1

Pembunuhan Emak-emak di Kelapa Dua Tangerang, Saksi: Tersangka yang Justru Ngatain Tai

Kabar6-Keluarga korban pembunuhan di Jalan Borobudur Nomor 57, Bencongan Indah, membantah pernyataan polisi yang menyatakan korban mengumpat dengan kata t*i. Justru tersangka Nada Diana, 43 tahun yang mengumpat ke korban Resy Ariska, 52 tahun.

“Saat itu pelaku yang diminta melepaskan sepatu malah ngatain korban dengan sebutan t*i,” kata Radit Pratama, keluarga korban dikutip Senin (8/4/2024).

Ia sempat melerai keributan antara tersangka dan korban. Diana malahan mengacungkan senjata tajam yang diambil dalam mobil pribadi miliknya.

Martin Lubalu selaku pendamping hukum lainnya tegaskan, penyidik Satreskrim Polsek Kelapa Dua juga seharusnya bisa melihat dari berbagai macam bukti seperti video yang beredar.

“Kalau dilihat dari video, disitu kan ada waktu dimana usai percekcokan pelaku kembali ke mobil. Tapi kenapa bukannya pergi pelaku malah mengambil senjata tajam yang dia siapkan,” tegasnya.

**Baca Juga: Pembunuhan di Butik Kelapa Dua Tangerang, Keluarga Korban Protes ke Polisi

Martin mengaku terdapat kejanggalan dalam kasus ini. Apalagi pelaku sudah membawa senjata tajam di kendaraan miliknya pribadi.

“Kalau dia misalkan datang kan tidak mungkin membawa katana. Dia datang berniat untuk belanja. Tetapi ketika ada cekcok dia balik lagi dan sempat mengancam. Artinya kan dia sudah merencanakan suatu tindakan satu hal yang memang sudah da di kepala dan pikirannya,” ujarnya.

Martin menambahkan senjata tajam yang dibawa oleh pelaku juga sudah diatur dalam undang undang. Seharusnya, kata dia, warga tidak dibolehkan membawa senjata tajam apalagi sampai mencelakai dan menghilangkan nyawa seseorang.

“Kemudian kita sebagai warga masyarakat apakah memang berwenang membawa senjata tajam di dalam mobil ?. Disitu juga ada Undang undang darurat yang berlaku, kami berharap polisi bisa menambahkan dua pasal itu dan kami yakin polisi bisa profesional dalam penanganan kasus itu,” tambah Martin.(yud)

 




Sejumlah Hal yang Dinilai ‘Buruk’ Ini Ternyata Punya Manfaat Bagi Kesehatan

Kabar6-Mengonsumsi makanan manis berlebihan, baca buku sambil tiduran, dan tidak mencuci tangan setelah buang air besar atau kecil, adalah sejumlah kebiasaan buruk yang seringkali tanpa sadar Anda lakukan.

Hal ini tentu saja memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Namun tahukah Anda, melansir Popbela, ternyata ada sejumlah kebiasaan yang tidak seburuk bayangan kita. Apa sajakah sejumlah hal yang dinilai ‘buruk’, ternyata punya manfaat bagi kesehatan?

1. Menggunakan deodoran
Banyak rumor yang mengatakan bahwa menggunakan deodoran bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Rumor tersebut dipicu oleh adanya zat aluminium dan paraben yang diduga terkandung di dalamnya. Benarkah demikian? Sebenarnya, efek bahan kimia dari deodoran terhadap tubuh masih diselidiki lebih lanjut.

Namun sudah ada sejumlah studi yang mematahkan pernyataan tersebut. Salah satunya adalah riset yang diterbitkan oleh PubMed Central pada 2003.

Peneliti mengatakan, kanker payudara dan deodoran tidak memiliki kaitan apa pun. Justru penggunaan deodoran disarankan terutama untuk orang yang memproduksi keringat berlebih.

2. Mandi hanya sekali sehari
Mandi biasa dilakukan untuk mencegah bau badan, menyegarkan tubuh, dan membersihkan bakteri. Karena sudah terbiasa melakukannya tiap hari, melewatkan satu kali atau sehari tanpa mandi terdengar jorok. Kenyataannya, terlalu sering membersihkan tubuh pun tidak baik untuk kesehatan.

Menurut riset yang dilakukan oleh University of Utah’s Genetic Science Centre, kebiasaan tersebut bisa menghilangkan mikrobioma. Ia adalah bakteri dan sel tubuh yang baik untuk menjaga sistem imun. Tidak hanya itu, terlalu sering mandi juga bisa menghilangkan sebum sehingga kulit menjadi kering.

3. Stres
Hampir semua artikel kesehatan menyarankan Andaagar tidak stres terhadap semua hal yang dihadapi. Ini ada benarnya, mengingat bahwa stres yang berkepanjangan bisa memengaruhi kesehatan fisik. Di sisi lain, stres juga bisa membawa kebaikan untuk tubuh, lho. Bagaimana bisa?

Studi dari University of Berkeley pada 2013 menunjukkan, stres akut (yang terjadi dalam jangka waktu pendek) bisa meningkatkan performa otak.

Ini terjadi karena hormon kortisol yang diproduksi ketika Anda stres bisa memicu kewaspadaan. Meskipun begitu, Anda harus ingat untuk tidak membiarkannya berlarut-larut.

4. Makan telur setiap hari
Telur pernah dianggap sebagai makanan yang buruk untuk kesehatan jantung karena kandungan kolesterolnya yang cukup tinggi. Nyatanya, riset dari American Journal of Clinical Nutrition pada 2016 menemukan, konsumsi telur setiap hari tidak berkaitan sama sekali dengan risiko penyakit jantung.

Namun Anda harus berhati-hati, telur mengandung lemak jenuh yang tidak baik. Jumlah maksimal yang bisa dikonsumsi dalam sehari adalah tiga butir. Jika lebih dari itu, tingkat kolesterol jahat di tubuh kemungkinan akan meningkat.

5. Mengunyah permen karet
Permen karet memang mengandung gula yang sering kali dihindari karena tidak baik untuk kesehatan. Bagi sebagian orang, mengunyah permen karet juga dianggap tidak sopan.

Studi dari Cardiff University menunjukkan, kebiasaan mengunyah permen karet bisa meningkatkan fokus dan konsentrasi. Aktivitas mengunyah bisa meningkatkan aliran darah menuju otak, terutama bagian hippocampus. Efek jangka panjang dari hal ini adalah peningkatan kemampuan memori.

6. Mengumpat
Segala macam umpatan baik yang berbahasa Indonesia hingga bahasa asing terlontar dari mulut ketika menghadapi situasi yang mengesalkan. Mengumpat memang kebiasaan yang tidak sopan untuk dilakukan, terutama jika Anda sedang berada di tempat umum atau situasi yang formal.

Namun ternyata sains membuktikan, ada manfaat yang akan didapatkan ketika mengumpat. Riset Keele University in Staffordshire pada 2018 menunjukkan, ketika melontarkan kata kasar, tubuh akan lebih kebal terhadap rasa sakit. ** Baca juga: Ahli Gizi Jelaskan 3 Mitos Umum Seputar Makanan

Meskipun sudah mengetahui bahwa hal-hal di atas baik, di satu sisi Anda harus memperhatikan porsinya. Karena semua yang dilakukan secara berlebihan tidak akan membawa manfaat apa-apa.(ilj/bbs)