1

Dirujuk ke RSCM, Cipto Pria Obesitas di Tangerang Acungkan Jempol

Kabar6-Cipto Raharjo, 45 tahun, warga Tirtayasa, Kecamatan Pinang, akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Warga penderita obesitas berbobot sekitar 200 kilogram itu sempat dirawat di RSUD Kota Tangerang.

“Kalau kata tadi ibu dokter bilang, perlengkapannya kurang lengkap makanya dirujuk ke RSCM,” kata Ristanto, kakak Cipto di RSUD Kota Tangerang, Selasa (11/7/2023).

Terpancar raut senyum saat Cipto diangkut menaiki truk pemadam kebakaran menuju RSCM. Ia sempat acungkan jari jempolnya kepada awak media sambil mengucapkan terima kasih.

**Baca Juga: Dua Pekan Cipto Pria Obesitas di Pinang Ngesot ke Kamar Mandi

Hasil diagnosa tim kedokteran, terang Ristanto, adiknya punya penyakit jantung dan asam lambung.

Meski demikian sejak dirawat di RSUD Kota Tangerang kondisi Cipto sudah ada perkembangan membaik. Kaki hingga badannya pun saat ini telah bisa digerakkan.

“Alhamdulillah untuk saat ini sudah mendingan, sudah ada tenaga untuk bergerak. Kaki sudah mendingan, enggak terlalu sakit lagi,” terangnya.(yud)




Ini Penyebab 20 Ribu Warga di Kota Tangerang Alami Obesitas

Kabar6-Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat sekitar 20 ribu warga sekitar mengidap obesitas. Faktor gaya hidup dan pola makan ditenggarai menjadi penentu utama terjadinya kegemukan berlebihan.

“Perilaku yang menunjang orang bisa mengalami obesitas, salah satunya kurang aktivitas fisik. Kedua kurang konsumsi makanan yang bergizi seimbang,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tangerang, Harmayani, Minggu (9/7/2023).

Data di Indonesia 93 persen masyarakatnya kurang makan sayur dan buah. Kemudian tingginya konsumsi gula, garam dan lemak juga faktor penunjang mengalami kondisi obesitas.

Masyarakat harus lebih perhatian saat konsumsi makanan dan minuman. Apalagi kini sangat banyak penjual makanan dan minuman cepat saji.

**Baca Juga: Dinkes Catat 20 Ribuan Warga di Kota Tangerang Mengidap Obesitas

“Padahal di dalamnya ada kandungan gula, garam dan lemak,” terang Harmayani.

Faktor lain obesitas bisa dari pikiran atau stres bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Banyak masalah seperti faktor sosial, lingkungan, dan ekonomi yang membuat stres.

Itu mempengaruhi hormon pada manusia. Membuat orang mudah lapar dan seterusnya.

“Lingkar perut itu sangat penting karena obesitas dapat terdeteksi dari lingkar perut, untuk wanita jika lingkar perut lebih dari 80 sentimeter itu sudah masuk obesitas, untuk pria 90 sentimeter,” papar Harmayani.(yud)




Dinkes Catat 20 Ribuan Warga di Kota Tangerang Mengidap Obesitas

Kabar6-Seluruh puskesmas yang tersebar di Kota Tangerang telah melakukan skrining terhadap warga pengidap obesitas. Penyakit kegemukan berlebihan ini karena kalori yang masuk ke tubuh lebih banyak.

“Dari pemeriksaan awal sampai sekarang tercatat di laporan kami sekitar 20 ribuan orang,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Harmayani, Sabtu (8/7/2023).

Sebelumnya, tercatat dua warga di Kota Tangerang mengidap obesitas. Pertama atas nama almarhum Muhammad Fajri, 27 tahun, warga Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, berbobot hampir 300 kilogram.

Kedua adalah Cipto Raharjo, 45 tahun, warga Kunciran Indah, Kecamatan Pinang. Pria ini punya bobot berat badan sekitar 200 kilogram. “Dua yang sudah dirujuk. Itu yang mencuat di media aja,” ungkap Harmayani.

**Baca Juga: Dua Pekan Cipto Pria Obesitas di Pinang Ngesot ke Kamar Mandi

Menurutnya, data sekitar 20 ribu warga Kota Tangerang mengidap obesitas telah disampaikan melalui Aplikasi Sehat Indonesiaku. Data obesitas per akhir Mei 2023 itu khusus bagi warga berusia di atas 15 tahun.

Bicara soal prevalensi obesitas dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 2018, di Kota Tangerang angka obesitas mencapai 28,6 persen.

Dinkes Kota Tangerang menyatakan masyarakat harus paham bahwa obesitas kondisi berat yang sudah melebihi kegemukan. Pertama normal, kedua sekedar gemuk atau lebih berat badan, ketiga obesitas, yakni kondisi badan yang sudah lebih dari gemuk.

“Secara umum di Indonesia itu cukup tinggi angka obesitasnya bukan hanya di Kota Tangerang. Dalam Bahasa kesehatannya IMT yang sudah lebih dari 27 dikatakan obesitas,” terang Harmayani.(yud)




Fajri Pria Obesitas 260 Kg Meninggal Dunia 

Kabar6-Fajri (26) warga Kota Tangerang yang mengalami obesitas hingga berbobot 260 kilogram, yang sempat dirawat RSUD Kota Tangerang dan dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dikabarkan meninggal dunia dini hari ini, Kamis (22/6/2023).

“Ya, informasi meninggalnya Fajri memang benar. Saat ini jajaran Pemkot Tangerang pun sudah siap siaga untuk penanganan lanjutan, mulai penjemputan untuk proses pengangkutan jenazah hingga proses pemakamannya kami tengah bersiap,” ujar dr. Dini Anggraeni, Kepala Dinkes, Kota Tangerang, dalam keterangannya.

Ia mengatakan Fajri telah meninggal dunia pada Kamis (22/6) sekitar pukul 01.25 WIB di RSCM. “Sampai saat ini, Dinkes Kota Tangerang terus berkoordinasi dengan RSCM. Dalam hal ini, Dinkes siap bantu apa yang dibutuhkan sesuai arahan RSCM atau pun keluarga,” katanya.

Diketahui, sebelumnya Dinkes Kota Tangerang bersama RSUD pun terus fokus dan bekerja keras melalukan penanganan kasus Fajri sejak awal mencuat pada (7/6) lalu.

Baca Juga: Dirjen Imigrasi Minta ke DPR Soal Kesejahteraan Para Pegawai

Mulai dari evakuasi bersama BPBD, hingga mengerahkan 10 dokter spesialis untuk penanganan Fajri di RSUD, selanjutnya dirujuk ke RSCM untuk penanganan lebih lanjut. Kendati pemkot Tangerang tetap melakukan pengawalan perkembangan kesehatan Fajri selama di RSCM.

Sementara itu, Kepala BPBD, Maryono menyatakan petugas BPBD telah bersiap sejak dini hari kabar tersebut hadir. Namun, secara pelaksanaan hingga saat ini, BPBD belum mendapatkan kabar pasti dimana dan pukul berapa pemakaman akan berlangsung.

“BPDB bersama Camat dan Lurah terus mencari, menunggu dan berkoordinasi dengan RSCM dan keluarga terkait proses pemakaman almarhum. Pastinya, kami sudah siap baik personil atau alat jika dibutuhkan, tinggal menunggu arahan dari RSCM dan keluarga pastinya,” kata Maryono. (Oke)




Pasien Obesitas di Kota Tangerang Ditangani 10 Dokter Spesialis 

Kabar6-Muhammad Fajri, 27 tahun, pasien penderita obesitas seberat hampir 300 kilogram ditangani tim khusus kedokteran. Warga asal Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, itu sampai harus diangkut naik forklift dari rumahnya menuju rumah sakit.

“Saat ini untuk penanganan fajri membentuk tim kesehatan penanganan Fajri yang terdiri atas 10 dokter spesialis,” kata Direktur Utama RSUD Kota Tangerang, Taty Damayanty dikutip Sabtu (10/6/2023).

Tim dokter yang menangani Fajri terdiri dari spesialis penyakit penyakit dalam, radiologi, bedah, kulit, gizi dan lain-lain. Tahap awal pasien obesitas ditangani soal infeksi dan gizi.

**Baca Juga: Uang Tunai Puluhan Juta Milik Nasabah BCA Panongan Dijambret

Taty menerangkan, Fajri kini sudah bisa duduk mesti harus dibantu pakai alat penyangga. Pasien mengalam tirah baring selama delapan bulan lantaran bobot badannya mencapai 120 kilogram.

“Terjadi peningkatan kuat itu di 8 bulan belakangan. Jadi dari 220 sampai naik 280 kilorgam,” terangnya.

Taty melihat faktor penyebab obesitas karena banyaknya kalori yang masuk ke pasien. Tetapi Fajri tidak pernah melakukan aktivitas.

“Sehingga kalori yang masuk menjadi lemak, itu sih kalau diliat dari kronologis yang ada sementara ini,” paparnya.(yud)




Keluhan Warga Obesitas di Tangerang Delapan Bulan Susah Aktivitas

Kabar6-Muhammad Fajri, 27 tahun, pasien pengidap obesitas mengeluhkan penyakit yang diidapnya. Warga asal Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, itu berbobot sekitar 300 kilogram hingga sulit dievakuasi.

“Kondisi pasien ini dengan keluhan mengalami gangguan mobilisasi,” kata Kepala Humas RSUD Kota Tangerang, Fika S Khayan, Kamis (8/6/2023).

Menurutnya, Fajri mengeluhkan sakit nyeri di kaki kanannya. Selama delapan bulan pria itu hanya terbaring di tempat tidur.

“Mengalami tirah baring artinya dia tidak bisa aktivitas tapi hanya tidur saja di rumahnya,” jelas Fika.

**Baca Juga: Warga Obesitas Berat 300 Kilogram di Tangerang Diangkut Forklift

Fajri kini sedang menjalani observasi tim medis RSUD Kota Tangerang. Fika melihat faktor kurang aktivitas dan olahraga disinyalir menjadi pemicu obesitas.

Ia bilang, pasien tersebut punya BPJS kesehatan sehingga pengobatan Fajri aman. Keluarga pasien mengakui delapan bulan terakhir bobot badan Fajri terus mengalami peningkatan.

“Tetapi dalam tiga tahun terakhir mungkin karena pandemi juga kami masih menggali penyebabnya peningkatan berat badan yang signifikan sehingga delapan bukan ini mengalami kesulitan dalam mobilisasi,” tambah Fika.(yud)




Warga Obesitas Berat 300 Kilogram di Tangerang Diangkut Forklift

Kabar6-Proses evakuasi Muhammad Fajri, 27 tahun, warga penyandang obesitas di Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, berlangsung dramatis. Bobot seberat kisaran 300 kilogram membuat Fajri tak bisa diangkat.

“Setelah bongkar pintu juga ga bisa diangkat. Akhirnya kita pakai forklift,” ungkap Kepala UPT Damkar Ciledug, Mulyadi, Kamis (8/6/2023).

Dijelaskan, dari forklift Fajri dinaikan ke mobil mirip bentor. Pria itu lantas dibawa ke Puskesmas Pedurenan untuk selanjutnya dirujuk ke RSUD Kota Tangerang.

**Baca Juga: Tanah 11,7 HA Milik Mantan Menteri Kominfo JGP Disita

Mulyadi bilang, untuk mengevakuasi Fajri membutuhkan waktu selama dua jam. Petugas juga sempat kesulitan mencari alat untuk bongkar pintu rumahnya.

“Dia di situ belum lama, dua tahun. Berasal dari Larangan,” terangnya. Informasi yang diperoleh petugas di lapangan, bobot tubuh Fajri sudah membesar sejak usia 11 tahun.

“Mereka tinggal berdua di rumah,” ujar Mulyadi. Fajri tinggal berdua dengan ibunya.(yud)




Terkurung di Rumah Selama 16 Tahun, Wanita Yordania Seberat 400 Kg Akhirnya Berhasil Dievakuasi

Kabar6-Tim dari Pertahanan Sipil Zarqa yang beranggotakan 20 orang, berhasil mengevakuasi seorang wanita berusia tiga puluhan, dengan berat sekira 400 kilogram, dari rumahnya di Zarqa, Yordania, dalam operasi penyelamatan luar biasa.

Wanita yang tak disebutkan namanya itu, melansir Gulfnews, tak bisa keluar dari rumahnya selama 16 tahun karena obesitas, yang mencegahnya meninggalkan apartemen dan menjalani kehidupan normal. Padahal, apartemen wanita itu terletak di lantai dua sebuah gedung, hingga menjadi tantangan logistik bagi tim penyelamat.

Dengan hati-hati, tim berhasil membawa wanita tersebut dari rumahnya ke rumah sakit di Amman. Kini, wanita itu menerima perawatan yang sangat dibutuhkan untuk masalah berat badan, menuju hidup yang lebih sehat. ** Baca juga: Insiden Langka, Penumpang Wanita India Disengat Kalajengking di Pesawat

Wanita yang diliputi emosi haru itu mengungkapkan kebahagiaan karena pada akhirnya bisa meninggalkan apartemen, setelah bertahun-tahun terisolasi dan menderita akibat obesitasnya.(ilj/bbs)




Takut Obesitas, Wanita di Inggris Ancam Bakal Ceraikan Sang Suami Jika Berat Badannya Terus Naik

Kabar6-Seorang wanita asal Inggris dengan identitas anonim menulis curhatan ke forum Mumsnet, bahwa ia takut suaminya akan obesitas seperti ayah mertuanya.

Tak main-main, melansir Dailymail, wanita yang tak suka sang suami punya hobi makan ini mengancam akan menceraikan pria itu jika berat badannya terus bertambah. Menurutnya, sang suami sudah gemuk dan sering mengonsumsi makanan cepat saji setiap hari, meski wanita itu selalu memasak makanan sehat. Wanita ini mengaku bahwa dirinya jarang makan malam, kecuali ada acara spesial.

“Dia bilang dia suka masakan saya tapi dia jarang sekali memakannya. Saya bahkan masak dalam jumlah besar, dan selalu sehat, selalu saya simpan ke freezer tapi dia tidak mau memakannya,” demikian isi curhatan si wanita.

Padahal, dirinya ini tipe yang memperhatikan penampilan dan selalu diet. Tapi suaminya justru hobi makan dan obesitas. Ditambah, sang suami gemar membeli makanan di luar, dan menolak makan sehat.

“Kalau dia tidak mau berubah. Haruskah saya bilang kalau dia badannya sebesar ayah mertua saya, saya akan menceraikannya?” tanya wanita itu. ** Baca juga: Spesies Manusia ‘Hantu’ Tak Dikenal Hidup dalam DNA Orang dari Afrika Barat

Sementara netizen terbelah menjadi pro dan kontra. Namun lebih banyak yang mengkritik kata-kata wanita ini. “Menurut saya kamu terlalu takut dengan makanan, dan terlalu mengontrol makanan yang disantap orang-orang. Seharusnya kamu yang perbaiki diri,” komentar seorang netizen.

“Saya penasaran sekarang, misalnya kamu yang obesitas, dan suami kamu bilang seperti itu, apa yang akan kamu rasakan?” sambung lainnya.

“Saya setuju dengan komentar lainnya. Sepertinya kamu yang punya masalah dengan makanan. Tidak ada yang suka makanan yang sudah ditaruh di freezer, termasuk suami kamu,” kritik seorang netizen.

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)




Ingin Turunkan Berat Badan, Pria Berbobot 254 Kg Bersepeda Keliling AS

Kabar6-Seorang pengidap obesitas asal Amerika Serikat (AS) bernama Eric Hites, memutuskan untuk bersepeda mengelilingi Negeri Paman Sam melintasi aspal sepanjang 145 kilometer, untuk menurunkan bobot badannya.

Hites yang memiliki berat badan 254 kg ini, melansir abc7chicago, memulai perjalanan dari Falmouth Hites mengayuh sepeda menuju Tiverton. Hites menggunakan sepeda unggulan merek Newport Bicycle, yang juga menyumbangkan salah satu unit produk terbaiknya untuk pria tersebut.

Setelah dua minggu bersepeda, berat badan Hites dilaporkan turun 27 kilogram. ** Baca juga: Megah! Putra Mahkota Arab Saudi Bakal Bangun Gedung Pencakar Langit dari Cermin di Gurun Senilai Rp14.985 Triliun

Hites menuturkan, ia selalu menjadi pria dengan badan besar. Ia sangat mendambakan tubuh lebih ramping agar dapat lebih berkonsentrasi menggarap buku keduanya.

Sebelumnya, Hites telah menerbitkan buku masakan bertajuk ‘Everybody Loves Ramen’. Buku tersebut menyajikan 50 resep karya pribadi yang dikembangkan oleh Hites di bangku kuliah.(ilj/bbs)