Korban Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Banten Butuh Bantuan

kabar6.com

Kabar6-Persediaan makanan, sembako hingga pakaian korban gelombang tinggi, di Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, rusak.

Mereka pun membutuhkan bantuan makanan cepat saji dan pakaian layak pakai, untuk menghindari kelaparan dan kedinginan.

“Karena perekonomian masyarakat di Pasir Putih ini lumpuh, mereka tidak mempunyai stok sembako. Walaupun rumahnya tidak rusak, tapi sebaliknya terkena air laut dan tidak bisa digunakan,” kata Ade Sujana, Kepala Desa Ciparahu, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (25/07/2018).

Gelombang tinggi menerjang Kabupaten Lebak bagian Selatan, terjadi sejak Selasa 24 Juli 2018, sekitar pukul 17.30 wib, hingga pagi tadi, sekitar pukul 09.00 wib.

Atma yang juga pemilik warung di pantai Pasput, berharap pemerintah daerah memasang pemecah gelombang di lautan. Dari bibir pantai, air pun melintasi jalan nasional Malingping-Bayah, yang berjarak sekitar 30 meter.**Baca Juga: 11 Lapas dan Rutan di Banten Bersih dari Pelanggaran.

“Tadinya saya kira enggak sebesar ini, enggak seambruk ini. Harapan kami, ada yang ngehalangin ombak, biar enggak sebesar ini lagi,” kata Atma, warga Desa Citaritih, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten.(dhi)




Pilkada Lebak, Iti-Ade Menang di TPS Suku Baduy

kabar6.com

Kabar6-Suku Baduy, merupakan suku pertapa asli Banten. Suku Baduy ikut meramaikan pesta demokrasi Pilkada serentak 2018, untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Lebak.

Meski hanya 38 persen tingkat partisipasinya, dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) 6.810 jiwa, mereka tetap mendatangi 13 TPS dengan berjalan kaki, menapaki jalanan setapak di Bumi Leuwidamar.

Di suku asli Banten itu, dimenangi oleh Iti Octavia Jayabaya-Ade Sumardi dengan raihan suara 2.147, sedangkan kotak kosong sebanyak 444 jiwa.

“Banyak ninggalin kerjaan di ladang demi pemilihan. Sedikit sih (yang milih). Soalnya lagi musim berladang,” kata Mulyono, panitia KPPS dari Suku Baduy, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Rabu (27/06/2018).

Sedangkan di Rumah Tahanan (Rutan) Rangkasbitung, pencoblosan sempat diskors satu jam. Lantaran, kekurangan kertas suara.

Jumlah DPT di TPS Khusus 18 tercatat 170 orang. Namun jumlah surat suara yang tersedia TPS hanya 133 lembar surat suara. Akibatnya, sekitar pukul 09.45 WIB, pencoblosan harus diskorsing.**Baca Juga: 98 WBP Nyoblos, Zaki-Romli Menang di Rutan Jambe.

“Untuk kekurangan surat suara, itu karena saat jumlah pendataan oleh KPU jumlah DPT seiring waktu berubah. Tetapi semua sudah teratasi dan berjalan lancar,” kata Aliandra Harahap, Kepala Rutan Rangkasbitung, Rabu (27/06/2018).(dhi)




Pegawai Pemkot Tangerang Salurkan Bantuan ke Korban Gempa Lebak

Kabar6-Bencana gempa bumi yang terjadi di Lebak Banten memantik kepedulian para pegawai di lingkup Pemkot Tangerang. Para pegawai menyumbangkan bantuan kepada para korban gempa.

Bantuan tersebut dikumpulkan secara mandiri oleh para aparat melalui Baitul Mal yang ada di lingkup Pemkot Tangerang. Sejak dimulai penggalangan dana pada pekan kemarin telah terkumpul kurang lebih Rp112 juta dan siap untuk didistribusikan langsung ke korban gempa di Lebak.

Dan pada Minggu (28/01), rombongan Pemkot Tangerang yang dipimpin oleh Kabag Kesra Pemkot Tangerang Ayi Nuryadin memberikan bantuan ke korban gempa Lebak melalui Asisten 2 Pemkab Lebak yang juga disaksikan oleh Kepala BPBD Lebak, Minggu (28/1/2018).

“Tadi kami sudah menyerahkan amanah bantuan dari kawan-kawan pegawai Pemkot Tangerang kepada para saudara kita di Lebak,” ujar Ayi melalui sambungan telpon.

Selaku perwakilan pegawai di lingkup Pemkot Tangerang, Ayi Nuryadin mengharapkan bantuan tersebut bisa disalurkan langsung ke masyarakat yang menjadi korban gempa.

“Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan, terutama untuk memperbaiki tempat-tempat ibadah yang rusak akibat gempa,” jelasnya.

Walikota Tangerang Arief R Wismansyah menyampaikan bantuan ini murni inisiatif dari para pegawai dan juga masyarakat Kota Tangerang untuk membantu warga yang terkena musibah gempa di Lebak.**Baca Juga: Dirugikan, Warga Kronjo Marah Dengan Berita Gizi Buruk.

“Alhamdulillah sejak minggu kemarin para pejabat dan pegawai dengan sukarela mengumpulkan bantuan buat warga korban bencana gempa. Kami juga mendoakan agar Lebak dan kita semua dijauhkan dari segala bala bencana,” tambahnya.(BL/hms)




Polda Banten Salurkan Bantuan Bagi Korban Gempa di Lebak

Kabar6-Polda Banten memberikan bantuan sembako terhadap korban gempa di Lebak, Kamis (25/1/2018).

Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo​ mengatakan bantuan kali ini dilakukan rasa bentuk kepedulian polisi terhadap korban yang tertimpa gempa.

“Bantuan yang kami berikan adalah Sembako, pakaian dan obat-obatan agar bermanfa’at, dedangkan untuk bantuan uang dan materiil bahan bangunan agar segera untuk memperbaiki rumahnya,” jelasnya.

Lanjutnya, bantuan yang diberikan diantaranya 20.000 kilogram beras, 500 kilogram gula, telor 31 peti, Aqua 160 dus, sayuran sawi 50 kilogram, bumbu dapur, tempe tahu, krupuk, Minyak goreng 540 liter, Mie Instan 40 dus, Roti 400 potong, Biskuit 3.000 bungkus, makanan T2, uang sebesar Rp30 Juta, Semen 500 sak, 3.000 batu bata, Pasir dan kayu kaso dua truk serta asbes satu truk.

“Bantuan ini dilakukan salahsatunya untuk sedikit meringankan korban, agar merasa tenang dan nyaman walau terkena musibah,” ujarnya.

Kabid Humas AKBP Zainudin menambahkan, bahwa selain Kapolda, PJU Polda Banten, Ketua Bayangkari Polda Banten, Polres Lebak dan Pengurus Pusat Yayasan Kemala Bhayangkari ikut memberikan bantuan tersebut.

“Kami melakukan biar mereka merasa bahwa kami (Polisi) ini ada untuk mereka. Kami ingin selalu bersama Rakyat baik dalam keadaan suka maupun duka,” terangnya.**Baca Juga: Pemkab Tangerang Desak Pusat Segera Sahkan RUU SDA.

Sementara itu, Camat Lebak Gedong HE Wahyudin sangat mengapresiasi pemberian bantuan ini.” Saya pribadi dan atas nama korban mengucapkan banyak terimakasih atas pemberian pak Kapolda dan Jajarannya, sebab bantuan ini adalah sangat berharga buat kami,” ucapnya.(Bam/Mus)




Presiden Jokowi Salurkan Bantuan Bagi Korban Gempa Lebak

Kabar6-Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Sosial (Mensos), Idrus Marham, menyalurkan bantuan bagi korban gempa bumi Banten.

Presiden memberikan bantuan berupa beras, selimut, matras, paket lauk pauk, foodware, tenda gulung, velbed, sandang dan santunan ahli waris.

“Dari semalam kita sudah berkordinasi dengan pihak provinsi maupun kabupaten untuk memberikan bantuan,” kata Idrus Marham melalui rilis yang dikirim oleh Humas Pemkab Lebak, Rabu (24/01/2018).

Bantuan itu diberikan oleh Idrus Marham secara simbolis ke Bupati Lebak, Itu Octavia Jayabaya. Menurut Idrus, bantuan itu berdasarkan perintah langsung dari Presiden Jokowi.

“Arahan pak presiden itu, harus diilihat langsung seperti apa, pokoknya pastikan tidak ada anak bangsa yang tidak terurusi,” terangnya.

Pemprov Banten sendiri telah menyalurkan sejumlah bantuan berupa beras, selimut, matras, lauk pauk, tenda gunung, serta bantuan lainnya dengan nilai mencapai Rp 230 juta rupiah.

“Teman relawan dari Tagana sudah ada 215 personil yang siap di Kabupaten Lebak dan 40 personil lainnya dari Kabupaten Lebak,” kata Andika Hazrumy, Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Rabu (24/01/2018).

Bupati Lebak, Itu Octavia Jayabaya, meminta masyarakat untuk terus waspada, jika terjadi gempa bumi susulan. Mengingat, hingga saat ini, belum ditemukan alat untuk mendeteksi kapan terjadinya gempa bumi.

“Saya minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu,” kata Iti Octavia Jayabaya, Bupati Lebak, Rabu (24/01/2018).

Bantuan lainnya datang dari Polda Banten, yang memberikan bantuan berupa Beras 20.000 kilogram, Gula 500 kilogram, Telur Ayam 31 peti, Air Mineral 160 dus, Sayuran mayur, bumbu dapur, tahu tempe hingga kerupuk seberat 50 kilogram, Minyak Goreng 540 liter, Mie Instan 40 dus, Roti 400 potong hingga Biskuit 3.000 bungkus.

Selain itu, Polda Banten pun menerjunkan satu kompi Brimob dan satu peleton Shabara untuk membantu warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Lebak.**Baca Juga: Rumah Suku Baduy Dipercaya Tahan Gempa.

Sedangkan berdasarkan data dari Korem 064/Maulana Yusuf, terdata satu korban jiwa atas tragedi gempa bumi, bernama Nama Karyana (40), yang merupakan warga Kampung Cikaung, RT 02 RW 04, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.

Lalu korban luka berat satu orang atas nama Ulum (62), yang mengalami patah tulang, merupakan warga Desa Cilograng, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.(dhi)




Rumah Suku Baduy Dipercaya Tahan Gempa

Kabar6-Suku Baduy memiliki cara tradisional membangun rumah tahan gempa. Cara ini telah dilakukan secara turun-temurun sejak ratusan tahun lamanya.

Diperkampungan Baduy, tidak mengalami kerusakan apapun, meski gempa yang terjadi pada Selasa 23 Januari 2018, berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) dan gempa susulan pada Rabu 24 Januari 2018 berkekuatan 5,1 SR.

Perumahan di Suku Baduy Dalam maupun Suku Baduy Luar di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, tak mengalami kerusakan saat diguncang gempa.

“Rumah kita kan panggung. Jadi kalaua ada gempa, ngikutin aja goyang-goyang, tapi enggak kayak tembok, kalau tembok goyang retak, kalau rumah panggung kita, ngikutin goyang-goyang,” kata Mulyono, Suku Baduy Luar, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Rabu (24/01/2018).

Urang Kanekes yang kerap disebut Suku Baduy, kini sedang menjalani ritual Puasa Kawalu selama tiga bulan dan tidak boleh dikunjungi orang luar itu, tetap bisa hidup dengan tenang meski gempa mengguncang wilayahnya.

“(Warga) Pada kaget, cuma kan rumah kita anti gempa. Kerasa (goncangan), tapi enggak ada kerusakan,” terangnya.

Kerusakan kecil hanya terjadi di terminal Ciboleger, tempat terakhir wisatawan menggunakan kendaraannya. Dimana, patung selamat datang Suku Baduy, hanya runtuh sedikit.**Baca Juga: Gempa Susulan di Lebak, Bangunan Rusak Bertambah.

“Kalau Ciboleger banyak kerusakan-kerusakan kecil. Kalau (di dalam perkampungan) Baduy enggak ada (kerusakan),” jelasnya.(dhi)




Gempa Susulan di Lebak, Bangunan Rusak Bertambah

Kabar6-Kabupaten Lebak, Banten, kembali diguncang gempa susulan, berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR). Lokasi terdampak gempa pun meluas, dari sebelumnya hanya di 62 desa, kini bertambah menjadi 74 desa.

“Kebetulan kita kedatangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk melihat pasca bencana, sedang melakukan pengecekan langsung,” kata Kaprawi, Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Banten, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Rabu (24/01/2018).

Sedangkan jumlah rumah rusak, dari sebelumnya 1.158, kini bertambah menjadi 1.189 unit. Dampak dari gempa itu diperkirakan akan terus bertambah, seiring masih dilakukannya pendataan oleh RT, RW BPBD, TNI, Polri hingga masyarakat.

Kerusakan jembatan dan jalan, hingga kini terus dilakukan pengecekan dan penghitungan. Mengingat Kabupaten Lebak memiliki ribuan jembatan gantung dan permanen.

“Infrastruktur, sedang dalam tahap pengecekan petugas, RT, RW, desa, bersama sama. Fasos fasum belum masuk. Yang masuk pemukiman dulu,” terangnya.

Gempa susulan kali ini terjadi di 7.16LS – 106.07 BT, berjarak 69 Kilometer arah Barat Daya, berkedalaman 33 Kilometer dan tidak berpotensi tsunami.**Baca Juga: Lebak Kembali Diguncang Gempa Susulan

Sebelumnya sempat diberitakan gempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang Kabupaten Lebak, Banten, pada Selasa 23 Januari 2018. Lalu terjadi gempa susulan lebih dari 20 kali. Siang ini, gempa kembali mengguncang Kabupaten Lebak dengan kekuatan 5,1 SR yang mengagetkan warga, terutama korban terdampak gempa.(dhi)




Lebak Kembali Diguncang Gempa Susulan

Kabar6-Gempa susulan kembali mengguncang Banten. Warga di Kabupaten Lebak, merasa trauma dan segera lari keluar rumah, untuk menyelamatkan dirinya.

“Ya warga kaget. Yang di sekolah, yang di rumah, keluar semua. Enggak sampai satu menit (gempanya), tapi kerasa lama,” kata Rudiat, Jaro (kepala desa) Cihambali, Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, melalui sambungan selulernya, Rabu (23/01/2018).

Dirinya meminta agar pemerintah segera memberikan imbauan bagaimana seharusnya masyarakat bersikap saat terjadi gempa bumi.

“Kalau di Cihambali, belum ada imbauan gitu yah, khususnya di Cihambali,” terangnya.

Sedangkan di Kota Serang, gempa dirasakan oleh warga, dengan intensitas goyangan yang kecil, “kerasa cuma kecil. Emak saya dari Cikande (kabupaten serang) telephone,” kata Agus Tri, warga Kasemen, Kota Serang, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Rabu (24/01/2018).

Lokasi gempa masih sama dengan pusat gempa yang terjadi kemarin, Selasa 23 Januari 2018, berkekuatan 6,4SR.

“Iya, masih berdekatan dengan yang kemarin,” kata Trian, Prakirawan BMKG Klas I Serang, Rabu (24/01/2018).

Masyarakat tetap diimbau untuk tetap waspada. Meski begitu, gempa itu tidak berpotensi tsunami.**Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Selat Sunda.

“Tetap waspada dan jangan termakan isu hoax. Tidak ada potensi tsunami,” terangnya.(dhi)




490 Rumah Rusak Akibat Gempa di Kabupaten Lebak

Kabar6-Gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Lebak menyebabkan ratusan bangunan rusak. Hingga berita ini diturunkan, jumlah rumah rusak akibat gempa terdata sebanyak 490 unit.

Jumlah rumah rusak berat berada di Kecamatan Cilograng, mencapai 42 unit. Lalu di Kecamatan Bayah berjumlah 23 unit.

“Kerusakan rumah, belum termasuk sekolah. Pertama kita selamatkan jiwanya dulu, sekarang kita berikan bantuan logistik,” ungkap Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Selasa (23/01/2018).

Pihaknya pun membangun dapur umum untuk menyediakan kebutuhan makanan dan minuman bagi korban gempa bumi.

“Dapur umum di tiap titik sulit, kita sebar, karena di setiap desa dan kecamatan, kita juga punya Relawan Lebak Tangguh. Pengungsi belum ada. Dapur umum di Bayah, Cilograng,” jelasnya.

Meski begitu, pemerintah belum mendirikan tenda pengungsian. Lantaran warga terdampak gempa, telah mengungsi ke rumah saudara maupun tetangganya yang tidak mengalami kerusakan.

“Alhamdulillah rumah masih bisa ditempati. Kalau rusak berat, mereka mengungsi di rumah saudara dan tetangganya,” terangnya.**Baca Juga: Gagalkan Aksi Jambret di Ciputat, Petugas Polisi Tabrak Motor 2 Pelaku.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, rumah warga di Kecamatan Bayah dan Cilograng mengalami pecah kaca, atap hingga tembok ambruk, akibat kencangnya gempa yang menggoyang wilayah Kabupaten Lebak, Banten.(dhi)




Sejak Siang, Banten Dilanda 20 Kali Gempa Susulan

Kabar6-Banten telah di goyang 20 kali gempa susulan sejak awal terjadinya, sekira pukul 13.34 WIB, Selasa (23/1/2018).

Gempa bumi awal berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR), lalu gempa susulan berintensitas antara 2,6 hingga 4.0 SR.

“Terakhir gempa berkekuatan 4.0SR terjadi sekitar pukul 15.55 WIB. Dengan lokasi 7.20 LS, 106.01 BT atau 75km barat daya Kabupaten Lebak. Dengan kedalaman 21 Kilometer,” kata Sugarin, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Serang, Selasa (23/01/2018).

Masyarakat diminta untuk berhati-hati jika sewaktu-waktu tidak mudah percaya dengan info yang belum tentu kebenarannya.

“Masyarakat tetap waspada, karna gempa susulan dapat kembali terjadi. Walaupun gempa tidak dapat diprediksi seperti cuaca,” terangnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari BMKG Serang, gempa tektonik berkekuatan 6,4 SR tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa berlokasi di wilayah Samudera Hindia bagian Selatan Jawa. Koordinat episenter pada 7,23 LS dan 105,9 BT, atau tepat nya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Muarabinuangeun, Propinsi Banten pada kedalaman 61 Kilometer.

Guncangan dirasakan di wilayah Jakarta, Tangerang hingga Bogor. Pantauan BMKG hingga pukul 13.46 wib, belum menunjukkan adanya aktifasi gempa susulan. Masyarakat pun dihimbau tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.(dhi)