1

Rencana Aksi Damai Buruh, Polsek Batu Ceper Lakukan Koordinasi

kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Sektor (Polsek) Batu Ceper Kota Tangerang lakukan koordinasi terkait rencana kegiatan aksi damai gerakan buruh Tangerang bersatu pada Kamis (15/11/2018) besok.

Wakapolsek Batu Ceper AKP Gunawan yang didampingi Kanit Intel AKP Ahmad Yudus dan Panit Intel IPDA Bambang Antoro menjelaskan, tujuan dari koordinasi adalah guna mempersiapkan pengamanan dan pengawalan terhadap aksi damai itu.

“Personel Polsek Batu Ceper siap lakukan pengawalan dan pengamanan jalannya aksi damai gerakan buruh Tangerang bersatu dalam mensosialisasikan dan memperjuangkan kenaikan upah buruh 2019,” kata Wakapolsek Batu Ceper, Rabu (14/11/2018).

Kata Wakapolsek Batu Ceper, aksi damai yang rencananya di lakukan pada Kamis (15/11/2018) akan mengelilingi wilayah Batu Ceper.

**Baca juga: Tiga Pelajar di Tangsel Jual Motor Kejahatan Lewat Facebook.

“Mereka akan memulai aksi dari titik kumpul di Daan Mogot dan berakhir di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang,” papar AKP Gunawan. (jic)




Kemenkes RI Lakukan Penilaian Akreditasi di Puskesmas Lengkong Wetan

kabar6.com

Kabar6-Guna menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) di bidang pelayanan, penanganan serta peralatan pendukung dalam pelayanan pasien, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia lakukan penilaian akreditasi ke Puskesmas.

Ketua Tim Surveyor Pokja Upaya Kesehatan Masyarakat pada Kemenkes, dr Sri Bagarjuni menjelaskan, penilaian akreditasi Puskesmas ini dalam rangka peningkatan mutu serta upaya keselamatan pasien secara keseluruhan.

Saat ini, Sri Bagarjuni bersama tim Kemenkes lakukan penilaian di Puskesmas Lengkong Wetan Kecamatan Serpong.

“Penilaian ini meliputi semua sector, termasuk fungsi dan tugas pokok,” kata Sri di Rapat peran Wilayah Dalam Penanganan Kesehatan Masyarakat, Puskesmas Lengkong Wetan, Rabu (7/11/2018).

Sri menambahkan, pihaknya tak hanya melakukan penilaian di Puskesmas Lengkong Wetan. Karena, Sri juga harus melakukan penilaian akreditasi ke Puskesmas Bambu Apus dan puskesmas lainnya.

“Kemenkes telah membentuk tim secara acak (random) dan bergerak sesuai lokasi kerja. Jadi timnya beda-beda mas. Setelah ini juga, saya harus ke Puskesmas Bambu Apus. Pokoknya Puskesmas seluruh Indonesia harus terakreditasi,” paparnya.

Sementara, Sekretaris Kecamatan Serpong, M Supriyadi mengaku optimis layanan Puskesmas di Serpong.

**Baca juga: Tim Pengawas Kejagung Inspeksi ke Kejari Kabupaten Tangerang.

“Kami sangat optimis pada pelayanan puskesmas se-kecamatan Serpong, menurut saya dari aspek pelayanan sudah baik, dan harapan saya, harus bisa lebih baik lagi,” tandas Supriyadi. (Adt)




DLH Tangsel Lakukan Uji Emisi di Alam Sutera

kabar6.com

Kabar6-Uji emisi gas buang penting dilakukan guna mengetahui kondisi dari mesin kendaraan. Anda dapat mengetahui boros tidaknya bahan bakar, bagus tidaknya kompresi mesin dan pengapian kendaraan.

Kasie Pemantauan Kualitas Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Tedi Krisna memaparkan, selain dapat mengetahui kondisi kendaraan, uji emisi ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kualitas lingkungan di Tangsel.

Dikatakannya, uji emisi tahun ini dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Tangsel di dua titik, yakni di kawasan BSD dan Alam Sutera.

“Uji emisi sangat bermanfaat untuk megetahui kondisi kendaraan. Selain itu juga untuk mengetahui kualitas lingkungan di Tangsel,” kata Tedi saat uji emisi di Alam Sutera, Kamis (4/10/2018).

Puluhan kendaraan ikut uji emisi yang dilakukan DLH Tangsel ini. Dan semua pengendara itu sangat senang dengan diadakannya kegiatan ini.

**Baca juga: Hotel Santika Teraskota BSD Gelar Donor Darah.

“Kegiatan ini sangat bagus, selain untuk memeriksa kondisi lingkungan juga dapat memastikan kondisi kendaraan,” kata Dafid, salah seorang pengendara. (jicris)




Walikota Tangerang Imbau PDAM Tirta Benteng Segera Lakukan Penetrasi ke Masyarakat

kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Arief R Wismansyah imbau kepada PDAM Tirta Benteng untuk dapat melakukan penetrasi kepada masyarakat agar mau menggunakan air PDAM dan mengurangi pemakaian air tanah.

“Air tanah di wilayah kecamatan Benda itu sudah payau, tapi masih sedikit yang pakai air PDAM. Pakai strategi yang lain dong bagaimana caranya warga Benda bisa menemukan loket – loket pendaftaran lebih mudah,” kata Arief saat meninjau lokasi bocornya pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) milik PDAM Tirta Benteng di Jalan Halim Perdana Kusuma, Kebon Besar, Batuceper, Selasa (18/9/2018).

Untuk itu, Arief meminta agar PDAM bisa mengambil langkah – langkah strategis demi mencukupi ketersediaan air bersih tidak hanya di wilayah Benda namun juga di wilayah kecamatan lain.

“Buka stand kecil untuk pendaftaran di Tiap RW, cari waktunya yang bagus kapan warga RW tersebut sedang ramai, kalau perlu kita subsidi biar gratis pendaftarannya,” pungkas Arief. **Baca juga: Sidak Lokasi Kebocoran Pipa, Arief Minta PDAM Siapkan Langkah Antisipasi.

Sebagai informasi, PDAM Tirta Benteng kota Tangerang telah memberikan layanan bagi masyarakat kota Tangerang yang membutuhkan layanan air bersih. (fit/hms)




Diduga Lakukan Pelecehan, Pihak Sekolah Pecat Oknum Guru

kabar6.com

Kabar6-Adanya proses mediasi yang melibatkan pejabat wilayah seperti lurah, rw dan walimurid, Rabu (5/9/2018) dengan pihak sekolah SD Al-Amanah yang di duga melakukan pelecehan seksual (asusila) oknum guru yang berinisial S ini melibatkan belasan siswi SD Al-Amanah, Jalan Pocis, Kelurahan Bakti Jaya, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), perlu menjadi perhatian.

Pasalnya, sanksi pelecehan terhadap belasan murid kelas 5 sekolah tersebut hanya di berikan sanksi pemberhentian secara tidak hormat.

Kepala sekolah SD Al-Amanah, H. Ogi Suprayogi S.Pd kepada wartawan mengatakan, korban seluruhnya tidak di lecehkan, dugaan tersebut masih tergolong lemah, Kamis (6/9/2018).

“Iya, menurut keterangan oknum, dia hanya bercanda. Tidak ada niat untuk lakukan pelecehan, dia mencontohkan ada siswi kelas 5 yang terjepit pintu, lalu oknum tersebut hanya membantunya,” tegas Ogi.

Ogi menambahkan bahwa kiprah oknum guru tersebut masih tergolong baru mengajar di sekolahnya. Baru tiga bulan guru tersebut di percaya menjadi guru olahraga. **Baca juga: Kepsek SD Al-Amanah Akui Oknum Guru Olahraga Lakukan Pelecehan.

“Oknum tersebut baru tiga bulan mengajar di sekolah kami. S tersebut menyandang tenaga pengajar bidang olahraga, jadi tidak benar 15 murid di lecehkan, tapi hanya 2 siswi saja yang sempat tersentuh alat kelaminnya, selebihnya hanya di jewer saja,”sanggahnya. (jicris)




Kepsek SD Al-Amanah Akui Oknum Guru Olahraga Lakukan Pelecehan

kabar6.com

Kabar6-Proses mediasi yang di lakukan pihak sekolah dengan walimurid tergolong unik. Pasalnya, tidak ada perjanjian tertulis antara walimurid dan pihak sekolah yang di tuangkan dalam kesepakatan.

Kepala sekolah SD Al- Amanah, Kelurahan Bakti Jaya, Pocis, Setu, Tangsel, H. Ogi Suprayogi kepada wartawan mengatakan bahwa pihaknya telah bersepakat dengan walimurid.

“Kami sudah sepakat dengan walimurid untuk tidak memperpanjang. Kami saling percaya saja, tidak ada komitmen secara tertulis. Intinya, kami sudah memenuhi tuntutan para walimurid untuk mengeluarkan oknum guru tersebut,” tegas Ogi, Kamis (6/9/2018).

Ogi juga menambahkan, bahwa kejadian tersebut masih simpang siur masuk ke dalam ranah pelecehan. **Baca juga: Oknum Guru SD di Bakti Jaya Diduga Lecehkan Belasan Siswi.

“Itu masih simpang siur, belum tentu benar. Bukan 15 orang siswi yang menjadi korban, tapi hanya 13. Tapi ada dua orang murid yang memang di pegang alat kelaminnya, yang selebihnya hanya menjewer, dan mencubit saja,” katanya. (jicris)




Dinkes Tangerang Lakukan Pemeriksaan Kesehatan 560 Ribu Anak

kabar6.com

Kabar6-Wujudkan kota sehat, Dinas Kesehatan Kota Tangerang sasar 560 ribu anak usia balita hingga remaja melalui kegiatan Gereget 2018. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Liza Puspadewi, Senin (6/8/2018).

Dikatakannya, Gereget 2018 merupakan kegiatan preventif promotif dengan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 560 masyarakat usia 0 (nol) tahun sampai dengan kurang dari usia 19 tahun.

Kegiatan Gereget 2018 ini, jelas Liza, dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok balita dan diatas balita. Untuk balita meliputi stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) melalui pemberian vitamin A, imunisasi ORI Tahap 3 serta survey stunting.

Untuk usia diatas balita sampai jelang 19 tahun meliputi, pemberian obat cacing, imunisasi ORI yang juga termasuk penjaringan anak sekolah, semacam pemeriksaan kesehatan untuk anak kelas 1 dan kelas 7.

Liza menargetkan, kegiatan ini dapat diselesaikan selama Agustus 2018. “Kita targetkan sebulan ini kelar, jadi ini bagian dari Bulan Imunisasi Nasional,” kata Liza.

Bagi masyarakat yang ingin tahu lebih jauh tentang Gereget 2018, dapat mendatangi posyandu, puskesmas serta sekolah-sekolah yang berada di Kota Tangerang.**Baca juga: Pemkot Tangerang Luncurkan Gereget 2018.

Terakhir Liza menjelaskan bahwa masyarakat bisa mengetahui lebih jauh soal Gereget 2018 melalui Posyandu dan Puskesmas terdekat dan juga sekolah di seluruh kota Tangerang. “Itu bisa didapatkan melalui Posyandu dan Puskesmas termasuk juga Sekolahan,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Walikota Tangerang Arief R Wismansyah juga mengajak seluruh masyarakat Tangerang untuk bersama-sama mensukseskan kegiatan Gereget 2018 ini.

“Kepada seluruh masyarakat, mari kita sukseskan program Greget 2018 ini, dalam rangka mewujudkan Tangerang Sehat,” pungkas walikota. (fit/hms)




Polresta Tangerang Masih Selidiki Dugaan Pungli Kades Tegal Kunir Kidul

kabar6.com

Kabar6-Jajaran Kepolisian Unit Reskrim Polresta Tangerang masih melakukan penyelidikan terhadap Kepala Desa (Kades) Tegal Kunir Kidul Wawan Surayu dengan dugaan Pungutan Liar (Pungli) terhadap pengembang perumahan Taman Sepatan Grande di Kampung Karolina, Desa Tegal Kunir Kidul, Kecamatan Mauk.

Kepala Unit (Kanit) II Ekonomi Satuan Reskrim Polresta Tangerang, Ipda Epy Cepiana mengatakan, dugaan Pungli yang dituduhkan kepada Wawan Surayu sebagai Kades Tegal Kunir Kidul, Kecamatan Mauk, masih dalam proses peyelidikan.

Namun demikian, Epy belum dapat menjelaskan lebih rinci terkait dugaan pungli tersebut sebelum dilakukan gelar perkara.

“Masih kita proses lidik, ada beberapa saksi yang sudah dimintai klarifikasi. Nanti akan gelar perkara,” kata Epy kepada Kabar6.com saat dikonfirmasi melalui Whatsapp, Senin (6/8/2018).

Ditemui terpisah Direktur PT Bangun Guna Sukses Jimmy Kwan menjelaskan, dugaan Pungli yang dilakukan oleh Kades TKK Wawan Surayu. Berawal dari Wawan meminta sejumlah uang dengan dalih biaya koordinasi dan sosialisasi perumahan Taman Sepatan Grande. Wawan awalnya meminta uang sebesar Rp40 juta, namun tidak disetujui pihak pengembang.

Padahal, menurutnya,perizinan proyek Taman Sepatan Grande dimulai sejak 2015. Hal pertama yang dilakukan yaitu pengurusan Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU), untuk kemudian mengurus segala perizinan perumahan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tangerang. Tahun 2017 pihak pengembang kembali mengurus izin lingkungan di tingkat desa.

“Pas Pak Wawan jadi kepala desa, semua proses perizinan sudah selesai. Semua lengkap. Izin lingkungan dikeluarkan Bu Dina tahun 2017, warga sekitar sudah tanda tangan. Tiba-tiba Wawan sebagai kepala desa yang baru mencari alasan untuk meminta uang saat kami menurunkan alat berat ke proyek tersebut. Alasannya biaya koordinasi dan sosialisasi,” jelasnya.

Jimmy mengakan, Wawan menawarkan harga paket sebesar Rp40 juga, guna pengurusan izin lingkungan dan SKDU yang baru, serta pelaksanaan sosialisasi kepada warga. Namun Jimmy tidak mengiyakan hal itu. Wawan meminta uang tersebut secara tertulis.

“Saya waktu itu tidak bilang mau kasih, dia telepon ke anak buah saya. SKDU dan izin lingkungan harus diperbarui katanya, harus dilakukan sosialisasi. Padahal kami developer sudah memiliki izin lokasi,” tandas dia.

Jimmy menyebutkan, Wawan memang menggelar sosialisasi selama dua kali pada Maret lalu. Salah satu perwakilan pengembang perumahan Taman Sepatan Grande saat itu hadir, namun diusir pihak desa.

Setelah sosialisasi tersebut, Wawan kembali bertemu pihak PT Bangun Guna Sukses. Pengembang perumahan menyerahkan uang sebesar Rp23 juta kepada Wawan.

“Saat sosialisasi pertama uang belum cair, karena didesak terus makanya saya bilang diikuti saja. Dikasih Rp23 juta dan saya minta kuitansi sebagai bukti, itu juga dia marah-marah dikasih segitu. Uang itu dibagi-bagi bukan kepada warga tetapi kepada pendukung dia semua,” pungkasnya.

Menurut Jimmy, suatu hal wajar ketika Wawan kerap menyampaikan bantahan terkait pungli tersebut.

Jimmy pun menyerahkan sepenuhnya kepada polisi dalam melakukan pengusutan lebih lanjut, sebab dalam laporan yang disampaikan sudah disertai beberapa alat bukti.

“Wajarlah, kan boleh saja orang membela diri. Biar polisi yang menindaklanjuti, kami cuma lapor. Biar penyidik yang bekerja mencari fakta dari saksi-saksi dan bukti-bukti,” imbuh dia.

Pernyataan Jimmy ini pernah dibantah oleh Kepala Desa Tegal Kunir Kidul Wawan Surayu.**Baca juga: Gelar Cipkon, Polsek Pasar Kemis Sergap 5 Debt Collector.

Menurut Wawan dirinya mengakui telah menerima uang sebesar Rp 23 juta dari PT Bagus yang merupakan pengembang perumahan Taman Sepatan Grande untuk biaya koordinasi dan sosialisasi sebelum dimulainya pembangunan proyek perumahan.

“Saya tidak terima dituduh melakukan Pungli. Uang sebesar Rp 23 Juta diberikan oleh PT Bagus sebagai biaya koordinasi dan sosialisasi,” kata Wawan. (vero)