1

Biaya Pembangunan Tol Serang-Panimbang Dapat Ngutang dari Cina, Luhut: Jangan Sampai Mubazir

Kabar6.com

Kabar6- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengharapkan, tol Serang-Panimbang dapat mendongkrak perekonomian masyarakat di Banten dan juga menjadi destinasi turis untuk datang ke Tanjung Lesung. Jangan sampai pembangunan jalan bebas hambatan tersebut hanya menghamburkan uang, sebab anggaran pembangunan tol tersebut berasal dari pinjaman dari Cina.

“Duit yang kita dapat pinjam dari China ini jangan sampai mubazir,” tegas Luhut saat melakukan Groundbreaking tol Serang-Panimbang seksi 3 (Cileles-Panimbang) di Exit Panimbang Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Senin (8/8/2022).

“Saya juga berharap kepada temen-temen sekalian dengan jadinya ini, maka akan menjadi destinasi turis karena jalannya dari Jakarta hanya 3 jam. Makanya kita dorong, tadi pak Gubernur sudah menyampaikan pertumbuhan ekonomi disini lebih bagus dari nasional. Saya pikir kalau (tol Serang-Panimbang) ini jadi lagi,”tambahan Luhut.

Luhut mengatakan, keberadaan tol Serang-Panimbang dapat memangkas waktu tempat dari Jakarta Panimbang yang hanya memakan waktu 2 hingga 3 jam saja. Disisi lain tol tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Waktu saya berpangkat kolonel saya ke Tanjung Lesung bersama istrinya, waktu hingga mencapai 5 jam naik mobil. Sekarang kalau lihat gambar tadi, maka ini akan membuat lembaran baru buat Banten,” kata Luhut.

Tol Serang-Panimbang memiliki panjang 83,67 kilometer yang terdiri atas tiga seksi. Khusus untuk seksi 3, sumber pembiayaan dari APBN dan pinjaman China.

Seksi pertama tol tersebut adalah Serang-Rangkasbitung. Pembangunan seksi I yaitu Serang-Rangkasbitung sepanjang 26,5 kilometer memakan biaya Rp3,622 triliun. Adapun seksi I telah beroperasi pada Desember tahun lalu.

Seksi 2 jalan tol tersebut yaitu Rangkasbitung-Cileles sepanjang panjang 24,17 kilometer dengan biaya Rp2,578 triliun. Saat ini proses konstruksi masih 31,20 persen dan progres lahan 71,85 persen.

Jalan Tol Serang-Panimbang totalnya 83 kilometer yang seksi 1 dari Serang-Rangkasbitung itu sudah beroperasi, yang seksi 2 sedang berkontruksi dengan progresh lebih dari 30 persen yang seksi 3 yang ini merupakan bagian dari dukungan pemerintah,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

**Baca juga: Jelaskan Utang Negara Rp. 7000 Triliun, Luhut: Pemerintah Gak Bodo-bodo Amat

Sementara itu, seksi 3 adalah adalah seksi Cileles-Panimbang sepanjang 33 kilometer. Pembangunan seksi 3 membutuhkan biaya Rp4,626 triliun dan progres lahan saat ini 77,90 persen.

“Dengan anggaran sekitar 4,6 triliun akan diselesaikan pada kuartal pertama 2024 , supaya bisa dimulai sebagai destinasi wisata Tanjung Lesung,”tandasnya.(aep)




Penerimaan Pajak Melorot, Pemprov Banten Terancam Ngutang

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah daerah, khususnya Pemprov Banten dihadapkan dengan masa-masa sulit akibat dari pendemi covid-19, yang dapat berdapak pada penurunan penerimaan pajak, seperti yang sebelumnya telah diprediksi, Pemprov Banten kedepan akan mengalami defisit anggaran mencapai Rp 1,7 triliun lebih.

Itu artinya, setiap harinya Pemprov Banten mengalami kehilangan penerimaan dan pendapatan dari sektor pajak kendaraan mencapai Rp 17 miliar setiap harinya selama 100 hari kedepan. Bahkan lebih.

Akibatnya, Pemprov Banten bisa jadi akan terancam berhutang kepada pihak ketiga, agar bisa menutupi kegiatan pemberantasan covid-19 dan program rutin lainnya oleh pemerintah agar bisa terus berjalan. Bahkan, kalau perlu, hingga proses recovery pemulihan pasca pendemi covid-19 di Banten kedepan.

Wakil Ketua DPRD Banten, Budi Prajogo mengatakan, hal itu juga sebelunnya sudah dilakukan oleh pemerintah pusat, dengan berhutang kepada pihak luar negeri agar program yang direncanakan bisa terus berjalan ditengah kondisi covid-19 seperti saat ini.

“Ini masalah semua daerah. Ini yang terjadi pada negara kenapa harus berhutang lagi,” ter.ang Budi, kepada Kabar6.com, Jumat (1/5/2020).

Menyikapi kondisi saat ini, sejumlah gerai Samsat milik Pemprov Banten sudah mulai ditutup, adapun yang madih dibuka hanya untuk di Kantor Samsat induk, dan itupun dibuka secara sangat terbatas. Hal itu dalam upaya pencegahan covid-19 agar tidak terus meluas.

Lanjut Budi, disisi lain alternatif pembayaran pajak kendaraan secara online masih belum mampu mendongkarak penerimaan pajak kendaraan dan menarik wajib pajak agar menjadi sadar, diperlukan upaya serius dari pemerintah agar Pemprov Banten tidak mengalami defisit anggaran.

**Baca juga: Bansos Banten Untuk Tangerang Raya Baru 16.243 yang Tersalurkan.

“Karena, salah-salah perhitungan, akan menyebabkan relaisasi APBD kita defisit. Ini yang yang harus dihindari,” katanya.

Oleh karena itu, Budi menghimbau kepada Pemprov untuk tidak hanya fokus pada urusan belanja daerah. “Tapi kita harus punya kebijakan penerimaan pendapatan yang tepat. Sehingga kesadaran masyarakat membayar pajak tumbuh kembali,” katanya.

Terkait alokasi anggaran refocusing tahap III yang saat ini tengah dibahas pemerintah, pihaknya berharap agar bisa betul betul dihitung berdasarkan asumsi pendapatan secara cermat.

“Supaya kita tidak mengalami defisit,” tandasnya.(Den)