1

Serigala Arktik Hasil Kloning Dipamerkan ke Publik Tiongkok

Kabar6-Beberapa waktu lalu sekelompok ilmuwan di Tiongkok berhasil mengkloning serigala Arktik, hasil eksperimen dari Sinogene Biotechnology yang berbasis di Beijing.

Serigala kloningan yang lahir 10 Juni 2022 ini diberi nama Maya, dan dipamerkan ke masyarakat di Harbin Polarland, Provinsi Heilongjiang, Tiongkok timur laut. ** Baca juga: Dikira Sup Kangkung, Turis Asal Singapura Ini Ternyata Melahap Ganja di Hotel Thailand

Menurut laporan, melansir Globaltimes, sel donor serigala itu berasal dari sampel kulit seekor serigala Arktik liar bernama Maya yang dibawa dari Kanada ke Harbin Polarland. Adapun sel telurnya berasal dari seekor anjing betina dan induk penggantinya yaitu seekor anjing beagle.

Saat ini Maya berada dalam kondisi sehat dan tinggal bersama induk penggantinya di Harbin Polarland. Diketahui, serigala Arktik merupakan spesies yang masuk daftar terancam punah. Habitat mereka, dapat ditemukan di wilayah Eurasia utara serta bagian utara Kanada dan Greenland.(ilj/bbs)




Xoloitzcuintli, Anjing Tak Berbulu yang Jadi Sahabat Bangsa Aztek & Maya

Kabar6-Anjing sering disebut sebagai hewan paling setia. Nah, bagi bangsa Aztek dan Maya, sahabat terbaik manusia adalah anjing tak berbulu yang merupakan penyembuh, sumber makanan, dan bisa mengantarkan mereka ke ‘dunia bawah tanah’ (Underworld).

Anjing Meksiko tidak berbulu yang dikenal dengan nama Xoloitzcuintli, seperti dilansir nationalgeographic, menurut kepercayaan Aztek diciptakan oleh dewa untuk menuntun manusia, serta mengantarkan jiwa-jiwa orang mati menuju Mictlan, Underworld.

Xoloitzcuintli (Xolo), sering muncul pada karya seni Mesoamerika kuno dengan telinga runcing dan kulit keriput yang semakin menunjukkan kebotakkannya. Dibentuk sebagai bejana keramik kecil, yang biasa disebut Colima Dogs, untuk negara modern di Meksiko barat tempat mereka biasa ditemukan. Bejana keramik berbentuk anjing Xolo ditemukan pada makam-makam berusia 2000 tahun di Meksiko Barat (Metropolitan Museum of Art).

Di Colima, dan negara tetangga Nayarit dan Jalsico, para arkeolog memperkirakan lebih dari 75 persen penguburan pada masa Praklasik ditemukan bejana ini. Mungkin menjadi simbol di mana Xolo akan membantu mengantar jiwa-jiwa yang telah mati menuju Underworld.

Anjing tidak berbulu ini juga menarik perhatian penulis Eropa seperti Christoper Columbus dan misionaris Spanyol di abad 16, Bernadino de Sahagun, yang mendeskripsikan, bangsa Aztek akan melilitkan selimut pada Xolo di malam hari untuk membuatnya tetap hangat.

Xolo menjadi konduktor panas yang baik bagi bangsa Aztek. Semacam penghangat air bagi si sakit dan orang lanjut usia. “Xolo akan tahu jika Anda sakit,” kata Kay Lawson, peternak Xolo dan mantan presiden Xoloitzcuintli Club of America.

Pada saat Xolo secara resmi diakui di Meksiko pada 1956, jenis ini hampir punah. Namun saat ini, Xolo mengalami kebangkitan. Ia disukai banyak orang, terutama mereka yang memiliki alergi terhadap bulu. Meskipun begitu, anjing ini tidak bisa dipelihara semua orang.
** Baca juga: Batu Tua Berisi Pesan ‘Tak Menyenangkan’ Muncul di Eropa Tengah

“Anda harus terus memikirkannya. Xolo mampu membuka pintu dan peti. Ia merupakan anjing primitif. Xolo sangat pintar,” tambah Lawson.(ilj/bbs)