Tersedia Hotel Luar Angkasa di Mars

Kabar6-Sebuah perusahaan aerospace bernama Lockheed Martin, meluncurkan prototipe awal teknologi penunjang kehidupan di luar angkasa. Lockheed adalah satu dari enam perusahaan yang mendapat kontrak gabungan senilai US$65 juta dari NASA untuk mendesain habitat di luar angkasa.

Program tersebut, melansir phys.org, merupakan bagian dari program Next Space Technolgies for Exploration Partnerships (NextSTEP) yang bertujuan untuk mendorong perkembangan komersial eksplorasi ruang angkasa. Motel untuk antariksawan ini berbentuk silinder seperti kontainer dengan panjang 22 kaki dan lebar 16,5 kaki.

“Ini seperti berada di RV, di mana Anda terus menerus mengkonfigurasi ulang ruang. Sofa dan meja akan menjadi tempat tidurmu,” kata Bill Pratt, dari Lockheed Martin.

Ada beragam fasilitas yang diberikan demi kenyamanan para astronaut. Selain tempat tidur, terdapat juga toilet, peralatan olahraga, ruang penyimpanan, dapur, hingga area untuk eksperimen sains.

Teknologi tersebut dirancang untuk mewujudkan satu modul milik NASA bernama Deep Space Gateway. Sebuah miniatur stasiun ruang angkasa yang akan mengorbit bulan. Fungsinya adalah sebagai stasiun untuk misi ke bulan atau lebih.

Prototipe tersebut, dikatakan pihak Lockheed, merupakan pembaruan dari kargo yang sebelumnya pernah mereka buat, yaitu Donatello. Awalnya, kargo tersebut dirancang agar muat dalam ruang pesawat ulang alik selama perjalanan menuju ISS. Selama ini, Donatello tidak pernah terbang di angkasa, tetapi saudaranya telah membuat beberapa perjalanan. Salah satunya adalah Leonardo yang sekarang ini menjadi ruang lemari permanen pada stasiun ruang angkasa.

Selain Lockheed, lima perusahaan yang juga menjalin kontrak dengan NASA turut mengembangkan habitat masing-maing. Perusahaan tersebut antara lain Boeing, Orbital ATK, Bigelow Aerospace, Sistem Ruang Angkasa Sierra Nevada Corporation dan NanoRacks.

Disebutkan, prototipe yang dibuat oleh Lockheed direncanakan akan selesai pada November mendatang, sehingga dapat diuji dan dievaluasi oleh NASA pada awal tahun depan. ** Baca juga: Kerap Disindir Istri, Seorang Pria Asal Taiwan Lakukan Transplantasi Kelamin

Keren.(ilj/bbs)




Benarkah Alien Pernah Mendiami Bulan?

kabar6.com

Kabar6-Selama ini yang kita ketahui, alien sering datang ke Bumi. Namun para ilmuwan mengatakan, Bulan mungkin pernah menjadi rumah bagi para alien. Diduga, alien bisa sampai ke Bulan setelah ledakan meteorit. Saat itu terjadi, kondisi atmosfer Bulan mungkin lebih bisa dijadikan tempat tinggal dibanding kini.

Faktanya, menurut dua ilmuwan planet senior, Bulan memiliki kondisi untuk mendukung bentuk kehidupan yang sederhana sekira empat miliar tahun lalu, terjadi selama puncak aktivitas vulkanik.

Pada saat itu, melansir Independent, Bulan memuntahkan sejumlah besar gas yang sangat panas dan uap air. Gas-gas tersebut kemungkinan terbentuk menjadi cairan di permukaan dan menciptakan atmosfer yang membuat alien bertahan di sana.

“Jika cairan dan atmosfer yang signifikan ada pada saat awal Bulan terbentuk, kami rasa permukaannya bisa dihuni untuk sementara,” kata Dirk Schulze-Makuch, ahli astrobiologi di Washington State University yang menulis studi ini bersama Ian Crawford, profesor ilmu planet dari University of London.

Diperkirakan, Bulan terbungkus dalam medan magnet yang menjaga setiap bentuk kehidupan di sana tetap aman dari angin matahari yang mematikan. Bukti paling awal kehidupan di Bumi berasal dari sekira 3,5 atau 3,8 miliar tahun lalu dalam bentuk sianobakteria. Saat itu, tata surya merupakan tempat penuh kekerasan, ditandai dengan benturan meterorit yang kerap terjadi.

Menurut peneliti, ada kemungkinan beberapa kehidupan terbawa ke Bulan dari salah satu ledakan meteor tersebut. “Tampaknya Bulan sangat bisa ditinggali pada masa itu. Mungkin saja terdapat mikroba yang berkembang di kolam air di Bulan sampai permukaannya mengering,” kata Schulze-Makuch. ** Baca juga: Condon, Wanita yang Dijuluki Vampir Karena Minum Darah

Studi ini diharapkan para peneliti dapat memotivasi NASA dan agensi luar angkasa lain untuk melakukan eksplorasi ke Bulan dan mencari tahu apakah kehidupan bisa terjadi di sana.(ilj/bbs)




Wah, Sudah Ada 700 Orang yang Mendaftar Berwisata ke Luar Angkasa

Kabar6-Virgin Galactic, perusahaan milik Jeff Bezos pendiri Amazon mengumumkan bahwa mereka akan mengajak wisatawan ke luar angkasa sebelum April 2019. Proyek wisata Virgin Galactic sudah memiliki 700 orang daftar tunggu yang masing-masing membayar sekira Rp3 miliar lebih.

Penumpang akan naik roket setinggi 18 kaki ke tepi ruang angkasa, sekira 100 km (62 mil) dari permukaan Bumi. Sesampai di sana, mereka akan mengalami zero gravity flight.

Tiga parasut dan sistem retro-dorong, dilansir Space, memastikan bahwa penumpang akan kembali ke Bumi dengan lembut dan aman. Sebelumnya, Virgin Galactic di tahun 2014 mengalami insiden pada percobaan penerbangan yang menewaskan satu kopilot dan meninggalkan pilot luka parah. Pesawat jatuh di Mojave Air and Space Port, California, Amerika Serikat, hanya beberapa saat setelah memisahkan diri dari roket pelontarnya.

Pada 2019 mendatang, NASA juga akan meluncurkan teleskop James Webb. Teleskop tersebut akan mengamati tata surya di inframerah untuk melihat setiap fase pematangan sistem tata surya. Teleskop James Webb akan dapat mendeteksi kejadian seperti pembentukan galaksi yang terjadi sejak zaman Big Bang. ** Baca juga: Beli ‘Kue Otot’ di Online, Sharon Malah Dikirimi Kue Berbentuk Aneh

Ini juga akan memiliki fokus khusus untuk menemukan planet baru yang bisa mendukung kehidupan.(ilj/bbs)




Layaknya di Bumi, Astronot pun Belanja dari Luar Angkasa

Kabar6-Belanja bahan makanan menjadi misi serius saat berada di luar angkasa. Beberapa waktu lalu, NASA mengirim 7.400 pon belanjaan dan perlengkapan ke Stasiun Antariksa Internasional dengan sebuah roket kargo.

Meskipun sebagian besar daftar belanjaan astronot adalah makanan kemasan, pengiriman ini juga mencakup ‘kotak keren’ khusus, yang diisi dengan buah dan sayuran segar.

Tidak hanya itu, dilansir Travel and Leisure, pengiriman pun mencakup perlengkapan sains yang akan diuji coba oleh astronot, sistem komunikasi berbasis laser yang baru, dan kamera virtual reality dari National Geographic.

Diungkapkan, para kru juga akan menerima ‘makanan tradisional Thanksgiving’ bersamaan dengan hadiah dan paket perawatan dari keluarga mereka di Bumi. Setelah astronot menerima kiriman makanan, mereka akan menurunkan muatan dan mengemasnya kembali dengan sampah yang dikumpulkan dari stasiun luar angkasa selama beberapa bulan terakhir. Sampah itu dikirim kembali dan akan terbakar saat memasuki kembali atmosfer Bumi.

Belanjaan makanan tersebut kemudian dimasukkan dalam fasilitas penyimpanan. Setiap hari di luar angkasa, satu orang kru harus pergi mengambil makanan ke kargo untuk hari berikutnya.

Makanan yang tersedia adalah makanan beku kering yang harus ditambahkan air panas kembali saat akan makan. Dan para astronot harus menghabiskan semua makanan mereka.

Selain itu, mereka juga harus mengikuti menu spesifik yang telah diatur sebelumnya untuk sarapan, makan siang dan makan malam. Hal ini karena para ilmuwan akan terus mempelajari reaksi tubuh mereka terhadap makanan tadi. ** Baca juga: Di Kota Araras Sebagian Besar Penduduknya Harus Tinggal dalam Rumah

Menurut Nasa, makanan dipasok ke stasiun luar angkasa setiap 90 hari.(ilj/bbs)




Wow, Mendatang Akan Ada Hotel Mewah di Luar Angkasa

Kabar6-Sebuah terobosan baru dibuat oleh lima mahasiswa pascasarjana Institut Teknologi Massachusetts, Amerika Serikat, dengan membangun stasiun luar angkasa yang mana setengah dari strukturnya berfungsi sebagai hotel mewah. Sementara sebagian lainnya khusus untuk astronot NASA yang sedang menjalankan misi penelitian luar angkasa.

Hotel mewah yang diberi nama Manage, Reconfigurable, In-space Nodal Assembly (MARINA) ini, dilansir qz.com, memenangkan kompetisi perancangan Revolutionary Aerospace Systems Concepts milik NASA. Rancangan konseptual berasal dari lima mahasiswa pascasarjana MIT tersebut.

Matt Moraguez, mahasiswa pascasarjana Department of Aeronautics and Astronautics MIT yang memimpin proposal tersebut mengungkapkan, MARINA memiliki desain modular, dengan antarmuka standar yang dapat menghubungkan satu titik struktur ke struktur lainnya. Standarisasi ini akan memungkinkan perusahaan lain untuk membuat produk dan layanan serupa bagi orang-orang yang ingin tinggal di MARINA.

Modularitas juga memungkinkan MARINA untuk mengubah struktur yang terhubung tadi menjadi kendaraan yang bisa mengangkut orang ke Mars.

“Penyewa kapal induk MARINA, akan mendapatkan layanan hotel dengan delapan kamar, lengkap dengan bar, restoran, dan gym. Ini akan merealisasikan liburan ruang angkasa yang luar biasa,” ujar Valentina Sumini yang turut berkontribusi dalam proyek tersebut. ** Baca juga: Metode Diet Unik dari Tiongkok, Berjalan Membawa Beton di Atas Kepala

Disebutkan, ide ini datang karena manusia benar-benar ingin ‘kongkow’ di luar angkasa. Sayangnya, tim tidak memberikan perkiraan biaya menginap di hotel masa depan itu.(ilj/bbs)