pada keluarganya selama 25 tahun dalam pelarian. Wanita itu menamai perusahaannya berdasarkan sebuah puisi Tiongkok yang berbunyi, “Setiap hari raya, kami memikirkan kerabat kami yang jauh lebih dari sebelumnya.” (ilj/bbs)




Agar Punya ‘Mata Indah’, Ibu di Jepang Minta Anaknya yang Berusia 9 Tahun untuk Lakukan Oplas

Kabar6-Seorang ibu di Jepang bernama Rucchi meminta anak, Micchi, untuk melakukan operasi plastik (oplas) mengubah bentuk mata, agar memiliki kelopak mata ganda.

Hal yang mengejutkan, Micchi baru berusia sembilan tahun. Melansir Vice, Rucchi mengatakan bahwa kelopak mata ganda adalah hal yang tidak dimiliki banyak orang Asia sejak lahir, sehingga kelopak mata ganda bagi wanita itu itu adalah sebuah ‘standar kecantikan’. Diketahui, sejak muda Rucchi memiliki trauma karena tidak memiliki kelopak mata ganda. Rucchi menyebut dirinya tidak ‘imut dan cantik’ seperti adik perempuannya.

Hal itulah yang membuat dirinya mendorong Micchi oplas. Siapa sangka, ternyata Micchi malah sangat ingin menjalani prosedur kecantikan tersebut. “Jika kamu dapat menahan rasa sakit dari operasi plastik, itu membuat kamu menjadi orang yang cantik, menurut saya,” kata Michhi.

Micchi menuturkan, ia memiliki mata terlalu sipit, sehingga ingin mengubahnya. Keinginan Micchi pun sangat didukung oleh Rucchi. Di Jepang sendiri, prosedur oplas untuk anak di bawah umur legal, namun hal ini harus berdasarkan izin dari orangtua.

“Ibu dan adik perempuan saya memiliki mata besar yang luar biasa, sedangkan saya memiliki monolid (kelopak mata tunggal). Semua orang mengira adik perempuan saya jauh lebih manis dari saya,” tutur Rucchi.

Ditambahkan, “Wanita di lingkungan itu dengan terang-terangan menyebut adik perempuanku lucu dan memberinya permen. Saya tidak pernah diberitahu hal seperti itu.” ** Baca juga: Usai Pijat untuk Turunkan Berat Badan, Wanita Tiongkok Ini Malah Kehilangan Setengah Ginjalnya

Seorang wanita, menurut Rucchi, harus memiliki kelopak mata ganda, sebab Rucchi merasa ia belum pernah melihat gadis cantik dengan monolid. Prosedur oplas pada Micchi yang seharusnya hanya berjalan 20 menit, menjadi dua jam. Hal itu disebabkan obat bius yang diberikan pada bocah itu tidak bekerja cepat.

Meski anaknya terlihat kesakitan, Rucchi tetap meneruskan prosedur itu. Ia ingin anaknya tumbuh menjadi wanita yang cantik. “Saya tidak ingin dia tumbuh dengan kekurangan tentang hal itu, itu adalah perhatian utama saya,” tegas Rucchi.(ilj/bbs)




Terlihat ‘Jelek’, Remaja Inggris 14 Tahun Disuruh Ibunya Oplas

Kabar6-Entah apa yang ada dalam benak seorang mantan model bernama Carla Bellucci (37). Wanita asal Inggris ini menyuruh anaknya, Tanisha (14) untuk menjalani prosedur kecantikan atau operasi plastik (oplas).

Bellucci, melansir Irishmirror, membuat sensasi dengan meminta Tanisha melakukan operasi pembesaran payudara, karena menurut wanita itu ‘orang jelek’ tidak akan bisa sukses. ** Baca juga: Studi Terbaru: Kematian Bisa Diprediksi Lewat Cara Berjalan

“Tanisha bukan anak yang sangat pintar, jadi aku tidak terlalu peduli dengan pendidikannya, tak seperti putra-putraku. Dia harus mengandalkan penampilannya supaya bisa sukses jadi dia harus terlihat sempurna. Orang-orang jelek susah bergerak ke mana-mana sekarang ini,” kata Bellucci.

Ibu tiga anak ini juga mengatakan, Tanisha sangat menyukai penampilan keluarga Kardashian yang memiliki bokong dan payudara besar, serta bibir seksi dan penuh. Karena itulah, Bellucci mendukung keinginan putrinya yang ingin suntik filler jika usianya sudah lebih dewasa.

“Dia mau suntik filler saat usianya 16 nanti, dan aku mendukungnya penuh. Kalau dia mau jadi influencer dan bintang reality yang sukses maka penampilannya harus memenuhi standar, jadi operasi plastik sudah jadi pilihan yang jelas. Dia sudah cukup cantik tapi operasi akan membuat dia jadi lebih cantik,” terang Bellucci.

Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Bellucci berencana menghabiskan sekira Rp3,4 juta sebulan demi membuat putrinya jadi lebih cantik. Saat ini,Bellucci sudah berhasil mengumpulkan uang untuk membayar biaya extension rambut, perawatan kuku dan sulam alis.(ilj/bbs)




Usai Oplas, Kepala Milik Model Inggris Ini ‘Meledak’ di Pesawat

Kabar6-Weronika tidak pernah menyangka bakal mendapat pengalaman mengerikan saat naik pesawat. Wanita yang juga model OnlyFans asal Inggris ini merasakan kepalanya ‘meledak’ saat naik pesawat hingga menimbulkan kepanikan.

Beberapa jam sebelum naik pesawat, Weronika diketahui telah menjalani operasi plastik (oplas). Canthoplasty, operasi yang dilakukannya di Turki, merupakan prosedur pembedahan untuk mengangkat kulit di sekitar mata sehingga memberi efek ‘cat eye’.

Setelah itu, melansir Mirror, Weronika bersama kekasihnya ikut dalam penerbangan dari Turki ke Inggris. Nah, saat sedang tidur terlelap, tiba-tiba Weronika merasakan sakit yang sangat hebat di kepalanya. “Kami sedang di pesawat, semuanya terasa tenang, dan kami tertidur karena sudah bepergian sejak pukul 02.00 pagi. Dan saya bangun dan merasa kesakitan,” kata Weronika dalam video TikTok yang kini viral.

Wanita itu pun bangun dari tempat duduknya dan pergi ke toilet. Tiba-tiba, Weronika mendengar bunyi ‘plop’ yang sangat keras di belakang kepalanya. “Jantung saya berdebar sangat cepat, saya bertanya-tanya, ‘apa yang terjadi?,'” ucapnya.

Setelah itu, Weronika merasakan ada cairan hangat yang mengalir ke lehernya dan seketika dia sadar bahwa itu adalah darah yang juga disertai cairan kuning berbau aneh. ** Baca juga: Diduga Jadi ‘Alat Pemikat’, Sebuah Universitas di Tiongkok Dapat Kritikan Karena Pekerjakan Dosen Cantik

Rupanya, suara ‘meledak’ itu berasal dari sayatan bekas operasi di belakang telinga. Prosedur yang dijalaninya di Turki dilakukan dengan membuat sayatan dari sudut luar kelopak mata, memotong urat dekat sudut mata bagian dalam, kemudian dikencangkan dan ditarik ke atas lalu ditahan sebelum dijahit dan ditutup kembali.

Prosedur tersebut membuat mata lebih naik, menciptakan efek seperti mata kucing yang permanen, hingga mata tampak lebih panjang dan kencang. Seharusnya usai operasi, Weronika beristirahat dulu beberapa jam untuk pemulihan. Tapi karena prosedur check-up yang cukup lama dengan dokter, dia telat menjalani operasi dan prosedurnya dilakukan sedikit terburu-buru.

Tanpa dokumen dari klinik yang menerangkan kondisinya pascaoperasi, Weronika sempat tidak diperbolehkan masuk pesawat, sebelum kondisi kesehatannya diperiksa petugas medis. Namun setelah mendapat persetujuan dari dokter bandara, Weronika dan sang kekasih akhirnya diizinkan naik.

Weronika menduga jahitan pascaoperasi yang belum kering jadi salah satu penyebab suara ‘ledakan’ itu. Tekanan dalam kabin pesawat juga jadi pemicu kepalanya ‘meledak’.

“Saat itu meledak, seluruh cairan mengalir keluar. Saya merasa sangat kesakitan sepanjang penerbangan,” ungkap Weronika yang selama perjalanan harus menekan bagian belakang telinga yang terbuka itu dengan tisu.

Setelah mendarat, Weronika langsung menghubungi dokter bedah dan disarankan untuk rajin mengoleskan krim antibiotik di area yang terluka. Setelah sempat mengalami infeksi, kondisi Weronika perlahan-lahan membaik dan pulih.

“Saya 100 persen baik-baik saja sekarang. Semua itu terjadi karena jahitan yang sobek saat di pesawat. Jelas bukan karena otak saya meledak. Kalau sampai terjadi seperti itu, saya tidak mungkin kan muncul di TikTok?! Saya mungkin sedang terbaring di rumah sakit, itu pun kalau saya masih hidup,” kata Weronika lagi.(ilj/bbs)




Imbas Perang Ukraina, Rusia Kekurangan Pasokan Botox dan Implan Payudara

Kabar6-Ada satu hal yang mungkin luput dari pengamatan, perihal efek yang ditimbulkan akibat perang antara Rusia dan Ukraina.

Sanksi Barat setelah intervensi militer Rusia di Ukraina menyebabkan pasokan produk seperti botox dan implan payudara, yang sebagian besar diimpor dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jerman, menjadi semakin sulit didapat.

Rusia, melansir Newsnpr, diketahui menempati urutan ke-9 secara global soal jumlah prosedur estetika yang dilakukan tiap tahunnya. Menurut International Society of Aesthetic Plastic Surgery, setidaknya ada 621.600 prosedur estetika yang dilakukan pada 2020 lalu. Konsultan Rusia Amiko menyebut, sektor obat-obatan estetika Rusia bernilai US$969 juta pada 2021, naik dua persen dari tahun sebelumnya.

Segera setelah Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, pembuat obat AS AbbVie, yang berada di balik perawatan keriput Botox, menarik diri dari pasar Rusia yang berkembang karena apa yang disebutnya ‘peristiwa tragis’ di Ukraina.

“Pada bulan Maret, kami melihat kepanikan di antara pasien, dokter, dan pemasok,” kata Oksana Vlasova, direktur pengembangan di klinik kecantikan Grandmed di Saint Petersburg. “Permintaan meledak, stok botox habis.”

Sementara Nikolay Bespalov dari RNC Pharma yang menganalisis pasar farmasi Rusia mengungkapkan, pada April dan Mei tidak ada impor botox sama sekali.

Tak hanya kehabisan botox, Rusia juga terancam kehabisan filler asam hialuronat buatan negara-negara di Barat. Filler ini biasanya digunakan untuk membuat bibir jadi lebih penuh, merupakan salah satu prosedur yang sangat populer di negara tersebut.

Implan payudara juga jadi satu hal yang sulit didapatkan karena perang Rusia dan Ukraina. Semua implan payudara di Rusia diimpor, dengan 60 persen berasal dari Amerika Serikat dan 13 persen dari Jerman.

Di tengah masa perang, ahli bedah plastik Dobreikin melihat peluang. Dia ingin memenangkan klien baru dengan tema patriotik. Pada akhir Mei, ia melontarkan gagasan tentang implan ‘RosGrud’ (Payudara Rusia), yang bukannya tembus pandang tetapi berwarna bendera Rusia atau seragam militer.

Salah satu kliennya, Nastella Sokolova (28) yang juga seorang desainer sangat antusias. “Ini cara saya membela Tanah Air saya,” katanya. ** Baca juga: Publik Malaysia Geram, Seorang Pria Masukkan Rokok Elektrik ke Mulut Bayi

Kini Dobreikin sedang mencari pemasok di luar negeri yang bersedia membuatkan implan semacam itu untuknya. Dobreikin memperingatkan agar tidak mengejek proyeknya, menyinggung hukuman keras yang diberlakukan di negara itu bagi siapa pun yang mengkritik tentara.

“Mungkin mereka yang menentang implan patriotik kita juga menentang negara kita?” ujar Dobreikin.(ilj/bbs)




Pria Italia Tak Lulus SMA Jadi Dokter Gadungan dan Lakukan Sejumlah Oplas pada Pasiennya

Kabar6-Polisi tengah melacak keberadaan seorang pria bernama Matteo Politi (38) yang kemudian dikenal dengan nama Matty Mode, karena menyamar sebagai dokter ahli bedah gadungan.

Parahnya lagi, melansir Insider, Mode yang terkenal sebagai ahli bedah plastik di Romania, telah melakukan praktik kedokteran selama berbulan-bulan, dan menangani beragam bedah plastik. Mode yang berkebangsaan Italia ini menjalankan klinik bedah plastik sejak Maret tahun lalu.

Menurut laporan, Mode kabur setelah dokumen palsunya terekspos. Staf di klinik kecantikan pun mulai curiga dengan Mode setelah dia kesulitan memasang sarung tangan latex dan tidak mencuci tangan sebelum operasi. ** Baca juga: Model Asal Kanada Diusir dari Pesawat Gara-gara Payudara Miliknya Terlalu Besar

Tidak hanya melakukan bedah plastik, Mode juga memberikan kuliah tentang kedokteran. Hal yang mencengangkan, Mode ternyata tidak lulus SMA, dan pernah melakukan penyamaran serupa dan mengaku sebagai ahli bedah plastik asal Inggris. Ia pernah dipenjara pada 2011 karena penggelapan identitas.

Untuk menyakinkan pasiennya, Mode bahkan membuat akun Facebook. Pria itu memposting foto dan video dirinya tengah melakukan operasi. Namun halaman akun Facebook miliknya kini telah dihapus.(ilj/bbs)