1

4 Hari Satu RT di Taman Jayanti Langganan Terendam Banjir

Kabar6-Belasan kepala keluarga di Perumahan Taman Cikande, Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, terendam banjir. Banjir merendam perumahan selama empat hari akibatnya aktivitas warga terganggu.

Taruna Siaga Bencana (Tagana) Koordinator Wilayah Barat, Emil Salim mengatakan, sebelum dibangun perumahan yang mengakibatkan 19 KK terdampak sudah dikategorikan langganan banjir.

“Banjir ini dari malam Rabu 1 Maret 2023. Karena memang perumahan yang terdampak ini daerah rawa, seharusnya tidak pantes untuk dibuat perumahan, harusnya tandon air digali terlebih dulu, ditinggakan dulu baru di buat perumahan,” katanya kepada Kabar6.com di Jayanti, Sabtu (4/3/2023).

Ia menjelaskan, banjir terjadi ketika intensitas curah hujan deras ditambah dengan luapan air Sungai Cidurian. Makanya warga sekitar merasakan dampaknya selama satu pekan.

“Hanya satu RT 04/03. Ada 19 KK yang terdampak banjir. Solusinya kita menginginkan adanya pembuatan tanggul mencegah agar air tidak kembali masuk ke Perumahan Taman Cikande,” jelas Email.

Banjir tak kunjung surut lantaran volume air Sungai Cidurian menyempit. Aehingga air dapat mudah masuk ke dalam perumahan.

**Baca Juga: Pemuda Ngaku Kopassus ke Wanita Teman Kenalan di Pandeglang Ternyata Gadungan

“Warga inginnya langsung diperbaiki agar tidak terjadi banjir menimpa bangunan warga sebanyak 30. Air yang saat ini dari intensitas hujan yang tinggi dan juga luapan kali Cidurian,” tegasnya.

Ia mengatakan, banyak warga setempat yang sebelumnya memiliki rumah disini Hingga tinggal disini berpindah tempat akibat setiap tahuannya perumahan taman Cikande mengalami banjir sebanyak lima atau enam kali per tahun.

“Januari kemarin sudah 2 kali, saat ini yang banjir sudah 3 kali. Hanya libur satu bulan. Kemarin hampir 2 meter yang paling dalam yang berada di ujung perumahan,” katanya. (Rez)




Langganan Banjir, Pompa di Pesona Serpong Rusak Terendam Air

Kabar6.com

Kabar6-Kerusakan pompa air ikut memicu terjadinya banjir yang merendam pemukiman di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Seperti banjir di wilayah perumahan Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, yang pekan kemarin merenggung dua nyawa bocah sekitar.

“Waktu di Pesona Serpong pompanya terendam air ada lumpur dan sebagainya,” kata Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie kepada kabar6.com ditemui di Serpong, kemarin.

Di lokasi yang sejajar dengan bantaran Sungai Cisadane itu langganan banjir hingga 2,5 meter. Benyamin mengklaim, pompa air di perumahan Pesona Serpong, Kademangan, Kecamatan Setu kini sudah diperbaiki.

**Baca juga: Relokasi Pesona Serpong Jadi Pembahasan di Rakor DPRD Tangsel.

Ia juga janji akan memeriksa pompa air yang berada di RT 007 RW 009, Perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren. “Pompa airnya saya cek dulu,” ujar Bang Ben, sapaan akrabnya.

Soal berapa pompa air yang berada di Tangsel, Benyamin mengaku tidak hafal jumlahnya.

“Tetapi ada di beberapa anak kali besar kita. Banyak sih pompa-pompa air kita,” tutupnya.(eka)




Langganan Banjir, Komplek BPI Terendam 60 Centimeter

Kabar6.com

Kabar6-Hujan deras yang turun sepanjang akhir pekan ini membuat komplek Bukit Pamulang Indah (BPI), Pamulang Timur, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan,kembali terendam banjir.

“Ketinggian sementara 60 centi petugas BPBD sudah disana tapi kecenderungannya air itu surut,” ungkap Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie saat acara Pesta Rakyat PDI Perjuangan di Serpong, Minggu (26/1/2020).

**Baca juga: Azizah dan Li Claudia Bertemu, Begini Kata Mereka.

Tim relawan, ia bilang, terus memantau perkembangan debit air dan pasti mengabarkan ke warga sekitar bila ketinggian air banjir semakin bertambah.

“BPBD dengan perahu karet sudah di lokasi siap untuk melakukan evakuasi bila itu yang dibutuhkan warga,” jelasnya.(eka)




Lingkungan Benggala Masjid di Kota Serang Langganan Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Warga lingkungan Benggala Masjid, Kota Serang, mengeluhkan gorong-gorong atau drainase mampet dan menyempit.

Akibat kejadian itu, memicu banjir ketika musim hujan. Ketika kemarau pun, air di drainase sulit mengalir dan menjadi sarang jentik nyamuk.

Ketua RT 02 RW 09 Lingkungan Benggala Masjid Yudi menuturkan saluran drainase di lingkungannya macet akibat limbah sampah yang menumpuk akibat saluran drainase tidak jalan dan menyempit. Akibatnya, saat hujan turun, Lingkungan Benggala Masjid langganan kebanjiran.

“Kalau hujan setengah jam saja atau lamanya satu jam, air ini larinya ke jalan-jalan ke gorong-gorong ke arah Bank Jabar Banten (BJB) jadi banjir,” katanya.

Selain itu, dikatakan Yudi, akibat ada penyempitan gorong-gorong sekitar 60 sentimeter jadi air tersendat mengakibatkan sering banjir dan meluap ke pemukiman warga.

Dikatakan Yudi sebetulnya hal ini sudah sering diajukan ke Kelurahan melalui rapat Musrembang namun sejak 2015 sampai akhir tahun 2019 belum terealisasi.

“Kami minta pemerintah untuk membenahi saluran selain antisipasi banjir juga agar kesehatan dan kebersihan warga terjamin,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang M Ridwan mengatakan rangkaian saluran drainase dari Benggala Masjid hingga ke bawah Pasar Lama sudah dilakukan pemeliharaan.

“Sudah dilakukan Pembangunan juga meskipun waktu itu masih ada beberapa kendala terkait dengan persepsi gorong-gorong itu sendiri,” katanya.

**Baca juga: Islamic Center Kota Serang Akan Dihancurkan.

Menurut M Ridwan gorong-gorong atau drainase sudah dilakukan pemeliharaan mulai dari bawah Pasar Lama, hingga ke depan BJB sampai ke titiknya di depan Pom Bensin Benggala.

Dirinya pun menjelaskan jika memang sering terjadi banjir akibat adanya penyempitan gorong- gorong pas di gang rendah dan yang paling susah ditangani adalah kebiasaan masyarakat yang membuang sampah.

“Beberapa kali kami masuk ke gorong-gorong untuk membersihkan sampah. Jadi tahun depan dianggarkan hanya pemeliharaan karena kalau diperluas juga kena rumah warga,” katanya.(Den)




Binong Permai Langganan Banjir, Warga Butuh Solusi

Kabar6.com

Kabar6-Sudah hampir tujuh tahun warga di Perumahan Binong Permai, Curug, Kabupaten Tangerang, ‘terbiasa’ dengan banjir, saat hujan turun.

Mereka sering mengeluhkan permasalahan banjir tersebut melalui perangkat RT, RW untuk menyampaikannya ke tingkat desa dan kecamatan. Dan, pihak RT dan RW sudah melaporkan keluhan-keluhan dari warganya itu.

Keluhan yang sama pun mereka laporkan ke pihak pengembang Aryana dan Griya Karawaci. Sempat beberapa waktu lalu, pihak Aryana dan Griya Karawaci membuatkan pintu air disalurannya.

“Tapi, tetap saja derasnya debit air yang marangsek masuk ke saluran Binong dan tak bisa dibendung pintu air yang terkesan dibangun tidak maksimal ini,” kata Muslihat, Tokoh Masyarakat RW 013 Perumahan Binong Permai ini kepada Kabar6.com, Sabtu (18/5/2019).

**Baca juga: Binong Permai Langganan Banjir, Warga: Pemkab Merem Kali.

Ketua RW 013, Chaerul menambahkan, pihak warga juga pernah mengusulkan agar pengembang Aryana dan Griya Karawaci membuat trap-trap atau kronjo-kronjo. Agar debit air yang masuk ke perumahan tidak besar.

“Jika di buat trap-trap (kronjo-kronjo) debit air yang masuk ke binong permai sedikit tertahan dan melambat, tidak seperti sekarang ini apabila hujan debit air yang masuk ke saluran Binong Permai sangat besar kiriman dari Aryana dan Griya Karawaci,” pungkas Chaerul.

Dikatakan Chaerul, ada beberapa rukun warga yang kerap tergenang saat hujan turun. Yakni RW 07, RW 11, RW 12, RW 13 dan RW 14.

Chaerul bilang, pihaknya tetap mengharapkan solusi, baik itu dari pihak Pemkab Tangerang maupun pihak pengembang perumahan Aryana dan Griya Karawaci. (Jic)




Binong Permai Langganan Banjir, Warga: Pemkab Merem Kali

Kabar6.com

Kabar6-Warga keluhkan banjir yang kerap melanda kawasan Perumahan Binong Permai, Curug, Kabupaten Tangerang.

Dikatakan Pardi, Ketua RT 004 RW 014, banjir mulai menggenangi kawasan Perumahan Binong Permai sejak dibangunnya perumahan Aryana dan Griya Karawaci.

Setelah dibangunnya kedua perumahan di kawasan tersebut, banjir pun mulai menggenangi kawasan Binong Permai. Parahnya lagi, pembuangan air dari Aryana dan Griya Karawaci dibuang ke wilayah Binong Permai.

Sejak berdirinya perumahan Aryana dan Griya Karawaci. Sejak itu jualah banjir mulai menjadi langganan di Perumahan Binong Permai.

Keluhan demi keluhan warga mulai menumpuk. Berkali-kali warga melaporkan banjir ini ke pihak terkait. Dalam hal ini Desa Binong dan dan Kecamatan Curug. Lagi dan lagi, aparatur pemerintahan di kawasan tersebut tak bergeming.

**Baca juga: 4 RT di Perumahan Binong Permai Terendam Banjir.

Seperti penuturan warga lainnya, Joko, yang sudah sangat kesal dengan kejadian banjir berkali-kali yang melanda rumahnya dan tak pernah ada solusi, baik dari pengembang, desa, kecamatan, maupun Pemkab Tangerang.

“Mereka (pengembang dan aparatur pemerintahan, red) pada merem kali ya. Coba kalau rumah mereka kena banjir, baru mikir dah,” ketus Joko.

Kata Joko, seharusnya pada saat banjir, aparatur pemerintah tingkat desa, kecamatan dan Pemkab Tangerang hadir disini bersama warga. “Biar kita bisa berenang bersama.” (Jic)